"Katya, please... aku ingin sekali merasakanmu," pintanya dengan suara serak dan berat karena letupan gairah. "Boleh?" Katya menatap Ibram dalam-dalam, merasakan bahwa ada rasa membutuhkan dan juga sebersit perasaan kalut di mata coklat lelaki itu.Ia tidak ingin bertanya saat ini, hanya ingin menghapus semua masalah apapun yang membuat Ibram tertekan.Lalu gadis itu pun akhirnya mengangguk pelan. Sambil menggeram puas akan jawaban Katya, Ibram pun langsung menyerang leher lembut kekasihnya. Menghisap, melumat dan menggigit kecil kulit putih yang semanis madu. Katya pun mendongak, memberikan akses agar Ibram lebih leluasa bermain di lehernya. "Ibram?" panggil lirih Katya pada lelaki itu yang masih saja sibuk di lehernya."Ya, sayang?""Sakit sekali," keluhnya."Kamu ingin aku berhenti?"Katya menggeleng. "Tidak, jangan berhenti."Ibram tersenyum, dan kali ini ia membuka kancing piyama rumah sakit Katya satu persatu. "Aku ingin sekali menyecap tubuh tunanganku yang cantik," bisikn
Last Updated : 2025-01-21 Read more