"Pikirkan saja apa yang kamu mau."Saat ini, Fandy sudah tidak bisa mengeluh lagi. Menyelamatkan orang tapi malah dicibir, ini adalah yang pertama kali baginya."Hum! Apa kamu nggak bisa bicara? Selain itu, kapan aku menempatkanmu dalam situasi ini? Kenapa kamu datang terlambat? Kalau kamu datang lebih awal untuk temani aku minum, apa kejadian ini masih akan terjadi?"Sungguh, Fandy mampu bertarung, dan menurut Yoshua, dia sangat tangguh, tetapi akhirnya dia hanya menanggapi hal ini dengan sepele. Jika itu adalah istrinya yang ditekan di situ, pasti hasilnya tidak akan sama.Akhirnya sampai di vila, Wildan dan Wanda sudah di rumah, Fandy dianggap telah menyelesaikan tugasnya."Paman Wildan, aku akan pulang sekarang.""Hmm, hati-hati di jalan."Fandy baru saja ingin melangkah keluar, Chaesa sudah terisak keras."Anakku, ada apa ini?"Kasih sayang Wildan terhadap putrinya tentunya tak perlu dipertanyakan lagi, dia segera bergegas menghampiri Chaesa"Huhuhu, Ayah, aku baru saja hampir dip
Baca selengkapnya