Meskipun Chaesa terlihat seperti wanita yang ceria, sebenarnya dia sangat menguasai batasan diri. Dia tahu bahwa yang paling penting baginya adalah menjaga kesucian tubuhnya, jadi dia selalu menjaganya dengan baik. Bahkan ketika berpacaran dengan para pria yang cabul, dia selalu menjaga jarak dan tidak pernah membiarkan dirinya kehilangan hal yang paling berharga dengan mudah.Jadi saat ini, kedatangan tiba-tiba Kak Jenkin memang mengejutkannya. Jika Adriano menjelaskan sebelumnya tentang harga yang harus dibayar untuk menghadapi Fandy, dia akan bersikeras menolak."Lepaskan aku! Tolong!"Pada saat yang sama, Fandy juga sudah sampai di depan pintu ruang VIP yang diinformasikan oleh Chaesa. Dua pengawal yang menghalanginya langsung diabaikannya, dia hanya melihat ke arah Adriano."Fandy? Kamu datang kemari untuk apa?"Adriano berpura-pura terkejut, tetapi sebenarnya dalam hati dia sudah sangat senang, karena semuanya berjalan sesuai dengan rencana."Menjauh dari sini!"Fandy sama sekali
"Pikirkan saja apa yang kamu mau."Saat ini, Fandy sudah tidak bisa mengeluh lagi. Menyelamatkan orang tapi malah dicibir, ini adalah yang pertama kali baginya."Hum! Apa kamu nggak bisa bicara? Selain itu, kapan aku menempatkanmu dalam situasi ini? Kenapa kamu datang terlambat? Kalau kamu datang lebih awal untuk temani aku minum, apa kejadian ini masih akan terjadi?"Sungguh, Fandy mampu bertarung, dan menurut Yoshua, dia sangat tangguh, tetapi akhirnya dia hanya menanggapi hal ini dengan sepele. Jika itu adalah istrinya yang ditekan di situ, pasti hasilnya tidak akan sama.Akhirnya sampai di vila, Wildan dan Wanda sudah di rumah, Fandy dianggap telah menyelesaikan tugasnya."Paman Wildan, aku akan pulang sekarang.""Hmm, hati-hati di jalan."Fandy baru saja ingin melangkah keluar, Chaesa sudah terisak keras."Anakku, ada apa ini?"Kasih sayang Wildan terhadap putrinya tentunya tak perlu dipertanyakan lagi, dia segera bergegas menghampiri Chaesa"Huhuhu, Ayah, aku baru saja hampir dip
Wanita itu, bahkan memerintahkan agar dia tidak kembali ke vila dalam seminggu, apa ini lelucon internasional? Rumah pribadinya, apakah dia bisa tinggal atau tidak di sana harus minta dulu persetujuan Fitri? Penggunaan kekuasaan ini sepertinya sudah agak berlebihan.Sepertinya, dia tahu Fandy akan bersikap seperti. Melihat reaksi Fandy Sharon bermuram durja."Fandy! Lihat dengan jelas, ini adalah perintah militer. Kalau kamu nggak kooperatif, kami bisa menangkapmu dan mengurungmu selama seminggu. Vila kamu juga akan kosong selama itu, bagaimana, pilih saja sendiri."Fandy mengamati dokumen itu. Tidak bisa disangkal bahwa Fitri memang menandatanganinya dengan nama "Dewi Perang" dengan cap resmi dari Tentara Markotop. Kalau dia memang nggak kooperatif dan ditangkap, nggak ada tempat untuk mengajukan keberatan."Baik, aku akan kooperatif."Setelah berbicara, Fandy pergi. Dia sedikit menyesal, mengapa harus bertengkar dengan wanita bodoh seperti itu? Dia bisa saja mengatakan setuju, tetapi
Beberapa saat kemudian, Si Besi Kekar melihat ke arah bawahannya."Pergi, tangkap wanita bernama Chaesa itu ke tempat peternakan anjing, kalau pria kecil bernama Fandy itu hebat, aku ingin lihat, apa dia bisa selamatkan dua orang."Dua jam kemudian, sekitar jam satu pagi, Fandy muncul di kediaman Rijunta."Kak Fandy, maaf ganggu Anda malam-malam begini, seharusnya aku yang datang ke sana."Rijunta juga serba salah. Fandy sudah bilang, jika berkaitan dengan tanaman obat, dia bisa dipanggil kapan saja.Jadi, meskipun baru saja kembali dari luar kota, dia harus menghubungi Fandy terlebih dahulu. Meskipun sebenarnya dia ingin datang ke vila, namun Fandy meminta untuk segera datang."Aku nggak bisa ke sana dalam waktu dekat."Vila itu bahkan tidak berani menyalakan lampu, bagaimana bisa berbicara? Sebelum Tuan Besar Marko itu bangun, dia tidak ingin berurusan lebih lanjut dengan Fitri, satu Chaesa saja sudah cukup untuk membuatnya pusing."Apakah barangnya sudah diterima?"Rijunta menganggu
Dalam perjalanan menuju Peternakan Hiron, Fandy mengernyitkan dahi."Mengapa membawa begitu banyak senjata?"Tuan Rijunta buru-buru menjawab."Kak Fandy mungkin nggak tahu, bisnis yang dilakukan Si Besi Kekar adalah mengenai hal ini. Dengan banyak anak buah dan senjata, berarti dia sudah mempunyai tempat di kekuasaan bawah tanah Kota Valencia. Meskipun dia nggak berani menantang aku, tetapi tetap saja harus mencegah orang ini terdesak dan berusaha melawan."Begitu dia selesai berbicara, Fandy mendapati ekspresinya aneh."Apakah kamu masih takut dengan senjata?"Dengan senyum pahit, Tuan Rijunta baru menyadari siapa sebenarnya orang di hadapannya ini."Maafkan aku, Kak Fandy, aku terlalu terburu-buru."Di halaman besar Peternakan Hiron, Chaesa diikat di kursi, sudah tidak bisa menangis lagi. Rasa takut menghantuinya, dan mulutnya terus bergumam."Ini bukan salahku, sungguh bukan salahku. Semua ini adalah perbuatan Fandy, tolong lepaskan aku."Tidak jauh dari situ, Si Besi Kekar yang jug
Melihat situasi ini, Fandy juga merasa putus asa. Dia sebenarnya tidak ingin Rijunta muncul, dia membawanya hanya untuk berjaga-jaga jika ada keadaan darurat.Tidak membiarkan adanya pertumpahan darah, sekaligus harus menyelamatkan Chaesa yang belum pingsan, memang sangat sulit.Dengan begitu banyak senjata yang muncul, Chaesa beralih dari ketakutan menjadi putus asa. Bagi orang biasa, senjata api pasti adalah puncak ketakutan.Dia tahu, Fandy akan mati, dan dia juga akan mati.Saat itu, Chaesa tiba-tiba merasa sangat menyesal. Jika dia tidak setuju untuk membalas Fandy atas suruhan Adriano, dia tidak akan bertemu Jenkin, dan tidak akan ada semua peristiwa ini.Pada saat itu, Fandy mengisyaratkan dengan jari telunjuknya, pintu pengemudi Range Rover terbuka, dan seseorang muncul.Dengan munculnya orang ini, wajah Si Besi Kekar seketika berubah."Tuan Ri ... Tuan Rijunta?"Rijunta datang dan berdiri di samping Fandy, berkata dengan suara dingin."Si Besi Kekar, keberanianmu memang besar,
Jeritan Wildan, dalam imajinasi Fandy, tidaklah mengejutkan. Bagaimanapun juga, itu sudah larut malam, dan Chaesa awalnya berada di rumah. Namun, setelah dia dibawa pergi oleh Si Besi Kekar, keluarga itu pasti akan merespons, 'kan?"Paman Wildan, Chaesa sudah aman. Aku sedang dalam perjalanan mengantarnya pulang.""Aku tunggu kamu!"Fandy bisa mendengar, kali ini Wildan memang marah. Jelas sekali dirinya juga tahu, bahwa itu karena Fandy, putrinya diculik oleh orang lain.Setelah tiba di kompleks perumahan Golden Bay, Wanda sudah menangis tersedu-sedu."Putriku!"Fandy meletakkan Chaesa di atas sofa, lalu berusaha menenangkan Wildan."Dia nggak apa-apa, cuma pingsan."Setidaknya Chaesa tidak disiksa, itu merupakan satu-satunya hal yang membuat Fandy merasa sedikit lega."Kamu, binatang! Pergilah! cuma tahu membuat masalah, sampai-sampai melibatkan keluarga kami. Aku dan suamiku sudah dipukul sampai kepala kami berdarah, dan cuma bisa mengobatinya sendiri dengan sederhana. Kamu harus pe
Meskipun informasi ini membuat Wildan sangat terkejut, tetapi dia segera mengerutkan dahi."Lalu bagaimana? Dia adalah kerabat jauh dari Tuan Rijunta, tapi nggak bisa selesaikan masalah ini, malah susahkan kamu. Itu berarti Fandy telah bawa masalah yang lebih menakutkan, dan ini berada di luar batas jangkauan kita! Meskipun apa yang dikatakan ayah mungkin terasa nggak bertanggung jawab, tetapi demi keselamatanmu, mulai sekarang Fandy nggak ada lagi hubungan dengan keluarga kita!"Setelah mengatakan itu, Wildan berbalik dan pergi keluar. Apakah dirinya memang ingin memutuskan hubungan dengan Fandy, hanya dia sendiri yang tahu."Ibu ...."Chaesa memandang ibunya yang masih berada di kamar tidur dengan ekspresi putus asa. Saat ini, dia kembali memikirkan segala tindakan Fandy yang tidak pernah menipu atau berpura-pura. Semua yang ditunjukkan sebelumnya pasti adalah nyata. Hanya dengan fakta bahwa Tuan Rijunta adalah kerabatnya, dia bisa dengan mudah melakukan semuanya. Fandy telah menyela
Saat ini siapa yang tidak terpikat dengan aura yang Fandy tunjukkan, apalagi saat sedang berbicara dengan seorang wanita?Catherine juga sama, tetapi dia tidak melupakan beberapa fakta yang ada."Fandy, dengarkan baik-baik! Kalau kamu berani muncul di hari pernikahanku, kamu akan menjadi orang yang paling kubenci dalam hidupku."Catherine pergi setelah mengatakan ini. Hatinya sangat sedih, siapa yang tidak menginginkan kebahagiaannya sendiri? Tidak semua orang memiliki hak itu.Meskipun sepertinya ucapan berani Fandy datang dari hati, jangankan Ratu. Keluarga Hubert dari Kota Taro saja bukanlah sesuatu yang bisa dilawan oleh Fandy saat ini.Daripada pergi ke ujung dunia bersama-sama, dia lebih suka melihat orang yang dia cintai menjalani hidup ini dengan damai.Setelah mengatakan semua yang harus dikatakan, Fandy tidak mengejarnya. Pada hari pernikahan Catherine, dia akan memenuhi janjinya.Tidak lama setelah keluar, Fandy dihentikan oleh seseorang. Ternyata itu adalah Jessica dan Alex
"Fandy!"Alhasil saat membalikkan tubuh, kebetulan saja Burhan melihat Fandy dan langsung memanggilnya.Karena tidak ada pilihan lain, Fandy terpaksa menahan diri dan menghampiri.Benar saja, Fitri mengerutkan kening dan segera berkata."Pak Burhan, aku akan pergi ke tempat lain dulu."Fandy dan Pak Burhan adalah tetangga saat berada di Kota Valencia. Setelah mengetahui keterampilan medis Fandy, Fitri juga bisa menebak malam ini pria itu pasti akan hadir di pesta ulang tahun.Burhan tidak terlalu memusingkannya dan menatap Fandy yang baru saja menghampiri sambil tersenyum."Fandy, biar kuperkenalkan padamu. Dia adalah putraku, ayah Lusiana."Rega berada di puncak karirnya dan wajahnya agung. Meskipun dia berbicara kepada Burhan dengan hormat, sorot matanya langsung menjadi sangat tajam saat menoleh untuk melihat Fandy."Dasar bajingan, apa kamu menginterogasi tahanan?"Saat berikutnya, Burhan menghardiknya yang membuat mata Rega berkilat dengan pasrah.Anak ini telah membuat putriku te
Akhirnya Fandy tiba di markas Pasukan Serigala Ganas. Dia memang agak ragu dan bahkan tidak tahu alasannya.Mengikuti Stira sampai ke ruangan tertentu di bawah tanah, ternyata Fitri sudah ada di sana, sementara Kenzo dikurung di dalam sangkar. Dari penampilannya yang menyedihkan itu, bisa dilihat kalau dia sudah sangat menderita. Akan tetapi, semua itu bukanlah apa-apa bagi seorang master seperti Kenzo."Kenzo, aku sudah datang. Sekarang kamu bisa bicara."Hati Fitri menjadi rumit karena akan segera mengetahui kebenarannya. Akhirnya apakah ada rencana tersembunyi atau Fandy hanya takut mati akan terungkap.Sambil tersenyum, Kenzo berdiri dan perlahan menghampiri pagar besi sambil menatap Fandy."Sudah datang, ya."Seketika tawa histeris Kenzo menyebar ke seluruh ruang bawah tanah ini."Haha! Ternyata kamu datang, wanita ini memang sangat penting bagimu! Tapi terus kenapa kalau kamu datang? Aku cuma mempermainkanmu. Kamu pernah mempermainkanku sekali, jadi sekarang kita dianggap impas."
Setelah menatap Fandy dengan aneh, Arnold tertawa dan mengumpat."Apa lagi yang bisa kupikirkan? Kamu membuat hubunganku dengan manajer sampai ke titik beku. Karena sekarang ada kesempatan, aku pasti akan melarikan diri."Jevinca yang ada di samping tidak bisa berkata-kata. Dia tahu Fandy jelas bukan orang biasa, mungkin hanya Arnold yang berani bicara seperti itu."Jangan lupa dengan pesta pertunangan Nana besok lusa, dia menyuruhku untuk mengingatkanmu lagi.""Aku sudah berjanji padanya, jadi aku pasti akan pergi."Memurnikan Tulang Naga Sejati adalah prioritas utama, masalah lainnya harus dikesampingkan. Akan tetapi, perjalanan ke Kota Yujino tidak menunda banyak hal. Pergi pada pukul empat pagi dan mulai pemurnian pada malam hari, kemudian kembali keesokan harinya juga tidak masalah.Setelah kembali dari kamar mandi, tiba-tiba Arnold menarik Jevinca."Fandy, maaf, kami harus pergi dulu."Fandy bingung."Perlu kubantu?"Setelah sepakat untuk datang dan minum bersama, lalu tiba-tiba
Hati Claire berbunga-bunga, apakah dia dan Fandy cukup cocok? Bahkan orang luar pun bisa tahu.Alhasil dia menyadari keseriusan masalahnya hanya setelah menyadari raut wajah pemuda yang berdiri di seberangnya terlihat muram."Dia bukan pacarku. Nanti kalau perlu, dia akan pergi melihatnya sendiri.""Baiklah, Nona Claire."Pemuda itu mendekat dengan tatapan jahat."Pacar? Claire, apa kamu pikir aku bisa dipermainkan begitu saja?"Claire mengerutkan kening."Tuan Muda Freddy, entah apa yang membuatmu kesal, tapi sepertinya aku punya pacar atau nggak itu bukan urusanmu, 'kan?""Kamu!"Setelah mengambil napas dalam-dalam, Freddy mencibir."Oke, itu bukan urusanku, 'kan? Bisnis keluarga kita berakhir di sini. Ini adalah akibat yang harus kamu tanggung karena berani berbohong padaku."Sebenarnya Freddy ini cukup baik dalam segala aspek. Kalau benar-benar berpacaran, itu juga dianggap cocok. Hanya saja sayangnya dia adalah seorang pemain wanita sampai tahap di mana tidak bisa hidup tanpa wani
Di ibu kota provinsi, Fandy yang telah memurnikan Tulang Naga Sejati selama empat jam baru saja mengemudikan Range Rover beberapa saat sebelum tiba-tiba dihentikan oleh Rolls Royce Cullinan.Dua orang turun dari mobil, yang satu adalah Jessica si sepupu Fitri dan yang lain adalah pemuda yang belum pernah ditemui sebelumnya. Dia cukup tampan, tabiatnya juga sangat luar biasa."Fandy, turun!"Jessica memberi isyarat. Melihat Fandy mengabaikannya, dia terpaksa berjalan dan mengetuk jendela mobil.Melihat wanita ini masih akan terus mengacau, Fandy menurunkan jendela mobil."Masih belum selesai?"Sambil menatapnya dengan dingin, Jessica berkata."Fandy kamu ini pria bukan? Omongannya penuh dengan kebohongan? Kamu bilang nggak punya hubungan dengan sepupuku lagi, terus kenapa kamu masih bertemu dengannya?"Fandy bahkan merasa konyol. Ternyata Jessica yang begitu sombong itu akan menguntit Dewi Perang saat ini?"Itu yang terakhir."Saat ini pemuda di sebelahnya angkat bicara."Namaku Alex, p
Catherine yang ikut juga jauh lebih bingung. Seharusnya Ratu tidak akan peduli dengan hal semacam ini. Terlepas apakah ada pelamar baru atau siapa yang keluar dari barisan, itu tidak masalah.Akan tetapi, kali ini tidak disangka Ratu sendiri akan datang untuk menanyainya.Aldo juga sama terkejutnya. Bagaimanapun, ini adalah hal yang mustahil dilakukan Ratu seolah dia si pelamar ini sangat penting."Kenapa kamu tertarik dengan alasanku berhenti?"Irvan juga menatapnya dengan penasaran, ini memang terjadi untuk pertama kali di dunia."Kenapa? Nggak bisakah aku tertarik? Kamu cukup memberitahuku saja."Aldo berkata sambil mengernyitkan dahi."Nggak ada alasan, aku capek. Toh ada banyak orang yang lebih baik dariku, peluangku juga sangat rendah, jadi wajar saja untuk berhenti."Dia tidak berani berbicara terlalu banyak tentang status Fandy sebagai murid dari Master Medis. Kalau sampai hal ini saja dia tidak tahu, percuma saja memiliki otak.Mengenai jawaban ini, setidaknya bisa dilihat Rat
Karena semuanya sudah sampai pada titik ini, Burhan tidak bisa berkata apa-apa lagi, jadi Fandy hanya bisa membuat keputusan sendiri."Oke! Tetua Ganos, aku janji nggak akan berhubungan dengan Jenifer lagi dan nggak akan mengobrol saat bertemu."Ganos terlihat lega dan berdiri."Terima kasih, kuharap kamu bisa ingat apa yang kamu katakan hari ini. Pak Burhan juga salah satu saksinya."Terlalu banyak pertanyaan yang muncul di dalam pikiran, tetapi sayangnya, Fandy tahu dia tidak akan mendapatkan jawabannya meskipun dia bertanya.Akan tetapi bagaimanapun juga, dia berutang pada Jenifer lagi. Kalau Jenifer meminta, dia jelas harus membalasnya dan ini jelas tidak dianggap mengingkari janjinya dengan Ganos.Sementara Fandy pergi ke Restoran Rusi untuk memurnikan Tulang Naga Sejati, sebuah peristiwa besar terjadi di Kota Yujino.Kalangan atas telah menerima kabar ternyata Aldo sebagai salah satu dari lima pesaing kuat dalam mengejar Ratu telah berhenti atas kemauannya sendiri.Aldo telah men
Saat berikutnya, sebuah suara dari luar terdengar oleh semua orang."Pak Burhan, Ganos datang berkunjung tanpa diundang. Mohon dimaafkan."Burhan melirik ke arah Wisnu."Kamu nggak akrab dengan aura Ganos? Benar-benar mengejutkan."Wisnu tersenyum pahit, tetap saja dia harus memastikannya dulu dan tidak bisa menahan diri untuk mengeluh saat pergi ke pintu."Ganos selalu datang seperti ini, nggak ada orang lain lagi."Karena itu pengingat palsu, Fandy juga pergi dari meja makan. Bagaimanapun, Ganos adalah seorang senior dan telah menyelamatkannya terakhir kali, jadi dia harus bersikap sopan.Dengan status Pak Burhan, wajar saja kalau dia kenal Ganos.Setelah Ganos masuk, dia melihat Fandy ada di sana dan matanya yang tidak ditutupi oleh topeng berkilat terkejut."Kok tumben ada waktu untuk menemuiku? Sudah makan belum? Ayo makan bersama."Baru setelah Burhan berbicara, Ganos berbicara."Sudah makan, aku datang menemuimu untuk mendiskusikan sesuatu. Apa kamu ada waktu?""Ayo pergi."Kedu