Jeritan Wildan, dalam imajinasi Fandy, tidaklah mengejutkan. Bagaimanapun juga, itu sudah larut malam, dan Chaesa awalnya berada di rumah. Namun, setelah dia dibawa pergi oleh Si Besi Kekar, keluarga itu pasti akan merespons, 'kan?"Paman Wildan, Chaesa sudah aman. Aku sedang dalam perjalanan mengantarnya pulang.""Aku tunggu kamu!"Fandy bisa mendengar, kali ini Wildan memang marah. Jelas sekali dirinya juga tahu, bahwa itu karena Fandy, putrinya diculik oleh orang lain.Setelah tiba di kompleks perumahan Golden Bay, Wanda sudah menangis tersedu-sedu."Putriku!"Fandy meletakkan Chaesa di atas sofa, lalu berusaha menenangkan Wildan."Dia nggak apa-apa, cuma pingsan."Setidaknya Chaesa tidak disiksa, itu merupakan satu-satunya hal yang membuat Fandy merasa sedikit lega."Kamu, binatang! Pergilah! cuma tahu membuat masalah, sampai-sampai melibatkan keluarga kami. Aku dan suamiku sudah dipukul sampai kepala kami berdarah, dan cuma bisa mengobatinya sendiri dengan sederhana. Kamu harus pe
Read more