All Chapters of Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku: Chapter 481 - Chapter 490

637 Chapters

Bab 481

Ekspresi Yosef terdistorsi. Dia tersenyum jahat pada Zayn. "Semua orang bilang kamu pintar, tapi lihat betapa bodoh dirimu. Kamu benar-benar percaya aku akan melepaskannya? Hahahaha ...."Aku menatap lurus pada Zayn.Mustahil Zayn tidak memikirkan itu. Zayn jelas-jelas tahu ini adalah jebakan dan Yosef tidak akan melepaskanku begitu saja, mengapa Zayn masih datang sendirian?Perbuatan gegabah semacam ini sama sekali tidak seperti dirinya.Zayn berekspresi cuek saat berucap dengan suara tenang, "Lalu, kamu mau bagaimana?""Aku mau bagaimana? Hahaha ...." Yosef tertawa dengan gila lagi. Matanya membelalak karena terlalu girang. "Aku benar-benar tidak menyangka, suatu hari, Zayn yang sombong akan jatuh ke tanganku dan bisa kuperlakukan dengan sesuka hati. Hahaha ...."Aku dan Zayn bertatapan. Ekspresi mata Zayn sangat dingin dan suram.Hatiku menegang sepanjang waktu.Tiba-tiba, Yosef menekan pisaunya ke leherku.Seketika, timbul rasa sakit di leherku. Aku samar-samar merasakan ada darah.
Read more

Bab 482

Bukankah Zayn sangat membenciku selama ini?Bukankah Zayn berharap aku mati?Bukankah Zayn hanya memandangku sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan jasmani?Mengapa Zayn berlutut pada orang lain demi aku?Air mataku langsung mengalir tanpa henti.Aku bisa mendengar suara tawa Yosef yang sombong dan jahat.Suara tawa yang melengking dan memekakkan telinga itu membuat telingaku berdengung. Pelipisku juga sakit.Aku menangis seraya meneriaki Zayn, "Bangun, cepat bangun!""Aku tidak ingin kamu selamatkan. Siapa yang mau kamu selamatkan? Siapa yang mau melihatmu berpura-pura?""Yosef tidak akan mengampuni kita. Kamu bodoh, bodoh sekali. Bisa-bisanya kamu memercayai omongan Yosef? Kenapa kamu begitu bodoh?""Pergi, cepat pergi! Aku tidak ingin melihatmu. Pergi ... ah ...."Yosef sekali lagi menarik rambutku dengan keras.Aku menggigit bibir dengan sekuat tenaga, tidak berani merintih.Mata Zayn merah padam. Suaranya penuh agresi dan tertekan. "Aku sudah lakukan apa yang kamu minta. Lepaskan d
Read more

Bab 483

Dua pengawal itu sudah sampai di sisi Zayn.Yosef tersenyum dingin pada Zayn. "Kakak, aku sudah mempersiapkan film itu sejak lama, tapi kamu menghancurkannya.""Kamu harus tahu, aku menaruh semua harapanku pada film itu.""Menurutmu, haruskah aku membencimu? Hmm?""Membencimu?" Zayn mencibir. Tatapan mata Zayn saat menatap Yosef seperti melihat idiot. "Apa kamu tahu kenapa Arya bersikeras menggunakan Lusiana dari awal?""Tentu saja karena Lusiana sangat populer. Filmku ini membutuhkan artis yang populer untuk menciptakan topik dan keviralan."Tiba-tiba, tatapan mata Yosef menjadi dingin dan penuh dengan kebencian."Hanya tinggal sedikit lagi. Film ini akan mendapat penilaian tinggi begitu dirilis. Bahkan kalau reputasi Lusiana hancur setelahnya, dampaknya padaku tidak terlalu besar.""Hanya tinggal sedikit lagi, tapi kamu menghancurkan semua itu. Zayn, kamu pantas mati!""Cih! Ada banyak artis yang populer, bukan Lusiana saja.""Lalu, kenapa Arya bersikeras mempromosikan Lusiana? Apala
Read more

Bab 484

Hatiku sangat sakit. Aku pun berteriak. Sekujur tubuhku gemetar.Punggung Zayn menjadi bungkuk. Darah mulai menetes dari punggungnya ke lantai.Darah merah cerah itu menyengat mataku.Aku meneriaki Yosef, "Dasar orang gila, kamu mau apa sebenarnya? Kamu pasti akan mati tragis! Hiks ...."Aku menoleh pada Zayn. Hatiku terasa sakit hingga sulit untuk bernapas.Aku menangis seraya berkata, "Kamu tidak seharusnya datang. Ini sama seperti cari mati. Dasar bodoh. Zayn, kamu bodoh sekali!"Zayn menundukkan kepala dan diam. Dia hanya memasang senyuman pucat untukku.Yosef menyeringai. Lalu, dia melakukan gestur tangan lagi.Dua pengawal itu serempak mencabut pisau. Darah berceceran di mana-mana.Aku berteriak, "Jangan!" Akan tetapi, tidak ada gunanya.Zayn menahan erangan sembari menumpu satu tangan ke lantai.Genangan darah di lantai makin banyak. Wajah Zayn makin pucat.Zayn menumpu satu tangan ke lantai. Tubuhnya yang kekar seperti akan ambruk kapan saja.Sekujur tubuhku gemetar. Hatiku ter
Read more

Bab 485

"Bukan!"Aku menangis seraya berteriak pada Zayn. Air mata memburamkan penglihatanku.Dalam pandanganku yang buram, senyuman Zayn tampak makin pucat dan makin jauh.Aku menggelengkan kepala sembari menangis. Ketakutan yang tak terucapkan menyerang dan membuatku tidak bisa bernapas.Aku berteriak, "Zayn, aku tidak menginginkan kebebasan lagi. Aku tidak mau .... Kumohon, jangan bilang begitu. Zayn ...."Akan tetapi, Zayn tidak menghiraukanku. Zayn menoleh pada Yosef dengan dingin."Kamu menginginkan nyawaku, 'kan? Kuberikan kalau kamu lepaskan dia.""Jangan, jangan ...."Aku buru-buru menggelengkan kepala. Hatiku seperti dilubangi, terasa sakit hingga membuatku sesak napas.Seluruh tubuhku gemetar. Aku menatap Zayn. "Jangan! Yosef juga tidak akan mengampuniku walau kamu sudah mati. Zayn, cepat pergi, pergi sekarang juga. Jangan pikirkan aku.""Pergi? Hahaha ...." Yosef tertawa jahat. "Sejak Zayn masuk, kamu pikir dia masih bisa pergi?"Yosef berjalan menuju Zayn. Nada suaranya dingin dan
Read more

Bab 486

Yosef berjalan selangkah demi selangkah ke arahku seraya berkata dengan penuh arti, "Cih, kamu memang wanita murahan. Sudah tidak sabar?"Aku langsung kepikiran sesuatu. Sekujur tubuhku menjadi dingin.Aku berteriak dengan suara gemetar, "Minggir! Jangan sentuh aku! Minggir!""Bukannya kamu suruh aku cepat? Aku akan memuaskanmu. Biar kakakku lihat bagaimana aku menyayangimu."Yosef berjalan ke belakangku, menjambak rambutku ke bawah, dan menarik kerah bajuku secara kasar.Bahuku terasa dingin, tetapi kalah dengan kedinginan dalam hatiku."Lepaskan dia!"Zayn berteriak dengan gusar. Dia menggunakan tenaga terakhirnya untuk bangun dan menerkam Yosef.Akan tetapi, pengawal di samping segera menahan Zayn di lantai.Yosef mencium bahuku. Dia tertawa puas pada Zayn yang tersungkur di lantai dan berujar, "Meskipun aku tidak begitu suka wanita, aku tetap bisa menyayangi wanitamu.""Sebenarnya, aku sangat tidak mengerti mengapa kamu bisa terobsesi dengan tubuh wanita ini.""Biar aku coba hari i
Read more

Bab 487

Aku mengurungkan niat untuk melawan.Tidak ada orang yang akan datang untuk menyelamatkanku dan Zayn.Aku terdiam menatap Zayn yang tergeletak di genangan darah. Hatiku penuh dengan kesedihan.Aku berusaha untuk kabur dari Zayn dan membencinya selama ini.Akan tetapi, seperti yang Zayn katakan, semua orang baik yang aku kira sebenarnya menginginkan sesuatu dariku dan memanfaatkanku.Hanya Zayn ... yang benar-benar baik padaku.Kali ini, aku malah membahayakan nyawa Zayn.Aku menangis dengan sedih. Ingin sekali aku meminta maaf pada Zayn, tetapi semua kata-kata berubah menjadi kepahitan yang tak terucapkan.Zayn yang lemas tersenyum padaku dan berkata dengan bahasa bibir, "Jangan takut."Hatiku sakit tak tertahankan. Aku memelototi Yosef dan Arya dengan dingin. "Apa lagi yang kalian tunggu? Ayo bunuh aku. Bunuh aku kalau kalian punya nyali.""Diam! Apa susahnya mau mati?"Yosef berteriak, lalu merobek bajuku lagi.Arya tiba-tiba bertanya dengan suara datar, "Kamu mau apa?"Yosef terhent
Read more

Bab 488

Yosef tersenyum bengis. "Oke, bagus. Kalian semua mencintainya. Oke, oke .... Kalau begitu, aku bunuh dia sekarang!"Yosef berteriak dengan marah. Lalu, dia menusukkan pisau ke arahku.Di saat kritis, terdengar teriakan histeris dan suara tembakan.Ujung pisau berhenti di atas kepalaku.Aku melihat darah mengalir keluar dari perut Yosef.Ternyata, Arya menembak perut Yosef.Aku terbengong oleh kejadian itu. Detak jantungku hampir berhenti."Audrey!"Zayn berjalan dengan sempoyongan ke arahku. Sekujur tubuhnya berlumuran darah. Wajahnya yang pucat penuh dengan ketakutan.Baru sampai di depanku, Zayn terjatuh lagi.Aku memanggil nama Zayn dengan cemas. Sayangnya, tanganku terikat di belakang.Di sebelah sana, Yosef ditembak.Yosef dengan pelan berbalik badan. Dia berkata dengan suara kaget dan sedih pada Arya, "Kamu malah ... melawanku demi mereka?""Aku beri tahu saja. Aku memanfaatkanmu selama ini."Arya berujar dengan suara yang dingin dan cuek.Arya meneruskan, "Aku sengaja mendekati
Read more

Bab 489

Yosef tertawa dengan sedih. Suaranya mengecil hingga akhirnya tak terdengar.Aku langsung menoleh ke sana. Yosef sudah memejamkan mata dan tak sadarkan diri.Arya mengelap moncong pistol dengan santai.Aku menatap Arya dengan tegang. Aku khawatir Arya akan menembak Zayn pada detik berikutnya.Mungkin karena melihat keteganganku, Arya tersenyum padaku. "Kenapa kamu tegang? Aku sudah muncul, maka aku tidak akan membunuh Zayn.""Bagaimanapun, aku juga akan terkena masalah kalau aku membunuhnya.""Awalnya, aku ingin memanfaatkan Yosef untuk membunuh Zayn. Alhasil, Yosef benar-benar gila dan ingin menganiayamu.""Lalu, apakah kamu akan membiarkan kami pergi?" tanyaku dengan suara tegang.Arya tersenyum, tidak merespons. Dia memungut pisau Yosef yang jatuh ke lantai.Darah Zayn masih bergantung pada ujung pisau itu, tampak sangat mencolok.Arya memainkan pisau dan tiba-tiba tersenyum pada dua pengawal yang terbengong di belakang. "Cepat pergi!"Dua pengawal itu tersadarkan. Mereka segera ber
Read more

Bab 490

Di tengah kelinglungan, terdengar suara Zayn yang rendah dari samping."Benar, aku tidak bisa melindunginya. Jadi, aku menyerahkannya padamu sekarang.""Bawa dia pergi, bawa ke perkotaan dengan selamat. Jangan hiraukan aku."Mendengar itu, hatiku menjadi panik.Aku buru-buru menggelengkan kepala. "Tidak, aku tidak mau. Zayn, aku mau bersamamu."Hatiku sakit sekali ketika melihat Zayn begitu lemas.Aku menoleh pada Arya dengan mata berkaca-kaca. Aku ingin memohonnya untuk menyelamatkan Zayn.Akan tetapi, Arya sengaja memalingkan tatapan dariku.Arya menundukkan tatapan saat menghampiriku dalam diam. Wajahnya dingin.Aku menatap Arya dengan bengong, tidak bisa berkata-kata.Arya berdiri di depanku dan tersenyum padaku. "Audrey, kamu benar-benar sudah tidak ingat tentang aku?""Tidak ingat, tidak ingat. Aku tidak ingat apa-apa tentang masa kecil."Aku menangis seraya berkata, "Arya, kalau kita berteman dekat di masa kecil, kumohon, selamatkan Zayn. Oke?""Arya, tolong selamatkan Zayn. Sel
Read more
PREV
1
...
4748495051
...
64
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status