"Meskipun aku pergi ke luar negeri bersamamu, kita hanya bisa menjadi teman biasa. Apa kamu mengerti?"Ekspresi Yosef membeku beberapa detik. Terbersit kejengkelan dan keengganan dalam matanya.Akan tetapi, Yosef tetap tersenyum lembut padaku dan berkata, "Oke, semuanya terserah padamu.""Lalu, Dorin juga akan pergi ke sana bersama kita. Jadi, kalian bisa menemani satu sama lain, tidak akan bosan.""Nanti, kalian bisa lakukan hal yang kalian suka. Bukannya kamu suka syuting film? Nanti, aku khusus buatkan satu film untukmu, oke?""Kelak, kamu juga akan menjadi artis besar dan punya karier sendiri, bukan burung peliharaan Zayn."Kalimat terakhir Yosef sangat menusuk hatiku.Benar, aku sama sekali tidak punya nilai guna di mata Zayn. Aku hanyalah alat baginya untuk bersenang-senang.Zayn selalu memandang rendah diriku.Sementara itu, Yosef selalu merencanakan masa depan yang indah untukku.Makin indah yang Yosef katakan, makin perih hatiku.Aku merapatkan bibir dan berusaha menahan air m
Read more