Semua Bab Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku: Bab 351 - Bab 360

404 Bab

Bab 351

Itu adalah toko yang khusus menjual kerajinan tangan dan komoditas kecil.Produk-produknya tampak indah dan menarik.Ada banyak kekasih muda yang berkeliling di dalam.Saat aku masuk, Zayn mengikutiku dari belakang dan bertanya dengan cuek, "Bukannya kamu bilang lapar dan mau cari makan?""Tidak perlu buru-buru. Keliling dulu," jawabku tanpa menoleh ke belakang.Zayn mendengus. Dia berkata dengan nada suara dingin, "Kamu tidak buru-buru, aku buru-buru! Audrey, kuberi tahu, jangan mengulur waktu. Malam ini ....""Aduh, cukup."Aku tidak tahan lagi sehingga berbalik badan dan memotong perkataan Zayn.Isi pikiran Zayn hanya tentang memproduksi anak.Ada banyak orang di dalam toko. Jika aku tidak memotong perkataan Zayn, mungkin Zayn akan mengumumkan kepada semua orang bahwa kami akan memproduksi anak pada malam ini.Pria ini benar-benar tidak punya rasa malu.Zayn menatapku dengan ekspresi mata dingin. Wajahnya suram.Zayn menyeringai, lalu berujar dengan suara dingin, "Apakah aku terlalu
Baca selengkapnya

Bab 352

Aku berkata dengan murung, "Kamu selalu berpikir aku punya niat buruk. Lalu, kenapa kamu membiarkanku berada di sisimu? Mencari masalah?""Apakah kamu tidak tahu? Terkadang, menyiksa seseorang juga adalah sebuah kesenangan."Aku menyeringai sinis di dalam hati.Maksud Zayn, dia memaksaku tetap berada di sisinya untuk menyiksaku.Berbicara dengan pria ini sungguh menyebalkan.Aku menundukkan tatapan dan merapatkan bibir, tidak ingin berbicara lagi.Tiba-tiba, tanganku yang lunglai di sisi tubuh digenggam oleh sebuah tangan yang hangat.Aku mendongakkan tatapan, tetapi hanya melihat punggung Zayn.Zayn menarikku berjalan ke depan. "Jangan bertele-tele. Kalau kamu sakit maag karena kelaparan, jangan salahkan aku."Aku menatap tangan Zayn dengan bengong.Tangan Zayn sangat bagus, bersih, ramping, dan memiliki sendi-sendi yang jelas.Tangan Zayn sepenuhnya membungkus tanganku.Tangan Zayn hangat sekali. Hanya sebentar saja, tanganku yang dingin menjadi hangat.Bagaimanapun, aku memiliki ras
Baca selengkapnya

Bab 353

Tangan penjual gemetar.Sup itu tumpah ke badan Zayn.Penjual terkejut. Dia buru-buru menaruh mangkuk dan mengambil tisu untuk membantu Zayn mengelapnya.Penjual terus meminta maaf, "Maaf, maaf, terlalu panas tadi. Tidak sengaja tumpah. Maaf sekali.""Minggir!"Zayn menepis tangan penjual. Dia bergegas mengambil tisu untuk mengelap sup yang tumpah ke badannya.Penjual segera meminta maaf, "Maafkan aku. Aku gratiskan makanan kalian. Maaf sekali.""Pergi sana!"Zayn berteriak tanpa mendongakkan kepala. Auranya sangat mengerikan.Aku buru-buru memberi isyarat mata pada penjual agar dia segera pergi.Penjual pergi dengan sedih.Zayn terus mengelap noda di syal, tampak sangat cemas.Zayn bahkan melepas syal dan mengelap syal dengan hati-hati, seolah-olah syal itu adalah barang berharga miliknya.Akan tetapi, saat aku memberikan syal itu pada Zayn, nada suara Zayn cuek. Jadi, dugaan semacam itu sama sekali tidak mungkin.Aku merapatkan bibir, lalu berkata, "Sudah, jangan lap lagi. Itu bukan
Baca selengkapnya

Bab 354

"Tidak apa-apa, itu hanya masalah kecil. Jangan simpan di hati."Aku menghabiskan sup akar teratai, lalu berkata, "Tolong bungkus satu sup akar teratai."Saat aku pergi, penjual enggan menerima bayaran dariku. Aku tetap membayar tiga sup akar teratai itu. Bagaimanapun, usaha kecil juga susah.Begitu kembali ke tempat mobil di parkir, aku melihat Zayn bersandar pada mobil dan melamun.Dulu, Zayn pasti merokok. Hari ini, Zayn sudah beberapa kali ingin merokok, tetapi tidak jadi.Jangan-jangan Zayn ingin berhenti merokok demi persiapan hamil?Perasaan hatiku menjadi kompleks.Aku berjalan ke sana membawa bungkusan makanan."Kenapa tidak duduk di dalam? Di luar dingin."Aku berusaha memasang senyum ketika melihat wajah Zayn yang dingin.Zayn menatapku selama beberapa detik, lalu bertanya dengan cuek, "Sudah selesai makan?""Ya," jawabku sambil mengangguk.Zayn membukakan pintu mobil dan berkata dengan nada datar, "Ayo pergi, sudah lewat tengah malam.""Tunggu!"Aku buru-buru menghentikan Z
Baca selengkapnya

Bab 355

Sudah beberapa kali aku hampir membuat Zayn marah. Aku tidak bisa mengelak lagi, baik secara terbuka maupun diam-diam.Jadi, ketika Zayn menanyaiku tentang hotel kali ini, aku tidak lagi menghindar. Aku langsung menyuruh Zayn kembali ke hotel sebelumnya.Bagaimanapun, barang-barang masih di hotel itu. Lebih praktis untuk mandi dan ganti pakaian.Sesampainya di hotel, Zayn menyuruhku pergi mandi.Aku mengambil pakaian ganti dan memasuki kamar mandi dalam diam.Tubuhku diselubungi hawa dingin karena baru pulang dari luar.Aku merasa sangat nyaman dan hangat karena mandi air panas.Setelah mandi, aku memakai piama dan keluar.Begitu pintu kamar mandi dibuka, Zayn langsung menoleh padaku.Zayn memalingkan tatapan setelah melihatku sekilas. Dia pergi mengambil pakaiannya di koper.Suasana tiba-tiba menjadi hening. Kami melakukan persiapan dalam diam. Entah mengapa, ada rasa canggung di dalam hatiku.Zayn sudah berjalan kemari. Aku buru-buru bergeser ke samping agar Zayn bisa masuk.Begitu m
Baca selengkapnya

Bab 356

Zayn sangat dekat denganku, hampir bersentuhan dengan punggungku.Begitu berbalik badan, aku meraba dada Zayn dan seperti berada di dalam pelukannya.Aku bergegas menarik tanganku. Aku berbisik, "Zayn, apa kamu sudah tidur?""Ada apa?"Zayn menanyaiku dengan cuek. Aku termangu.Bukankah Zayn mengatakan ingin ... melakukan itu pada malam ini?Apakah Zayn berubah pikiran?"Sudah malam, tidur saja," ucap Zayn dengan suara datar.Aku terbengong.Apa maksud Zayn?Hanya aku sendiri yang meyakinkan diriku dan berpikir tidak-tidak barusan, tetapi Zayn sama sekali tidak berminat?Berpikir demikian, pipiku makin panas.Sungguh menyebalkan.Zayn benar-benar aneh. Saat aku tidak mau, Zayn selalu memaksaku.Sekarang ketika aku sudah menerimanya dan mulai berpikir tidak-tidak, Zayn malah tidak mau.Jadi, Zayn suka menggunakan kekerasan?Ketika aku sedang melamun, Zayn tiba-tiba berbalik badan dan memelukku.Dada Zayn yang hangat bersentuhan dengan dadaku, panas sekali.Zayn bertanya dengan suara ser
Baca selengkapnya

Bab 357

Zayn tiba-tiba membuatku berbaring telentang dan menindih tubuhku.Cahaya bulan masuk melalui celah gorden.Aku samar-samar dapat melihat mata Zayn yang hitam kelam, seperti ingin menyedot jiwa orang ke dalamnya.Zayn mencondongkan tubuh ke depan untuk berbisik di telingaku. Suaranya tidak lagi mendominasi, melainkan lembut.Zayn tersenyum. "Oke, oke, kamu tidak mau. Aku yang mau."Aku terdiam.Kelembutan Zayn yang tiba-tiba membuatku tidak bisa marah.Tanpa sadar, piamaku dilepas oleh Zayn.Zayn mencium bibirku. Dia merayuku dengan suara serak, "Kamu juga harus aktif, oke? Aku suka keaktifanmu."Entah mengapa, Zayn seperti berubah menjadi orang lain. Zayn sangat lembut, bahkan terasa tidak nyata.Aku tanpa sadar meraba pipi Zayn.Zayn tiba-tiba menggenggam tanganku, mengecup telapak tanganku dengan bibirnya yang hangat. Hatiku tersentak kaget.Di dalam kegelapan, Zayn sepertinya berubah.Zayn mencondongkan tubuh ke depan, lalu menahan tanganku di atas kepala dan menyilangkan tangan de
Baca selengkapnya

Bab 358

Zayn mulai jengkel terhadap nada dering itu.Di bawah pantulan cahaya dari layar ponsel, aku melihat Zayn mengernyit. Sepertinya ada keagresifan yang pekat di dalam matanya.Aku merapatkan bibir, lalu berkata dengan suara pelan, "Jangan marah. Mungkin dari Henry, ada urusan kerja. Kamu jawab dulu."Setelah jeda sebentar, aku menambahkan, "Habis itu, kalau tidak ada urusan penting, kita lanjut."Kalimat terakhirku jelas membuatnya senang.Keagresifan dalam tatapan mata Zayn memudar.Zayn berucap, "Lain kali, aku pasti matikan ponsel."Zayn memiringkan badan untuk meraih ponselnya yang disimpan di meja samping kasur.Seketika itu, aku sepertinya melihat nama Cindy.Jadi, itu adalah panggilan telepon dari Cindy?Zayn mengernyit ketika melihat identitas penelepon.Akan tetapi, Zayn tidak menjawab telepon, melainkan menolak. Zayn membuang ponselnya ke samping.Aku menatap Zayn dengan kaget.Zayn tidak menjawab panggilan telepon dari Cindy?Sedikit kebahagiaan melintas di hatiku.Tidak pedul
Baca selengkapnya

Bab 359

Zayn sudah berpakaian dalam waktu singkat.Zayn menatapku dengan ekspresi kompleks. "Aku pergi lihat.""Ya," sahutku dengan nada datar.Zayn merapatkan bibir seraya menatapku, ragu untuk berbicara.Lama kemudian, Zayn berkata, "Cindy sakit."Setelah itu, Zayn berjalan keluar.Aku mencengkeram selimut dengan erat. Timbul lagi rasa benci di dalam hatiku yang sulit ditekan.Ketika Zayn sampai di depan pintu, aku berkata dengan sarkas, "Kamu tidak bisa melihat Cindy hanya berpura-pura dari dulu? Dia pasti sengaja menelepon malam ini, lalu sengaja tidak menjawab telepon.""Cindy sangat licik dan munafik. Dia selalu pura-pura seperti mau mati, tapi apakah dia mati?""Kalau dia benar-benar mati, aku mungkin akan mengaguminya. Wanita seperti itu menjijikkan ....""Audrey!"Zayn tiba-tiba meneriakiku.Zayn berbalik badan dan menatapku dengan ekspresi mata dingin. "Jangan memfitnah Cindy. Tidak semua orang punya tubuh yang sehat sepertimu. Cindy juga tidak ingin punya penyakit seperti itu.""Cih
Baca selengkapnya

Bab 360

Terserah jika Zayn ingin memotong gajiku. Lebih baik lagi jika Zayn mengusirku.Nada dering ponselku berhenti setelah berbunyi dua kali.Aku bersandar di sofa sambil memijat kening. Aku memaksa diri untuk tidak memikirkan apa yang terjadi barusan.Tak lama kemudian, terdengar suara di luar. Pintu kamar dibuka.Tanpa perlu membuka mata, aku pun tahu itu adalah Zayn.Masing-masing dari kami mempunyai kartu akses untuk kamar ini.Aku tetap meringkuk di sofa.Ada suara langkah kaki yang berat.Sesaat kemudian, Zayn bertanya dengan suara dingin, "Kenapa kamu tidak menjawab telepon?""Ikuti Cindy." Aku menyeringai sinis. Aku tidak membuka mata, tidak ingin melihat Zayn.Detik berikutnya, kerah bajuku ditarik oleh Zayn.Lalu, aku diseret dari sofa.Aku terpaksa membuka mata. Tampaklah wajah Zayn yang sangat agresif."Cindy sakit. Kenapa kamu harus mengejeknya?""Oh ...." Aku menyeringai, lalu bertanya dengan sarkas, "Apakah dia sudah mati?""Audrey!"Zayn mencengkeram kerah bajuku. Zayn sanga
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3435363738
...
41
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status