Share

Bab 360

Author: Miana
Terserah jika Zayn ingin memotong gajiku. Lebih baik lagi jika Zayn mengusirku.

Nada dering ponselku berhenti setelah berbunyi dua kali.

Aku bersandar di sofa sambil memijat kening. Aku memaksa diri untuk tidak memikirkan apa yang terjadi barusan.

Tak lama kemudian, terdengar suara di luar. Pintu kamar dibuka.

Tanpa perlu membuka mata, aku pun tahu itu adalah Zayn.

Masing-masing dari kami mempunyai kartu akses untuk kamar ini.

Aku tetap meringkuk di sofa.

Ada suara langkah kaki yang berat.

Sesaat kemudian, Zayn bertanya dengan suara dingin, "Kenapa kamu tidak menjawab telepon?"

"Ikuti Cindy." Aku menyeringai sinis. Aku tidak membuka mata, tidak ingin melihat Zayn.

Detik berikutnya, kerah bajuku ditarik oleh Zayn.

Lalu, aku diseret dari sofa.

Aku terpaksa membuka mata. Tampaklah wajah Zayn yang sangat agresif.

"Cindy sakit. Kenapa kamu harus mengejeknya?"

"Oh ...." Aku menyeringai, lalu bertanya dengan sarkas, "Apakah dia sudah mati?"

"Audrey!"

Zayn mencengkeram kerah bajuku. Zayn sanga
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (14)
goodnovel comment avatar
Mty Ziq
Audrey bila Mau terus terang..bg Zayn kurang dingin..Cindy bagi mati terus wataknya..
goodnovel comment avatar
Pratiwi
muterr terus cretanya ,, sekali pos cm sdkit ..capeee nunggu nya ..bosen
goodnovel comment avatar
Lufi Indah
anjg bgtt cindyyyy
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 361

    Saat aku keluar dari hotel, di luar sedang turun salju.Di bawah pantulan cahaya lampu jalan, kepingan salju beterbangan, terkesan dingin dan menyedihkan.Angin di malam hari sangat menyakitkan, seperti pisau yang menyayat wajah.Inilah mengapa aku sangat membenci musim dingin, karena dingin tak tertahankan.Meskipun patung es di sini sangat indah dan menakjubkan, aku tidak akan datang untuk kedua kalinya.Aku keluar dengan terburu-buru sehingga tidak memakai syal. Aku hanya memakai piama dan mantel bulu, serta sandal kain biasa.Angin dingin terus masuk melalui kerah baju dan membekukan hatiku.Ketika memikirkan situasi di dalam kamar tadi, hatiku sakit sekali dan sangat sedih.Mataku perih, tetapi aku tidak meneteskan air mata.Aku menarik napas dalam-dalam dan merapatkan kerah mantel, lalu berjalan menuju parkiran.Larut malam, tidak banyak pejalan kaki maupun kendaraan di jalan raya.Sesampainya di parkiran, aku menekan kunci mobil. Tidak ada repsons dari mobil.Aku menekan lagi, t

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 362

    Saking dingin, wajah, tangan, dan kakiku sudah mati rasa.Entah sudah berapa lama aku berjalan. Aku akhirnya tiba di toko obat.Pemilik toko terkejut ketika melihatku. Dia bergegas memberiku segelas air hangat. "Di luar dingin. Kenapa kamu masih pakai sandal?"Aku memegang gelas kertas itu. Tanganku kembali berfungsi setelah dihangatkan.Aku menggosok wajahku yang mati rasa. Lalu, aku tersenyum seraya menjawab, "Aku buru-buru, lupa ganti."Setelah jeda sebentar, aku berujar, "Tolong ambilkan dua kotak obat pereda nyeri.""Ya, baik."Pemilik toko segera mengambilkan dua kotak obat pereda nyeri untukku dan mengantonginya ke dalam kantong plastik.Usai membayar, aku hendak pergi.Pemilik toko menghentikanku. "Di luar sedang turun salju. Bagaimana kalau tunggu saljunya berhenti? Ada mesin penghangat di sini.""Tidak perlu, terima kasih." Aku tersenyum dan berkata dengan tenang, "Ada orang yang sudah tidak sabar menunggu obat ini."Kemudian, aku berjalan keluar.Di belakang, pemilik toko be

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 363

    Aku berteriak dan berusaha keras untuk mendorongnya."Pak Roy, mohon jaga kelakuanmu!"Roy menjentikkan abu rokok, lalu tersenyum meledek padaku. "Pak Zayn tidak menyayangimu, biar aku yang menyayangimu. Oke?""Pak Roy!"Aku membentak untuk mengungkapkan kemarahanku.Roy tersenyum. "Omong-omong, bukannya Pak Zayn mau berusaha memproduksi anak denganmu malam ini?""Jadi, sekarang Pak Zayn sedang memproduksi anak dengan wanita lemah gemulai itu?""Ckck ...."Roy menggelengkan kepala dengan penuh rasa kasihan. "Lihat, kamu tidak hanya tidak marah karena perlakuan mereka, malah pergi membelikan obat untuk musuh cintamu di tengah cuaca salju. Nona Audrey, cintamu sangat murahan."Aku menyeringai. "Pak Roy salah paham, ini tidak ada hubungannya dengan murahan atau tidak. Aku adalah sekretaris Pak Zayn, tentu saja aku harus melaksanakan perintahnya.""Oh ... Sudah kuduga, Pak Zayn suka wanita lemah gemulai itu, 'kan?""Dia menyuruhmu pergi membeli obat untuk wanita lain di tengah malam, bahka

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 364

    Jalanan di malam hari sama sekali tidak macet. Setengah jam setelah mobil melaju tanpa halangan, mobil berhenti di depan sebuah vila mewah.Roy keluar dari mobil. Aku juga dibawa keluar oleh pengawalnya.Mereka menyeretku ke dalam vila.Aku menanyai Roy, "Ini rumahmu? Kenapa kamu membawaku ke rumahmu?"Roy tidak menjawab. Dia langsung melangkah ke dalam.Roy pergi ke meja bar untuk menuang dua gelas anggur merah.Lalu, Roy menyodorkan salah satu gelas padaku.Aku buru-buru menggelengkan kepala. "Maaf, aku tidak bisa minum."Roy tersenyum dingin dan menyodorkan gelas itu pada pengawal di samping.Aku kepikiran sesuatu yang membuatku panik. Aku bergegas berujar pada Roy, "Tidak, tidak. Aku benar-benar tidak bisa minum bir ...."Aku ingin berlari keluar, tetapi ditangkap oleh dua pengawal.Lalu, seorang pengawal berjalan ke arahku sambil memegang segelas anggur merah.Aku ketakutan sehingga mencoba untuk melawan, tetapi tidak ada gunanya.Roy duduk di sofa, menatapku dengan ekspresi meled

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 365

    Tangan Roy sangat bertenaga. Mudah sekali baginya untuk mengangkatku.Aku ketakutan hingga gemetar. Aku tidak berdaya untuk melawan pria kekar ini.Aku berusaha keras untuk menenangkan pikiran. Aku sekali lagi mencoba mempersuasi Roy untuk melepaskanku.Aku menelan ludah, lalu berkata, "Pak Roy, tenangkan dirimu. Apa serunya bermain dengan wanita yang sudah bercerai? Tidak cantik, juga tidak seksi. Tidak hanya tidak bisa membuatmu puas, malah bisa merusak kesenanganmu.""Cih ...." Roy tertawa. Jarinya yang ramping mengelus pinggir kerah bajuku, seolah-olah akan masuk ke dalam pada detik berikutnya.Hatiku berdebar dengan kencang dan gemetar hebat.Roy berujar, "Itu bukan berdasarkan keputusanmu. Seru atau tidak, kita akan tahu habis bersenang-senang.""Selain itu, Nona Audrey terlalu rendah hati. Aku justru merasa tubuh Nona Audrey seksi."Roy langsung merobek kerah bajuku.Seketika, aku diserang oleh rasa dingin karena kerah mantelku terbuka lebar.Aku berteriak dengan panik dan takut

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 366

    Roy tersenyum padaku. "Kenapa kamu menangis? Aku terkenal karena penyayang. Aku hanya akan membuatmu nyaman.""Mungkin saking nyaman, kamu akan memohonku untuk melakukannya lagi."Roy langsung mengangkatku dan melemparku ke sofa.Aku buru-buru bangun, tetapi segera ditindih oleh Roy.Tubuh Roy yang jangkung dan kekar menyelubungiku.Aku sangat ketakutan.Aku gemetar tanpa henti sambil menangis. "Lepaskan aku. Kumohon, lepaskan aku. Kalau kamu lepaskan aku, aku akan memenuhi semua permintaanmu.""Bahkan kalau menyuruhmu menikam Zayn?"Aku buru-buru mengangguk. "Iya, iya."Roy tertawa. "Wah, kamu sungguh egois dan tidak berperasaan. Tapi, aku suka."Lalu, Roy mulai merobek mantelku.Mantel yang lebar itu robek seketika.Aku berjuang keras untuk melawan dan berteriak, tetapi tidak ada orang yang menyelamatkanku.Beberapa pengawal di samping berjalan keluar dan menutup pintu.Melihat pintu itu perlahan-lahan menutup, aku sangat putus asa.Aku menangis dan berteriak histeris, memohon Roy un

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 367

    Kemudian, Roy mencondongkan tubuh dan menciumku.Hatiku penuh rasa takut dan jijik. Di saat Roy tidak memperhatikan, aku buru-buru meraba ke samping.Saat meraba botol bir, aku bergegas memukulkannya ke meja di samping. Lalu, aku menekan pecahan botol bir ke leherku.Roy mengernyit. Dia tersenyum seraya bertanya, "Kamu mau menakutiku?"Aku menekan pecahan botol yang tajam itu ke leherku dengan lebih kuat.Aku menatap Roy dengan ekspresi mata dingin. "Aku tidak takut mati, serius. Tapi Pak Roy harus pikirkan baik-baik. Meskipun aku bukan orang hebat, aku adalah mantan istri Zayn.""Kalau aku mati di rumahmu, menurutmu, apakah akan ada dampak buruk bagimu?""Tentu saja, ini tempatmu. Kamu bisa bertindak semena-mena.""Tapi jangan lupa, dengan kedudukanmu yang sekarang, pasti ada banyak musuhmu.""Tidak masalah kalau aku mati, tapi kalau Zayn atau musuhmu yang kuat sengaja membesarkan masalah ini untuk menjatuhkanmu, apakah kamu yakin kamu bisa lolos?"Roy memicingkan mata saat menatapku.

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 368

    "Tunggu sampai suatu hari Pak Roy suka seseorang, maka Anda akan tahu. Anda hanya mau menikah, punya anak, dan bangun keluarga dengan orang yang Anda cintai.""Benarkah?"Roy tertawa tanpa memberikan pendapat.Aku tidak menghiraukannya dan berjalan cepat menuju pintu gerbang halaman.Hingga aku melangkah keluar dari halaman vila Roy, sarafku yang tegang akhirnya sedikit mengendur.Aku lemas bersandar pada tiang lampu, tubuhku menggigil kedinginan.Sepatuku sudah hilang saat orang Roy memaksaku masuk ke mobil.Kaki yang menginjak salju tipis terasa sedingin teriris pisau.Baju tidur di dalam jaket bulu angsa basah oleh tumpahan anggur merah. Rasa dingin itu menembus kulit, merayap ke seluruh tubuh sehingga menggigil hingga ke tulang.Angin dingin terus berembus tanpa ampun.Aku merapatkan jaket bulu angsa. Tanganku gemetar saat mengeluarkan ponsel.Tidak ada pemberitahuan apa pun di ponsel.Tidak ada telepon, tidak ada pesan.Artinya, aku sudah pergi selama ini, tetapi Zayn sama sekali

Latest chapter

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 392

    Dasar Henry sialan, kata-katanya tidak bisa dipegang!Zayn menyipitkan matanya setengah, menatapku dengan tatapan dingin serta penuh ejekan di wajahnya.Aku merasa kesal, memalingkan pandangan darinya, tetapi malah bertemu dengan wajah menjengkelkan Cindy lagi.Aku meletakkan majalah di wajahku sambil berpikir bahwa perjalanan ini akan sangat sulit.Untungnya, setelah pesawat lepas landas, laju penerbangan yang stabil membuatku cukup mengantuk.Tanpa sadar, aku tertidur di kursi.Tidurku sebenarnya cukup nyenyak, tetapi suara lembut Cindy terus terdengar, menusuk telingaku dan mengganggu tidurku."Kak Zayn, aku merasa tidak nyaman, seperti mabuk udara ....""Di sebelahmu ada teh, minumlah sedikit.""Kak Zayn, dingin sekali di sini. Kenapa di sini sedingin ini?""Ini ada selimut, aku akan menyelimutimu.""Kak Zayn, aku takut ketinggian. Aku jarang sekali naik pesawat. Aku ... aku takut sekali ....""Tidak apa-apa, aku ada di sini.""Kak Zayn ...."Astaga! Menyebalkan sekali!Tidur pun j

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 391

    Baru saja aku melangkah dua langkah, Henry menarikku kembali.Dia berkata, "Apa kamu bodoh? Tukar tempat duduk itu harus dilakukan di atas pesawat, hanya boleh dengan persetujuan kru. Sekarang kamu tetap harus ikut jalur khusus kabin kelas satu bersama yang lain."Begitu Henry selesai bicara, Cindy langsung berseru kaget, "Ah? Apa kalian mau tukar tempat duduk? Kenapa? Apa karena Nona Audrey tidak ingin melihat aku dan Kak Zayn?"Henry langsung menghela napas, berkata dengan nada kesal, "Kamu jangan asal menebak, oke? Aku yang mau duduk di kabin kelas satu, apa tidak boleh?"Cindy memasang wajah polos tanpa dosa. "Apa benar begitu? Bukannya kamu yang membeli tiketnya? Kalau kamu ingin duduk di kabin kelas satu, kenapa tidak langsung membeli untuk dirimu sendiri? Kenapa harus tukar tempat sekarang?"Henry memandang Cindy dengan kesal. "Bisakah kamu diam saja?""Kak Zayn ...." Cindy kembali berpura-pura manja sambil menatap Zayn. "Mungkin Nona Audrey tidak mau duduk bersamaku. Dia selalu

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 390

    Cindy memandang Zayn dengan ekspresi penuh rasa tertekan. "Kak Zayn, sebenarnya semua yang kamu berikan padaku, aku sangat suka dan aku menganggapnya berharga.""Tapi menurut Nona Audrey, semua itu tidak ada artinya.""Sejujurnya, ini karena latar belakang keluargaku yang miskin, tidak sebanding dengan statusnya sebagai seorang putri dari keluarga kaya ....""Putri dari keluarga kaya?" Zayn mendengus dengan nada sangat mengejek. "Apa dia sekarang masih bisa disebut sebagai putri keluarga kaya? Dia hanya seorang wanita yang rela menyenangkan pria tanpa batasan hanya untuk mendapatkan uang. Orang yang ...."Aku menatap mata Zayn yang penuh ejekan dengan mata yang merah.Apakah dia akan memanggilku rendahan lagi?Coba saja, jika dia berani, katakan saja!Namun, pada akhirnya pria itu tiba-tiba memalingkan wajahnya, berkata dengan nada dingin, "Aku tidak punya hal lain untuk dikatakan pada orang sepertimu."Setelah itu, Zayn langsung berjalan menuju pintu keberangkatan. Cindy memanggilnya,

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 389

    Aku mengerucutkan bibir, sudah bisa menebak apa yang terjadi.Aku berbalik perlahan. Benar saja, Zayn berdiri tepat di belakangku.Dia sepertinya baru saja tiba. Cindy masih berlari kecil di belakangnya untuk menyusul.Zayn menatapku dengan tatapan dingin, serta ejekan di matanya.Dia membuka mulut, tetapi kata-katanya ditujukan kepada Henry. "Kamu seharusnya hanya membeli tiga tiket saja. Ada orang yang mungkin memang tidak terlalu ingin pulang."Henry membuka mulut, sepertinya ingin mengatakan sesuatu, tetapi akhirnya tak mengatakannya.Pada saat itu, Cindy sudah berlari kecil dan tiba di depanku.Wajahnya dipenuhi senyuman yang tak bisa dia sembunyikan. Jelas sekali suasana hatinya sangat baik.Begitu dia sampai, dia langsung menggandeng tanganku, lalu berkata dengan antusias, "Nona Audrey, lihatlah! Ini hadiah dari Kak Zayn untukku."Sambil bicara, Cindy menyodorkan sebuah kotak mewah ke hadapanku.Aku melirik sekilas, hatiku tergerak.Kebetulan sekali, ternyata itu adalah Bintang

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 388

    Aku tidak berkata apa-apa.Henry juga tidak banyak bertanya, hanya mengajakku langsung turun.Kota Yuma benar-benar dingin. Aku pikir, setelah ini aku tidak akan pernah kembali ke kota ini lagi.Aku merapatkan jaketku lebih erat, mengikuti Henry menuju mobil.Setelah Henry selesai menata barang-barang di mobil, dia duduk di kursi pengemudi, bersiap menyalakan mesin.Aku tanpa sadar bertanya, "Mereka di mana?""Zayn dan Cindy langsung pergi ke bandara setelah makan.""Oh!" Aku mengangguk pelan, memandang ke luar jendela, tak lagi berbicara.Perjalanan ke bandara memakan waktu sekitar setengah jam.Saat kami sampai, Zayn dan Cindy belum tiba.Henry berkata, "Masih ada satu jam sebelum kita harus naik ke pesawat. Kamu bisa mencari tempat untuk istirahat dulu."Aku melirik sekeliling, berniat duduk di salah satu kursi tunggu.Tiba-tiba ...."Hahaha ...."Terdengar suara tawa rendah yang penuh semangat datang dari belakangku.Aku mengernyitkan kening dan menoleh, ternyata itu Roy.Dikelilin

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 387

    "Oh, ternyata kamu masih peduli juga padanya." Henry menyindir. "Aku pikir kamu sudah tidak punya hati."Kata-katanya terasa menusuk telinga.Aku menjawab dengan tenang, "Kalau ada yang ingin kamu katakan, katakan saja langsung. Tidak perlu berbicara dengan cara sinis seperti itu."Henry mendengus. "Mana mungkin aku berani bicara langsung denganmu. Sekarang kamu punya dukungan dari Roy, aku tidak ingin mencari masalah."Setiap kata yang keluar dari mulut Henry penuh dengan sarkasme. Aku malas meladeni, langsung menutup pintu dengan keras.Dari luar, dia berteriak dengan penuh amarah, "Orang-orang benar, kamu memang berdarah dingin, tidak tahu balas budi.""Apa kamu pikir Zayn tidak bisa hidup tanpamu? Aku beri tahu padamu, dua hari ini Zayn selalu bersama Cindy.""Jangan pikir kamu hebat karena berhasil menempel pada Roy. Kalau nanti kamu dicampakkan, jangan kembali menangis mencari Zayn!"Aku menundukkan kepala, memandang ujung kakiku.Jadi, selama dua hari ini, Zayn memang bersama Ci

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 386

    Tak disangka, Cindy tiba-tiba memanggilku, "Nona Audrey!"Nada suaranya bahkan mengandung teguran.Aku mendengus kesal sambil berbalik memandangnya. "Ada apa? Nona Cindy ingin mengatakan sesuatu?"Sambil menangis tersedu-sedu, Cindy sibuk mengoleskan salep pada luka Zayn. Wajahnya penuh rasa kasihan.Tanpa mengangkat kepala, dia berkata padaku dengan nada menyalahkan, "Kak Zayn sudah terluka separah ini, kenapa kamu tidak mengobati lukanya? Bagaimana bisa kamu masih tidur dengan nyenyak?"Aku tersenyum sinis. "Bukankah ada kamu? Kamu sangat peduli padanya, biar kamu saja yang mengobati lukanya.""Tapi aku baru tahu tentang ini pagi ini! Semalaman penuh, Kak Zayn sudah kehilangan begitu banyak darah. Bagaimana kalau terjadi sesuatu?"Nada suara Cindy dipenuhi kekhawatiran, membuatku merasa makin muak.Aku melirik luka-luka di tubuh Zayn sekilas.Lukanya sudah berhenti berdarah, sepertinya tidak terlalu parah.Aku mencibir, "Nona Cindy, kamu benar-benar berlebihan. Kamu pikir Pak Zayn, s

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 385

    Pria itu keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang masih basah oleh uap air, wajahnya tetap diliputi kemuraman.Hanya ada selembar handuk yang melilit di pinggangnya, memperlihatkan seluruh tubuh bagian atasnya.Aku bisa dengan jelas melihat luka-luka di tubuhnya.Lukanya memang tidak dalam, tetapi jumlahnya banyak, besar kecil tidak sama, dengan panjang yang bervariasi.Ada di dada, pinggang, serta lengannya.Beberapa luka bahkan masih mengeluarkan darah.Namun, pria itu tampaknya tidak merasakan apa pun, langsung berjalan menuju tempat tidur.Dengan kondisi seperti ini, dia masih berani berkata ingin memotong tangan Roy. Jika Roy tidak memotong tangannya duluan saja, dia bisa dianggap beruntung.Pria ini tahu dia tidak bisa menang, tetapi tetap memaksakan diri untuk melampiaskan amarahnya.Sulit memercayai bahwa pria yang begitu impulsif dan tanpa logika seperti ini adalah Zayn.Setelah naik ke tempat tidur, Zayn bersandar di kepala tempat tidur sambil memainkan ponsel, sama sekali m

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 384

    Beberapa hari ini banyak kejadian yang menguras tenaga. Aku jadi bertanya-tanya, apakah bayiku masih baik-baik saja.Begitu kembali ke Kota Jenara, aku harus diam-diam pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan kehamilan.Zayn pernah bilang, setelah kembali ke Kota Jenara, dia akan membawaku untuk menjalani pemeriksaan tubuh secara menyeluruh, untuk mengetahui kenapa aku belum juga hamil.Haih, aku berharap setelah kejadian ini, Zayn bisa mengurungkan niatnya untuk punya anak denganku. Dengan begitu, dia tidak perlu membawaku ke rumah sakit untuk pemeriksaan.Saat aku melamun.Tiba-tiba pintu mobil terbuka.Angin dingin langsung menerobos masuk.Aku bergidik kedinginan, rasa kantukku pun hilang seketika.Ketika aku menoleh, sesuatu yang hangat tiba-tiba dilemparkan ke pangkuanku.Aku menunduk, melihat ternyata itu adalah sebungkus makanan yang sudah dikemas.Zayn tidak mengatakan apa-apa, hanya melempar makanan itu padaku, lalu menutup pintu.Aku melihat pria itu bersandar pada p

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status