Aku makan dengan terburu-buru karena waktunya sangat mendesak.Zayn menatapku, lalu berkata dengan perlahan, "Pelan-pelan, tidak perlu buru-buru."Aku meminum susu kacang, lalu berkata, "Bukankah jadwal terbangnya pukul 6? Aku takut terlambat.""Kita bisa ganti jadwal kalau terlambat."Zayn berkata dengan santai.Aku menelan roti kukus di mulutku, lalu bertanya, "Bukankah urusanmu sangat mendesak? Kalau tidak, kamu tidak mungkin memesan tiket sepagi ini, 'kan?"Zayn melirikku, lalu tiba-tiba berkata, "Kamu makan begitu banyak, tapi tidak terlihat gendut."Aku, "...""Makanan akan lebih cepat dicerna kalau bekerja keras, apakah salah?" tanyaku dengan tidak terima.Zayn tersenyum, lalu berkata dengan penuh arti sambil menatap dadaku, "Benar juga, aku memang telah membuatmu kehilangan banyak tenaga selama beberapa hari ini.""Kamu ...."Aku memelototi Zayn dengan marah, tidak ingin memedulikannya lagi.Pria ini terlihat normal dari luar, tapi sebenarnya otaknya dipenuhi dengan hal-hal mes
Read more