Share

Bab 298

Penulis: Miana
Zayn benar-benar aneh. Betapa baiknya melakukan perjalanan bisnis bersama wanita pujaan hati? Mengapa Zayn bersikeras membawaku bersama mereka?

Cindy menggelengkan kepala dan berkata, "Jangan khawatir, Kak Zayn. Aku sudah pesan tiket sendiri semalam. Hanya saja, tidak dapat kelas bisnis, di kelas ekonomi."

"Tidak apa-apa. Habis turun pesawat, aku tunggu kamu di luar."

"Oh." Tebersit sedikit kekecewaan di wajah Cindy.

Aku pun terbengong.

Aku pikir Zayn akan memintaku untuk bertukar tempat duduk dengan Cindy.

Waktu mendesak, waktu naik pesawat sedikit mepet.

Zayn berjalan dengan cepat sambil membawa koper. Aku berlari kecil untuk mengimbanginya.

Sedangkan Cindy, benar-benar konyol. Cindy memanggil "Kak Zayn" di belakang di sepanjang jalan.

Zayn berulang kali menunggu Cindy.

Belum pernah aku melihat orang yang lemah hingga seperti Cindy.

Bahkan lebih lemah dibanding nona elite yang dimanjakan sejak kecil.

Saat menunggu Cindy, pengumuman naik pesawat sudah berbunyi beberapa kali.

Ekspresi
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Atik Rahmawati
seru banget ceritanya, sayang bnyak bngt iklannya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 299

    Zayn sudah berada di depan mataku.Kedua lengannya yang kuat bertumpu pada kedua sisi kursiku.Zayn menatap lurus padaku dengan matanya yang hitam kelam.Tidak!Lebih tepat, menatap perutku.Hatiku menegang.Aku ... mengigau barusan?Mampus, mampus!Aku menegakkan badan dan berusaha meringkuk di kursi. Aku tersenyum canggung seraya bertanya, "Pak Zayn, ada, ada apa?""Kamu mimpi apa? Sedih sekali, sampai menangis?"Sambil berkata, Zayn dengan pelan menyeka air mata di sudut mataku.Aku mengelakkan tangan Zayn dan menjawab dengan gugup, "Aku, mimpi buruk.""Mimpi buruk?"Zayn menatap lurus padaku dengan mata hitamnya yang tajam. Tatapan itu membuatku sangat panik.Aku menundukkan tatapan dan berpura-pura tenang saat berkata, "Aku mimpi keluargaku bangkrut dan semuanya berubah. Kehidupan makmur pun sirna.""Aku juga mimpi rentenir datang untuk tagih utang. Mereka galak sekali, memukul dan memarahi kami. Lalu, aku menangis karena takut.""Jadi, rentenir itu aku. Kamu juga mimpi aku merebu

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 300

    Aku merapatkan bibir dan ingin menanyai Zayn.Tepat saat itu, terdengar suara ketukan pintu.Zayn menegakkan badan dan kembali duduk di kursinya.Sesaat kemudian, pintu dibuka.Sebelum orang itu masuk, suaranya yang lemah gemulai sudah terdengar."Kak Zayn ...."Aku mendongakkan kepala. Cindy sedang berlari ke dalam dengan mata berkaca-kaca, diikuti oleh seorang pramugara tampan."Pak Zayn ...." Pramugara berkata dengan sopan pada Zayn, "Nona ini bilang dia tidak enak badan dan mau cari Pak Zayn. Karena dia temanmu, aku bawakan kemari."Zayn langsung menoleh pada Cindy. Ada sedikit kekhawatiran dalam matanya. "Kamu tidak enak badan? Parah tidak?"Cindy menggelengkan kepala dan berkata dengan suara lembut, "Aku masih kuat. Hanya saja, tidak di sampingmu, aku panik naik pesawat sendirian. Ini kedua kalinya aku naik pesawat, aku takut.""Kalau begitu, kamu di sini saja," ucap Zayn.Pramugara itu dilema. "Maaf, Pak Zayn, maskapai penerbangan menetapkan aturan satu orang satu kursi demi kes

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 301

    Tepat saat itu, aku mendengar suara yang familier.Suaranya agak bersemangat dan terengah-engah.Aku menolehkan kepala. Henry sedang berlari ke arahku dengan penuh semangat.Henry berkeringat banyak, tampak sangat cemas.Aku menatap Henry. "Kamu juga ke sini?""Apa maksudnya aku juga ke sini?" Henry memprotes, "Aku selalu di sini, oke? Aku datang untuk menjemputmu. Ke mana saja kamu? Aku sudah cari ke mana-mana, bikin orang khawatir saja. Kalau tidak menjemputmu, Zayn mungkin ....""Kamu datang untuk menjemputku? Kenapa aku tidak tahu?"Aku memotong perkataan Henry dengan ekspresi kosong, "Kamu datang untuk menjemputku, tapi tidak mengabariku, malah menyalahkanku sembarangan pergi?""Ehm ...."Henry tidak bisa berkata-kata.Sesaat kemudian, Henry menarik lenganku dan berkata, "Oke, oke, ini salahku. Ayo ikut aku. Oh, ya, nanti berikan nomormu, biar aku simpan. Kalau ada masalah lagi, aku juga bisa telepon kamu."Henry membawaku berjalan keluar sambil berceloteh.Aku tidak mendengarkan

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 302

    Tepat saat itu, ponsel Henry berdering.Henry melirik ponselnya, lalu tersenyum padaku. "Lihat, kamu tidak jawab telepon, dia telepon aku."Begitu panggilan tersambung, Henry sengaja mengaktifkan pengeras suara."Sudah dijemput?"Nada suara Zayn seperti sedang menekan amarah.Henry terkekeh-kekeh. "Sudah, dia duduk di sampingku. Mau bicara dengannya?""Tidak usah!"Zayn berseru dengan cuek, lalu mengakhiri panggilan telepon.Henry tiba-tiba tertawa. "Kalian cocok sekali, sama persis."Aku bersandar di kursi dan memejamkan mata, tidak ingin berbicara.Tidak sampai sejam, mobil berhenti di depan sebuah hotel mewah.Henry menyerahkan kartu kamar dan koper padaku. "Lantai 20, nomornya ada di kartu. Kamu naik sendiri saja. Aku mau cari Zayn.""Oke."Aku mengambil kartu kamar. Melihat Henry hendak pergi, aku bertanya lagi, "Urusan kalian sangat mendesak, ya?"Henry berujar dengan santai, "Tidak juga. Hanya saja, mereka agak licik. Tapi sekarang Zayn sudah ke sini, semuanya jadi gampang. Mung

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 303

    Aku bergidik kaget dan berhenti tertawa, bergegas bangun."Halo? Audrey, kamu kenapa? Kenapa tiba-tiba diam?""Hmm, aku ada urusan. Sudah dulu, ya."Aku buru-buru mengakhiri panggilan telepon.Zayn menutup pintu kamar.Zayn berjalan ke dalam dengan satu tangan di dalam saku. Dia tersenyum dingin saat bertanya, "Telepon dengan siapa? Bahagia sekali kamu?"Aku ingin menjawab "apa hubungannya denganmu?", tetapi tidak berani.Meskipun aku sangat jengkel karena Zayn meninggalkanku di bandara tadi pagi,Aku sudah kembali tenang setelah tidur.Aku baru sadar betapa konyol kejengkelanku.Kini, status kami berbeda jauh. Aku hanyalah mainan Zayn, tidak pantas memiliki emosi di depan Zayn.Zayn bisa bertindak sesuka hati padaku.Alasan mengapa Zayn membiarkanku hidup sampai sekarang adalah karena belum puas mempermainkanku atau ingin meminjam rahimku.Kenyataan itu sadis, tetapi tidak dapat dipungkiri.Aku duduk dengan taat dan berkata, "Aku telepon dengan kakakku barusan."Zayn duduk di seberang

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 304

    Melirik ekspresi Zayn yang dingin, aku langsung menolak panggilan telepon.Aku mengirim pesan pada kakak karena takut dia akan khawatir: "Aku tidak kenapa-napa, sibuk kerja."Lalu, aku dengan waswas menoleh pada Zayn.Zayn bersandar di kursi dan menatapku sembari tersenyum, tetapi ekspresi matanya sangat dingin.Aku menjilat bibir, lalu berkata, "Aku juga bukan sengaja. Aku tidak nyangka bisa turun salju malam itu.""Lagi pula, memangnya kamu bodoh? Sudah turun salju, bukannya berteduh, malah berdiri di luar sepanjang malam."Aku berkata apa adanya.Aku memang menghukum Zayn berdiri di halaman semalam, tetapi tidak memaksa.Jika Zayn masuk ke kamar untuk tidur di tengah malam, aku juga tidak akan marah.Aku benar-benar tidak menyangka Zayn akan begitu keras kepala dan mengotot pada saat itu.Akan tetapi, itu memang salahku. Hanya karena sebuah pajangan kristal, aku menghukum Zayn berdiri di halaman dan dihujani salju sepanjang malam.Perbuatanku sungguh tidak manusiawi.Aku menatap Zay

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 305

    "Sedang apa?" Aku menatap Henry dengan heran.Henry mengangkat alis. Senyumannya makin usil. "Pria dan wanita sekamar di hotel, bisa apa lagi selain itu?"Wajahku menjadi masam.Zayn selalu berpikiran negatif, begitu pula temannya.Antah berkumpul sama antah, beras bersama beras!"Katakan saja. Apa kami mengganggu kalian tadi sehingga wajah Zayn segalak itu?"Aku tidak ingin menghiraukannya.Akan tetapi, Henry enggan menyerah. "Pasti iya. Kalau tidak, kenapa lama sekali Zayn panggil kamu makan?""Ini salah Cindy. Sudah kubilang tunggu di bawah saja, tapi Cindy bersikeras mau ketuk pintu kalian.""Zayn begitu tidak puas tadi, ckckck ...."Aku memutar mata dengan jengkel.Dengan mata mana Henry melihat Zayn tidak puas?Pikiran Henry terlalu cabul dan berprasangka buruk terhadap orang lain.Kota Yuma sangat dingin, seperti musim dingin di Kota Jenara.Begitu keluar dari hotel, aku menggigil kedinginan.Lebih sakit hati lagi, aku melihat Zayn sedang memakaikan mantel hitamnya pada Cindy.C

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 306

    Henry mengusap hidungnya seraya berkata, "Sebenarnya, kurasa cuacanya tidak terlalu dingin."Detik berikutnya, mulai turun salju.Henry tersenyum canggung. "Sebenarnya, turun salju juga tidak terlalu dingin, 'kan?"Tatapan mata Cindy tertuju pada Zayn, tidak menghiraukan Henry.Aku memeluk tanganku seraya melirik Henry dengan sinis, "Tidak dingin? Kalau begitu, berikan jaketmu padaku."Aku cukup kedinginan.Jika bukan karena kemunafikan Cindy, aku benar-benar akan memakai mantel Zayn.Sebenarnya, aku hanya bercanda dengan Henry.Henry benar-benar melepas jaket dan memberikannya padaku. "Hehehe, kenapa tidak? Audrey mau pakai jaketku, itu kehormatanku."Melihat Henry hanya memakai baju rajut tipis, aku buru-buru melambaikan tangan dan berujar, "Tidak usah, tidak usah, aku bercanda. Cepat pakai, awas sakit.""Tidak apa-apa. Aku ini pria jantan, tidak takut dingin." Henry dengan keras kepala memakaikan jaketnya ke badanku.Saat aku menolak dengan canggung, Zayn membentak dengan suara ding

Bab terbaru

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 540

    "Audrey, sebelum kamu menanyaiku, lebih baik kamu introspeksi diri dulu. Lihat apa sendiri isi hatimu!"Aku menatapnya dengan marah serta sedih, menggigit bibirku erat-erat dan tidak mengatakan apa pun.Zayn merapikan jaketnya dan berkata dengan tenang, "Tunggu saja di sini, aku akan meminta sopir untuk menjemputmu."Setelah berkata demikian, Zayn berjalan menuju mobil tanpa menoleh ke belakang.Aku begitu marah hingga air mataku mengalir, kesedihan di hatiku memenuhi seluruh hatiku.Zayn, kali ini bukan karena aku tidak ingin berdamai denganmu, juga bukan karena aku tidak ingin menjelaskan padamu, tapi kamu yang meninggalkanku demi Cindy lagi.Apa yang kamu sebut perasaan suka mungkin hanya semacam ketidakrelaan di masa muda.Aku tidak menunggu sopir Zayn datang.Aku menelepon kakakku, menanyakan alamatnya lalu naik taksi langsung ke rumahnya.Begitu melihat kakakku, aku tidak kuasa menahan air mataku.Setelah melihatku seperti ini, kakakku langsung menebak kalau itu semua karena Zayn

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 539

    Namun, Zayn bahkan tidak melihat ke arahku. Setelah keluar dari penjara, Zayn berjalan menuju tempat parkir tanpa melihat ke sekeliling.Aku merasa cemas, segera bangkit untuk mengejarnya. "Zayn ... ah ...."Aku menunggu begitu lama hingga kakiku mati rasa karena kedinginan.Begitu berdiri, aku merasakan sensasi kesemutan di telapak kaki serta pergelangan kakiku, rasa sakitnya membuatku tiba-tiba membungkuk.Zayn yang berada di depan akhirnya berhenti.Aku segera berjalan tertatih-tatih ke arahnya."Zayn, kemarilah. Ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu," teriak aku padanya.Zayn berdiri di sana selama beberapa detik lalu berbalik untuk menatapku.Matanya dingin serta acuh tak acuh, menatapku seakan-akan aku orang asing.Zayn bertanya padaku dengan tenang, "Kenapa?"Setelah mendengar kata-katanya yang dingin, hatiku tiba-tiba bergetar, aku merasakan rasa kesedihan yang begitu mendalam.Aku tertatih-tatih dan akhirnya berjalan ke arahnya.Zayn menatapku, tatapan dinginnya tidak mele

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 538

    Aku menoleh untuk melihat Arya.Aku pikir dia datang menemui Yosef hari ini untuk meminta maaf padanya.Tanpa diduga, Arya tidak mengatakan apa pun.Kelopak matanya terkulai, bibir tipisnya terkatup rapat, ekspresinya sangat acuh tak acuh.Aku mengatupkan bibirku, tidak berkata banyak, hanya menunggunya dengan tenang.Setelah Yosef masuk, Arya duduk di kursi selama sekitar sepuluh menit lalu bangkit dan berkata padaku dengan acuh tak acuh, "Ayo pergi."Saat Arya serta aku berjalan keluar dari penjara, kami bertemu dengan Zayn yang sedang datang.Aku membuka mulutku dan tanpa sadar ingin memanggilnya, tapi begitu melihat wajahnya yang dingin, suaraku langsung tersangkut di tenggorokanku.Di belakangnya ada Anto serta Rani.Ketika Rani melihat aku dan Arya, wajahnya berubah penuh kebencian lalu segera berteriak pada kami, "Apa yang kalian berdua lakukan di sini? Apakah kalian ingin mengolok-olok anakku?"Arya mengabaikannya.Arya hanya menatap Zayn dengan tawa sinis di bibirnya. "Seperti

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 537

    Malam ini, aku susah tidur.Saat bangun keesokan harinya, aku merasa tidak enak badan.Arya pertama-tama mengajakku ke tempat terdekat untuk sarapan lalu mengantarku kembali ke Kota Jenara.Saat mobil memasuki kawasan perkotaan Kota Jenara, Arya bertanya padaku, "Mau ke mana?"Aku menundukkan mataku sambil melihat ke arah ponselku.Aku mengirim pesan kepada Zayn di pagi hari, tapi Zayn tidak membalas. Zayn juga tidak menjawab teleponku.Tidak ada pesan atau tanda panggilan di telepon, senyap seakan-akan tidak ada internet.Aku memandang ke luar jendela dengan sedih, tidak tahu harus ke mana.Zayn jelas tidak ingin memperhatikanku. Jika aku menemuinya sekarang, mungkin Zayn tidak mau bertemu denganku.Arya melirikku sambil menghela napas. "Kamu tidak tahu harus pulang ke mana, jadi sebaiknya kamu temani aku menemui Yosef lebih dulu."Aku tercengang. "Kamu ... akan menemui Yosef?"Arya tidak mengatakan apa-apa, hanya memutar balik mobilnya dan melaju menuju penjara.Aku memandangi wajahn

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 536

    Namun ketika aku mengejarnya, Zayn sudah masuk ke dalam mobil.Aku bergegas menghampiri, tapi Zayn langsung menyalakan mobilnya dan mobil itu melaju dengan sangat cepat."Zayn!"Aku meneriakkan namanya keras-keras dari belakang mobil, sambil merasakan keluh kesah yang amat dalam di hatiku.Zayn tidak mendengarkan penjelasanku.Zayn sama sekali tidak mau mempercayai apa yang aku katakan.Entah seberapa keras aku meyakinkannya bahwa dialah satu-satunya orang yang kucintai, dia tetap saja tidak percaya.Tiba-tiba aku tidak tahu harus berbuat apa?Aku tidak yakin sejauh mana kurangnya kepercayaan padaku ini berlanjut.Aku melihat bagian belakang mobil menghilang di balik kegelapan malam, air mata langsung mengaburkan pandanganku.Bukankah Zayn bilang dirinya menyukaiku?Kenapa tidak percaya padaku?"Audrey?"Arya akhirnya kembali. Arya keluar dari mobil dengan tergesa-gesa dan dengan cemas membalikkan badanku. "Kenapa kamu keluar dengan pakaian yang tipis? Apa yang terjadi?""Zayn barusan

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 535

    Zayn akhirnya berbicara, suaranya tegang, tapi mengatakan kata-kata yang tidak dapat aku mengerti.Aku mengerutkan kening sambil menatapnya. "Ingat apa?""Masa lalumu dengan Arya saat kamu masih muda."Aku segera menggelengkan kepalaku. "Tidak, aku baru sadar setelah aku datang ke sini bahwa aku bertemu denganmu di kota ini, rumahmu juga sangat dekat dengan rumah nenekku."Zayn menatapku tanpa berkedip, matanya yang gelap membuatku merasa sedikit gelisah.Aku memeluk lengannya, suaraku pun menjadi lembut. "Zayn, ada apa denganmu? Apa kamu tidak suka aku keluar sendirian dengan Arya?"Kalau begitu aku tidak akan pergi keluar dengannya lagi, tolong jangan marah ya?""Bagaimana dengan lukamu? Bagaimana bisa kamu kabur begitu saja dari rumah sakit?"Sambil berkata demikian, aku membuka pakaiannya lalu memandangi lukanya dengan cemas.Untungnya lukanya tidak terbuka kali ini, kain kasa terbalut dengan rapat.Namun, Arya terluka parah, kenapa tidak tinggal di rumah sakit saja dan untuk datan

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 534

    Zayn tidak mungkin bisa tidur seharian tanpa mengecek ponselnya.Aku mendesah lalu mengiriminya pesan.[ Kamu sedang apa?]Lumayan lama tidak ada jawaban dari Zayn.Aku menatap ponsel, berencana menunggu beberapa menit lagi. Zayn tidak menjawab, tapi aku tertidur.Aku merasa pusing, kepalaku terasa akan meledak.Aku meringkuk dalam selimut, memejamkan mata dan tak lama kemudian tertidur.Mungkin karena aku berada di tempat baru yang asing jadi tidak merasa cukup aman, jadi aku tidur dengan sangat tidak nyaman.Selalu ada berbagai suara yang terngiang di telingaku.Suara-suara itu aneh serta begitu mendesak."Lari, Audrey, cepat lari ....""Bagaimana denganmu? Ayo lari bersama ke kota.""Hehe, kedua anak ini tampan sekali, mereka pasti akan laku keras, cepat tangkap mereka! Jangan biarkan mereka kabur."Entah aku sedang bermimpi atau apa, tapi rasanya seperti ada film yang diputar di kepalaku, dengan gambar-gambar yang tak terhitung jumlahnya melintas.Gambarnya buram serta berantakan.

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 533

    Aku tidak mengatakan apa pun.Arya cemberut, melangkah mundur dan mendorong pintu kamar Zayn.Di musim hujan, hari dengan cepat menjadi gelap, di luar pun sudah gelap.Saat pintu terbuka, ruangan menjadi gelap.Arya menyalakan lampu.Aku melihat ruangannya sederhana dan rapi.Meja di dekat jendela dipenuhi tumpukan buku, ada lampu meja kecil di atas meja, menciptakan suasana semangat belajar yang kuat.Zayn seharusnya sudah kembali ke Keluarga Hale sejak lama dan tidak kembali ke sini selama bertahun-tahun.Namun, ruangan itu masih sangat bersih, tidak ada debu sama sekali.Aku berjalan ke meja untuk membolak-baliknya.Pekerjaan rumah dan catatan Zayn sebelumnya langsung terlintas di mataku.Tulisan tangan Zayn indah sejak saat itu, terlihat tegak, bersih serta rapi.Aku menatap kursi di depan meja, tanpa sadar dalam pikiranku muncul gambaran seorang pemuda yang tengah membungkuk di atas meja sambil memeriksa pekerjaan rumahnya. Aku akhirnya tersenyum.Suara Arya tiba-tiba menyadarkank

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 532

    Aku mengambil bingkai foto itu, menatap orang di dalam foto itu dengan rasa tidak percaya.Dilihat dari foto ini saja, sepertinya aku sangat menyukai Arya dan tidak menyukai Zayn saat itu.Zayn tampaknya juga tidak menyukaiku."Ayo kita ke atas," kata Arya sambil membungkuk membersihkan koridor.Aku menyimpan semua potret itu dan mengikutinya ke atas.Meskipun aku tidak tinggal lama di rumah nenekku, rumah bobrok ini menyimpan banyak kenangan indah tentangku.Sebelum kembali ke sini, aku tidak punya perasaan apa pun.Begitu kembali ke sini, semua kenangan itu kembali membanjiri pikiranku. Kehangatan serta keindahan yang tak akan pernah bisa kembali akhirnya berubah menjadi kesedihan, membekas di rumah bobrok ini.Tanaman pot di balkon sudah lama mati. Aku masih ingat saat itu aku meminta Nenek membelikannya untukku.Aku membuka jendela balkon, debu pun beterbangan.Arya datang untuk membantuku mengipasi debu.Arya berdiri di sampingku, menatap ke kejauhan sambil bergumam, "Kota ini ban

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status