Semua Bab Layunya Cinta sang Nyonya: Bab 81 - Bab 90

140 Bab

Bab 81

Satu jam setelahnya. Lily dan Inda sudah berada di rumah sakit untuk memeriksakan Arsan. Dia ingin konsultasi dengan dokter perihal perilaku Arsan yang tiba-tiba tidak terkendali lagi.Kebetulan dokter spesialis anak belum datang, jadi mereka harus menunggu selama beberapa saat sampai dokter tersebut datang.Awalnya, dalam poli tersebut hanya ada rombongannya. Namun lambat laun rombongan pasien lain mulai berdatangan. Arsan nampak mulai gelisah saat melihat banyak orang yang berada di sekitarnya.Lily menyadari itu, jadi dia memegang tangan Arsan agar sedikit tenang. Dalam hatinya dia Takut kalau Arsan akan tak terkendali seperti saat di rumah tadi pagi. Namun dia segera tersadar kalau dia sedang berada di rumah sakit. Kalaupun Arsan menjadi tak terkendali lagi, akan ada banyak petugas medis yang bisa membantunya menangani Arsan.Karena Arsan semakin terlihat gelisah, jadi Lily berinisiatif untuk bertanya pada perawat kapan dokter akan datang.Saat masih bertanya, Inda mendatanginya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-15
Baca selengkapnya

Bab 82

"Tuan, Nona Lily ingin bertemu. Apa sebaiknya saya suruh masuk saja?" Hana berdiri di depan ranjang Finley, menjaga jarak dari Finley yang berdiri di balkon kamar. Finley nampak tengah menikmati semilir angin pagi yang begitu dingin. "Suruh dia pulang." Sosoknya yang memunggungi Hana, membuat Hana tak dapat melihat bagaimana ekspresi yang ditampakkannya saat ini.Dengan raut wajah kecewa, Hana menjawab, "Baiklah, akan saya sampaikan." Lalu Hana berbalik badan dan keluar kamar.Helaan napas panjang keluar setelah mendengar suara pintu kamar yang tertutup. Finley menundukkan kepalanya--menatap ke arah bawah. Di sana ada mobil milik Lily yang terparkir rapi. Tak lama dari itu, terlihat Lily berjalan keluar dari rumahnya dan masuk ke dalam mobil.Pandangan Finley mengikuti kemana arah mobil itu pergi lalu menghilang dari pandangan. Kejadian beberapa hari yang lalu membuat kenangan pahit yang selama ini dia pendam kembali terbuka lebar. Finley baru menyadari betapa lemahnya dia.Dia kir
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-16
Baca selengkapnya

Bab 83

Usai pulang dari rumah Finley, Vina mengajak Lily ke studio desain yang sengaja dia sewa untuk Lily. Nantinya, dia akan menyuruh Lily membuat desain di situ untuk proyek fashion show mereka."Bagaimana? Kalau ada hal-hal yang tidak kamu suka, aku bisa merenovasinya lagi." Lily menatap ke sekeliling studio yang sudah disewa oleh Vina. "Ini sudah bagus, aku tidak terlalu mempedulikan soal desain ruangan. Yang terpenting semua peralatan sudah tersedia.""Tentu saja, aku sudah menyiapkan semuanya untukmu." Vina mendekatkan diri ke arah Lily. "Aku sangat berharap kalau fashion show ini nanti akan berlangsung dengan baik. Elvi harus mendapat tempat dulu di hati masyarakat, baru aku berani meluncurkan produk di sini."Vina sudah menceritakan soal papanya yang ingin kerja sama untuk membuat Vina bisa melaunchingkan produk-produk Elvi di sini. Tentu saja Lily menyetujuinya. Dia sudah lama berada di Paris. Soal urusan sekolah desain sudah selesai dan sudah lama putus kontrak dengan Larissa B
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-17
Baca selengkapnya

Bab 84

"Papa?"Max berdiri terpaku menatap seorang gadis kecil yang memiliki rambut panjang dan mata bulat yang indah sedang berlari menghampirinya.Tangan gadis kecil itu segera menarik tangan Max setelah sampai. "Papa baru pulang?" tanyanya dengan kepala sedikit dimiringkan. Cara bicaranya yang belum begitu jelas menjadikan kesan imut pada gadis kecil itu.Karena tak tahu bagaimana menghadapi anak kecil, Max langsung menarik tangannya hingga terlepas dari tangan gadis kecil itu. "Aku bukan papamu."Wajah Max yang galak membuat sorot mata gadis kecil itu menjadi layu.Max merasa sedikit bersalah tapi dia tidak mengenal siapa gadis kecil yang tiba-tiba memanggilnya papa itu."Elena?" Suara Serena terdengar dari ambang pintu. Max menolehkan kepalanya dengan cepat. Wanita itu sudah nampak cantik dan rapi mengenakan setelan blus dan celana panjang berwarna pastel. "Pasti kau mengira Om itu papa kan?" tanyanya sambil berjalan mendekati gadis kecil yang dipanggil Elena.Elena menganggukkan kepal
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-17
Baca selengkapnya

Bab 85

Max dan Serena serempak mengarahkan pandangan ke arah yang ditunjuk oleh Elena.Degup jantung Serena berdebar lebih kencang begitu mengetahui jika itu adalah Ernes. Pria itu nampak tampan dan juga santai dengan setelan kemeja lengan panjang motif bergaris yang lengannya digulung ke atas sampai siku serta celana panjang berwarna hitam.Elena sudah meronta-ronta untuk dilepas oleh si pengasuh. "Nona Elena!" teriak si pengasuh kalut melihat Elena yang langsung berlari setelah terlepas dari pengasuh.Mendengar teriakan itu, Serena segera tersadar namun Elena sudah masuk dalam kerumunan orang-orang. "Elena!" pekiknya.Max juga sempat melihat Elena yang masuk ke dalam kerumunan. "Sial!" umpatnya. Setelah itu dia langsung pergi mencari Elena di tengah orang-orang yang berdesakan."Kalian di sini saja jaga Alina, aku akan pergi mencari Elena," titahnya pada dua pengasuh. Setelah para pengasuh menganggukkan kepalanya, Serena segera bergegas untuk masuk berdesakan di antara para kerumunan.Beb
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-18
Baca selengkapnya

Bab 86

Lily yang sedang berjongkok pun mendongakkan kepalanya saat mendengar seseorang memanggil namanya. "Max?" Kening Lily mengerut dalam mendapati Max tengah berdiri tak jauh darinya.Hatinya menegang saat kembali bertemu dengan Max.Di antara banyak mall di kota, mengapa dirinya bisa bertemu dengan Max malam ini?Apa dunia memang se-sempit itu?Gadis kecil yang ditolongnya tadi menangis tersedu-sedu sambil berdiri dan berlari ke arah Max untuk meminta gendong.Max masih tertegun menatap Lily saat Elena mendatanginya dan merengek, "Paman, aku minta gendong!"Belum pernah dalam sejarah hidupnya, Max menggendong anak kecil. Namun karena Elena terus merengek dan menangis, Max menjadi tidak tega. Akhirnya mau tak mau Max menggendong Elena dengan canggung.Mendengar Elena memanggil Max dengan sebutan 'paman', Lily pun ikut berdiri dan menatap keduanya dengan bingung. "Sejak kapan kau punya keponakan?"Max mengerjapkan matanya lalu menjawab, "Dia anak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-19
Baca selengkapnya

Bab 87

Karena takut terlalu lama berbincang, Serena pun memutuskan untuk bertukar nomor ponsel dengan Lily lalu berpamitan untuk pergi. "Anakku yang sulung sedang menunggu, jadi aku harus pergi. Kapan-kapan aku akan mengundangmu untuk datang ke rumah, pastikan kau memiliki waktu yang senggang.""Akan aku tunggu undangannya, Nona Serena."Lily merasa dirinya bisa memiliki teman tambahan lagi karena kesamaan dirinya dengan Serena soal status, yaitu sama-sama janda.Sebelum ikut pergi, Max menatap Lily hendak ingin berbicara sesuatu. Namun Serena sudah memanggilnya, yang membuatnya mengurungkan niat lalu bergegas ikut pergi.Lily hanya menatap Max dan Serena yang berlalu dari hadapannya dengan kedua alis saling menyatu. Ada hubungan apa di antara mereka? Tetapi detik berikutnya Lily segera tersadar bahwa dia tidak lagi memiliki hubungan apapun dengan Max. Jadi itu bukan lagi menjadi urusannya.Teringat dengan barang-barang yang belum dia beli, Lily pun seger
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-19
Baca selengkapnya

Bab 88

Setelah drama kedua putrinya yang bertemu dengan Ernes, akhirnya Serena membawa pulang kedua putrinya dengan keadaan sedikit lega. Setidaknya akhirnya kedua putrinya dapat bertemu kembali dengan papa mereka setelah dua tahun lamanya.Serena menoleh ke arah samping, Max nampak sibuk menatap ke arah ponsel dengan kening mengerut. Pria tampan yang usianya di bawahnya dua tahun itu sudah dia anggap seperti adik sendiri semenjak pertemuannya beberapa waktu lalu."Maaf karena kedua putriku mengacaukan rencana kita," ujar Serena merasa tidak enak.Tadinya rencana mereka hanya ingin membuat Olivia mengetahui tentang kedekatan mereka berdua. Tapi karena Elena, mereka jadi tidak fokus dan tak peduli dengan Olivia lagi.Mereka bahkan tidak melakukan apapun setelahnya. Hanya mengawasi Ernes yang mengajak kedua putrinya untuk jalan-jalan sebentar sebelum Serena mengajak mereka pulang.Max menoleh sesaat sebelum kembali menatap ponsel. "Tidak apa-apa."Melihat wajah dingin
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-19
Baca selengkapnya

Bab 89

Olivia menatap pria di depannya tanpa berekspresi apapun. "Ernes, bukannya kamu tahu kalau aku tidak suka berbagi pria yang aku sukai?" Wajah Ernes nampak muak. "Alina dan Elena hanyalah anak kecil yang merindukan kasih sayang papanya. Apa yang salah dari itu? Mereka tidak akan merebut apa yang kau sebutkan tadi.""Lambat laun mereka juga akan merebutnya." Tatapan kebencian muncul dari sorot matanya."Siapapun yang membuat kedua matamu berbinar-binar saat menatap, aku akan cemburu, sayangku."Ucapan Olivia terdengar menjijikkan di telinga Ernes."Cukup, Olivia! Kau sudah gila!"Berbeda dengan Ernes yang nampak kacau, Olivia justru nampak tenang dan begitu menikmati amarah yang ditampakkan Ernes.Baginya, Ernes harus paham bahwa memang hanya dirinya seorang yang harus diagungkan. Tidak ada yang lain.Olivia telah kehilangan kasih sayang Max jadi dia juga tidak boleh kehilangan kasih sayang dari Ernes. Maka dari itu dia telah menjauhkan orang-orang yang dikasihi Ernes, termasuk kedua
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-19
Baca selengkapnya

Bab 90

Bulu kuduk Lily seketika merinding. Lily menjadi teringat dengan Cassandra, rekan kerjanya dulu yang berada di Paris.Waktu itu, Finley sudah mengetahui soal Lily yang diganggu oleh Cassandra hingga mengirim seseorang untuk mengerjainya. Finley tak segan-segan membuat keluarga Blanchet tertindas di kota Paris.Dengan kekuasaan milik keluarganya, Finley menebarkan rumor-rumor buruk soal keluarga Blanchet ke semua orang di kota Paris.Awalnya keluarga Blanchet tidak terima, namun kekuasaan mereka berada di bawah kekuasaan keluarga Padma. Mereka sama sekali tidak bisa berbuat lebih yang membuat mereka segera menyalahkan Cassandra atas kejadian ini.Akibatnya, dua tahun lalu Lily sempat melihat Cassandra tidur di jalanan gang sempit. Dia telah menjadi gelandangan karena diusir oleh keluarganya sendiri.Ini menyedihkan karena sebenarnya Cassandra adalah gadis yang berbakat. Namun Lily tidak bisa membantu seseorang yang ingin mencelakakan dirinya. Perbuatan Cassandra benar-benar tidak bisa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-20
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
14
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status