Semua Bab Layunya Cinta sang Nyonya: Bab 101 - Bab 110

140 Bab

Bab 101

Setelah mendengar ucapan para karyawan yang setuju, Lily mulai menggenggam liontin kalung yang sudah lama dia kenakan saat hendak melakukan sesuatu yang besar.Kalung itu yang sempat dicuri oleh Mira dan kini mulai dia kenakan kembali karena ingin membuat ayahnya terus berada di sisinya di saat-saat yang genting.Dengan mengingat itu, Lily kembali tenang dan bisa berpikir dengan jernih."Baiklah, kita tidak boleh membiarkan lawan mengambil apa yang sudah kita kerjakan dengan keras. Siang dan malam sudah kita lalui dengan keringat bercucuran dan kedua tangan yang menjadi kapalan. Jangan sampai pihak lawan yang malah mengambil semua pujian dan keuntungan!""Itu benar!" Para tim mulai kembali bersemangat dan mendengarkan instruksi dari Lily.Setengah jam kemudian.Kini giliran Tamara untuk maju. Urutannya berada di nomor dua terakhir, itu sebelum milik Lily yang tampil menjadi penutup acara.Dengan percaya diri, Olivia memimpin para model untuk masuk.Pa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-24
Baca selengkapnya

Bab 102

Beberapa jam setelahnya, acara sudah selesai dan berlangsung dengan lancar.Semua model dan para desainer berkumpul di tengah panggung untuk menikmati bagian akhir dari acara, yaitu penampilan salah satu dari penyanyi terkenal.Setelah musik berhenti, semua tamu mulai berdiri dan banyak diantara mereka mendatangi desainer kesukaan mereka.Diantara para desainer, terlihat Tamara dan Lily mendapat antusiasme tinggi."Hebat, aku sangat bangga kita memiliki desainer muda yang hebat.""Benar, aku yakin karya Tamara dan Lily bisa bersaing dengan karya desainer luar nantinya.Vina yang mendengar suara pujian-pujian itu hanya mampu memutar kedua bola matanya.Siapa yang bilang kalau itu karyanya Tamara? Itu semua adalah karya Lily yang dicuri oleh Tamara!"Lily, katakan apa yang sebenarnya terjadi tadi?" bisik Vina di telinga Lily.Masih dengan senyuman di wajahnya, Lily berbisik, "Nanti akan aku ceritakan waktu pulang. Ada banyak orang, tidak enak kalau
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-25
Baca selengkapnya

Bab 103

"Hei, siapa yang kau sebut busuk, hah?" teriak Vina tak terima. "Justru yang busuk itu temanmu! Dia lah yang mencuri karya desain milik Lily."Dengan cepat Lily menarik lengan Vina dan menenangkannya. "Sudahlah, Vina. Jangan sampai ikut terpengaruh.""Kau tidak ingin membela diri? Dia sudah menjelek-jelekkanmu, Lily."Selain Vina, beberapa timnya yang mendengar keributan juga mulai keluar dan menunjuk wajah Olivia dengan berani."Iya, justru kalianlah yang menjiplak karya milik Nona Lily. Kalau bukan karena Nona Lily berbakat, kami pasti sudah dianggap plagiat. Padahal kalian lah yang mencuri karya desain milik Nona Lily secara diam-diam."Para tamu mulai gaduh karena saling berspekulasi.Seorang MC yang masih berada di situ pun nampak bingung dan berinisiatif menengahi permasalahan. "Mohon untuk tetap tenang. Acara ini bukan untuk ajang menjadi yang terbaik, jadi lebih baik tidak saling menyerang."Olivia ingin kembali bersuara untuk membuat para tamu terpengaruh ucapannya, namun ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-25
Baca selengkapnya

Bab 104

Kenapa ibu diam saja?" tanya Finley dengan marah. Sungguh dirinya tak tahu kalau sang ibu pernah di marahi oleh Olivia bahkan dimaki olehnya. Ibunya tidak memiliki permasalahan apapun, hanya tak sengaja menumpahkan minuman dan mengenai bajunya. Segitu sombongnya kah? Jika tahu begitu, Finley sudah akan membuat perhitungan dengannya lebih awal. "Terus memang harus apa? Aku tak ingin membesarkan masalah. Sangat merugikan untuk mengurusi hal-hal sepele dan orang yang tidak berguna sepertinya." Itu memang tipikal Donna Alberta. Wanita yang selalu menunjukkan kasih sayang dan kelembutan memang jarang memiliki sifat pendendam.Namun bukan berarti dia hanya akan diam jika seseorang yang berada di sekitarnya menjadi target kejahatan. "Tapi Lily, khusus untukmu, kamu tidak boleh diam saja. Aku tak sudi wanita itu tadi mengataimu semena-mena." Donna menatap ke arah Lily dengan menyipitkan matanya. "Kau harus membuktikan kalau dirimu tidak bersalah."Sejujurnya Lily pun tidak berniat untuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-26
Baca selengkapnya

Bab 105

Olivia memegangi pipinya yang terasa panas dan berdenyut sakit. Dia membalas tatapan tajam Ernes dengan mata merah dan berkaca-kaca."Ernes, kau tahu apa yang kau lakukan barusan?" tanyanya dengan nada mengancam."Apa? Kenapa memangnya? Kau ingin mengancamku?" tanya Ernes menantang.Setelah itu dia mendekatkan wajahnya hingga dia dapat melihat dengan jelas kedua pupil mata Olivia yang sangat dia benci."Dengarkan aku baik-baik Olivia... aku sudah menantikan hari ini sejak lama. Aku sudah menemukan pendonor darah yang cocok untuk Alina."Kedua pupil mata Olivia melebar dan mulutnya terbuka setengah. Namun sedetik kemudian dia tertawa yang membuat Ernes mengerutkan keningnya."Ernes, kau hanya ingin mengancamku, bukan? Setahuku golongan darah Ab- itu sangatlah langka. Kau harusnya bersyukur karena aku sukarela mendonorkan darahku pada Alina disaat dia butuh."Sudut bibir Ernes berkedut. "Sukarela katamu? Aku telah membayar darahmu dengan perceraian dan perpisahan dengan keluarga yang ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-26
Baca selengkapnya

Bab 106

Di kediaman Kenneth.Wina dan Kenneth sedang berkumpul di meja makan dalam keheningan. Di depan meja bulat kayu itu, hanya ada mereka berdua dengan diiringi suara sendok garpu yang berdenting dengan piring. Para pelayan yang berjejer di belakang hanya berani menundukkan kepalanya sambil menutup mulut rapat-rapat.Makan malam selesai dengan cepat, Kenneth sudah hampir hendak beranjak dari kursinya namun Wina menahannya."Kamu mau kemana?" tanyanya dengan suara lembut."Seperti biasa, membaca laporan kerja di ruang kerja. Ada apa memangnya?"Wina sedikit ragu untuk mengatakannya. "Itu... kemarin aku mengunjungi fashion week dan bertemu dengan Lily Orlantha."Mendengar nama Lily disebut, raut wajah Kenneth berubah menjadi serius. Sudah lama sekali semenjak mereka bertemu dengan Lily. Kenneth kembali terduduk di atas kursi dan menatap istrinya."Bukankah dia sedang menjalani pendidikan fashion design di Paris?"Diam-diam Kenneth memang mencari tahu s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-28
Baca selengkapnya

Bab 107

Sembari berjalan membuntuti Rosa, Lily memberanikan diri untuk bertanya padanya, "Nona Rosa, bisakah kau memberitahuku kenapa Nyonya Wina menyuruhku datang?"Rosa masih berjalan tegap di samping Lily saat menjawab, "Saya juga tidak tahu, tapi yang pasti Nona akan segera tahu setelah bertemu dengan Nyonya Wina."Lily menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil menggerutu dalam hatinya. 'Kalau itu sih aku juga tahu. Sia-sia aku bertanya.'Mengabaikan Rosa, Lily mengamati suasana rumah milik Kenneth. Tidak ada yang berubah sejak terakhir kali dia kesini.Semua perabotan masih sama bahkan tata letaknya pun tidak banyak yang berubah. Beberapa pelayan terlihat sibuk. mereka berjalan kesana kemari melakukan tugas mereka masing-masing.Sejenak, Lily merasa dirinya seperti berada di mansion milik Max. Perasaannya sedikit tercubit, menjadikan wajahnya menjadi muram.Lily berjalan dengan kepala menunduk. Pandangannya hanya ada lantai lalu tanpa sadar dia sudah ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-28
Baca selengkapnya

Bab 108

"Te-terima kasih, Nyonya." Lily kembali meminum teh hangat di depannya. Sikap Wina terasa aneh malam ini. Wina tersenyum hangat melihat tingkah laku Lily yang canggung. Tatapannya kembali mengarah pada kalung yang dikenakan Lily."Kalungmu bagus. Kau membelinya dimana?" Sengaja Wina bertanya seolah tidak tahu apa-apa, agar Lily mau bercerita terus terang.Lily memegang liontin kalung dengan perasaan sendu. "Saya tidak membelinya, ayah saya yang memberikannya untuk saya sebagai hadiah ulang tahun ke-tujuh belas.""Kau pasti sangat sayang dengan ayahmu."Lily melirik Wina sebentar lalu kembali mengalihkan pandangan. Apa ini yang ingin ditanyakan oleh Nyonya Wina? Untuk mengetahui soal ayahnya?"Ya. Ayah saya selalu memperlakukan saya dengan baik. Makanya saya tidak menyangka kalau ayah saya pernah berbuat jahat pada putri Anda." Lily menundukkan kepala sambil meremas ujung gaun yang dikenakannya."Sekali lagi saya meminta maaf atas kesalahan ayah saya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-29
Baca selengkapnya

Bab 109

Setengah jam kemudian. Setelah berbasa-basi sejenak, Lily pamit undur diri dengan alasan ada pekerjaan lain yang menantinya di rumah.Wina pun tidak memaksa lalu mengantar Lily keluar dari rumahnya dan memastikan Lily sudah memasuki mobil dengan aman. Tak lama dari itu, dia memanggil Rosa."Ada yang bisa saya bantu, Nyonya?""Suruh orang untuk memantau Lily. Pastikan dia selamat sampai di rumahnya nanti."Meskipun Rosa kebingungan dengan sikap Wina, Rosa tidak berani bertanya lebih lanjut. "Baik, Nyonya."Setelah kepergian Rosa, Wina pun segera beranjak ke ruang kerja--tempat Kenneth berada.Ruang kerja milik Kenneth berada di pojok. Wina langsung membuka pintu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Hal itu membuat Kenneth menatapnya dengan tatapan tajam."Sayang, kenapa tidak mengetuk pintu? Itu tidak sopan." Kenneth memang kaku dalam beberapa hal. Tapi Wina tidak mempermasalahkan karena dia sedang tergesa-gesa."Maafkan aku, tapi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-29
Baca selengkapnya

Bab 110

Soal permasalahan pelanggan di butik sudah terkondisikan. Saat malam sudah menyapa dan butik sudah mulai sepi, Lily mulai membuka ponsel untuk membuka pesan-pesan masuk yang belum sempat dia baca.Beberapa diantaranya ada pesan dari Vina dan Finley yang menanyakan soal keadaan butik.Selain itu ada pesan dari Donna yang menyuruhnya untuk makan siang. Perasaan Lily menjadi hangat. Donna sudah berlaku bagaikan seorang ibu baginya.Setelah mengetik balasan untuk Donna, Lily menggulir layarnya lagi dan mendapati pesan dari Max yang muncul.Tangan Lily terhenti sejenak. Dia merasa asing saat mendapatkan pesan dari Max yang mana dulunya dia sangat tidak dipedulikan.Kini, entah mengapa Max hampir mengiriminya pesan setiap hari.Mula-mula di menanyakan soal kabar Arsan, tapi lambat laun dia akan menanyakan soal kabar Lily dan menyuruhnya untuk jangan lupa istirahat.Bukannya senang, Lily malah merasa aneh. Dia tidak terbiasa mendapat perlakuan Max yang hangat.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
91011121314
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status