"Benar, Nyonya Valeria Rush dengan sadar sudah menandatangani surat rujuk, Tuan Bram," kata Abizar suara tegasnya menggema di ruang yang penuh ketegangan. Bram menatap Abizar dengan mata yang lebar, tak percaya. Langkahnya terhenti seketika, seolah tubuhnya terkunci dalam ruang sempit. "Apa?!" ujar Bram."Ya, Tuan Bram semuanya sudah tertulis. Nyonya Vale menandatanganinya sendiri," jawab Abizar dengan nada yang sepertinya tak mengindahkan rasa kecewa Bram. "Dia memilih Tuan Alan," tambahnya lagi. Alan, yang sejak tadi berdiri dengan sikap begitu percaya diri, tersenyum penuh kemenangan. "Apa yang aku katakan, Tuan Bram? Akhirnya, Vale kembali ke sisiku. Tidak ada yang bisa menghalau jalanku. "Kamu lihat, kan? Semua yang kamu coba lakukan sia-sia." Bram menatap Alan dengan pandangan dingin. "Kau pikir kau pemenangnya?" suaranya terdengar lebih rendah, penuh ancaman. "Aku belum selesai dengan ini." Tapi Alan hanya tertawa sinis, seperti menganggap semuanya sudah berakhir. "Ap
Last Updated : 2024-12-04 Read more