Home / Romansa / MENGGODA MANTAN ISTRI / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of MENGGODA MANTAN ISTRI: Chapter 11 - Chapter 20

151 Chapters

Bab 11

"Ahk..." Desah Vale saat Alan menambah kecepatan gerakannya di bawah sana sambil menggoda dengan sentuhan di tubuhnya membuat akal sehatnya hilang begitu saja. Vale merasakan sensasi yang luar biasa saat tubuhnya berpadu dengan Alan, dan tanpa sadar dia terhanyut oleh permainan cinta Alan. "Kau hanya milikku, Vale, selamanya," ucap Alan tanpa menghentikan gerakannya yang semakin cepat. Alan terus meningkatkan ritme gerakannya, menggoda Vale dengan lembut namun penuh gairah. Vale merasa seperti tenggelam dalam kenikmatan yang tak terhingga, tanpa bisa berpikir jernih lagi. "Tidak, Alan, hentikan," teriak Vale ketika bagian sensitifnya di bawah sana merasakan gelombang hebat yang membuatnya tak berdaya. Namun, belum hilang dari rasa yang memabukkan, Alan telah mengangkat tubuhnya ke atas tanpa melepaskan penyatuan mereka. "Enjoy it baby... Oh damn you're tight!" ucap Alan merasa seperti terbang di langit. Alan terus bergerak sambil menahan pinggul Vale, saling menyatu dalam ci
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 12

Boy dibawa ke ruang interogasi di markas Abizar dengan tangan dan kakinya dirantai. Ruang interogasi itu dipenuhi dengan berbagai senjata berbahaya seperti samurai, pisau lipat, dan benda-benda lain yang membuatnya merasa ketakutan. "Apakah kau yang memasukkan obat laknat itu ke dalam minuman Mr. Alan?" tanya Yash sambil menatap tajam kepada Boy. "Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan," jawabnya pelan. Tapi setelah tahu maksud pria itu dia tertawa. "Dasar binatang mau saja menurutinya," gumam Boy lagi dengan senyuman mengejeknya kepada Yash. Yash tersenyum sinis. "Kami memang anjing setia kepada tuannya, tapi kami tidak akan menggigit tuan kami sendiri," balasnya dengan tajam. Boy merasa kesal mendengar jawaban Yash. "Kau ini!" kesalnya, tapi kemudian ia tertawa dengan keras. Laura, yang sedang memperhatikannya lewat monitor dari ruangannya, merasa geram melihat tingkah Boy. Laura segera menyusul Yash keruang interogasi. Tatapannya saling bertemu dengan Boy. Dan tanpa b
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 13

Abizar memasuki ruangan dengan langkah yang tenang dan dingin. Dia melihat Boy yang tergeletak di lantai, tubuhnya lemah dan berlumuran darah dengan rantai yang masih mengikatnya. "Kau masih belum mau mengakui?" tanya Abizar dengan suara yang datar. Boy mengangkat kepalanya dan melihat Abizar dengan mata yang berisi kebencian. "Aku tidak akan pernah mengakui," jawab Boy dengan suara yang lemah tapi penuh dengan keberanian. Abizar tersenyum dan berjalan mendekati Boy. "Kau pikir kau bisa menahan rahasia itu selamanya?" tanya Abizar dengan suara yang menantang. Boy tidak menjawab, tapi Abizar bisa melihat ketakutan di dalam matanya. "Kita lihat saja," kata Abizar dengan suara yang dingin sebelum memerintahkan anak buahnya untuk melanjutkan penyiksaan terhadap Boy. Anak buah Abizar kemudian melanjutkan penyiksaan terhadap Boy. Mereka memukul dan menendangnya hingga Boy tidak bisa bergerak lagi. "Berhenti!" teriak Abizar tiba-tiba. "Aku ingin dia masih bisa berbicara."
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 14

Valeria mendengar suara Alan yang meninggi ketika dia ingin menemuinya dan dia bingung dengan kehadiran seorang wanita paruh baya. Dia berjalan mendekati ruangan dan melihat Alan yang terlihat marah, serta wanita paruh baya yang terlihat ketakutan. "Apa yang terjadi?" Valeria bertanya dengan suara yang lembut, mencoba untuk menenangkan situasi. Alan menatap Valeria dengan mata yang marah, tapi kemudian dia mengambil napas dalam-dalam dan mencoba untuk menenangkan dirinya. "Tidak apa-apa, Valeria," Alan menjawab dengan suara yang masih terdengar marah. "Wanita ini hanya datang untuk mencari seseorang." Valeria melihat wanita paruh baya itu dengan rasa penasaran. "Siapa yang dia cari?" Valeria bertanya. Wanita paruh baya itu melihat Valeria dengan mata yang berisi harapan. "Aku mencari Boy, anakku nona" dia menjawab dengan suara yang bergetar. Valeria terkejut mendengar nama Boy. "Apa hubungan Anda dengan Boy?" Valeria bertanya dengan suara yang penasaran. Dia jelas mengena
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Bab 15

Enam bulan kemudian Abizar mengetuk kamar Alan berkali-kali. "Vale, cepatlah buka pintunya!" Vale muncul dengan wajah lelah dan penuh pertanyaan. "Ada apa, Abizar? Kenapa mengetuk kamar berkali-kali seperti itu?" "Aku membawa Alan pulang dalam keadaan kacau. Aku butuh bantuanmu untuk membawanya ke kamar." Vale terkejut. "Kenapa Alan dalam keadaan seperti itu? Ada apa dengannya?" "Kau tanyakan saja besok kepadanya setelah dia sadar. Aku pamit dulu, Vale." Vale membantu Abizar membawa Alan ke kamarnya. Setelah Abizar pergi, Vale duduk di samping tempat tidur dengan menatap Alan kesal. Vale menggoyangkan bahu Alan. "Alan, bangunlah. Apa yang terjadi denganmu?" Alan yang masih merem melek, tiba-tiba menarik Vale untuk mencium bibirnya. "Aku tidak tahan lagi, Vale. Aku ingin kamu, sekarang juga." Vale kaget dengan tindakan Alan. "Kau itu kenapa, kau habis minum-minum." Alan berbicara dengan nafas tersengal-sengal. "Ya aku hanya minum sedikit tapi ada yang menaruh se
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Bab 16

Gerald sedang berjalan-jalan di pantai Maladewa bersama tunangannya, Diana. Tiba-tiba, dia melihat Alan dan Valeria sedang tertawa dari kejauhan. Gerald menatap Valeria dengan penuh kerinduan, dan dia bisa merasakan betapa dalamnya perasaan dia terhadapnya. "Valeria," Gerald berbisik, dengan suara yang penuh kerinduan Dia pun langsung mendekati mereka tanpa memperdulikan Diana. Alan yang terkejut melihat Gerald menghampiri mereka lalu menatap Valeria dengan penuh kerinduan, langsung menjadi posesif. "Jangan bicara lama-lama dengannya, Vale," Alan berbisik, dengan suara yang tidak suka. Valeria merasa tidak nyaman dan mencoba untuk menghindari mata Gerald, tapi Gerald malah melangkah lebih dekat. "Valeria bagaimana kabarmu," tanya Gerald, dengan suara yang penuh kerinduan. Alan langsung memotong ucapan Gerald. "Kami tidak memiliki waktu untuk berbicara denganmu, Gerald," Alan berbisik, dengan suara yang sedikit kesal. Gerald menatap Alan dengan penuh kebencian, tapi V
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Bab 17

Diana merasa sedih dan kecewa karena Gerald tidak mencintainya dengan tulus. Dia merasa seperti hanya menjadi alat untuk memenuhi kesepakatan keluarga. "Aku tidak ingin menjadi istri kamu hanya karena kesepakatan keluarga," Diana berkata, dengan suara yang sedih. "Aku ingin kamu mencintai aku dengan tulus." Gerald tidak menjawab dan hanya memandang ke bawah. Dia tidak tahu apa yang harus dia katakan untuk membuat Diana merasa lebih baik. "Aku minta maaf, Diana," Gerald berkata, dengan suara yang pelan. "Aku tidak bisa memberikan cinta yang kamu inginkan. "Baiklah, Gerald, aku mengerti. Aku akan menjadi istri kamu, tapi sesuai janjimu waktu itu jadikan aku satu-satunya istrimu." Diana menatap Gerald dengan mata yang sendu, tapi dia tidak menunjukkan perasaan marah atau kecewa. Dia hanya mengangguk dan menerima keputusan Gerald. "Gerald hanya menatapnya datar lalu pergi ke kamar mandi. Diana menatap punggung Gerald yang masuk ke dalam kamar mandi. Dalam hatinya, Diana memiliki ren
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 18

"Charlotte?" Alan terkejut dan tidak percaya melihat wanita yang sudah lama tak berkabar. Charlotte menatap Alan dengan senyum yang manis. "Halo, Alan," dia berkata, suaranya lembut dan ramah. Valeria merasa tidak nyaman dengan kehadiran Charlotte, yang dia tidak kenal sama sekali. Dia memandang Alan dengan mata yang penasaran, ingin tahu siapa Charlotte dan apa hubungannya dengan Alan. Alan terlihat terkejut dan tidak siap untuk bertemu dengan Charlotte, yang telah menghilang dari hidupnya selama bertahun-tahun. Dia tidak tahu apa yang terjadi dengan Charlotte, dan mengapa dia kembali sekarang. "Charlotte, apa yang kamu lakukan di sini?" Alan bertanya, suaranya masih terdengar terkejut. Charlotte tersenyum dan berdiri dari tempat duduknya. "Aku datang untuk melihat kamu, Alan," dia berkata lalu mengecup pipi Alan membuat Valeria menatap horor Alan. Valeria merasa tidak nyaman dengan kehadiran Charlotte, dan dia mulai merasa cemburu. Dia tidak tahu apa hubungan antara Alan
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 19

Alan menyusul Valeria ke kamar mereka, dan begitu dia masuk, Valeria langsung menghadapinya dengan wajah yang marah. "Apa yang kamu pikirkan, Alan? Kamu selalu membela Charlotte, padahal dia hanya ingin memanfaatkan kamu!" "Aku tidak membela Charlotte, aku hanya ingin membantunya," Alan berkata, berusaha untuk menjelaskan. Tapi Valeria tidak mau mendengarkan. "Kamu tidak membantu dia, kamu hanya membuat dia semakin berani untuk memanfaatkan kamu!" Valeria berteriak. Alan merasa tidak nyaman dengan situasi ini. Dia tidak ingin bertengkar dengan Valeria. "Aku minta maaf, Valeria. Aku tidak ingin membuat kamu merasa tidak nyaman," Alan berkata, berusaha untuk menenangkan Valeria. "Alan, aku minta kamu untuk mengusir Charlotte dari rumah ini. Kalau tidak, aku yang akan pergi dari rumah ini." Alan merasa terkejut dengan ancaman Valeria. Dia tidak ingin kehilangan Valeria. "Jangan macam-macam Valeria Clark!" sentak Alan. Valeria memandang Alan dengan mata yang marah. "Aku tid
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 20

Esoknya, Charlotte datang ke kantor Alan tanpa memberikan kabar. Alan pun meminta dia bicara di ruangannya. "Charlotte, ada keperluan apa kau datang ke kantorku?" ucap Alan. Tapi, tanpa diduga, Charlotte memeluk tubuh Alan dengan erat. "Aku masih mencintaimu, Alan," Charlotte berkata dengan suara yang bergetar. "Hey apa-apaan ini lepas!" "Tidak, aku mohon kembalilah padaku Alan. Aku masih sangat mencintaimu." Mohon Charlotte. "Lepas! Jangan sampai aku berbuat kasar kepadamu!" titah Alan. Saat itu pintu ruangan Alan terbuka, Valeria yang datang karena sudah janji akan makan siang melihat mereka. Valeria yang kesal langsung pergi dari kantor Alan. "Valeria, tunggu!" Alan mengejarnya, tapi Valeria tidak menoleh ke belakang. "Sayang, please kau hanya salah paham." Saat itu, Tomi yang baru pulang dari meeting mewakilkan Alan melihat kejadian itu. Dia langsung menghampiri Charlotte yang tersenyum melihat pertengkaran Alan dan Valeria dan dengan kasar membawa dia ke dalam mobi
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more
PREV
123456
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status