Gerald tahu, sekadar kata-kata tak akan cukup. Diana adalah seseorang yang terluka, seseorang yang telah lama mengubur harapan untuk bersamanya. Gerald sadar, sikapnya yang dingin selama ini telah melukai gadis itu, membuatnya merasa tak diinginkan. Sekarang, semua perasaan itu meledak dalam dirinya, dan ia tak mampu mengabaikannya. Gerald menyandarkan kepalanya di kaca jendela, menatap bayangannya sendiri. “Aku mencintaimu, Diana,” gumamnya lirih, seakan menyatakan janji pada dirinya sendiri. Pagi mulai menyingsing, dan Gerald telah memutuskan. Hari ini, ia akan berbicara dengan Arga. Mungkin ini bukan keputusan yang mudah, tapi ia harus melangkah. Sebagai seseorang yang menganggap Arga seperti kakak sendiri, ia harus menjelaskan semuanya, termasuk keputusannya yang kini membawa risiko. Di kantor, Arga sudah menunggunya dengan ekspresi yang tegas. “Gerald, aku tak menduga kau akan datang pagi ini,” sambut Arga dengan suara dingin, matanya mengamati Arga dengan tajam. Gerald
Last Updated : 2024-12-24 Read more