Keduanya kini tengah duduk di sebuah taman kota, menghadap ke air mancur sembari menikmati es krim yang mereka beli di minimarket."Kamu kalau pengen sesuatu, bilang aja. Nanti anaknya ngeces, lho."Riana terkekeh pelan. "Kebetulan anak aku nggak banyak maunya, Kak. Makanya aman-aman aja. Yaa paling juga kalau lagi lapar, aku bikin makanan yang ada di kulkas."Satya mengulas senyumnya kemudian mengusapi perut buncit perempuan itu. "Anaknya baik, seperti ibunya." Ia kemudian menatap Riana dengan lekat."Jika nanti kamu sudah melahirkan, kemudian kita menikah. Boleh kan, aku memintanya untuk memanggilku ayah?" pintanya kemudian.Riana menelan salivanya dengan pelan kemudian tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya. "Boleh. Kan, sudah jadi suami aku."Satya menerbitkan senyumnya. "Aku ingin jadi ayah yang baik untuknya kelak, Riana. Dan aku juga tidak akan membiarkan dia melupakan ayah kandungnya. Walau bagaimanapun juga, Fandy tetap ayah kandungnya."Riana menganggukkan kepalanya sem
Last Updated : 2024-12-29 Read more