Sujiwati terlihat sedang berbincang dengan tamu kedai lain. Sementara Nindya Saroya langsung menemui pemilik kedai untuk membeli bahan makanan yang dibutuhkan."Ki Sanak, ke manakah saya harus mencari seseorang pendekar sakti yang bisa mengendalikan angin dan petir?" tanya Sujiwati kepada orang di dekatnya.Nindya Saroya sempat terkesiap mendengarnya. Lalu dia menguping diam-diam."Maksud si Neng, Pendekar Angin Petir?" balik tanya orang itu."Oh, julukannya Pendekar Angin Petir?""Benar, Neng. Dia tinggal di dekat Pesantren Quro.""Oh, terima kasih, Ki Sanak!"Kemudian Sujiwati menyewa satu kamar untuk istirahat malam ini. Untungnya ketika berpapasan dengan Nindya Saroya, dia tampak tidak mengenali lagi. Padahal pernah bertemu dan bertempur di pulau Nusakambangan.Ini karena Nindya Saroya sudah tidak memakai pakaian yang biasa dia kenakan dulu.Sampai di kereta, Nindya Saroya segera melaporkan kejadian
Terakhir Diperbarui : 2024-12-03 Baca selengkapnya