Home / Rumah Tangga / Terbelahnya Rindu / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Terbelahnya Rindu: Chapter 81 - Chapter 90

150 Chapters

Bab 81 - Pertemuan di Kantor Pengacara

Pagi itu, Laras memasuki gedung kantor pengacara dengan perasaan yang campur aduk. Tangannya sedikit gemetar saat ia mendorong pintu kaca, dan ada sedikit keraguan yang menghantui langkahnya. Namun, ia tahu bahwa keputusan ini adalah yang terbaik. Setelah malam penuh pengakuan yang menghancurkan dari Dimas, Laras menyadari bahwa ia harus mengambil tindakan untuk dirinya sendiri dan untuk masa depan anak-anaknya.Ruang tunggu kantor pengacara terlihat tenang dan profesional, dengan sofa berwarna abu-abu dan dinding berhiaskan lukisan-lukisan minimalis. Laras duduk di salah satu sofa, menatap tangan di pangkuannya sambil berusaha menenangkan dirinya. Ia sudah membuat janji dengan salah satu pengacara yang terkenal kompeten dalam kasus-kasus perceraian. Meskipun berat, L
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Bab 82 - Konflik Hati Dimas

Dimas duduk sendirian di dalam mobilnya, menatap gedung rumah yang dulunya ia anggap sebagai tempatnya pulang. Malam sudah larut, dan lampu di ruang tamu masih menyala, tanda bahwa Laras mungkin belum tidur. Hatinya terasa hampa. Pikiran tentang pertemuannya dengan Laras di ruang tamu beberapa malam lalu terus menghantui, mengingatkan dirinya pada pengakuan yang akhirnya keluar dari mulutnya, sesuatu yang selama ini ia coba hindari.Ia tahu bahwa Laras akan benar-benar pergi kali ini. Tidak seperti sebelumnya, kali ini Dimas merasakan kesungguhan dalam tatapan dingin Laras, dalam suara yang penuh ketegasan ketika ia memutuskan untuk tidak lagi bertahan dalam pernikahan mereka. Dimas menunduk, merasakan kesedihan yang mendalam menyelimutinya, sebuah perasaan yang lama
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Bab 83 - Keputusan Berat Laras

Pagi itu, Laras duduk sendirian di meja makan dengan secangkir kopi yang hampir tidak tersentuh. Matanya menatap kosong ke luar jendela, memandangi taman kecil di belakang rumahnya. Ia terjebak dalam pusaran pikirannya sendiri, memikirkan keputusan yang selama ini ia hindari, namun yang kini terasa tak terelakkan.Setelah malam yang panjang, penuh dengan perenungan dan perdebatan dalam hati, Laras akhirnya menyadari bahwa ia tak bisa lagi bertahan dalam pernikahan yang penuh dengan kebohongan dan luka. Meskipun berat, meskipun ia tahu ini akan menghancurkan hati anak-anaknya, Laras telah memutuskan untuk menggugat cerai.Hatinya terasa berat, seolah ada beban besar yang menekan dadanya. Ia tahu bahwa keputusan ini tidak hanya akan mengubah hidupnya, tetapi juga akan me
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Bab 84 - Perpisahan dengan Sarah

Pagi itu, suasana di rumah terasa lebih sunyi dari biasanya. Laras duduk di ruang tamu, menunggu dengan hati yang berdebar. Ia telah memutuskan untuk berbicara dari hati ke hati dengan putri sulungnya, Sarah, tentang keputusan yang telah ia ambil. Baginya, ini adalah salah satu momen tersulit yang harus ia hadapi, namun ia tahu bahwa kejujuran adalah hal yang terpenting dalam hubungan mereka. Sarah adalah anak yang cerdas, dan Laras ingin putrinya mengerti bahwa keputusan ini bukanlah sesuatu yang ia ambil dengan mudah.Tak lama kemudian, Sarah muncul di ruang tamu, masih mengenakan piyamanya. Wajahnya terlihat mengantuk, namun ada kebingungan dalam matanya saat ia melihat ibunya duduk di sofa, dengan ekspresi yang serius namun penuh kasih.“Mama, kenapa pagi-pag
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Bab 85 - Pertemuan Tak Terduga

Siang itu, udara terasa panas dan berat di luar gedung pengadilan. Laras baru saja selesai berkonsultasi dengan pengacaranya mengenai langkah-langkah selanjutnya dalam proses perceraian. Dengan perasaan campur aduk, ia berjalan keluar gedung, menuruni anak tangga dengan langkah yang hati-hati. Namun, tepat ketika ia akan mencapai trotoar, ia melihat sosok yang tak asing berdiri di seberang jalan.Nina.Wanita itu tampak sedang menunggu seseorang, mungkin tak menyadari kehadiran Laras. Seketika, perasaan canggung dan tegang menyelimuti Laras. Ia merasa ada rasa enggan untuk berhadapan dengan wanita yang telah menghancurkan keluarganya, tetapi di sisi lain, ia merasa ada sesuatu yang perlu ia sampaikan, sesuatu yang harus diakhiri di antara mereka.
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Bab 86 - Kekosongan Setelahnya

Dimas duduk sendirian di apartemennya yang sunyi, menatap kosong ke arah jendela besar yang memperlihatkan pemandangan kota di malam hari. Lampu-lampu kota berkelip-kelip, tetapi bagi Dimas, semuanya tampak buram dan tak bermakna. Ruangan di sekitarnya tampak bersih dan rapi, tetapi dingin dan sepi, jauh berbeda dari rumah yang dulu ia tinggali bersama Laras dan anak-anaknya.Sudah beberapa hari sejak Laras melayangkan gugatan cerai. Berita itu menghantam Dimas seperti badai yang tiba-tiba datang. Meskipun ia tahu bahwa Laras telah mencapai batas kesabarannya, dan meskipun ia tahu bahwa ini adalah akibat dari segala kesalahannya sendiri, tetap saja kenyataan itu terasa seperti pukulan berat yang membuatnya merasa kosong dan hancur.Dimas mencoba untuk tidak memikirkan
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Bab 87 - Dimas Menghadapi Kenyataan

Sudah beberapa minggu sejak perceraian itu resmi, dan hidup Dimas kini terasa sangat berbeda, lebih sunyi dan kehilangan arah. Ia mulai terbiasa bangun di apartemen kecilnya yang sunyi, tanpa suara tawa anak-anak atau aroma kopi pagi yang biasa disiapkan Laras. Kesendirian ini menjadi pengingat bahwa semua yang ia hancurkan dulu adalah kehidupan yang selama ini ia rindukan.Setiap hari, Dimas bangun dengan perasaan hampa dan penyesalan yang mendalam. Setelah perceraian selesai, ia mulai mencoba memperbaiki hubungan dengan anak-anak, terutama dengan Sarah dan Naya. Dimas tahu bahwa selama ini ia sering mengabaikan mereka, terperangkap dalam hubungan yang seharusnya tak pernah ia mulai. Namun, ketika ia mengulurkan tangan untuk memperbaiki keadaan, ia menemukan kenyataan yang jauh lebih sulit daripada yang pernah ia
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 88 - Pertemuan Terakhir di Pengadilan

Pagi itu, gedung pengadilan dipenuhi orang-orang yang sedang menunggu sidang perceraian mereka dimulai. Laras duduk di ruang tunggu dengan hati yang berdebar-debar. Meski sudah lama mempersiapkan diri, ia tak bisa memungkiri bahwa menghadapi perceraian resmi adalah salah satu hal paling berat dalam hidupnya. Ia menatap ruang pengadilan yang dingin dan formal, tempat di mana semua keputusannya akan disahkan secara hukum. Keputusan yang akan menutup bab panjang dalam hidupnya bersama Dimas.Di seberang ruang tunggu, Dimas duduk dengan kepala tertunduk, tampak gelisah. Matanya sedikit merah, seolah ia tak tidur semalam, terjaga dalam perasaan yang penuh dengan sesal dan ketidakpastian. Ia beberapa kali mengangkat kepala, menatap Laras dari kejauhan dengan tatapan yang pe
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 89 - Kehidupan Baru Dimulai

Laras menatap rumah baru mereka dengan senyuman kecil yang penuh arti. Rumah ini tidak terlalu besar, hanya memiliki beberapa ruangan yang cukup untuknya dan ketiga anaknya. Tidak ada taman yang luas atau ruang tamu yang megah seperti di rumah lamanya, tapi rumah ini memberi Laras perasaan yang tak bisa ia temukan selama bertahun-tahun terakhir—perasaan damai dan kebebasan. Di sini, ia bisa memulai hidup baru, bebas dari kebohongan dan pengkhianatan yang selama ini membayangi hidupnya.Sarah berdiri di sampingnya, menggenggam erat tangan Laras, sementara Naya dan Raka berlarian di halaman kecil depan rumah, tertawa riang sambil menikmati sore yang cerah. Melihat anak-anaknya tersenyum, Laras merasakan sebuah dorongan dalam hatinya, perasaan bahwa ia telah membua
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 90 - Kehidupan Baru, Luka Lama

Pagi itu, Laras terbangun lebih awal dari biasanya. Cahaya matahari yang masuk melalui jendela kamar menyinari wajahnya, memberikan kehangatan yang menenangkan. Namun, ada kekosongan dalam dirinya yang tak bisa ia hindari, sebuah kehampaan yang tertinggal setelah perpisahan. Meskipun ia merasa lega karena telah lepas dari hubungan yang penuh kebohongan, ia menyadari bahwa luka emosional yang ia alami masih meninggalkan jejak.Hari-harinya kini dipenuhi dengan tanggung jawab yang tak ringan. Sebagai ibu tunggal, Laras harus memastikan bahwa anak-anaknya tetap merasa dicintai dan dilindungi. Di satu sisi, ia harus menjalani pekerjaan penuh waktu untuk mencukupi kebutuhan mereka. Di sisi lain, ia juga harus memainkan peran ayah dan ibu sekaligus. Perasaan lelah sering kali menyergapnya, tetapi ia tahu bahwa anak-anak
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more
PREV
1
...
7891011
...
15
DMCA.com Protection Status