Semua Bab Terbelahnya Rindu: Bab 61 - Bab 70

150 Bab

Bab 61: Percikan Perasaan pada Andi

Hari demi hari berlalu, dan tanpa ia sadari, Laras semakin sering menghabiskan waktu bersama Andi. Sebagai sahabat yang setia, Andi selalu ada di sisinya, memberikan dukungan tanpa pamrih, menjadi tempat Laras bersandar di tengah badai hidup yang ia hadapi. Setiap kali mereka berbicara, baik tentang hal-hal sederhana maupun tentang masa depan, Laras merasakan kehangatan dan kenyamanan yang semakin sulit ia abaikan.Pagi itu, mereka bertemu di kafe kecil dekat rumah Laras. Andi sudah duduk di pojok, tersenyum hangat saat melihat Laras masuk. Laras merasakan hatinya berdebar—sebuah perasaan yang ia anggap tak wajar, tetapi sulit diabaikan. Setiap kali melihat senyuman Andi, ia merasa ada percikan kecil di hatinya yang membuatnya merasa hidup kembali, meski perasaan itu ia anggap tak seharusnya ada.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-18
Baca selengkapnya

Bab 62: Dimas yang Terpuruk

Dimas duduk di ruang tamu apartemennya yang sunyi, memandangi botol minuman di atas meja dengan tatapan kosong. Kamar yang biasanya terasa hangat dan hidup kini berubah dingin dan hampa. Tak ada lagi suara tawa anak-anak, tak ada lagi kehangatan yang dulu selalu ia rasakan saat pulang ke rumah bersama keluarganya. Kini, yang ada hanyalah sepi yang semakin menyesakkan.Sudah berbulan-bulan sejak Laras pergi, sejak ia menerima kenyataan bahwa rumah tangga mereka hancur akibat kesalahannya sendiri. Setiap malam, Dimas merasakan kesepian yang begitu dalam, seolah ia terjebak dalam penyesalan yang tidak pernah bisa ia lupakan. Kehilangan Laras dan anak-anak telah membuatnya benar-benar menyadari betapa berharganya mereka dalam hidupnya, namun ia tahu bahwa tidak ada yang bisa mengembalikan semua itu.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-18
Baca selengkapnya

Bab 63: Konflik di Persidangan

Hari itu, ruang sidang dipenuhi dengan suasana tegang yang seolah bisa dirasakan oleh setiap orang yang hadir. Laras duduk di barisan penonton, hatinya berdebar dan terasa berat saat melihat Dimas memasuki ruangan dengan wajah tegang, duduk di sebelah pengacaranya. Nina hadir bersama pengacaranya di sisi berlawanan, wajahnya penuh tekad dan dingin, seolah siap untuk memenangkan tuntutannya dengan segala cara.Laras tidak pernah membayangkan dirinya akan berada dalam situasi seperti ini, menyaksikan persidangan yang mempertemukan suaminya dengan wanita lain dalam konflik yang melibatkan anak di luar pernikahan mereka. Semua ini terasa seperti mimpi buruk yang terlalu nyata, dan meskipun ia telah membuat keputusan untuk meninggalkan Dimas, melihatnya dalam situasi ini tetaplah menyakitkan. Ia merasakan campuran anta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya

Bab 64: Dilema di Tengah Badai

Laras duduk di kamar, memandangi tumpukan dokumen di depannya. Tumpukan itu terasa begitu berat, seolah mewakili beban yang tak kunjung berakhir. Di tengah lembaran dokumen itu, ada surat-surat pengajuan perceraian yang tertunda. Setiap kali ia melihatnya, perasaannya campur aduk antara ingin menandatangani dan segera berpisah dari Dimas, atau mencoba bertahan, setidaknya sampai persidangan selesai. Ia merasa bahwa keputusannya untuk tetap hadir di persidangan tidak hanya mempengaruhi dirinya, tetapi juga anak-anak dan kehidupan mereka ke depan.Persidangan yang berlangsung telah membangkitkan begitu banyak rasa sakit, dan melihat Dimas yang tampak begitu terpuruk membuat Laras semakin bingung. Ia tahu bahwa suaminya kini berada dalam titik terendah hidupnya, dan bagian kecil dari hatinya merasa kasihan. Namun, di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya

Bab 65: Andi yang Menjauh

Pagi itu, Laras merasa ada yang berbeda. Biasanya, pesan singkat dari Andi sudah menunggu di ponselnya setiap pagi. Entah itu sekadar ucapan selamat pagi atau ajakan untuk sekadar ngopi bersama. Tapi kali ini, tidak ada pesan yang masuk. Laras merasa ada kekosongan kecil yang tidak biasa di hatinya. Ia mencoba mengabaikannya, tetapi sepanjang hari, rasa hampa itu semakin membesar.Beberapa hari berlalu, dan Laras mulai menyadari bahwa Andi benar-benar menghindar. Setiap kali ia mencoba menghubungi atau mengajaknya bertemu, Andi selalu memiliki alasan untuk tidak bisa. Laras tidak ingin berpikir berlebihan, tetapi ia tahu ada sesuatu yang berbeda. Andi, yang biasanya selalu ada di sisinya, yang selalu mendengarkan keluh kesahnya, kini seperti menjauh, dan Laras tidak tahu mengapa.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya

Bab 66: Lara yang Semakin Dalam

Hari-hari terasa semakin berat bagi Laras. Setelah kepergian Andi yang tanpa penjelasan lebih lanjut, ia merasakan kesendirian yang begitu mendalam. Pagi-pagi di rumah terasa hampa tanpa pesan dukungan dari Andi, dan setiap kali ia menghadapi masalah, tidak ada lagi tempat yang bisa ia tuju untuk sekadar mencurahkan isi hatinya.Sebagai ibu tunggal yang masih bergulat dengan tekanan persidangan Dimas dan Nina, Laras mencoba sekuat tenaga menjalani hari-harinya tanpa dukungan emosional yang selama ini diberikan Andi. Namun, meskipun ia mencoba bersikap kuat, hati kecilnya merasakan kehampaan yang semakin besar. Beban itu terasa begitu berat ketika ia harus mengurus anak-anak yang semakin sering mempertanyakan situasi di rumah mereka, sementara di sisi lain ia juga harus mempersiapkan diri menghadapi sidang yang tam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya

Bab 67: Perang Dingin di Rumah

Rumah itu terasa hening, terlalu hening, seperti tempat yang kehilangan kehangatan dan kehidupan. Laras dan Dimas masih tinggal di rumah yang sama, tetapi mereka tidak lagi berbicara dengan cara yang biasa. Hubungan mereka yang dulu dipenuhi tawa dan kebersamaan kini berubah menjadi keheningan yang menusuk dan penuh ketegangan. Mereka bergerak di dalam rumah layaknya dua orang asing yang kebetulan tinggal di atap yang sama.Setiap pagi, Laras bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan anak-anak. Ia melakukan semuanya dengan cepat, menghindari kemungkinan bertemu Dimas yang biasanya baru bangun setelah anak-anak berangkat ke sekolah. Begitu juga Dimas, yang sekarang lebih sering duduk sendirian di ruang tamu atau teras, seolah-olah sengaja menghindari Laras. Jika mereka bertemu di lorong atau di dapur, mereka hanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya

Bab 68: Titik Balik Nina

Persidangan berjalan semakin tegang, semakin rumit, dan semakin menguras energi dari semua yang terlibat di dalamnya. Di tengah proses yang penuh konflik, Nina mulai merasakan beban yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Semula, ia datang ke persidangan dengan rasa percaya diri dan keyakinan untuk memperjuangkan hak anaknya. Namun, setiap pertemuan di ruang sidang justru membuat perasaannya semakin rumit.Hari itu, Nina duduk di ruang tunggu pengadilan sebelum sidang dimulai. Ia merasakan jantungnya berdebar dan tangannya sedikit gemetar. Di sekelilingnya, wajah-wajah pengunjung pengadilan yang tak dikenal menatap dengan berbagai macam ekspresi. Beberapa tampak iba, beberapa tampak penasaran, tetapi tidak sedikit yang memandangnya dengan tatapan menghakimi. Perasaan terasing itu perlahan mengikis kepercayaan d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya

Bab 69: Kesadaran Pahit Laras

Malam itu, Laras duduk sendirian di kamar, memandangi album foto pernikahannya yang tergeletak di pangkuannya. Foto-foto yang dulu begitu berarti kini hanya terasa seperti potongan kenangan yang sudah lama berlalu. Laras menelusuri gambar-gambar itu dengan jemarinya, mengingat saat-saat ketika ia dan Dimas berdiri bersebelahan dengan senyuman lebar, penuh harapan akan masa depan yang mereka yakini akan selalu bahagia.Namun, kini semua itu terasa seperti kebohongan. Setiap janji yang mereka ucapkan di hari pernikahan mereka, setiap mimpi yang mereka rencanakan bersama, terasa hancur berkeping-keping. Laras menyadari bahwa pengkhianatan Dimas telah merusak dasar pernikahan mereka, dan meskipun ia mencintai anak-anaknya, ia tidak bisa lagi memandang Dimas dengan cara yang sama.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya

Bab 70: Penyelidikan Masa Lalu

Setelah keputusan untuk berpisah, Laras berusaha mencari ketenangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Namun, meskipun ia telah berdamai dengan kenyataan bahwa hubungannya dengan Dimas telah berakhir, rasa penasaran yang tak tertahankan terus menghantuinya. Ada bagian dari dirinya yang merasa perlu mengetahui lebih dalam tentang hubungan Dimas dan Nina—tentang bagaimana semua ini sebenarnya dimulai, dan apakah ada tanda-tanda yang selama ini ia abaikan.Beberapa hari kemudian, Laras akhirnya memutuskan untuk menggali informasi lebih dalam. Ia tidak melakukannya karena ingin kembali pada Dimas atau mencari pembenaran untuk keputusannya, tetapi lebih sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang selama ini terus berputar di kepalanya. Ia merasa bahwa dengan mengetahui kebenaran, meskipun menyakitkan, ia bi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
15
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status