Hari demi hari berlalu, dan tanpa ia sadari, Laras semakin sering menghabiskan waktu bersama Andi. Sebagai sahabat yang setia, Andi selalu ada di sisinya, memberikan dukungan tanpa pamrih, menjadi tempat Laras bersandar di tengah badai hidup yang ia hadapi. Setiap kali mereka berbicara, baik tentang hal-hal sederhana maupun tentang masa depan, Laras merasakan kehangatan dan kenyamanan yang semakin sulit ia abaikan.Pagi itu, mereka bertemu di kafe kecil dekat rumah Laras. Andi sudah duduk di pojok, tersenyum hangat saat melihat Laras masuk. Laras merasakan hatinya berdebar—sebuah perasaan yang ia anggap tak wajar, tetapi sulit diabaikan. Setiap kali melihat senyuman Andi, ia merasa ada percikan kecil di hatinya yang membuatnya merasa hidup kembali, meski perasaan itu ia anggap tak seharusnya ada.
Terakhir Diperbarui : 2024-11-18 Baca selengkapnya