Home / Rumah Tangga / Terbelahnya Rindu / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Terbelahnya Rindu: Chapter 101 - Chapter 110

150 Chapters

Bab 101 - Keterlibatan Dimas

Dimas duduk di ruang tamunya yang sepi, menatap dinding kosong dengan pikiran yang bercampur aduk. Pikirannya kembali pada percakapan dengan Sarah di telepon pagi itu. Suara putrinya terdengar berat, penuh kebingungan dan kemarahan yang terpendam. Sarah menceritakan betapa frustrasinya dia setelah pertengkaran hebat dengan Laras, tentang bagaimana ia merasa terjebak di antara orang tuanya, dan bagaimana semua ini membuatnya merasa bersalah untuk mencintai kedua orang tuanya.Dimas merasa ada pukulan kuat yang menghantam hatinya, sesuatu yang tak pernah ia bayangkan akan terjadi. Ia tahu bahwa perpisahan dengan Laras adalah keputusan yang tepat untuk mereka berdua, tetapi ia tidak pernah benar-benar mempertimbangkan dampak panjang yang akan dirasakan anak-anak mereka.
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 102 - Andi Mengambil Jarak

Hari-hari berlalu dengan keheningan yang terasa berat bagi Andi. Setelah percakapan terakhirnya dengan Laras di kafe, ia memutuskan untuk benar-benar menjaga jarak. Ia sadar bahwa cintanya pada Laras adalah sesuatu yang tulus, namun ia juga tidak ingin terus berada di pinggir kehidupan Laras, menunggu dan berharap tanpa kepastian. Keputusan itu terasa sulit, tetapi Andi tahu bahwa ia harus melangkah menjauh agar Laras bisa benar-benar menemukan apa yang ia inginkan, tanpa tekanan atau tuntutan darinya.Andi mulai mengurangi intensitas pesannya kepada Laras. Jika dulu ia selalu menghubungi Laras setiap hari, kini ia membatasi diri untuk hanya menanyakan kabar sesekali saja. Dia juga memilih untuk tidak terlalu sering berkunjung, menghindari pertemuan yang mungkin akan
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 103 - Sarah yang Meninggalkan Rumah

Malam itu, Laras duduk di meja makan, merasakan kekosongan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Sarah telah pergi meninggalkan rumah dengan mata yang penuh kemarahan, tekad bulat terlihat jelas di wajahnya saat ia mengucapkan niatnya untuk tinggal bersama Dimas, ayahnya. Keputusan ini bukan sesuatu yang Laras bayangkan akan terjadi secepat ini, apalagi di saat hubungan mereka mulai sedikit membaik setelah percakapan-percakapan penuh pengertian yang mereka lalui.Namun, percikan pertengkaran kecil baru-baru ini tampaknya menjadi pemicu bagi Sarah. Meskipun Laras tahu bahwa ia tidak bisa terus menahan anaknya, keputusan Sarah tetap membuatnya merasa hancur.Suara langkah kaki Sarah yang terburu-buru, kata-kata tegas yang mengungkapkan keinginannya untuk tinggal bersama
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 104 - Kebingungan Naya

Malam itu, Laras sedang menyiapkan makan malam di dapur ketika ia mendengar suara langkah kaki kecil mendekat. Naya berdiri di ambang pintu, wajahnya terlihat sedikit pucat dan lelah. Matanya menyiratkan kecemasan yang sulit disembunyikan, dan Laras segera menyadari ada sesuatu yang salah.“Naya, kamu baik-baik saja, Sayang?” tanya Laras, mencoba menangkap pandangan putrinya.Naya mengangguk pelan, tetapi ekspresi wajahnya tidak meyakinkan. “Aku cuma… aku cuma mau lihat Mama,” jawab Naya, suaranya terdengar pelan dan sedikit gemetar. Ia berjalan mendekati ibunya, lalu memeluk Laras erat-erat, seolah takut jika ibunya akan menghilang.Laras merasakan pelukan itu begitu erat, penuh dengan kebutuhan akan perhatian dan keamanan yang mungkin semakin jarang dirasakan Naya sejak perpecahan ke
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 105 - Andi yang Kembali

Pagi itu, Laras duduk sendirian di ruang tamu, menatap kosong ke arah jendela yang memancarkan cahaya matahari pagi. Hari-hari belakangan ini terasa semakin berat baginya. Kepergian Sarah untuk tinggal bersama Dimas telah menciptakan kekosongan dalam hatinya yang tak mudah diisi, dan kecemasan Naya yang semakin nyata membuat Laras merasa semakin terpuruk. Ia merasa seolah-olah terjebak dalam lingkaran emosi yang tidak berujung, antara rasa kehilangan, kecemasan, dan keinginan kuat untuk tetap tegar bagi anak-anaknya.Di tengah kebingungannya, suara notifikasi pesan di ponsel tiba-tiba membuyarkan lamunannya. Nama Andi muncul di layar, dan Laras merasakan dorongan perasaan yang sulit diungkapkan. Pesan itu sederhana, namun penuh perhatian:"Laras, apa kabar? Aku sed
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 106 - Nina dan Bayi yang Lahir

Hari itu terasa panjang dan melelahkan bagi Laras. Pekerjaan dan tanggung jawabnya sebagai ibu tunggal membuatnya sering kali merasa kehabisan energi. Namun, yang membuatnya tertekan bukanlah pekerjaan atau rutinitas harian, melainkan kabar yang baru saja ia dengar—Nina telah melahirkan anak Dimas. Berita ini tiba-tiba datang, menghantamnya seperti gelombang besar yang menghancurkan pertahanannya.Laras duduk sendirian di ruang tamu, menggenggam ponselnya dengan erat, mencoba mencerna kabar yang baru saja ia terima. Perasaan sakit yang dulu ia pikir telah hilang perlahan-lahan mulai muncul kembali, membawa luka yang belum sepenuhnya sembuh. Dimas, mantan suaminya, kini resmi menjadi ayah dari dua keluarga yang terpisah. Seolah perpisahan mereka belum cukup rumit
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 107 - Kejutan dari Dimas

Siang itu, Laras sedang sibuk menyiapkan makan siang ketika ponselnya berdering. Nama Dimas muncul di layar, dan meskipun ia sedikit ragu untuk menjawab, akhirnya ia mengangkat telepon tersebut, menyiapkan diri untuk menghadapi apa pun yang mungkin akan dibicarakan mantan suaminya.“Halo, Laras,” suara Dimas terdengar di ujung telepon, terdengar penuh antusiasme yang aneh bagi Laras. “Aku punya ide yang mungkin bisa membantu anak-anak kita menerima situasi baru ini.”Laras terdiam, mencoba menahan napas, merasakan ada sesuatu yang besar di balik kalimat tersebut.“Laras, aku ingin memperkenalkan bayi baru itu pada anak-anak kita. Aku berpikir ini bisa jadi cara untuk menyatukan kedua keluarga kita, biar mereka bisa lebih cepat menerima kenyataan ini,” lanjut Dimas, suaranya terden
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 108 - Konflik Andi dan Dimas

Malam itu, Laras pulang dari kantor dengan perasaan lelah. Pikirannya dipenuhi oleh berbagai masalah yang semakin membuat hidupnya terasa berat. Namun, yang paling menekan hatinya adalah konflik emosional yang melibatkan dua pria penting dalam hidupnya: Andi dan Dimas. Keduanya memiliki tempat khusus dalam hatinya, tetapi situasi yang rumit ini membuatnya semakin bingung.Tidak lama setelah ia sampai di rumah, terdengar ketukan di pintu. Laras membuka pintu dan mendapati Andi berdiri di sana, wajahnya tampak penuh ketegangan. Sebelum Laras sempat menyapanya, Andi masuk ke dalam dengan langkah yang tegas, seolah ada hal penting yang ingin ia sampaikan."Andi, ada apa? Kamu kelihatan... gelisah," tanya Laras, sedikit khawatir melihat ekspresi Andi yang tidak seperti biasanya.
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 109 - Tawaran Kerja Baru

Pagi itu, saat Laras membuka kotak masuk di emailnya, sebuah pesan menarik perhatiannya. Subjeknya singkat namun langsung membuat dadanya berdebar: “Opportunity in a New City – Exciting Career Growth Awaiting.”Ia membaca pesan tersebut dengan perlahan, mencoba mencerna setiap detail yang ditawarkan. Posisi ini adalah kesempatan luar biasa—peran senior dengan tanggung jawab lebih besar dan potensi pengembangan karier yang selama ini ia impikan. Pekerjaan ini adalah langkah maju yang selalu ingin ia capai, dan dengan gaji yang jauh lebih tinggi, ini bisa membawa stabilitas finansial yang lebih besar untuk dirinya dan anak-anaknya.Namun, ada satu hal yang membuatnya ragu. Posisi ini berada di kota lain, cukup jauh dari tempat mereka tinggal seka
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 110 - Dimas yang Terjebak

Malam itu, Dimas duduk sendirian di ruang tamu rumahnya yang sepi. Bayi kecilnya tertidur lelap di kamar bersama Nina, dan seharusnya suasana ini memberi Dimas ketenangan dan kebahagiaan. Namun, yang ia rasakan justru adalah rasa kosong yang semakin dalam. Sejak kelahiran bayi ini, hidupnya seolah terbelah antara dua dunia yang tak pernah benar-benar menyatu.Kehadirannya di sisi Nina adalah tanggung jawab yang harus ia jalani. Nina membutuhkan dukungan dan perhatian, dan Dimas tahu bahwa sebagai ayah dari bayi ini, ia harus ada untuk mereka. Namun, dalam setiap momen yang ia habiskan di rumah ini, pikirannya sering kali melayang pada kehidupan lamanya—kehidupan bersama Laras dan anak-anak mereka.Dimas merasakan penyesalan yang tak kunjung reda setiap kali ia me
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more
PREV
1
...
910111213
...
15
DMCA.com Protection Status