All Chapters of Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu: Chapter 111 - Chapter 120

128 Chapters

111

"Ugghh, dimana aku?"Arfan merasa kepalanya berat. Penglihatannya masih buram saat matanya terbuka perlahan. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba memahami di mana dirinya berada. Aroma parfum lembut menyengat hidungnya, bercampur dengan bau alkohol.Arfan melihat ke samping, tubuhnya menegang seketika saat melihat wanita yang polos tanla sehelai benang pun ada di sampingnya. Wanita itu sedang tertidur lelap dengan selimut yang membalut tubuhnya.Jantung Arfan berdegup kencang. Apa yang terjadi semalam?Ia mencoba mengingat, tapi kepalanya berdenyut nyeri.Lalu, ingatan samar-samar mulai muncul...Nadin mengajaknya makan malam di rumahnya. Ia menolak awalnya, tapi melihat ketulusan Nadin yang ingin meminta maaf, Arfan akhirnya setuju.Namun, setelah beberapa gigitan makanan, tubuhnya tiba-tiba terasa panas. Dadanya berdebar lebih cepat dari biasanya. Suhu tubuhnya meningkat dan pikirannya mulai kacau.Arfan memegang kepalanya yang terasa berat. Astaga… ada sesuatu dalam maka
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

112

Mobil mewah berwarna hitam melaju memasuki halaman luas rumah keluarga Mahendra. Matahari mulai tenggelam, mewarnai langit dengan semburat jingga. Arfan duduk di kursi pengemudi dengan rahang mengeras, sementara di sebelahnya, Nadin tersenyum tipis. “Kau yakin ingin melakukan ini?” tanya Nadin, suaranya lembut, tapi ada nada mengejek yang terselubung. Arfan menatap lurus ke depan. “Aku tidak punya pilihan.” Nadin mengangkat bahu, “Kalau begitu, ayo masuk. Aku tidak sabar melihat reaksi mereka.” Arfan mengepalkan tangannya, tapi tak berkata apa-apa. Ia keluar dari mobil, lalu berjalan ke sisi lain untuk membuka pintu bagi Nadin. Wanita itu turun dengan anggun, mengenakan gaun sederhana berwarna biru muda. Matanya berbinar penuh kemenangan. Ketika pintu rumah terbuka, mereka langsung disambut oleh seorang pelayan yang terkejut melihat siapa yang datang. “Tuan Arfan…?” Namun, sebelum pelayan itu bisa mengatakan lebih jauh, suara langkah kaki tergesa-gesa terdengar dari dalam rum
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more

113

Nadin menatap pantulan wajahnya di cermin. Wanita itu kini tampak menawan dengan riasan sederhana. Gaun warna pastel yang melekat di tubuhnya membuatnya terlihat anggun dan cantik. Sudah hampir beberapa bulan ini, dia menjalankan perannya sebagai istri yang baik untuk Arfan. Tak pernah sekalipun dia membantah ataupun melawan apa yang Arfan katakan. Dia juga selalu melayani Arfan dengan baik. Semua yang dikhawatirkan oleh Keisha tak pernah terjadi. Bahkan wanita itu, tak pernah sekalipun mencampuri urusan kantor Arfan. Dan itu membuat Keisha dan Arfan pun bingung. --- Di ruang makan rumah keluarga Mahendra, Rina, Arya, Keisha, dan Arfan tengah menikmati sarapan bersama. Keisha hanya mengaduk kopinya tanpa minat, sementara Arfan menikmati hidangan di hadapannya. Nadin datang membawa semangkuk sup hangat, lalu dengan lembut meletakkannya di depan Arfan. "Sayang, kamu harus makan yang bergizi. Kamu terlihat lelah akhir-akhir ini," ucapnya lembut. Arfan menatapnya sejenak sebelum ter
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

114

"Ma, ini udah dua tahun loh, tapi, kok si Nadin belum memulai aksinya, ya?" tanya Keisha pada sang Bunda.Rina terdiam. Dia sebenarnya juga memikirkan itu, tapi, dia mencoba berpikir positif. "Mungkin, si Nadin udah beneran tobat, Sayang. Sudahlah, kita tidak usah curiga lagi sama dia. Mendingan, kamu urusin hidup kamu yang sudah hampir kepala tiga tapi belum menikah. Apa tidak sebaiknya kamu terima saja perjodohan yang Mama tawarkan kemarin," bujuk Rina yang sebenarnya prihatin dengan nasib putrinya. "Kei pasti akan menikah, Ma. Tapi nanti, setelah anak kunyuk itu benar-benar mendapatkan istri yang baik. Dan Kei yakin, itu bukan Nadin." Wanita itu pun pergi meninggalkan ibunya.Sebenarnya, Keisha sudah muak dijodoh-jodohin sama ibunya. Entahlah, dari semua lelaki yang dijodohkan dengannya, tak ada satupun yang mengena di hatinya. Dan dia nggak mau menikah tanpa cinta.--- "Sayang, aku punya kejutan buat kamu," kata Nadin saat Arfan baru saja bangun.Lelaki itu tersenyum. "Apa?"Nad
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

115

"Keisha Mahendra, kau harus bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan pada putraku!"Keisha mengerutkan kening. "Apa maksud Anda, Bu? Saya tidak mengerti."Wanita itu mengepalkan tangannya. "Kau menabrak anakku dua tahun lalu. Dia lumpuh! Kau pikir kami hanya akan diam saja? Hari ini, aku datang untuk meminta keadilan!"Jantung Keisha berdegup kencang. Ingatannya beralih pada kejadian dua tahun lalu. Karena mengantuk, dia tak fokus berkendara dan menabrak seorang pengendara motor. Seingat Keisha, dia sudah bertanggung jawab dengan mengobati lelaki itu sampai sembuh. Lalu, kenapa ibunya masih meminta pertanggung jawabannya. "Saya sudah memberikan kompensasi sesuai yang diminta. Bahkan biaya pengobatan dan perawatan putra Anda sudah saya tanggung sepenuhnya," ujar Keisha dengan suara yang tetap tegas.Wanita itu tertawa sinis. "Uang tidak bisa mengembalikan masa depan anakku! Dia kehilangan segalanya. Impiannya hancur! Dia kehilangan pekerjaannya, kekasihnya juga meninggalkanny
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

116

"Kau milikku, Keisha! Kau harus bersamaku! Jangan tinggalkan aku!"Keisha mencoba melepaskan diri, tetapi genggaman Rendy semakin kuat. Seorang perawat segera masuk dan menarik Rendy menjauh darinya."Tuan Rendy, Anda harus kembali ke tempat tidur!"Rendy meronta-ronta. "Keisha! Aku mencintaimu! Jangan pergi! Jangan tinggalkan aku lagi!"Keisha menatap pemandangan di depannya dengan perasaan kacau."Sekarang kau mengerti?" ujar ibu Rendy dengan nada penuh kemenangan. "Anakku mencintaimu. Kau satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan pikirannya! Jika kau menolak, dia akan semakin hancur!"Keisha memejamkan matanya sejenak. Semua ini terlalu gila.Apa yang harus dia lakukan sekarang?---"Aku akan membantumu, Ren," Keisha berbisik, suaranya penuh keteguhan.Ibu Rendy yang berdiri di sudut ruangan menatapnya curiga. "Maksudmu apa? Kalau kau tidak mau menikahinya, lebih baik kau pergi!"Keisha menghela napas dan berdiri. "Saya tidak akan menikahinya, Bu. Tapi saya akan membantu Rendy pul
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more

117

Keisha tersenyum saat membayangkan kejadian tadi pagi. Dimana Rendy tengah mengusap makanan yang ada di sudut bibirnya. Sejak lelaki itu keluar dari rumah sakit, Keisha masih sering datang ke rumahnya. Padahal, Rendy sudah sembuh dan bisa berjalan meski masih menggunakan kruk. Itu semua karena obat dan juga terapi dari Keisha. Tanpa mereka sadari sesuatu tumbuh di hati keduanya.Saat berdekatan dengan Rendy, Keisha merasakan getaran hebat dalam dadanya. Jantungnya berdebar kencang hanya dengan melihat sentum lelaki itu. Tapi, mungkinkah Rendy merasakan hal yang sama?---"Selamat malam!" sapa Keisha dengan senyum yang ceria.Senyum mengembang di bibir Rendy saat melihat kedatangan wanita yang dia rindukan."Ini sudah malam, kenapa kamu repot-repot datang kemari?" Rendy menyambutnya di pintu dengan senyuman kecil.Keisha mengangkat kantong makanan. "Aku tahu kau belum makan malam. Jadi aku bawakan sesuatu."Rendy tertawa kecil. "Aku bukan pasien lagi, Keisha. Aku bisa membeli makana
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

118

Sejak malam itu, Keisha berubah.Dia tidak lagi mengunjungi Rendy sesering dulu. Pesannya hanya dibalas singkat, teleponnya kadang tidak diangkat, dan jika mereka bertemu di acara keluarga atau sosial, Keisha selalu mencari alasan untuk pergi lebih cepat.Rendy menyadari perubahan itu.Awalnya, dia mencoba berpikir positif—mungkin Keisha sedang sibuk. Tapi semakin hari, semakin jelas bahwa Keisha menjauh darinya.Dan itu sangat menyakitinya.---Rendy menatap ponselnya yang masih sunyi. "Kenapa kamu tidak membalas pesan dan panggilan aku? Apa kamu tidak tahu kalau aku khawatir. Atau, kamu memang tidak mau menerimaku?" Berbagai pikiran buruk terus menari-nari di pikirannya. Tak ingin terus berprasangka buruk, Rendy pun kembali menelepon Keisha. Namun sayang, hanya mesin operator yang menjawab panggilannya. "Hei, Keisha... Aku harap kau baik-baik saja. Aku hanya ingin memastikan kau tidak apa-apa. Kalau kau sibuk, setidaknya balas pesanku, ya?"Ia menghela napas dan mengakhiri pesan
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

119

Apakah dia benar-benar ingin kehilangan Rendy?Keisha berlari mengejar Rendy lalu memegang lengan lelaki itu. "Rendy tunggu ..."Rendy menatap tangannya yang saat itu dipegang oleh Keisha. Merasa canggung dan malu, wanita itu pun melepaskannya."Ada apa lagi?" tanya Rendy dengan nada dingin.Keisha menggigit bibirnya. Ia ingin mengatakan sesuatu, tapi lidahnya terasa kelu.Akhirnya, ia memilih menghindari tatapan pria itu. "Rendy... aku... aku butuh waktu."Rendy menatapnya tajam. "Kau sudah menjauhiku selama ini. Berapa lama lagi waktu yang kau butuhkan?"Keisha tetap diam.Rendy tertawa getir. "Baiklah. Aku mengerti."Ia bangkit dari duduknya, bersiap pergi. Tapi sebelum ia melangkah, ia berkata, "Semoga, di saat kamu telah menyadari semuanya, itu belum terlambat." Keisha mendongak, matanya melebar. "Apa maksudmu?"Rendy menggeleng pelan. "Aku lelah menunggu kamu tanpa kepastian. Jika kau tak bisa memberikan jawaban, aku akan mencoba melanjutkan hidupku."Keisha menahan napas.Ia t
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

120

Keisha menatap nanar foto-foto kebersamaan Rendy dengan wanita yang enrah siapa namanya. Dia pun tak ingin peduli. Yang dia pedulikan hanyalah, sebegitu cepatkah Rendy melupakannya?Jari-jarinya mengetuk-ngetuk meja memikirkan langkah apa yang akan dia ambil. "Apa dia hanya ingin membuatku cemburu? Kalau tidak, untuk apa dia mengirimi aku foto beginian? Berani sekali dia memperlakukanku seperti ini," gumamnya geram. Tak ingin kalah, Keisha segera merencanakan langkah balasan. Jika Rendy bisa bersama wanita lain tanpa peduli padanya, maka dia juga akan melakukan hal yang sama. Wanita itu pun memikirkan cara agar bisa dalam sekejap mencari lelaki tampan, kaya, yang mau dia ajak kerja sama. "Aha! Aku tahu!"Keisha pun mengambil ponselnya kemudian menekan nomor yang dia tuju."Halo, apa tawaranmu masih berlaku?" tanya Keisha pada lelaki di seberang sana.Setelah menutup teleponnya, senyum licik pun terbit di bibir Keisha. "Lihat saja Rendy! Kamu jual, aku beli!" --- Keesokan harinya, d
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more
PREV
1
...
8910111213
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status