Home / Romansa / Bahagia Setelah Dimadu / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Bahagia Setelah Dimadu: Chapter 51 - Chapter 60

100 Chapters

Pertengkaran Dua Istri

Tak disangka sama sekali, kedatangan Mita ke salah satu mall besar di pusat kota, dirinya malah bertemu dengan Selena dan Danu yang sedang makan siang. Mita yang saat itu sudah selesai mendapatkan apa yang dicari, berniat untuk mengisi perutnya yang kosong di salah satu restoran yang ada di lantai dua mall. Lucunya, setelah ia selesai memesan makanan, dirinya baru menyadari keberadaan sang suami dan madunya tengah duduk di sudut restoran. 'Kenapa dunia ini sempit sekali. Bagaimana bisa mereka juga datang ke restoran yang sama dengan yang aku datangi?' batin Mita bertanya. Ingin sekali perempuan itu pergi, tetapi karena makanan yang sudah ia pesan, membuatnya urung pergi. Namun, seketika ia memiliki ide brilian. Bergegas ia menghampiri meja kasir. Di sana ia meminta pelayan yang tadi mencatat pesanannya untuk mengganti pesanan dine in menjadi take a way. "Dibungkus saja, yah, Mbak."Permintaan Mita diangguki oleh seorang pelayan perempuan yang tadi melayaninya. "Ditunggu sebentar
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Ceraikan Aku!

Danu segera melarikan Mita ke rumah sakit terdekat. Sempat meminta Selena untuk membantu, tetapi malah tak diindahkan, lelaki itu akhirnya pergi sendirian sembari membawa istri pertamanya itu. Di sepanjang jalan Mita terus mengerang seolah menahan sakit di perutnya. Beberapa kali Danu harus memastikan istrinya itu dalam keadaan sadar. Sambil menyetir, fokusnya mungkin terganggu. Tapi, ia harus meyakinkan dirinya jika apa yang terjadi pada Mita saat ini tidak berakibat fatal. Sesampainya Danu di rumah sakit, ia segera meminta perawat jaga untuk menolongnya membawa Mita ke ruang IGD. Bekas darah tampak di jok mobil ketika Mita kemudian diangkat ke atas bangkar."Mas," rintih Mita sesaat akan dibawa ke bilik IGD. Situasinya yang tampak darurat, mengharuskan ia segera ditangani.Danu terlihat kebingungan. Ia yang memilih menunggu di depan teras rumah sakit, bergegas menghubungi kedua orang tuanya. Entah apa yang ia pikirkan. Berada di rumah sakit sendirian dengan kondisi Mita yang ber
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Usaha Danu Mendapatkan Maaf

"Tapi, Mit?" Tercekat Danu menyahut permintaan istrinya itu. "Itu yang Mas dan Selena harapkan bukan? Sekarang Mas bisa melakukan hal itu. Sudah tak ada lagi yang aku pertahankan setelah kehilangan calon bayi kita. Jadi, gugatan cerai bisa kamu layangkan secepatnya. Aku tak akan menghalangi.""Mit, Mita. Kamu masih dalam keadaan syok setelah keguguran yang kamu alami. Kita bisa membicarakan hal ini setelah kamu pulih."Entah apa yang ada di pikiran Danu sekarang. Sejak kemarin ia terus berkata akan menceraikan Mita dengan alasan sudah tak ada cinta. Bahkan ia akan berusaha menarik hati kedua orang tuanya supaya bisa menerima Selena dan menyayangi wanita yang sejatinya sangat ia cintai. Tapi sekarang, setelah melihat dan turut merasakan kesedihan yang istri pertamanya itu alami, Danu mendadak berubah tujuan. Tak ada semangat seperti kemarin di mana ia begitu ingin berpisah dari istri pertamanya itu. Bahkan, beberapa saat lalu ketika pikirannya masih berkeinginan mengusir Mita dari rum
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

Rencana Mita dan Kabar Nina

"Dan kamu masih mau bertahan?" tanya Ranti tampak emosi. Saat ini Mita sudah dipindah ke ruang perawatan. Ranti datang bersama suaminya, tepat setelah Mita berada di ruangan tersebut. Sudah bisa ditebak, Mita pasti menceritakan semuanya mengenai kejadian sore tadi. Termasuk pertengkaran yang terjadi antara ia dan Selena yang sebetulnya sudah ia hindari. "Aku tidak berkata seperti itu. Aku justru mempersilakan Mas Danu untuk menceraikan aku sekarang," ucap Mita yang saat itu hanya tinggal berdua bersama Ranti. Suami sahabatnya pamit ke kantin untuk mencari kopi, sedangkan Danu pamit pulang untuk mengambil barang-barang pribadi miliknya yang pasti akan ia perlukan selama menginap di rumah sakit. "Lalu, apa katanya?" sahut Ranti yang terlihat cukup puas atas keputusan sahabatnya itu. "Dia enggan membahas masalah itu. Tidak tahu kenapa tiba-tiba ia fokus supaya aku pulih dulu.""Alasan. Itu hanya caranya saja untuk menutupi keburukan istrinya.""Aku tidak tahu." Mita menjawab pasrah.
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

Akhirnya Lelaki Itu Tahu

"Apakah kamu yakin?" tanya Ranti yang sudah meletakkan kursi roda di sisi ranjang Mita. "Tentu saja. Kamu pikir aku sudah gila atau apa?""Bukan begitu. Tapi, aku hanya merasa kalau kamu masih perlu beristirahat.""Hanya sebentar. Aku juga tidak mungkin berada di sana lama. Bukankah tadi Yola bilang kalau anak itu sedang tidur?" Mita bersikukuh ingin melihat kondisi Nina yang saat ini tengah terbaring sakit di salah satu kamar rumah sakit yang sama dengannya. Ranti yang merasa khawatir dengan kondisinya, ia anggap sebuah perhatian dari seorang sahabat yang sangat luar biasa. "Aku sungguh rindu dan ingin melihat anak itu, Ranti." Mita menatap Mita pilu. Alhasil, Ranti mengizinkan Mita untuk melihat Nina sembari membawa peralatan medis yang masih terpasang ke tubuh sahabatnya itu. "Tapi, aku harus izin dulu ke dokter jaga atau suster. Kamu tunggu di sini sampai aku benar-benar mendapatkan izin."Ranti pada akhirnya menyerah. Ia percaya bahwa Mita yang sebetulnya juga harus beristir
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

Ketakutan Selena

"Seharusnya kamu tidak memberi tahu padanya apa yang terjadi denganku," ucap Mita yang kini sudah berada di atas ranjang kamarnya. Ranti tampak tak peduli dengan kekesalan sahabatnya sebab kabar yang ia beri tahu pada Amar. Di samping sang suami, Ranti bersikap santai dan tidak terpengaruh dengan perkataan Mita barusan. "Ranti, aku bicara padamu." Mita terlihat kesal. "Aku tahu. Tapi, aku pikir itu bukan sesuatu yang perlu kita perdebatkan. Amar tidak dilarang untuk tahu apa yang terjadi padamu, seperti ia juga tidak melarang kamu tahu kondisi Nina bahkan tidak melarang kamu datang menjenguknya." Ranti membalas ucapan Mita yang langsung membuat sahabatnya itu terdiam. "Tapi, ini beda konsep dan situasi.""Tidak ada yang beda. Kamu hanya enggan membuat Mas Amar khawatir, atau sebetulnya kamu panik seandainya lelaki itu kembali mengejarmu setelah berita keguguran yang kamu alami." Ranti menatap Mita, merasa menang. Mita benar-benar terdiam sekarang. Ia tak bisa membalas perkataan R
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

Mencoba Bertanya

Dua hari istirahat di rumah sakit Mita merasa tubuhnya sudah lebih baik. Ia kemudian berpikir untuk meminta Danu untuk bertanya pada dokter mengenai keinginannya untuk bisa pulang. "Apakah kamu yakin mau istirahat di rumah, Mita?" tanya ibu mertuanya yang begitu setia menemani Mita selama di rumah sakit. "Iya, Bu. Badanku sudah jauh lebih baik sekarang.""Tapi, bagaimana dengan luka paska keguguran, apakah kamu merasa baik-baik saja?""Hem, iya. Sudah tidak terasa apa-apa, Bu. Kalau sakit paling sewaktu-waktu aja, itu juga cuma sedikit. Masih bisa aku tahan."Sang mertua mengangguk. "Ya sudah, kamu tanyakan dokter dulu, Danu. Apakah Mita sudah diizinkan pulang dan istirahat di rumah."Perintah sang ibu, Danu lakukan dengan segera. Membuat Mita semakin merasa aneh dengan tingkah suaminya tersebut. Tak berapa lama, Danu kembali muncul. Lelaki itu terlihat cukup senang. Wajahnya tampak berseri seolah ia baru saja mendapat sebuah lotre. "Nanti dokter akan datang kemari untuk coba per
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

Usaha Danu

"Kamu ini bicara apa, Mita? Sejak tadi pertanyaan kamu ini terdengar aneh."Ibu mertua Mita tampak curiga. Kekhawatiran akan rasa kehilangan Mita terhadap buah hati yang dikandungnya, membuat wanita itu menjadi iba karenanya. "Mita, cerita sama Ibu kalau kamu merasa sedang tidak baik-baik saja."Meski mendapat perhatian luar biasa dari sang mertua, nyatanya Mita merasa jika hatinya tak lagi bisa bertahan lebih jauh. "Bu, aku mau istirahat. Boleh 'kan?"Tak menanggapi kekhawatiran ibu mertuanya, Mita memilih mengabaikan dan berpikir jika saat ini lebih baik dirinya menata hati dan pikiran sebelum ia membuat kejutan di hadapan banyak orang. "Tentu saja. Kamu memang seharusnya banyak beristirahat," ucap ibunya Danu seolah lupa dengan apa yang sebelumnya ia khawatirkan. "Ayo! Ibu antar.""Eh, enggak usah, Bu. Aku bisa sendiri." Mita menolak halus. Ia jelas tidak ingin ibu mertuanya tahu kebohongan yang selama ini ia dan Danu sembunyikan. Namun, wanita paruh baya itu tetap bergeming.
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

Mencoba Mengungkapkan

Di sepanjang makan malam, ibu dan bapak Mita menatap Danu dengan tatapan tak bersahabat. Kedua orang tua Mita seperti baru saja melihat seorang pencuri yang masuk ke rumah. Ingin menghajar dan menghakimi. Entah apa yang mereka tengah lakukan kepada sang menantu, yang pasti sudah membuat Danu bersikap canggung hingga tak berselera ketika makan masakan sang ibu. "Mita, makan yang banyak." Di tengah makan ibu Danu berbicara pada menantunya. Mita terlihat tersenyum dan hanya mengangguk lemah. "Perut aku kecil, Bu. Enggak akan muat banyak makanannya," kekeh Mita. "Ya, tapi setidaknya enggak sedikit gitu. Ini 'kan lauk kesukaan kamu." Sembari berkata, sang ibu mertua mengambil sepotong lauk ayam yang dibumbu kecap. "Udah, Ibu. Nanti malah enggak kemakan. Sayang, mubazir."Mita terlihat enggan. Bukan tak suka, tapi kondisinya masih belum berselera untuk makan. "Ada Danu, biar dia yang habiskan kalau enggak kemakan." Mendengar sang ibu bicara demikian, Danu hanya nyengir kuda. Tak bera
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Menguak Rahasia

Danu tampak salah tingkah. Clue yang Mita berikan sudah langsung bisa ditebak oleh sang ibu. "A-aku tidak begitu. Maksud aku ... maksud aku apa yang Mita katakan tidak sepenuhnya benar." Danu gagap ketika berbicara. "Perkataan aku yang mana, Mas? Aku cuma bilang nama Selena. Tak ada kalimat apapun lagi selain ucapan Ibu yang langsung mengambil kesimpulan.""Ya, maksud aku itu. Selena.""Jadi, Selena salah begitu?""Bukan Selena salah, tapi ...." Danu benar-benar dibuat tak bisa bicara. Bukan hanya karena tatapan marah Mita saja yang ia lihat, tapi kedua mertuanya juga yang memang sejak awal mereka datang sudah menampilkan gelagat lain, membuat Danu kebingungan dalam memilih kata. "Mita, katakan saja ada apa?" Giliran ayah mertua Mita yang angkat bicara. Ia tampak geram dengan pembahasan yang membuatnya suasana hatinya mulai tak enak. Mita tersenyum menanggapi permintaan sang mertua. Terlebih ketika ia melihat kode yang Danu berikan kepadanya supaya ia tidak mengatakan apapun, ia
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status