Home / Romansa / Bahagia Setelah Dimadu / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Bahagia Setelah Dimadu: Chapter 31 - Chapter 40

47 Chapters

Perbuatan Dosa

"Bagaimana pun itu tidak wajar!" seru Ranti. Wanita itu meminta bertemu dengan Mita di sore hari setelah pulang dari butik. Setelah mengantar Nina, Mita mohon pamit untuk kembali ke butik. Dalam keadaan Nina yang sedang tertidur, memudahkannya untuk pergi tanpa harus mendengar rewelan bocah itu. Sekarang sudah berada di dalam kafe yang tak jauh dari butik tempat Ranti fitting baju akad, dua sahabat itu terlihat serius membahas kehamilan Selena setelah sebelumnya Ranti selesai bercerita tentang kebayanya yang tiba-tiba longgar, yang Mita duga karena sang sahabat mengalami stress akibat pernikahan yang semakin dekat. "Enam minggu dan kita tahu baru dua pekan kemarin suami kamu pergi ke Bali yang katanya bulan madu, tetapi anehnya cuma dua hari."Mita tampak diam sambil menyesap kopi latte yang ia pesan dalam keadaan panas. Di depannya Ranti begitu semangat berbicara. Sungguh aneh, saat pertama kali ia mendengar berita kehamilan Selena, dirinya merasa begitu marah dan kesal. Jangan
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Selena Mengungsi

Sesuai kabar yang Danu dapat, di akhir pekan kedua orang tuanya benar-benar datang berkunjung. Tak tanggung-tanggung, mereka bahkan berencana menginap sampai tiga hari atau sepekan ke depan. Hal itu jelas membuat Selena BT sebab ia akhirnya harus rela diungsikan ke penginapan karena Danu yang rupanya belum siap memberi tahu perihal pernikahan keduanya tersebut. Melihat kondisi sang ayah yang baru kontrol ke rumah sakit dan ingin healing dengan menginap ke rumah, membuatnya harus ekstra sabar menunggu demi menyampaikan berita yang pasti akan membuat kedua orang tuanya —mungkin, shock. "Berapa lama, Mas?" tanya Selena sesaat ia sudah sampai di hotel tempatnya diungsikan. "Aku belum tahu. Ibu bilang sih cuma tiga hari. Tapi, Mita bilang katanya ayah mau sepekan di sini.""Apa! Aku harus menginap di sini selama seminggu? Sendirian?" protes Selena kesal. "Tidak sendiri, Sayang. Aku akan tetap temani kamu kalau malam.""Heh! Apa kamu yakin? Dengan sembunyi-sembunyi meninggalkan rumah di
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Kedatangan Mertua

Danu benar-benar membuat Mita kelelahan di sepanjang sore itu. Andai ia diberi tugas sejak pagi, mungkin ia akan selesai sejak siang hari dan bahkan bisa sedikit meluruskan kaki dan tangan sebelum kedatangan kedua mertuanya. Tapi yang ada, Danu seperti sengaja memberi tahu semua istrinya itu di waktu yang sudah mepet. "Aku harap kamu tidak mengatakan apapun kalau belum aku perintahkan!" ancam Danu ketika ia tiba di rumah bersama kedua orang tuanya. Berbisik lelaki itulah berkata yang Mita tanggapi dengan tatapan tajam seolah tak peduli. Mita jelas tak mau lagi Danu setir setelah lelaki itu —menurutnya, bersikap plin plan. Waktu kemarin sudah ada yang berkoar akan berkata jujur dan mengatakan semuanya mengenai pernikahan kedua dengan mantan kekasih yang tidak sempat dikenali, tetapi faktanya hal itu hanya sebuah rencana pengecut dari seorang lelaki yang namanya —sialnya, masih ada di hati Mita. "Jelas istri tercintamu marah-marah karena sikapmu yang tidak mencerminkan lelaki sejati,
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Sikap Mita

"Benar dugaan ku, lelaki itu ternyata pacar barumu. Wah! Rupanya kamu bukanlah perempuan baik-baik juga. Belum lama aku menikah dengan Selena, sudah ada lelaki pengganti ku di hidupmu," ucap Danu menyindir. "Aku tak perlu menjelaskan siapa lelaki itu padamu. Aku juga tidak akan menyangkal atau mengiyakan setiap kalimat yang kamu lontarkan tentang laki-laki yang pernah kamu lihat di tempat-tempat yang kamu sebutkan tadi. Sesuai permintaanmu, setelah kamu menikah dengan Selena kita tak akan pernah mencampuri kehidupan masing-masing."Danu hanya menatap Mita kesal. Alih-alih istrinya itu akan gugup saat ia bahas tentang sosok laki-laki yang adalah Amar, tapi pada kenyataannya justru dirinya yang keki sebab mendapat serangan balik yang tidak disangka. "Ok, sepertinya kali ini aku tetap harus mematuhi perintah mu sebagai seorang suami. Aku akan mengikuti alur yang kamu buat, kita akan tetap menjadi pasangan harmonis di depan ayah dan ibu. Tapi, satu yang aku minta darimu, Mas."Danu mena
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Perdebatan Tak Penting

Amar rupanya tak tahan memendam apa yang tengah ia rasakan setelah mendengar mimpi Nina. Bahkan, pertanyaan mengenai apakah perempuan itu akan pergi seperti yang istrinya lakukan, membuat Amar nekat mengirim pesan pada Mita di jam yang seharusnya tidak pantas ia lakukan. 'Apakah Anda baik-baik saja sepanjang hari ini atau kemarin?'Entah mengapa Amar ingin memastikan kondisi Mita yang sebetulnya bukan siapa-siapanya. Hanya setelah ia mengetahui hubungan pernikahan antara Mita dan suaminya, ia seperti terpanggil untuk membantu meski hanya sebuah rasa peduli semata. Pesan yang Amar kirim di jam sebelas malam, sejatinya tak berharap akan mendapatkan respon atau balasan. Ia menyadari jika apa yang dilakukan adalah sebuah tindakan yang tak baik. Tapi, ia sungguh tidak bisa tidur setelah mimpi yang putrinya alami. Tak disangka ketika Amar sudah bersiap untuk memaksakan matanya tertutup, sebuah notifikasi pesan masuk ke ponselnya. Buru-buru ia melihat, berharap jika Mita yang membalas. N
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Mood Buruk Danu

Pagi itu ruang makan tampak berbeda dari biasanya. Setelah satu tahun sunyi sebab Danu yang kembali menjalin cinta dengan Selena bahkan sampai menikah, kini kesunyian yang Mita rasakan tampak berbeda dengan kehadiran kedua mertuanya yang terlihat ceria sembari menikmati menu sarapan pagi yang ia hidangkan. Ayah Danu yang belakangan ini harus menjaga pola makan akibat penyakit yang dideritanya, terlihat lebih bugar dengan menu makan yang sangat dimengerti oleh sang menantu. Begitu pun ibu mertua Mita yang tampaknya bangga karena tanpa perlu ia beri tahu, sang menantu dengan sangat apik bisa menyiapkan semua hal yang diperlukan olehnya selama tinggal di kediaman mereka. "Sungguh Ayah dan Ibu sangat berterima kasih sama kamu, Mita. Kamu sangat memahami apa yang kami butuhkan. Tanpa perlu kami ingatkan, kamu hafal semuanya. Termasuk makanan yang harus Ayah konsumsi ini," ujar ayah Danu tersenyum menatap sang menantu. "Itu sangat mudah, Yah, bukan hal yang sulit untuk diingat," sahut Mi
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Bertemu Makan Siang

Sepanjang siang itu Mita berhasil membuat kedua mertuanya bahagia. Ponsel sengaja ia non-aktifkan sebab tak mau diganggu. Mau apapun berita atau kabar yang diberikan oleh orang-orang terdekatnya, termasuk para karyawan di butiknya —yang bahkan sudah ia beri tahu untuk tidak menghubunginya jika tidak ada hal yang penting, sebab memilih untuk memanjakan Ayah dan ibu suaminya itu. Setelah selesai berkeliling memasuki berbagai toko, baik pakaian atau perlengkapan rumah dan aksesoris yang ada di salah satu mall terbesar ibukota, Mita kemudian mengajak kedua mertuanya masuk ke restoran yang berada di lantai dua bangunan tersebut. "Kita makan dulu, ya, Yah, Bu?" ajak Mita sembari menenteng beberapa kantong belanjaan di kedua tangannya. "Enggak makan di rumah aja?" tanya sang ibu mertua. "Kalau makan di rumah nanti keburu sore, Bu. Kan harus masak dulu." Mita menjawab tersenyum. "Memang pembantu di rumah enggak bertugas masak?" Sang ayah menimpali seraya duduk di bangku yang Mita tarik.
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Pertemuan Tak Mengenakkan

'Itu cuma bunga tidur.'Sama seperti Amar, Mita pun mengeluarkan pendapat yang sama. Tapi, 'Bunga tidur' dua buah kata yang belum dimengerti oleh anak seusia Nina sekarang tidak dianggap angin lalu oleh bocah tersebut. Hingga makan siang usai, bahkan saat Yola pamit undur diri pada ibu dan ayah mertua Mita, Nina terus berdiam diri. "Tolong jangan bersikap begini, Sayang. Tante Yola enggak enak sama Tante Mita dan kedua orang tuanya."Samar Mita bisa mendengar Yola menegur Nina sesaat setelah mereka meninggalkan area restoran. Ia bisa mendengar suara Yola sebab gadis itu yang sepertinya gemas dengan tingkah laku Nina yang lain dari biasanya. "Mereka sudah pulang?" tanya ibu mertua Mita yang sudah selesai dari toilet. "Sudah, Bu," jawab perempuan itu. "Apakah Ayah dan ibu juga sudah selesai? Apakah kita bisa pergi sekarang?" tanya Mita lagi menatap kedua mertuanya. "Ya, kita sudah selesai." Mereka menjawab kompak lalu tersenyum. Ketiganya kemudian meninggalkan restoran dan pergi m
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Keresahan Amar

Danu telah sukses membuat Mita menangis semalaman di hamparan sajadahnya. Mengadu ke Sang Pencipta setelah lelaki itu mengatainya dengan tuduhan yang tidak sepantasnya diucapkan oleh laki-laki yang pernah bersama selama dua tahun lamanya. 'Apakah salahku Tuhan jika Engkau belum memberiku keturunan? Apakah tuduhan itu memang pantas aku terima meski medis sendiri sudah membuktikan kalau kondisi rahimku baik-baik saja?'Mita bertanya terus tanpa henti meski Tuhan tidak memberinya jawaban. Tuduhan mandul yang Danu lontarkan, sejatinya sudah membuat rasa sakit di dalam hatinya kembali hadir setelah beberapa waktu kemarin coba ia lupakan. 'Ya, aku memang menyukai bocah itu, tetapi bukan karena aku merindukan sosok anak di kehidupanku. Juga bukan karena aku memiliki niat lain dengan sosok laki-laki itu,' batu Mita kembali bicara. Malam itu ia sama sekali tidak peduli dengan tangisannya yang memenuhi ruang kamar. Setelah mengatakan hal yang menyakitkan hatinya, lelaki itu pergi untuk menem
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Kembali Bertemu

Hall tempat diadakannya pesta pernikahan Ranti dan Yudha terlihat penuh oleh tamu undangan. Beberapa waktu lalu sahabat Mita itu telah resmi dipersunting oleh sang kekasih hati. Lelaki kaya sederhana yang bisa menaklukan sosok perempuan yang selama ini terkenal sulit didekati.Mita sudah sejak pagi berada di tempat tersebut. Bersama kedua mertuanya, ia hadir bahkan menemani selama proses acara berlangsung hingga sekarang para tamu undangan memberikan ucapan selamat dan doa restu pada pasangan pengantin baru. "Ibu sama ayah duduk aja di sini. Aku mau ke situ dulu sebentar." Mita pamit pada kedua mertuanya yang terlihat duduk santai di area khusus keluarga. Kedua orang itu mengangguk dan membiarkan Mita pergi. Tujuannya tak lain karena sang menantu ingin menghampiri beberapa kawan yang hadir di pesta pernikahan sahabatnya tersebut. "Hai!"Sapaan dan seruan mewarnai suasana hiruk pikuk hall. Mita yang senang karena bisa bertemu dengan banyak teman yang sudah lama jarang bertemu, tak s
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status