Di aula megah Istana Moodale, suasana berubah menjadi hening ketika Darrel, Vindel, dan Cilera berlutut dengan penuh penghormatan di hadapan Lord Aron, penguasa negeri Elf yang dihormati. Lord Aron duduk di atas singgasananya yang terbuat dari kayu kuno dengan ukiran unik, dihiasi dengan kilauan kristal yang memancarkan cahaya lembut. Ia memandangi mereka bertiga dengan tatapan lega sekaligus senang."Sudahlah, anak muda," ujar Lord Aron sambil melangkah maju. Suaranya tegas namun penuh kehangatan. "Kalian tak perlu berlutut terlalu lama, terutama bagi seorang Pembawa Takdir sepertimu, Darrel... Berdirilah."Vindel, dengan rasa gugup yang jelas terlihat dari raut wajahnya, segera menjawab, "Sudah tugas kami memberikan penghormatan padamu, Yang Mulia. Anda tidak perlu merasa sungkan." Suaranya terdengar penuh hormat, tetapi sedikit gugup.Lord Aron tertawa ringan, menunjukkan kebijaksanaan dan wibawanya. "Tak ada yang lebih patut dihargai selain orang yang gagah berani menyelamatkan n
Last Updated : 2024-12-29 Read more