Bugh!“Emang Anjing lo, Ti!”Khoiron kaget saat kepala istrinya dipukul. Ia tidak menyadari dari mana arah sahabat sang istri tiba, tiba-tiba saja laki-laki itu sudah berada disamping Tatiana, lalu mendaratkan pukulan.“Apa yang kamu lakukan ke istri saya, Brandon?!” Sentaknya, kasar. Tangannya yang semula memegang sendok bubur ayam menggebrak meja, menimbulkan suara keras dan beberapa botol yang terjatuh dari posisinya.Sebagai suami saja ia tidak pernah memukul sang istri. Mungkin hanya sekedar sentilan dan tepukan lemah, begitu pun dengan orang tua istrinya, Khoiron sangat yakin Tatiana tak pernah menerima tindak kekerasan. Papa dan mama mertuanya sangat menyayangi putri mereka.“Eh, Pak, Pak! Maaf! Saya reflek liat muka ngeselin istri, Pak.” Pekik Brandon, takut melihat kemarahan di wajah dosennya. “Ti bantuin dong, ini kan gara-gara lo juga,” ucapnya agar Tatiana mau membantunya. Ia sudah kepalang emosi karena dibully oleh sang sahabat.“Hihi, udah, Mas.” Pinta Tatiana menarik len
Read more