Semua Bab Malam Penuh Gelora Bersama Bosku: Bab 331 - Bab 340

380 Bab

Bab 331

Livy menoleh menatap semua orang yang datang malam ini, lalu tersenyum tipis. "Malam ini sebenarnya adalah acara kumpul-kumpul untuk rekan kerja. Tapi karena kalian membawa keluarga untuk meramaikan suasana, ya sudah. Tapi, kuharap mulai sekarang kalian bisa melakukan tugas masing-masing dengan baik."Anggap saja ini sebagai pembayaran untuk menghindari masalah di kemudian hari. Kalau setelah makan gratis ini mereka masih bermain tipu muslihat di belakangnya atau menyebarkan gosip, Livy tidak akan membiarkannya begitu saja."Ten ... tentu saja." Rekan kerja itu memalingkan wajah dengan rasa bersalah.Livy masih mengingatnya. Dulu ketika ada masalah antara dirinya dan Zoey, wanita ini adalah salah satu yang menggosipinya."Semua itu cuma kesalahpahaman di masa lalu, 'kan? Kamu cantik dan baik hati, kita harus menjaga hubungan baik mulai sekarang!"Rekan-rekan di sekitarnya mulai ikut menimpali."Ya, benar sekali! Livy sangat berbakat, baru 20-an tahun, tapi sudah bisa menyelesaikan proy
Baca selengkapnya

Bab 332

Livy terkejut bukan main. Hanya 6 juta? Bagaimana mungkin!Malam ini, rekan-rekannya minum dengan puas, bahkan mereka memesan dua botol alkohol. Harga kedua botol itu saja sudah 6 juta, belum lagi mereka memesan sekitar 18 hidangan. Awalnya, Livy sudah bersiap untuk merogoh kocek dalam-dalam!"Benar, Bu. Kami memberimu diskon hingga 90%." Pelayan itu tersenyum sambil menunjukkan kartu keanggotaan dan berkata, "Selain itu, mulai sekarang kamu bisa menikmati diskon di sini."Apa ini? Apakah ini keberuntungan yang tak terduga? Livy masih bingung, merasa ada yang aneh. Dia bertanya, "Apa aku boleh tahu alasannya? Apa aku memenangkan sesuatu? Atau ada acara khusus hari ini? Semua tamu mendapat perlakuan ini?"Livy merasa ini sangat tidak wajar. Selama ini, dia belum pernah mendengar Restoran Astin memiliki promosi semacam ini. Selain itu, dia juga tidak pernah menganggap dirinya beruntung. Kalaupun ada kegiatan undian, tidak mungkin dia yang menang."Bu, aku hanya mengikuti perintah dari at
Baca selengkapnya

Bab 333

"Hm ...." Itu memang benar, meskipun dia tidak pernah menggunakannya.Ivana semakin bersemangat mendengarnya. Dia langsung meraih tangan Livy dan berseru, "Jadi, Livy, suamimu benaran pewaris kaya? Ganteng nggak?"Livy sontak teringat pada Preston. Dia lantas mengangguk. "Dia kaya dan ganteng." Tipikal pria idaman."Wah, serius nih?" Seperti orang yang sedang jatuh cinta, Ivana melompat kegirangan di tempat. Namun, dia segera sadar dan bersikap normal. "Oke, oke, gosipnya cukup sampai di sini. Livy, yang penting kamu bahagia! Suamiku sudah datang menjemput, kabari aku kalau kamu sudah sampai rumah ya!"Setelah itu, Ivana melambaikan tangan ke arahnya, lalu berbalik dan naik sepeda listrik yang tidak jauh dari sana. Dia melambaikan tangan lagi ke Livy. "Livy, sampai jumpa ya."Livy pernah bertemu dengan James, suami Ivana. Penampilannya sangat simpel, bukan tipe pria muda yang tampan. Sebaliknya, dia tampak jujur dan sedikit lebih tua dari usianya.James tidak punya banyak uang, tetapi
Baca selengkapnya

Bab 334

Livy yang lamban masih belum menyadari nada bicara Preston yang berubah. Dia tanpa sadar mengangguk. "Ya, sepertinya Pak David juga hebat dalam investasi. Kalau ada kesempatan, aku ingin belajar darinya.""Livy, aku baru saja memujimu pintar, tapi sekarang kamu sudah bodoh." Suara Preston terdengar dingin. "David itu cuma kebetulan beruntung. Kalau soal bisnis, kamu seharusnya belajar dariku, malah mengagumi yang ilmunya setengah-setengah."Hah? Nada suaranya terdengar agak aneh, 'kan? Livy menggunakan sedikit pengalaman cintanya di masa lalu dan menebak. Preston sepertinya tidak senang karena dia memuji orang lain.Jadi, Livy segera mengganti topik pembicaraan dan mencoba merayu Preston, "Ini pasti karena aku makan terlalu banyak malam ini, jadi otakku nggak jalan. Suamiku sudah pasti jauh lebih hebat daripada Pak David. Nanti kalau kamu punya waktu, aku akan langsung belajar darimu.""Sayang, proyekku yang sebelumnya juga berjalan dengan baik berkat bimbinganmu. Kalau ada kamu, aku p
Baca selengkapnya

Bab 335

Namun, kata-kata itu membuat Livy ingin tertawa. Mungkin karena sudah tidak ada lagi harapan terhadap Rivano, bahkan membencinya sampai ke titik ekstrem, Livy tidak merasa sedih sedikit pun.Dia berkata dengan sangat dingin, "Aku bisa membantumu, tapi aku ingin kamu kembalikan rumah yang sedang kamu tinggali itu."Rivano tertegun sebelum marah. "Apa maksudmu? Keluarga kita sekarang cuma punya rumah ini. Kalau aku kembalikan kepadamu, kamu mau melihat kami terlantar di jalan?""Rumah itu memang bukan milikmu! Rivano, bukankah semua yang kamu miliki sekarang adalah milik ibuku?" Suara Livy terdengar sedingin es. "Perhiasan-perhiasan ibuku juga, suruh Zoey kembalikan kepadaku. Kita sudah menyepakatinya sebelumnya!"Jika mereka tidak menepati janji, Livy tidak keberatan menggunakan cara-cara tertentu. Lagi pula, mereka yang memulainya dengan licik dan tidak tahu malu."Perhiasan-perhiasan itu ... ya, ya. Besok aku akan minta Zoey mengantarkannya kepadamu."Awalnya Livy mengira Rivano akan
Baca selengkapnya

Bab 336

Ryan? Livy merasa nama itu terdengar familier, tetapi tidak bisa langsung mengingat di mana dia pernah mendengarnya."Salam kenal, namaku Livy," balas Livy dengan senyuman sopan.Pria itu sedikit mengangkat alisnya, lalu tersenyum lembut. "Baiklah, aku sudah ingat namamu. Terima kasih banyak untuk hari ini. Kalau ada kesempatan, aku pasti akan membalas budi ini."Setelah mengatakan itu, pria itu langsung pergi. Livy tidak terlalu memikirkannya, menganggapnya hanya sebagai insiden kecil. Dia mengikuti alamat yang diberikan oleh Charlene dan segera tiba di ruang istirahat.Setelah menunggu sekitar setengah jam, Charlene akhirnya masuk dengan tergesa-gesa, menutup pintu sambil berkata, "Kalian nggak perlu ikut, nanti aku sendiri yang hapus riasan dan ganti baju. Setelah itu, aku liburan beberapa hari. Aku sudah kasih tahu manajerku. Dah!"Pintu tertutup rapat, Charlene langsung terduduk lemas di sofa. Dia melambaikan tangan ke arah Livy sambil berkata, "Livy, kerjaan ini benar-benar buat
Baca selengkapnya

Bab 337

"Tadi aku bertemu dengannya di depan pintu, jadi merasa agak penasaran," jawab Livy dengan jujur. "Charlene, kamu kenal dia?"Charlene mengangguk. "Kamu tahu tentang Keluarga Gunarso?"Keluarga Gunarso, Livy memang pernah mendengar beberapa informasi tentang mereka.Keluarga Gunarso bukan tinggal di dalam negeri. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di luar negeri. Yang tetap tinggal di kota ini mungkin hanya putra sulung Keluarga Gunarso, yang posisinya cukup tinggi.Charlene melanjutkan. "Ryan itu adalah anak bungsu Keluarga Gunarso. Dia sangat dimanjakan sejak kecil. Waktu aku tinggal di luar negeri, aku pernah dengar gosip tentang anak bungsu ini. Katanya dia sangat tampan.""Waktu SMP, gadis-gadis bule terus mengelilinginya. Tapi waktu SMA, dia kembali ke negara ini dan kabarnya dia sempat berselisih dengan keluarganya."Ternyata begitu, tidak heran jika dia dikejar oleh sekelompok pria berbaju hitam itu. Mungkin mereka adalah orang-orang dari Keluarga Gunarso."Jadi, gimana? Ka
Baca selengkapnya

Bab 338

Musik di sekeliling perlahan mereda. Pembawa acara di atas panggung memulai sesi tanya jawab serta interaksi.Charlene mengusap air mata di sudut mata Livy dengan lembut, lalu berkata dengan emosional, "Pantas saja waktu itu kamu tiba-tiba punya uang buat balik sekolah. Ternyata ketemu orang baik, bahkan orang baik itu adalah Rayn?"Livy mengangguk kecil sambil merendahkan suaranya. "Dia mungkin sudah lupa sama aku."Namun, Livy selalu menganggap Rayn sebagai penyelamat hidupnya. Jika bukan karena Rayn, dia pasti sudah berhenti sekolah dan mungkin hanya bisa bekerja sebagai pelayan restoran."Ya Tuhan, kejadian ini luar biasa sekali! Aku rasa kalau kamu ceritain ke Rayn, dia pasti bakal ingat lagi. Tapi ...." Charlene berhenti sebentar, lalu berbisik di telinga Livy. "Jangan-jangan kamu masih suka sama Rayn dan ingin pacaran sama idolamu sendiri?""Mana mungkin!" Livy buru-buru menjelaskan, "Aku cuma ingin mengucapkan terima kasih. Aku sama sekali nggak ada maksud lain!"Menyukai idola
Baca selengkapnya

Bab 339

Sepertinya itu memang masuk akal. Meskipun Livy merasa kebetulan ini terlalu mengejutkan, dia memutuskan untuk tidak terus memikirkannya. Setelah sampai di rumah, dia segera melupakan insiden kecil itu.Awalnya, rencananya malam ini setelah konser selesai, dia akan langsung pergi ke vila tepi pantai bersama Charlene untuk memulai liburan selama tiga hari. Namun, Charlene tiba-tiba menerima tugas untuk melakukan siaran langsung esok pagi. Mereka terpaksa menunda rencana itu hingga esok sore.Setelah mandi, Livy menerima panggilan dari Preston. Dia segera menjawab. Suara Preston yang lelah terdengar dari ujung telepon. "Ke mana saja? Kenapa nggak jawab telepon?""Hah? Kamu meneleponku tadi?" Livy keluar dari layar panggilan untuk memeriksa, ternyata memang ada tiga panggilan tak terjawab."Maaf ya, Sayang. Tadi aku di konser, jadi nggak dengar teleponmu," ujar Livy buru-buru. "Ada apa? Apa ada urusan?""Kalau nggak ada urusan, aku nggak boleh mencarimu?" Suara Preston terdengar datar dan
Baca selengkapnya

Bab 340

Livy sama sekali tidak terkejut. Situasi seperti ini sudah terlalu familier baginya, terutama setelah kejadian serupa di vila Bahran belum lama ini. Ditambah lagi, mengingat permintaan Rivano kemarin, jelas bahwa Zoey datang untuk pamer di depan pria yang dikatakan sebagai calon pasangannya.Seperti yang diduga, begitu Zoey menyapa Livy, pria di sampingnya langsung menunjukkan ekspresi penuh kegembiraan dan berkata, "Zoey, ternyata kamu nggak bohong! Kakakmu benaran menantu Keluarga Sandiaga!""Tentu saja!" Zoey menjawab dengan sombong. Dia mendekati Livy dengan sok akrab dan berujar, "Kak, aku sudah bawa perhiasan itu untukmu. Aku lelah sekali setelah perjalanan panjang ini. Aku boleh masuk sebentar untuk minum?""Kita boleh masuk?" Pria di sebelahnya bahkan lebih bersemangat. Dia menatap vila di depannya dengan mata berbinar kagum. "Zoey, itu artinya kamu adik ipar Pak Preston? Wah, berarti aku juga bisa punya hubungan dekat dengan Keluarga Sandiaga!""Sejak pertama kali melihatmu, a
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3233343536
...
38
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status