Home / Romansa / Malam Penuh Gelora Bersama Bosku / Chapter 321 - Chapter 330

All Chapters of Malam Penuh Gelora Bersama Bosku: Chapter 321 - Chapter 330

377 Chapters

Bab 321

Tiba-tiba, layar besar di ruangan itu berubah.Di layar, sebuah video mulai diputar dan memperlihatkan wajah yang tidak asing. "Na ... nama saya Margo. Saya sudah bekerja untuk Pak Bahran selama bertahun-tahun. Beberapa hari yang lalu, Pak Bahran memerintahkan saya untuk menjebak istri Pak Preston karena dia nggak suka sama mereka.""Saya ... saya mengaku salah, saya benar-benar salah .... Selain itu, saya juga tahu bahwa Pak Bahran sudah tidur dengan tiga aktris utama dari proyek besar tahun ini. Semuanya adalah hasil kerja saya! Saya punya bukti, tolong lepaskan saya, tolong lepaskan saya!"Video itu terus diputar berulang-ulang dengan suara keras sehingga menarik perhatian seluruh tamu di ruangan. Semua orang sontak terkejut.Bahran adalah orang pertama yang bereaksi. Dengan wajah panik, dia berteriak histeris, "Siapa yang putar ini? Siapa yang melakukan ini? Matikan! Cepat matikan videonya!"Setelah itu, Fonds langsung bereaksi. Dengan amarah membara, dia melepaskan sepatu hak ting
Read more

Bab 322

Tadinya Bahran ditahan oleh Fonds. Namun, entah dari mana dia mendapatkan kekuatan untuk melepaskan diri dari Fonds dan menyerbu ke hadapan Preston sambil berteriak."Kamu sengaja mau permainkan aku, 'kan? Aku sudah curiga sejak kapan kamu sebaik ini mau datang ke pesta ulang tahunku. Ternyata kamu rencanain semua ini!"Sambil berbicara, Bahran mengangkat tinjunya hendak memukul Preston.Namun, dengan kondisinya yang sudah lemah karena gaya hidup yang berlebihan, kekuatannya jelas tidak sebanding dengan Preston. Preston dengan mudah menghindari serangannya, bahkan sempat membuat Bahran tersandung hingga jatuh tersungkur ke lantai."Dasar anak haram, seharusnya dulu aku nggak ...." Bahran mencoba melanjutkan caciannya, tetapi suaranya langsung terpotong oleh suara berat dan berwibawa yang menggema di ruangan itu."Sudah cukup ributnya? Apa kamu masih nggak cukup malu?!"....Keributan yang terjadi terhenti seketika setelah Tristan muncul. Namun, masalah ini belum selesai. Setelah tamu-t
Read more

Bab 323

Mata Tristan penuh dengan kekecewaan. Dia melambaikan tangannya dengan lemah, kemudian mengalihkan pandangannya ke Livy. "Livy, kamu cerita sama aku. Apa yang sebenarnya terjadi dengan Bahran yang mencoba menyakitimu?"Livy yang telah berdiri diam cukup lama di sudut, terkejut ketika tiba-tiba dipanggil. Dia tersentak dari lamunannya dan di sisinya, Preston menepuk tangannya dengan lembut. "Jangan takut, aku ada di sini."Kata-kata Preston itu memberi Livy keberanian yang sangat besar. Semua ketidakadilan yang dia alami dari Bahran, saat ini adalah momen untuk mendapatkan pembelaan dan keadilan.Livy menarik napas panjang dan mulai menjelaskan, "Beberapa waktu lalu, Kak Bahran mencoba melecehkanku. Setelah aku menolaknya, dia menyuruh anak buahnya untuk menculikku. Kalau saja Preston nggak datang tepat waktu, mungkin aku sudah ....""Dasar bajingan!"Tristan langsung naik pitam saat mendengar penjelasan Livy. Amarahnya memuncak dan dia mengayunkan tongkatnya dengan keras untuk memukul
Read more

Bab 324

Kata-kata Bahran yang penuh pemberontakan membuat suasana di ruangan itu mendadak sunyi.Wajah Tristan berubah menjadi merah padam dan dia hampir kehabisan napas karena marah. Di sisi lain, Melanie juga mengerutkan alisnya dengan tegas, lalu menegur, "Bahran, kamu ngomong apaan? Cepat minta maaf sama Ayah!""Apa yang kukatakan itu bukan kenyataan?" Bahran mendengus dingin, lalu menatap ke arah Tristan, "Ayah, kejadiannya sudah begini, aku beberkan saja semua yang ingin kukatakan."Mungkin karena tekanan hari itu sudah mencapai batasnya, Bahran tidak lagi peduli untuk menjaga citranya. Dengan wajah dingin, dia menatap Tristan dan mulai menuduhnya."Ayah, kalau bukan karena kamu menyelingkuhi ibuku waktu itu, aku sudah jadi putra satu-satunya di Keluarga Sandiaga! Aku tahu kemampuanku memang nggak sehebat Preston selama ini. Tapi, tanyakan pada dirimu sendiri. Sebelum Preston pulang dulu, bukankah aku juga selalu berusaha keras setiap hari?""Tapi, apa hasilnya? Begitu Preston pulang, ka
Read more

Bab 325

Namun hari ini, luka lamanya kembali dibuka dengan kejam. Livy menoleh pada Preston dengan hati-hati sambil mengalihkan pembicaraan dengan santai."Sayang, menurutku Kak Fonds sebenarnya lumayan juga. Waktu memarahiku tadi dia memang galak, tapi itu karena kepribadiannya yang terus terang dan nggak suka memendam sesuatu.""Ya, Keluarga Darmawan memang bukan keluarga kaya lama, mereka memulai semuanya dari nol. Waktu Fonds masih kecil, ayahnya pernah jadi pemotong hewan di pasar." Nada bicara Preston sangat santai, tidak terkesan aneh sama sekali.Namun, Livy bisa merasakan ada yang tidak beres dari ekspresi kecil Preston. Preston tidak bisa mengabaikannya sepenuhnya. Hanya saja, dia tidak ingin mengungkitnya lagi dan Livy juga tidak menanyakan lebih jauh.Mengikuti alur topik pembicaraan Preston, Livy menanyakan dengan penuh minat, "Lalu gimana setelahnya? Gimana Keluarga Darmawan bisa jadi seperti sekarang ini?""Ayah Fonds dulu punya beberapa rumah di desa. Ketika daerah itu mengalam
Read more

Bab 326

Ketika Livy masuk, dia tidak menutup pintu sepenuhnya, menyisakan celah kecil.Di luar, setelah mendengar suara Tristan, pria itu mendorong pintu, memperlihatkan wajahnya yang dingin dan tegas. Kenapa Preston malah menguping ....Pikiran Tristan dan Livy sejalan. Dengan nada sedikit jengkel, Tristan menyindir, "Kamu nggak percaya sama ayahmu atau nggak percaya sama istrimu?""Dua-duanya," jawab Preston sambil melangkah masuk dengan langkah besar. Dia mengambil termometer tembak dan mengukur suhu di dahi Tristan. "Nanti malam aku akan panggil dokter keluarga untuk memeriksa kesehatanmu."Bagaimanapun, usia Tristan sudah lanjut, ditambah lagi hari ini dia mengalami pukulan besar. Jika tidak hati-hati menjaga kesehatannya, masalah bisa muncul."Sudah, sudah, aku tahu kondisi tubuhku sendiri. Memang lagi kesal, tapi nggak ada masalah serius. Jangan khawatir, tubuhku ini masih kuat kok. Sebelum melihat kalian, terutama kamu dan Livy, memberiku cucu kecil, aku pasti akan bertahan," kata Tris
Read more

Bab 327

Mengingat masa lalu, Livy seolah-olah tenggelam dalam pikirannya. Kata-kata yang penuh emosi belum sempat dilanjutkan, tetapi Preston sudah menyela, "Hampir seperti monyet di kebun binatang, 'kan?""?"Rasa sedih yang tadi meliputi hati Livy langsung lenyap. Dengan mata yang masih merah karena tangis, dia menatap linglung ke arah Preston yang telah merusak suasana.Preston tampaknya sedang dalam suasana hati yang cukup baik sehingga bertanya lagi, "Saat itu, kulitmu hitam nggak?"Livy merasa canggung, memalingkan wajah sambil bergumam, "Sedikit."Dulu jika dia melakukan kesalahan sedikit saja, Kristin akan mengusirnya keluar rumah, membuatnya berdiri di luar berjam-jam. Jadi, kulitnya agak gelap waktu itu."Hm, lain kali aku akan suruh Bendy cari foto masa kecilmu. Dinding rumah kita masih kosong, bisa kita sediakan satu tempat khusus untuk pajang foto-fotomu yang dulu," ujar Preston dengan nada santai.Livy terkejut, tidak percaya ucapan seperti itu keluar dari mulut Preston. Apa-apaa
Read more

Bab 328

Ketika merasakan keanehan dari Preston, Livy refleks merasa gugup dan menyangkal dengan terbata-bata, "A ... Aku nggak begitu!"Livy hanya terbawa emosi sesaat sehingga ingin mendekat ke Preston, itu saja."Mm? Aku nggak percaya." Tatapan Preston yang tajam, menatap wajah Livy yang merah. Pada akhirnya, dia tidak bisa menahan diri dan langsung menarik pemisah di depan mereka."Kalau sudah sampai, kamu langsung turun." Suara serak Preston terdengar memberi perintah. Namun, ucapan itu bukan ditujukan pada Livy, melainkan pada sopir.Saat ini, telapak tangannya yang hangat sudah melekat di pinggang Livy. Sopir di depan tentu saja memahami apa yang terjadi. Dia langsung menginjak pedal gas lebih dalam.Lima menit kemudian, mobil berhenti di depan pintu vila. Sopir itu turun untuk memberikan ruang bagi mereka berdua.Di kursi belakang yang tidak terlalu luas, Livy dipeluk erat oleh Preston. Suhu tubuh mereka terus meningkat dan aroma keintiman yang menggoda mulai memenuhi ruangan.....Pada
Read more

Bab 329

"Gimana kalau Restoran Astin saja? Dekat dengan kantor kita, tinggal nyebrang," usul Sherly dengan santai.Restoran Astin adalah restoran mewah dengan harga yang sangat tinggi. Setidaknya, seorang akan habis 2 juta. Dengan jumlah orang di departemen sekretaris ini, totalnya pasti mencapai 40 juta.Sementara itu, saldo di rekening Livy hampir habis. Komisi proyeknya pun entah kapan cair. Jika dia menggelar makan malam semahal itu, dia akan jatuh miskin."Bu, tempat itu agak mahal. Gimana kalau kita ...." Livy baru saja akan memberikan usulan, tetapi Sherly langsung memotongnya, "Livy, rasanya kurang pantas kalau di restoran murah. Lagian, aku punya keanggotaan di sana, jadi akan ada diskon. Nggak akan terlalu mahal."Namun, uang Livy benar-benar tidak banyak. Harga di restoran itu jelas sangat tinggi."Restoran Astin ya? Livy, kamu benar-benar royal! Nanti aku harus pamer di media sosial!""Livy, pacarku akan menjemputku nanti. Dia boleh ikut nggak? Semakin banyak orang, semakin meriah,
Read more

Bab 330

Sambil memegang ponsel, Livy keluar seperti pencuri. Kemudian, dia segera menjawab panggilan itu. "Pak?""Ada masalah apa?" Di ujung sana, suara Preston terdengar seperti baru saja turun dari pesawat karena ada suara angin yang menderu di sekitarnya.Livy agak terkejut, tidak menyangka bahwa hanya karena dia ingin meminjam uang, Preston sampai khawatir sesuatu terjadi padanya dan menelepon untuk menanyakan langsung."Nggak ada apa-apa. Begini, proyekku baru selesai, jadi kupikir sudah seharusnya mentraktir teman-teman sekantor makan bersama. Tapi, uangku nggak cukup, jadi aku ...."Meskipun gaji yang diberikan Preston cukup besar, beberapa waktu lalu, dia menghabiskan banyak uang untuk neneknya, ditambah lagi untuk membeli berbagai hal seperti dasi untuk Preston. Pada akhirnya, uang yang tersisa tidak banyak. Mungkin, dia adalah nyonya kaya paling miskin."Di mana tempatnya?" tanya Preston."Di Restoran Antis.""Hm." Preston tiba-tiba tertawa kecil di ujung telepon. "Bu Livy memang san
Read more
PREV
1
...
3132333435
...
38
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status