Home / Romansa / Malam Penuh Gelora Bersama Bosku / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Malam Penuh Gelora Bersama Bosku: Chapter 221 - Chapter 230

386 Chapters

Bab 221

"Bisa nggak kamu bantu kembalikan hadiah ini ke Pak Preston? Bilang saja, dengan statusku ini, aku nggak pantas menerima hadiah semahal ini."Bendy tercengang, merasa bahwa kotak hadiah di tangannya benar-benar menyiksanya. Namun, saat dia baru ingin mengembalikannya, Livy sudah buru-buru masuk ke dalam lift.Setelah ragu-ragu cukup lama dan menunggu Sylvia pergi, Bendy segera membawa kotak hadiah itu ke depan Preston."Kenapa barang ini ada di tanganmu?"Bendy tidak punya pilihan selain jujur. "Ini dari Bu Livy, dia bilang hadiah ini terlalu berharga, jadi dia minta aku mengembalikannya kepada Anda.""Jadi, dia nggak mau menerima hadiah ini?!" Preston mendengus dan nada bicaranya seketika menjadi dingin.Bendy membuka mulutnya sedikit. "Pak Preston, ada sesuatu yang aku nggak yakin harus kukatakan atau nggak."Preston memandangnya dengan tatapan tajam. "Kalau ada yang ingin dikatakan, katakan saja."Bendy memberanikan diri sebelum berbicara dengan terus terang. "Pak Preston, kamu suda
Read more

Bab 222

Kepercayaan diri Zoey langsung melambung tinggi. Dia menganggap sikap Livy sangat tidak berguna dan bahkan tidak bisa menang melawan seorang wanita cacat. Ayahnya mengatakan bahwa Livy-lah yang membantunya untuk kembali ke Grup Sandiaga. Namun, Zoey sama sekali tidak percaya akan hal itu.Jelas sekali, pasti Preston yang menaruh perasaan padanya. Jika tidak, Preston pasti tidak akan setuju. Kini, Zoey sama sekali tidak menganggap Livy sebagai ancaman. Baginya, Livy hanyalah sampah yang tidak ada artinya! Bahkan tidak sebanding dengan Sylvia!Setelah berbalik, Zoey segera menelepon Kristin. "Ibu, soal yang aku bilang kemarin, kamu harus segera menyelesaikannya. Obat itu harus aku dapatkan sebelum Jumat ini!"Dari ujung telepon, suara Kristin terdengar sangat yakin, "Tenang saja, Zoey. Begitu kamu berhasil tidur dengan Pak Preston, semoga cukup hanya sekali langsung berhasil. Nanti, seluruh kemewahan dan kejayaan Keluarga Sandiaga akan jadi milik kita berdua!"Zoey mendengus puas, seolah
Read more

Bab 223

Pak Preston? Ekspresi Preston langsung berubah dingin.Mereka sedang di rumah sekarang, tapi wanita ini masih memanggilnya seformal itu. Apa dia benar-benar ingin menjauhkan hubungan di antara mereka?"Livy, kamu masih belum memahami posisimu di perusahaan? Kamu adalah sekretarisku. Bahkan di acara ulang tahun perusahaan, tugasmu tetap menjadi sekretaris yang sibuk dengan berbagai hal. Gaun yang kupilihkan untukmu juga dipertimbangkan supaya nyaman untuk bekerja.""Jadi ...."Hati Livy terasa semakin sesak dan matanya mulai memerah. Dia menarik napas dalam-dalam sebelum berbicara, "Jadi ... di hari yang seharusnya menjadi waktu bersantai bagi seluruh karyawan Grup Sandiaga, aku tetap harus bekerja untuk Pak Preston dan bahkan nggak boleh memilih pakaian sendiri, begitu?"Livy tidak pernah berniat berdandan mencolok, apalagi berharap Preston memilihkan pakaian untuknya. Dia bisa saja seperti Ivana, membeli gaun sederhana seharga beberapa ratus ribu di mal untuk menikmati acara perusahaa
Read more

Bab 224

Lagi-lagi "Pak Preston"?Apalagi, dia berani mengatakan hal seperti itu! Apa wanita ini masih menganggap dirinya sebagai istrinya?Livy sama sekali tidak peduli dengan ekspresi Preston. Setelah mendorongnya menjauh, dia mundur beberapa langkah dan buru-buru menarik handuk yang hampir jatuh dari tubuhnya."Pak Preston, aku tidur di ruang kerja saja ....""Kamu tidur di sini!" Preston memotong dengan nada dingin sebelum berbalik dan pergi meninggalkan ruangan. Livy tidak bisa tidur nyenyak sepanjang malam.Keesokan paginya, Grup Sandiaga memberi libur setengah hari. Rencananya, Livy ingin tidur sebentar untuk mengganti waktu tidurnya yang kurang. Namun, telepon dari Sherly tiba-tiba masuk."Bu Livy, dokumen Zoey ada masalah. Kamu harus segera datang ke sini!"Dokumen Zoey bermasalah? Masih dalam keadaan setengah mengantuk, Livy merasa bingung.Selama beberapa hari terakhir, semua dokumen Zoey selalu diperiksa olehnya. Bagaimana bisa ada masalah? Meski tidak menyukai Zoey, Livy tidak akan
Read more

Bab 225

Livy menyadari bahwa Zoey ada benarnya. Ini salahnya sendiri karena tidak menyimpan bukti sebelumnya.Bahkan jika dia memiliki bukti dan membuktikan bahwa ini adalah kesalahan Zoey, apa gunanya? Pada akhirnya, Livy tetap akan dianggap tidak bertanggung jawab penuh karena tidak memeriksa secara menyeluruh. Jika situasi ini tidak bisa diatasi dan mereka kehilangan klien, pekerjaannya jelas tidak akan terselamatkan.Livy benar-benar merasa dirinya seperti orang bodoh. Kenapa dulu dia membiarkan Zoey masuk ke perusahaan? Livy mengejek dirinya sendiri dalam hati. Dia bahkan tidak bisa mengendalikan Zoey, lalu bagaimana dia bisa membahas soal balas dendam?Seseorang seperti Zoey saja bisa menjatuhkannya dan menginjak-injaknya."Kesal, ya?" tanya Zoey dengan nada puas.Dia semakin sombong. "Kamu pikir acara ulang tahun perusahaan itu ada hubungannya denganmu? Preston akan hadir sama Sylvia. Daripada kamu pergi ke aula dan melihat mereka bermesraan di depan umum, lebih baik kamu tetap di sini
Read more

Bab 226

Livy bahkan tidak menyadari betapa buruk ekspresinya ketika mengucapkan kata-kata itu.Ivana yang tidak menyadari perubahan tersebut, tetap asyik membicarakan gosip dengan penuh semangat. "Ya, Sylvia selalu berada di dekat Pak Preston, seolah-olah dia ingin semua orang tahu betapa dekatnya hubungan mereka.""Meskipun Sylvia memang cantik dan kelihatannya cocok berdiri di samping Pak Preston, pada akhirnya, dia tetap nggak punya status. Bagaimanapun, Pak Preston sudah punya istri! Apa maksudnya? Mau jadi orang ketiga?"Saat berbicara tentang topik ini, Ivana menjadi semakin kesal. "Livy, menurutmu istri Pak Preston tahu tentang mereka? Pak Preston boleh saja tampan dan luar biasa, tapi nggak seharusnya dia jadi pria berengsek begini!""Kalaupun mau mendua, setidaknya jangan terang-terangan begini. Kalau melakukannya diam-diam, kita masih bisa tutup mata. Tapi ini? Terlalu mencolok! Di mana harga diri istrinya?"Ekspresi Livy menjadi semakin kaku dan senyumnya pun terlihat makin dipaksak
Read more

Bab 227

Meskipun Sylvia hanya duduk di kursi roda, aura elegan dan anggun tetap terpancar dari dirinya. Meskipun tidak terlalu paham soal merk-merk mewah, Livy tetap bisa melihat bahwa gaun malam yang dikenakan Sylvia jauh lebih mahal dibandingkan apa pun yang pernah dia bayangkan.Hatinya terasa sesak, tetapi dia tidak menunjukkan kelemahan sedikit pun. Dengan nada tenang, dia menjawab, "Tentu saja dia sudah persiapkan untukku. Hanya saja dia orang yang cukup protektif, nggak suka aku menjadi pusat perhatian para pria. Kebetulan, aku juga punya beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan. Nggak seperti Bu Sylvia yang sepertinya sangat menikmati keramaian.""Bu Livy nggak suka keramaian? Ah, maaf, sepertinya aku terlalu banyak bicara," jawab Sylvia dengan senyuman yang penuh kepalsuan.Dia tampak sangat nyaman, seperti berada di tempat miliknya sendiri. Dengan santai, dia membuka laci meja Preston dan mengambil lipstik dari dalamnya."Bu Livy, jangan salah paham. Preston khawatir dengan kondisi
Read more

Bab 228

Di aula pesta, acara ulang tahun perusahaan sudah berjalan setengah.Preston baru saja selesai menghadiri sesi pertemuan dengan tamu-tamu penting ketika David akhirnya muncul dengan santai dan mendekatinya."Preston, kamu keren sekali hari ini. Sampai-sampai sempatin diri menata rambut. Tadinya aku mengira bisa ngobrol sama beberapa gadis muda di sini. Tapi kalau kamu berdiri di sana, mana mungkin mereka masih memperhatikan orang lain?"Preston tidak menggubris lelucon David. Matanya yang gelap menyapu seluruh ruangan dan mencari seseorang. Dahinya berkerut dalam frustrasi.Di mana Livy?Seharian ini, Preston bahkan tidak melihatnya sama sekali. Hanya karena satu gaun malam, dia ingin meributkan hal ini sejauh itu?"Preston, siapa yang kamu cari?"David mengikuti arah pandangan Preston. Saat itu, Sylvia kebetulan sedang menuruni tangga dan pandangan mereka bertemu. David terkejut dan berkata, "Preston, bukannya kamu bilang nggak ada perasaan apa pun sama Sylvia? Tapi kenapa kamu menata
Read more

Bab 229

"Terima kasih, Hesti," ucap Livy dengan suara pelan."Sama-sama, nggak usah sungkan. Aku memang suka membantu orang. Ngomong-ngomong, sekarang aku antar kamu ke mana? Rumah kamu di mana?" tanya Hesti dengan ramah.Rumah ....Saat ini, Livy tinggal bersama Preston. Jika Hesti sampai tahu, kemungkinan besar akan muncul masalah lain."Kamu ... antar aku ke parkiran saja. Nanti ada yang bisa jemput aku di sana," jawab Livy mencoba menghindari pertanyaan lebih jauh.Melihat kondisi Livy, dia tahu tidak mungkin pulang sendiri. Berdiam di parkiran sambil menunggu Bendy sepertinya adalah pilihan terbaik."Baiklah," jawab Hesti tanpa banyak tanya. Dia mengantar Livy ke parkiran dan memastikan Livy benar-benar baik-baik saja sebelum akhirnya pergi.Pelan-pelan, Livy berjalan menuju mobil Preston dan duduk di sampingnya. Dia menundukkan kepala, mengambil ponselnya, dan mengirim pesan kepada Bendy, menjelaskan secara singkat kejadian dengan Erick.Hesti benar-benar luar biasa tadi. Dengan satu puk
Read more

Bab 230

Kantor Preston menjadi kacau.Seiring dengan tindakan kedua orang itu yang semakin tidak senonoh, aroma feromon di dalam ruangan semakin pekat.Saat Preston sampai di depan pintu kantornya, dia melihat dari celah pintu sepasang tubuh yang tampak putih berkilau di bawah lampu yang remang-remang. Preston langsung teringat laporan Bendy sebelumnya yang mengatakan bahwa Livy sedang berada di kantornya untuk menyerahkan dokumen.Apakah itu dia ...?Selain Livy, siapa lagi yang berani melakukan hal seperti ini di kantornya?Dengan amarah yang mendidih, Preston mendorong pintu kantornya hingga terbuka. Aroma tajam feromon langsung menusuk hidungnya, membuat suasana di dalam semakin menjijikkan.Di tengah ruangan, dua orang sedang saling menjerat seperti binatang liar dan tidak menyadari kehadiran Preston sama sekali."Livy ...." Namun, ketika Preston melihat wajah wanita itu, suaranya terhenti.Wanita yang sedang mendesah dengan mata setengah terpejam itu adalah Zoey. Tidak ada sedikit pun da
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
39
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status