Kepercayaan diri Zoey langsung melambung tinggi. Dia menganggap sikap Livy sangat tidak berguna dan bahkan tidak bisa menang melawan seorang wanita cacat. Ayahnya mengatakan bahwa Livy-lah yang membantunya untuk kembali ke Grup Sandiaga. Namun, Zoey sama sekali tidak percaya akan hal itu.Jelas sekali, pasti Preston yang menaruh perasaan padanya. Jika tidak, Preston pasti tidak akan setuju. Kini, Zoey sama sekali tidak menganggap Livy sebagai ancaman. Baginya, Livy hanyalah sampah yang tidak ada artinya! Bahkan tidak sebanding dengan Sylvia!Setelah berbalik, Zoey segera menelepon Kristin. "Ibu, soal yang aku bilang kemarin, kamu harus segera menyelesaikannya. Obat itu harus aku dapatkan sebelum Jumat ini!"Dari ujung telepon, suara Kristin terdengar sangat yakin, "Tenang saja, Zoey. Begitu kamu berhasil tidur dengan Pak Preston, semoga cukup hanya sekali langsung berhasil. Nanti, seluruh kemewahan dan kejayaan Keluarga Sandiaga akan jadi milik kita berdua!"Zoey mendengus puas, seolah
Read more