Semua Bab Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin: Bab 11 - Bab 20

60 Bab

Menerima Tawaran

Mereka tampak terdiam sebentar mendengar pertanyaan dari Lizy. Jelas pastinya aneh. Selama ini Lizy tidak bekerja, jadi pengalamannya pun tidak banyak. Kalau langsung masuk, jelas orang-orang akan curiga.“Apa kamu keberatan mendengar orang-orang membicarakanmu?” tanya Bu Hana.Kali ini malah Lizy yang dibuat terdiam oleh pertanyaan itu. Ditatap orang-orang saja Lizy merasa tidak nyaman dan ingin segera pergi. Kalau digosipkan nantinya, rasanya Lizy tidak mungkin bisa membuat dirinya berpikir bahwa ia tidak mendengarnya sama sekali.“Bagaimana, Lizy?” tanya Bu Hana kembali.“Mmm, sebenarnya aku keberatan mendengarnya. Tapi, kalau semisal kalian berjanji bisa melindungiku, aku mungkin bisa menahannya,” sahut dari Lizy.Bu Hana tersenyum lebar mendengar jawaban Lizy. Dia menangkap jawaban itu sebagai jawaban bahwa dia bersedia menerima tawarannya dan siap menerima risikonya.“Baiklah. Setelah ini kamu mungkin akan banyak bertemu dengan mantan suamimu, kamu keberatan?” Bu Hana menanyakan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Baca selengkapnya

Hari Pertama

Hari pertama Lizy ikut dengan Adrian terasa begitu mendebarkan. Lizy sudah lama sekali tidak mendatangi sebuah perusahaan sebagai karyawan. Terakhir ia datang sudah lebih dari setahun lalu. Rasanya masih terasa asing sekali pastinya.Di dalam mobil Adrian, Lizy merasa bahwa dadanya berdebar sangat kencang sekali. Tetapi di sisi lain dia merasa sangat senang sekali, bahwa dia akan datang ke perusahaan dengan perasaan yang pastinya bahagia sekali.“Kamu kelihatan bersemangat,” ucap dari Adrian.“Tentu saja. Sudah lama aku tidak bekerja. Kalau aku bisa segera menghasilkan uang, aku pasti akan bisa balas budi dari kalian,” sahutnya.Adrian yang tengah menyetir itu merasa agak bingung dengan ucapan dari Lizy, jadi dia bertanya lebih banyak kepada Lizy atas ucapannya barusan kepada Lizy.“Balas budi? Kamu tak perlu melakukannya,” ucap Adrian.“Tidak. Aku perlu. Kalian memberikanku tempat tinggal Cuma-Cuma, dan bahkan kalian menyediakan makan untukku. Setelah aku bisa menghasilkan uang lebih
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-14
Baca selengkapnya

Labrakan Mantan

Melihat bagaimana Lizy yang malah makin dekat dengan Adrian jelas membuat Mia merasa tidak terima. Seharusnya dirinya lah yang paling dekat dengan Adrian, dan juga menjadi orang yang selalu diutamakan.Tetapi, melihat bagaimana Lizy seperti baik-baik saja membuat emosi dari Mia meledak. Akhirnya dia mengambil gambar dari kejauhan yang menunjukkan bahwa Lizy baik-baik saja, kemudian mengirimkannya kepada orang yang tepat.Sambil tersenyum dan penuh semangat, Mia mengirim foto tersebut kepada Hito sambil memberikan kata-kata yang bisa mengompori Lizy.(Lihat, dia bahkan tidak merasa bersalah sama sekali setelah jahat padaku.) Isi pesannya.Dan Hito juga langsung membalasnya dengan cepat, (Kirimkan alamatnya.”Dengan bahagia dan bersemangat Mia langsung mengirimkan lokasinya. Segera ia memasukkan ponsel dan melihat ke arah dua orang itu lagi. Dia tidak sabar menunggu adanya pertunjukkan yang menyenangkan.Di tengah café sana, Lizy yang sedang makan dengan perlahan sambil menikmati obrola
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-15
Baca selengkapnya

Rasanya Berbeda

Lizy merasa kepalanya sangat pusing sekali selama beberapa saat, seperti baru saja mendapat hantaman yang besar. Saat membuka mata, ia melihat bagaimana langit-langut ruangan yang putih bersih. Bau obat yang menyengat membuat sadar bahwa dia berada di rumah sakit.Tanpa berpikir Lizy berusaha duduk dari tempatnya berbaring tersebut. Tampak Adrian yang menungguinya memandanginya dengan wajah yang terkejut.“Lizy!” serunya.“Aku dimana-“Adrian spontan langsung memeluknya dengan sangat erat, hingga membuat kedua mata Lizy terbelalak seketika. Ia terkejut karena Adrian mendadak memeluknya itu.Jantungnya jadi berdebar dengan sangat kencang sekali, dan bahkan kini Lizy merasa bahwa wajahnya seperti terbakar dengan begitu dasyat.Perlahan Lizy mengangkat tangan dengan gemetar, kemudian membalas pelukan tersebut. Ada rasa yang berbeda saat ia membalas pelukan tersebut. Lizy merasa dipedulikan dan bahkan diakui keberadaannya.“Syukurlah kamu tidak apa,” Adrian melepaskan pelukannya dan meman
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-16
Baca selengkapnya

Memasak Untukmu

Mobil kembali berjalan, dan kini entah kemana lagi. Lizy merasa jantungnya tidak bisa tenang pada saat itu. Bahkan hanya sekedar menoleh ke arah Adrian saja, membuat perasaan Lizy tidak karuan.Padahal respon dari Adrian biasa saja. Rasanya agak aneh. Kenapa Adrian memperlakukannya seperti ini? Lizy bukan saudara atau seseorang yang berharga baginya, lalu apa tujuannya melakukan ini semua?Pandangan Lizy kini tertuju pada sebuah restoran saat mobil yang sedang dinaiki berbelok ke sana. Matanya terbelalak dan tambah bingung.“Kita kemana lagi?!” Lizy agak panik.“Makan. Sudah hampir malam, dan kamu belum makan dari siang. Jadi kita isi perut dulu,” ucap dari Adrian.Adrian langsung turun setelah melepaskan sabuk pengamannya. Sementara Lizy yang berusaha menolak itu hanya sempat tergugup selama beberapa saat, tanpa sempat berhasil mengeluarkan apa yang hendak dia katakan kepadanya.Mau tidak mau akhirnya Lizy turun dari dalam mobil dan segera mengejar Adrian yang sudah terlanjur masuk k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-16
Baca selengkapnya

Mencari Masalah Lagi

“Ada apa lagi, Mia?” tanya Lizy.Mia sedikit terpukau mendengar ucapan dari Lizy barusan, “Kamu memanggil namaku?” seru dari Mia sambil menunjuk ke arah dirinya sendiri.Lizy menghela napas perlahan. Sepertinya memang sudah menjadi kebiasaannya saat mencari masalah, pasti ada saja ucapan yang dia katakan dengan nada bicara yang sangat menyebalkan.“Syukurlah kamu tahu. Tapi kamu juga pasti tahu kan, kalau aku ini dulu calon dari Adrian?” tanyanya.Dirinya tidak merasa kaget sama sekali. Justru Lizy merasa datar saja. Ia sudah mendengar bagaimana bedanya Mia saat di depan Adrian dan juga di depan Alya. Jadi rasanya sulit percaya bahwa ia adalah orang yang baik.“Iya, tapi kalau kamu gagal, berarti kamu tidak masuk ke kriterianya, kan?” balas Lizy.Agak terkagat Mia dibalas demikian oleh Lizy. Dia agak merasa geram, namun dia mencoba mengendalikan dirinya. Jelas kali ini Lizy yang mencoba untuk memancing emosi dari Mia tersebut.“Tidak…, kata siapa? Justru aku terlalu sempurna, makanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-17
Baca selengkapnya

Tersebar Rumor

Melihat kedatangan dari Adrian jelas membuat orang-orang yang sedang mengerubunginya tersebut langsung berbalik arah ke arah dari Adrian. Lizy hanya bisa terdiam karena ini benar-benar tidak pernah ia sangka.“Benar. Kedekatan kami memang benar adanya. Namun untuk menjalin hubungan, kami belum mengarah ke sana. Kami masih mengenal satu sama lain, dan mungkin akan lebih lama memakan waktu,” jelas Adrian.Dengan penuh wibawa Adrian memberikan sebanyak mungkin jawaban yang ia bisa pada saat itu. Bahkan Adrian terus merangkul Lizy di sampingnya. Seolah dia memberikan kode agar Lizy tidak memberikan jawaban apa pun dulu, sebelum situasi bisa lebih tenang dan mereda pastinya.“Baiklah, sudah semua pertanyaan terjawab, jadi pastikan tidak ada lagi yang mengganggunya,” ucap Adrian.Setelahnya Adrian langsung menarik Lizy dari sana, meninggalkan tempat dan bahkan sekarang masuk ke dalam mobil Adrian yang terparkir di dekat sana. Rasanya benar-benar menegangkan sekali.Adrian yang baru saja dud
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-17
Baca selengkapnya

Solusi

Lizy yang mendengarnya merasa sangat terharu. Padahal di jalan tadi dia sudah berpikiran buruk akan dimaki atau mungkin akan diusir segera karena secara tak langsung telah membuat masalah.“Aku memanggilmu ke sini bukan untuk membuat masalah juga. Kita cari solusinya,” ajak Bu Hana.Lizy menganggukkan kepala. Mereka duduk bersama di ruang tengah dan mulai membicarakan bagaimana seharusnya mereka sekarang ini bertindak. Karena rasanya sudah tidak mungkin untuk menghindar lagi.“Aku sudah mengklarifikasi seperti yang mama katakan, untuk mengamankan posisi,” celetuk Adrian.“Memang seharusnya begitu. Karena sepertinya Mia sudah tidak main-main seperti sebelumnya. Bahkan dia mungkin akan membuat masalah lebih besar yang akan merusak citra perusahaan dan keluarga,” Bu Hana mulai memaparkan.“Aku.., aku harus bagaimana? Apa aku harus pergi agar semuanya selesai?” Lizy bertanya.“Tidak, Lizy. Kamu tetap di sini. Justru sekarang kamu har
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-18
Baca selengkapnya

Serangan Selama di Rumah

Lizy masih merasa agak khawatir dengan apa yang dikatakan oleh Adrian kepadanya. Kemungkinan lain yang akan datang jelas membuat Lizy merasa khawatir. Dan itu membuatnya makin tidak nyaman menjalanin hari.Lizy lebih banyak berada di rumah, mengerjakan pekerjaan rumah dan sedikit membantu Bu Hana dalam menyelesaikan pekerjaan yang ia punya. Rasanya memang menyenangkan, tetapi juga kadang membosankan.Lizy sedang mengurusi jemuran pakaian yang harus dijemur di ruangan khusus menjemur baju. Ia cukup telaten melakukannya karena ini pekerjaannya sehari-hari.“Huh, lihat dia. Sekarang dia di rumah dan menambah beban kita untuk memasak,” celetuk dari seseorang di belakang,Lizy sempat menoleh dan mendapati adanya Nia beserta satu teman lainnya sedang bersandar di sana. Dua orang itu sepertinya kembali mencoba mencari masalah dengannya.Ia mengabaikan mereka yang sengaja menyindir itu dengan tetap menjemur pakain-pakaian yang sudah siap dijemu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-18
Baca selengkapnya

Memberitahu Sesuatu

“Yah, tidak salah juga. Mereka pasti pintar cari muka, sampai-sampai yang lain tidak tahu,” ucap Lizy sambil tetap mencuci.“Mereka pintar membalikkan fakta, jadi yang lain kelihatan seperti pembohongnya,” sahut Alya.“Biarkah saja. Nanti juga mereka muak sendiri,” Lizy mengabaikan saja.Ia mencuci dengan lebih bersih, dengan Alya yang tidak pergi dari sana sama sekali. Perasaan Lizy sekarang ini sedang tidak ingin melakukan hal lain atau pun ingin menunjukkan sisi lebih baik. Dia sekarang hanya ingin menyelesaikan tugasnya saja.“Kamu bisa pergi, Alya. Kamu tak perlu terus mengikutiku,” ucap Lizy saat ia pergi ke ruang jemur dengan Alya yang tetap mengikutinya.Alya tidak memberikan jawaban sama sekali. Tetapi kelihatan jelas bagaimana mulutnya berusaha berbicara dengan perasaan yang ragu. Selama Lizy menjemur, ia memperhatikan bagaimana Alya yang berusaha berbicara.“Ada apa? Sepertinya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status