All Chapters of Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin: Chapter 121 - Chapter 130

138 Chapters

Tak Punya Hati

Makin kesal Lizy mendengar apa yang dikatakan olehnya barusan. Dengan perasaan yang tidak karuan, Lizya mendekati Loz, dan langsung menamparnya dengan sangat keras, sampai-sampai Adrian sendiri tak menyadari bahwa Lizy akan melakukan itu.PLAKHHH. Suaranya sangat renyah sekali. Seperti sebuah kerupuk. Loz juga kaget menerima tamparan barusan. Mereka selama ini tidak pernah bertengkar sampai melakukan kekerasan fisik. Tetapi, sekarang bagi Lizy ini sudah keterlaluan.Sudah tidak bisa dimaafkan lagi apa yang telah dikatakan Loz. Apalagi di depan Adrian. Mungkin Adrian tidak menunjukkan bagaimana emosinya. Tetapi, Lizy tidak enak hati dengan apa yang barusan dikatakannya.“Kalau memang merasa bersalah, seharusnya kamu minta maaf! Tapi, kamu malah memperkeruh suasana, dan jelas-jelas menunjukkan ketidaksukaanmu pada Adrian!” tegas Lizy yang merasa kesal.Loz yang menatap ke arah samping berkat tamparan Lizy itu, perlahan memutar kepala dan melihat
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

Pulang Mendahului

Lizy tak kuasa mendengar apa yang dikatakan oleh Adrian kepadanya. Padahal, Lizy tidak masalah kalau semisal memang Adrian mau marah kepadanya. Tidak masalah sama sekali. Mengingat kelakuan Loz yang keterlaluan.Tetapi, sekali lagi, melihat Adrian yang berbesar hati membuat Lizy tak bisa menolaknya. Adrian benar-benar tidak mau Lizy sampai menjauh dari keluarganya sendiri.Esok harinya, adalah hari dimana mereka harus pulang ke negara mereka. Lizy sudah menyiapkan koper dan juga berkemas dengan baik. Tak lupa ia membeli oleh-oleh juga untuk bisa segera ia bawakan untuk orang di rumah.Baru saja mereka turun dan menuju lobi hotel, mereka dikejutkan dengan Lisa yang sudah bersama kopernya, dan juga wajah sembab akibat menangis dalam jangka waktu yang cukup lama.Lizy segera mendekat dan menanyai sang adik, “Lisa? Ada apa? Kenapa kamu menangis?” tanya Lizy sambil memegangi wajah Lisa.Lisa menghapus air matanya dan memandangi Lizy dengan tatapan yang berkaca-kaca. Bahkan syal yang membun
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

Salah Sasaran

Lizy yang melihat bahwa Adrian mendapatkan pukulan tidak mengenakkan itu terus tak bisa berhenti menangis. Ia merasa sangat bersalah melihat wajah suaminya sudah lebam seperti itu.Karena amarah yang sangat besar hendak masuk ke dalam sana untuk bisa berbicara dengan Loz. Tetapi, Adrian langsung menahan Lizy dan memegangi tubuh Lizy yang ingin masuk ke dalam sana.“Lepaskan, Adrian! aku yang akan bicara dengan Loz!” tegas Lizy yang berkali-kali melawan.Adrian tetap menahannya agar tidak masuk ke dalam sana, “Sudahlah, Lizy. Tidak apa, aku pantas mendapatkan ini.”Lizy merasa makin marah setelah mendengarnya. Karena itu seperti Adrian telah melakukan banyak kesalahan hingga pantas dipukuli seperti ini. Ini sama saja dengan merendahkan harga diri seseorang yang dimana orangnya saja tidak jelas dimana salahnya.“Tidak bisa begitu, Adrian! ini namanya keterlaluan! Kalau dia sampai berani memukul hanya karena alasan khawatir, itu sudah kelewatan batas!” Lizy penuh emosi berkata.“Sudah, s
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

Lizy Sakit

Setelah memanggil dokter dan diperiksa keadaan Lizy, Adrian mendapatkan bahwa Lizy hanya kelelahan, dan mungkin perlu istirahat yang sedikit lebih lama. Mungkin masalah yang terjadi membuat Lizy stres berpikir.Adrian duduk di samping Lizy yang sedang berbaring itu dan mengelus perlahan kepala Lizy. Adrian merasa sangat tidak tega sekali melihat istrinya sakit seperti ini.Lizy perlahan melihat ke arah Adrian, dan juga berusaha untuk duduk setelah merasa lelah berbaring daritadi.“Jangan banyak bergerak, Lizy. Kamu masih sakit,” Adrian melarang sambil memegangi Lizy.Lizy memegang kepalanya dan merasa bahwa kepalanya benar-benar terasa berputar-putar tidak karuan sama sekali. Sambil sedikit tertawa Lizy membalas, “Aku perlu ke kamar mandi, Adrian…,” ucap Lizy.Adrian yang dengan sigap langsung menggendong Lizy di tangannya. Lizy sudah tidak punya tenaga untuk kaget lagi. Jadi ia menerima saja apa yang sudah dilakukan Adrian untuknya. Ini pasti yang terbaik.Setelahnya Adrian juga memb
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

Tidak Mengganggu Sama Sekali

Baru saja Loz hendak berjalan melewatinya, Lizy dengan cepat menghentikannya sebelum akhirnya Loz benar-benar pergi. Dengan gerak cepat, Lizy memegang tangan Loz pada saat itu juga.Loz yang terkejut juga langsung menghentikan langkahnya dan berbalik badan dengan cepat. Matanya tertuju pada Lizy yang tengah memegangi lengannya tersebut.Menyadari bahwa tindakannya barusan dilakukan dengan spontan, Lizy refleks juga langsung melepaskan tangannya dari lengan Loz barusan.“Maaf,” ucap Lizy.Suasana terasa sangat canggung sekali. Lizy bisa merasakan bagaimana atmosfer di antara mereka berdua sangat tidak nyaman sama sekali. Seperti ada yangv mengganjal di tengah mereka, dan itu sedikit mengganggu.“Maaf, kamu pasti tak nyaman ada aku di sini,” Loz merasa tak enak.Loz kembali hendak beranjak pergi dari sana. Kali ini, Lizy yang sempat tak bisa bicara sama sekali sebelumnya dengan cepat benar-benar menghentikan Loz sebelum Loz juga meninggalkan tempat tersebut.“Aku tidak merasa terganggu
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

Pengakuan dari Loz

Langsung menoleh Lizy dan Adrian ke arah Loz yang baru saja bicara tersebut. Mereka berdua menungu Loz berbicara dahulu. Tetapi, pria itu nampak sedikit malu dan seperti tak bisa berkata-kata selama beberapa saat.“Ada apa?” Lizy bertanya karena Loz diam cukup lama, dan itu sangat memakan waktu.Loz sempat melirik sejenak, lalu kembali menundukkan kepala karena merasa benar-benar malu hendak bicara sekarang. Sepertinya memang ada sesuatu yang disembunykan oleh Loz saat ini.“Apa pembicaraan ini penting? Kalau tidak, kamu bisa bicara lain hari,” Lizy memberitahukan.“Tidak! Aku harus membicarakannya sekarang!” tegas Loz yang langsung menjawab setelah Lizy berkata begitu.Melihat respon Loz yang terkesan berlebihan membuat Lizy merasa sedikit tak bisa bicara banyak. Jelas ada yang aneh. Lizy seperti membaca gerak-gerik Loz yang hendak mengakui suatu hal yang dimana Lizy merasa aneh sekali.“Sebenarnya…, aku tidak tahu harus mengatakan ini atau tidak,” Loz mulai berucap.Adrian yang mema
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

Hasil Pemeriksaan

Adrian tak mau bicara banyak lagi setelah kejadian itu. Sampai sudah sebulan belalu pun, Adrian sama sekali tidak mau membahas perihal tersebut kepada Lizy.Meski responnya masih sama dan tetap berusaha menyenangkan Lizy, tetapi kalau sudah membahas Loz, Adrian sama sekali tidak mau bicara. Seolah dia memang sengaja menutup mulut untuk menolak bicara mengenai hal tersebut.“Lizy, apa kamu sibuk hari ini?” tanya Adrian kepada Lizy yang sedang melamun di depan cermin.Langsung tersadar dirinya setelah Adrian muncul dan memanggil namanya. Lizy melirik dan melihat Adrian seperti memiliki rencanan untuk hari ini bersama Lizy.“Ah, tidak. Besok baru aku berencana ke perusahaan yang kamu beri. Katanya ada sedikit masalah, dan aku perlu ke sana,” sahut Lizy.“Apa perlu aku bantu? Kamu bisa istirahat kalau kamu mau,” Adrian menawarkan diri karena merasa khawatir dengan Lizy.Lizy menggelengkan kepala sembari tetap memberikan senyuman hangat kepada Adrian. “Tidak usah. Daripada aku, kamu lebih
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more

Membujuk Adrian

Karena setelah sampai di rumah, Adrian langsung mengajak Lizy melakukannya. Tak sekali dua kali. Tetapi dia cukup pintar memainkan ritme permainan agar Lizy merasa nyaman dan tidak sakit sama sekali.Ketika hari sudah sore dan mereka berdua kelelahan, akhirnya mereka sedang rebahan di atas kasur dengan tanpa sehelai kain dan hanya selimut yang tengah menutupi badan mereka. Napasnya tersengal, merasa lelah sekali.Lizy menelan ludah seketika. Ia sekarang sedang berusaha mencari celah untuk bisa membicarakan mengenai permasalahan Adrian dan juga Loz. Akan sangat canggung sekali kalau masalahnya berkelanjutan sampai waktu yang tidak diketahui sama sekali.“Aku ingin bicara hal penting,” ucap Lizy sambil menoleh ke arah Adrian.Adrian yang mendengar Lizy berusaha serius langsung memiringkan badan dan melihat ke arah Lizy. Raut wajahnya tengah senang sekali. Tak tega Lizy menghancurkan perasaannya yang sedang baik-baik saja itu.Tetapi, ia takkan mendapatkan kesempatan di lain waktu kalau
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more

Permintaan Adrian

“Tentu saja. Tapi, apa kamu benar-benar mau menuruti permintaanku nantinya?”“Apa?” tanya Lizy kepada Adrian.“Hmmm, ada. Toh sebentar lagi akan malam, jadi kamu akan tahu,” ucap Adrian, memberikan balasan yang tidak sesuai sama sekali.Lizy merasa memang sedikit kesal setelah mendengarnya. Tetapi, demi bisa membuat Adrian dan juga saudaranya berbaikan, Lizy tidak masalah. Ia yakin Adrian tidak akan melakukan hal yang buruk kepada dirinya.Setelahnya mereka berdua mandi dahulu, membersihkan rumah, dan membuat makan malam bersama. Adrian kelihatan lebih ceria dan juga lebih banyak tawa pada saat itu. Ia merasa sepertinya Adrian sudah bisa sedikit berdamai.Hingga waktu yang sudah menunjukkan pukul sepuluh, membuat Lizy merasa sangat berdebar sekali. Apa yang diinginkan Adrian dari dirinya ini?Sembari menunggu Adrian di kamar, Lizy berkali-kali berpikir apa yang mungkin sebenarnya diinginkan oleh Adrian. karena tak lama dari itu, Adrian datang sambil membawa sebuah kotak yang ada di ta
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Masih Sedikit Berandai

Permainan yang sudah selesai itu kini menyisakan sebuah rasa lelah dan juga kesenangan yang tiada tara. Lizy melihat ke arah Adrian dan memandanginya dengan tatapan yang sangat senang sekali.“Kalau semisal kita punya anak, aku ingin dia bisa jalan-jalan kemanapun, dan tidak perlu khawatir soal apapun,” celetuk Adrian.Lizy yang mendengarnya sedikit terkejut sebenarnya. Karena ucapan Adrian bisa dibilang cukup mendadak dan tidak ada konteks awal kenapa ia bisa berkata demikian kepada dirinya dengan mudahnya.“Apa? Haha, kamu sudah memikirkan sampai ke sana?” Lizy sedikit tertawa.Adrian juga ikut menoleh saat mereka masih berbaring tersebut. Tangan Adrian meraih tangan Lizy dan menggenggamnya dengan erat sambil memandangi Lizy dengan tatapan yang begitu bersemangat.“Aku ingin berusaha. Kita sama-sama berusaha. Kita bangun keluarga kecil yang bahagia, dan juga keluarga harmonis yang tiada tara,” ajak Adrian dengan semangat yang sangat menggebu sekali.Lizy tersenyum lebar mendengarnya
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more
PREV
1
...
91011121314
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status