Share

Masih Sedikit Berandai

Author: Dek ita
last update Last Updated: 2025-02-18 14:33:26

Permainan yang sudah selesai itu kini menyisakan sebuah rasa lelah dan juga kesenangan yang tiada tara. Lizy melihat ke arah Adrian dan memandanginya dengan tatapan yang sangat senang sekali.

“Kalau semisal kita punya anak, aku ingin dia bisa jalan-jalan kemanapun, dan tidak perlu khawatir soal apapun,” celetuk Adrian.

Lizy yang mendengarnya sedikit terkejut sebenarnya. Karena ucapan Adrian bisa dibilang cukup mendadak dan tidak ada konteks awal kenapa ia bisa berkata demikian kepada dirinya dengan mudahnya.

“Apa? Haha, kamu sudah memikirkan sampai ke sana?” Lizy sedikit tertawa.

Adrian juga ikut menoleh saat mereka masih berbaring tersebut. Tangan Adrian meraih tangan Lizy dan menggenggamnya dengan erat sambil memandangi Lizy dengan tatapan yang begitu bersemangat.

“Aku ingin berusaha. Kita sama-sama berusaha. Kita bangun keluarga kecil yang bahagia, dan juga keluarga harmonis yang tiada tara,” ajak Adrian dengan semangat yang sangat menggebu sekali.

Lizy tersenyum lebar mendengarnya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Datang Dengan Tenang

    Setelah mereka sarapan dan juga bersiap untuk pergi ke rumah Lizy, Adrian membeli beberapa buah tangan untuk bisa dibawa ke rumah untuk membawakan kedua orang tua Lizy.Dibandingkan dengan Adrian, Lizy jauh lebih gugup dan merasa kalau sepertinya sekarang kegelisahannya makin besar. Padahal Adrian kelihatan tenang sekali dan tidak terbawa emosi sama sekali.Tetapi, entah kenapa perasaan Lizy seperti menunjukkan kalau sekarang ia benar-benar gelisah dan sedikit merasa takut dengan apa yang mungkin dilakukan oleh Adrian nantinya kalau bertemu dengan Loz.“Apa ini cukup?” Adrian bertanya saat ia baru saja masuk ke dalam mobil.Lizy sontak menoleh dan melihat bawaan Adrian yang sangat banyak sekali. Ada banyak buah beserta kue-kue kering yang dibeli Adrian dengan harga yang cukup mahal dan pastinya kelihatan lezat sekali.“Ah, cukup. Mereka pasti akan suka,” sahut Lizy.Lalu mobil kembali berjalan dan pergi menuju ke rumah Lizy segera. Rasanya saat menginjakkan kaki di halaman rumah saja

    Last Updated : 2025-02-18
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Menyelesaikan Masalah

    Cukup lama Loz tak memberikan jawaban kepada Adrian. Tetapi, hanya dari raut wajah Loz saja, Adrian sudah tahu bahwa dia pun ingin mengatakan segalanya. Sayangnya keraguan dalam dirinya telah menenggelamkan keberaniannya tersebut.Kegelisahan Loz yang sangat kentara sekali itu membuat Adrian jadi menerka-nerka dalam hati. Apakah dia baik-baik saja? Apa dia sedang dalam fase kritis yang dimana tidak ada orang yang bisa menenangkannya?“Aku tak suka menunggu terlalu lama, jadi jelaskan saja secara gamblang. Aku akan berusaha menahan diri agar tidak marah,” pinta Adrian.Loz yang mendengar desalan Adrian sempat tersentak selama beberapa saat. Ia yang tengah mengumpulkan keberanian diri itu langsung buyar dan berubah menjadi tidak terkendali sama sekali. Maka dari itu Adrian jadi makin bisa mengetahui bahwa Loz benar-benar gelisah saat ini.“Aku…”Loz mulai berucap. Tetapi ucapannya itu hanya sepotong dan tidak berlanjut sama sekali. Sekali lagi, ini membuat Adrian yang semula sangat saba

    Last Updated : 2025-02-19
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Kembali Lebih Baik

    Adrian benar-benar malu mendengarnya. Ia tidak tahu bahwa dirinya pernah terpergok oleh Loz saat melakukannya di kamar Lizy. Sampai-sampai Adrian harus mencoba mengingat kembali hari itu untuk memastikan. Karena ia sama sekali tidak ingat dan tidak merasa ada yang masuk ke kamar LizyAkhirnya Adrian menemukan jawaban kenapa Loz mendadak berubah dan memandanginya dengan tatapan yang jauh lebih mengintimidasi daripada sebelumnya. Kini Adrian jadi merasa malu akan dirinya sendiri.“Maaf, sepertinya memang salahku dari awal,” Adrian langsung meminta maaf.Loz memukul pelan punggung Adrian untuk menenangkan pria tersebut. Meski sebenarnya Loz sedang menahan tawa karena melihat Adrian yang baru pertama kali seperti itu. Sebelum-sebelumnya tidak pernah sama sekali.Sementara Adrian masih mencoba untuk menenggelamkan wajah, Loz masih menahan tawa sampai akhirnya dia tak bisa lagi melakukannya. Loz tertawa terbahan setelah tadi ia murung dan merasa sangat bersalah.“Hahaha. Sudahlah, lagipula

    Last Updated : 2025-02-19
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pesan Mencurigakan

    Sepulangnya dari rumah Lizy, Adrian kelihatan lebih ceria, dan bahkan tatapannya jauh lebih melegakan daripada hari sebelumnya. Lizy memegang tangan Adrian yang sedang memegang kemudi, dan memberikan tepukan yang pelan.Adrian menoleh dan melihat betapa senang sang istri atas keberhasilannya setelah berhasil berbaikan tanpa melemparkan emosi berlebih di rumah Lizy. Mereka merasa sama-sama sangat lega sekali. Seperti semuanya bisa dikendalikan dan juga bisa dibuat jauh lebih tenang daripada sebelumnya.“Syukurlah, kamu benar-benar bisa menahan diri,” ucap Lizy.“Sudah kukatakan, aku tidak akan marah-marah di sana. Dan aku menepati janji,” balas Adrian sambil mengelus kepala Lizy dengan sangat lembut.“Huhh. Kira-kira, kapan buah hati akan mendatangi kita dan memberikan kebahagiaan kepada kita,” tanya Lizy dengan perasaan yang sedikit kecewa.“Kenapa? Kamu tak bahagia bersamaku?” Lizy berbalik kepadanya. “Aah, tidak, bukan itu maksudku. Aku bahagia bersamamu,

    Last Updated : 2025-02-21
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Mencaritahu

    (Makanya aku minta caritahu. Karena aku merasa sangat curiga dengan isi pesannya. Aku ingin menemukan apa yang sebenarnya terjadi.) Lizy menegaskan kepada Loz.(Ya, baiklah. Kalau dia benar selingkuh, aku akan menghajarnya.) Loz juga terpancing.Lizy masih merasa gemetar. Matanya berair hanya dengan memikirkan apa yang sebenarnya terjadi di antara Adrian dan juga pengirim dari nomor itu. Lizy terdiam cukup lama di kamar mandi, ia tak bisa membayangkan harus berbuat apa selama beberapa saat.“Lizy, Lizy. Kamu dimana?” Adrian terdengar mencarinya di luar.Lizy yang mendengarnya tersentak dan langsung menghapus air mata yang hendak keluar tersebut. Dengan cepat ia menelan rasa tangisan yang ia miliki dan berusaha melupakan sakit hati yang terlalu berlebihan ini.“Lizy,” panggil Adrian sekali lagi.“Ya? Ada apa?” Lizy membalas dari dalam sana.“Kamu dimana?” Adrian bertanya dari luar.“Aku di toilet. Apa kamu perlu sesuatu?”“Tidak. Aku kira kamu dimana karena aku mencarimu daritadi dan t

    Last Updated : 2025-02-21
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Siapa Luna?

    Lizy yang membacanya dibuat tak paham sampai alisnya ingin bertemu di pertengahan dahinya. Tak ada hubungan sama sekali antara Luna dan juga Adrian di sana. Yang ada hanya Luna pernah satu kampus dengan Adrian. Itu saja.“Lalu, aku harus bagaimana dengan ini?” Lizy bertanya kepada Loz.“Aku juga tidak tahu. Coba tanyakan pada Adrian. Siapa tahu dia pernah bertemu belakangan? Atau mungkin dia mau menceritakan bagaimana hubunganmu sebelumnya dengannya,” Loz memberikan saran.Lizy sedikit terdiam sejenak. Ia sebenarnya marah karena ada wanita lain yang mencoba untuk menghubungi Adrian, dan sengaja membuat sebuah berita tidak baik. Karena itu mengganggu pikiran Lizy belakangan jadinya.“Tapi aku menjamin, Lizy. Adrian tidak berselingkuh darimu. Aku memang secara diam-diam selalu mengawasinya karena takut dia macam-macam di belakangmu. Tapi, aku tidak pernah menemukan apapun,” Loz memberitahu.“Kamu yakin? Apa kamu berkata begini demi melindungi Adrian supaya aku tidak marah?” Lizy merasa

    Last Updated : 2025-02-22
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Agak di Luar Nalar

    Mendengar alasan Adrian membuat Lizy sedikit terkejut. Lalu ia menyadari isi pesan dari sang pengirim tersebut memang sengaja mencoba memancing emosi dan mencoba membuat konflik bagi siapapun yang membacanya.“Tapi, aku tidak melihat pesan dan nomor itu di ponselku,” ucap Adrian yang kebingungan, sampai mengambil ponselnya dan mengecek di riwayat pesan yang dimana memang tidak ada sama sekali.“Sudah kuhapus. Aku curiga membaca pesannya. Lagipula, kalau memang benar kamu berselingkuh, bodoh sekali karena sampai kamu tak mengunci atau paling tidak mengarsip nomornya supaya tidak ketahuan oleh diriku,” ucap Lizy sambil manyun dan membuang muka.Adrian yang melihat respon Lizy itu dibuat tergelitik. Ia jadi menyadari bahwasannya sekarang Lizy sedang cemburu dan gengsi untuk menunjukkannya kepada dirinya.Jadi, Adrian segera merangkul Lizy dan memeluknya dengan erat. Adrian merasa sangat gemas melihat respon Lizy yang bisa terbilang sangat lucu sekali untuk dinikmati.“Tidak akan. Kalau k

    Last Updated : 2025-02-22
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Menemui Luna

    Lizy sangat bersemangat hendak bertemu dengan seseorang yang membuatnya benar-benar penasaran. Rasa marah dan cemburu yang pernah menghantuinya pertama kali sudah hilang dan berubah menjadi rasa penasaran yang sangat besar sekali.Melewati lebih dari hari-hari dengan rasa penasaran, Lizy tak sabar melihat bagaimana sebenarnya wanita yang berusaha untuk mencari celah di antara Lizy dan juga Adrian pada saat ini. Lizy mempercayai kalau pasti orang tersebut sedikit gila, atau mungkin sangat terobsesi dengan Adrian.“Lizy,” ucap Adrian saat mereka sampai di parkiran dari restoran tempa mereka akan menemui Luna.“Ya?” Lizy menoleh, dan mendapati Adrian yang tengah berhenti berjalan.Suaminya nampak sangat gelisah dan juga seperti orang yang sedang memikirkan kemungkinan apa yang akan terjadi nantinya di dalam sana di antara Lizy dan juga Luna.“Kenapa? Wajahmu kusut,” singgung Lizy.“Kamu tidak akan membuat keributan di dalam sana, kan?” Adrian mencoba memastikan emosi Lizy.“Haha, tentu s

    Last Updated : 2025-02-24

Latest chapter

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Last Think Forever

    Lizy merasa sangat senang. Meski sering kali ditinggalkan oleh Adrian untuk urusan pekerjaan, Adrian tak pernah melewatkan satu haripun untuk bisa memasak dan menemani Lizy.Sampai beberapa bulan berlalu. Dimana anak Loz dan Nana sudah lahir, dan kehamilan Lizy juga sudah mulai membesar. Ia tak menyangka bahwa membawa perut sebesar ini akan membuatnya sedikit kewalahan. Jujur saja, Lizy bisa merasakan bahwa sekarang ia tak mampu melakukan apapun.Kakinya membengkak dan juga sekarang Lizy merasa sangat cepat kepanasan. Badannya juga terus berkeringat dan membuat Lizy merasa tak nyaman karena saking lengketnya. Tak sekali dua kali Lizy mandi dalam sehari.“Sayang, apa kamu akan mandi lagi?” tanya Adrian yang baru saja selesai mencuci piring di hari liburnya.Lizy yang sudah membawa handuk itu hanya bisa tertawa kecil mendapati dirinya sudah terpergok oleh suaminya yang mengenakan pakaian cukup tebal tersebut.“Haha. Panas sekali, Adrian. Aku tak bisa menahan diri untuk tidak mandi,” bal

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Jadi Makin Sayang

    “Sudah, sudah. Jangan membicarakan hal seperti itu. Tidak baik,” Lizy segera menyela agar nantinya tidak terjadi pertengkaran di antara Adrian dan juga Loz.Mereka berbincang dengan topik yang lain setelah Lizy mengalihkan. Memang agak aneh karena ternyata mereka berdua masih memiliki sedikit dendam yang bisa disadari dengan mudah.“Kapan kamu akan melahirkan, Nana?” tanya Lizy.“Sebentar lagi. Yah, paling lambat sebulan lagi. Tapi kemungkinan lebih cepat juga mungkin. Jadi aku harus tetap siap sedia,” jawab Nana.“Kamu sudah menyiapkan peralatan bayinya?” tanya Lizy, lagi.Nana menganggukkan kepala. “Tinggal beberapa yang bisa dibeli belakangan. Untuk nanti baru lahirnya aku sudah ada,” jawab Nana.Lizy menyiku Adrian yang ada di sampingnya, kemudian berbisik pelan. Ia meminta izin kepada suaminya untuk memberikan sesuatu yang dari awal sudah salah debeli, jadi tidak ada salahnya kalau ditawarkan ke orang lain.“Apa kamu perlu alat pengayun bayi otomatis, Nana?” Adrian menawarkan.“M

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Kehamilan Lizy

    Lizy menganggukkan kepala membenarkan berita tersebut kepada Adrian. Adrian yang mendengarnya pun tak percaya awalnya. Tetapi, melihat bahwa Lizy sampai menangis membuat Adrian juga tak bisa menyangkal sama sekali. Semakin jelas bahwa memang Lizy sekarang sedang hamil.Segera Adrian memeluk Lizy dengan sangat erat dan memberikan kecupan yang begitu manis pada Lizy. Lizy membalas pelukan tersebut untuk memberikan selamat kepada Adrian atas apa yang sudah mereka dapatkan.“Terima kasih…, terima kasih, Lizy,” ucap Adrian dengan amat suka cita.Orang-orang yang ada di sekitar mereka juga merasa sangat senang dengan berita bahagia tersebut. Bahkan beberapa orang bertepuk tangan membuat Lizy makin merasa terharu.“Lizy!” Suara itu menggema dan membuat Lizy langsung menolah ke arah Loz yang baru saja memanggilnya.Loz melotot memandangi Lizy. Ia sepertinya juga sudah mendengar berita tersebut dari Nana. Kelihatan bahwa Loz menyambut kehamilan Lizy yang sangat ditunggu tersebut. Loz langsung

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Keluarga Besar

    Kali ini Lizy mulai punya lingkup keluarga yang lebih besar lagi. Ibu juga sudah mulai bicara dengan keluarga Nana, mendengarkan lebih banyak dan mencaritahu lebih detail. Ibu juga meminta maaf atas sikapnya selama ini.Jadi, sekarang bisa dikatakan bahwa keluarga Lizy, Adrian, dan juga Nana bisa menjadi satu setelah semua kesalahapahaman yang tidak diperlukan selesai. Mereka kini bisa menerima satu sama lain dengan baik tanpa rasa curiga sama sekali. Lizy merasa senang sekali.Kehamilan Nana yang kini sudah makin membesar jelas disambut dengan hangat sekali. Ayah memfasilitasi Nana di rumah. Dan ibu juga memanjakan Nana dengan segala perawatan dan juga latihan bagi ibu hamil pastinya.Lizy merasa senang, tetapi juga merasa sangat iri sekali. Ia juga ingin berada di posisi tersebut. Meski pastinya akan sangat sulit sekali untuk bisa benar-benar berada di posisi Nana. Lizy perlu perjuangan yang besar sekali.“Lizy!” seru Nana yang memanggilnya.“Ya?” Lizy membalasnya saat ia sedang mem

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Ibu Sebenarnya Menyukaimu

    Nana mau makan dengan lahap setelah Lizy menyuapinya dan takkan berhenti apabila makanannya belum habis. Nana memang sakit, tapi Lizy tidak mau sakitnya malah merambat pada anak dalam kandungannya, dan akan membuat sakit Nana lebih besar nantinya.“Kamu sangat baik, Lizy. Bahkan suamimu juga baik,” ucap Nana.“Haha, terima kasih. Aku akan tetap baik kalau orang lain juga memperlakukanku dengan cara yang sama,” balas Lizy.Tampak Nana memandangi Lizy dengan tatapan yang membulat dan juga seperti hendak mengatakan sesuatu kepada Lizy. Lizy menyadarinya, jadi ia langsung melihat ke arah Nana dengan tatapan yang bertanya.“Ada apa? Apa masih ada yang mengganjal dalam hatimu?” tanya Lizy sambil merapikan semua wadah yang ia bawa.“Aku penasaran…, bagaimana caranya diterima di keluargamu. Suamimu juga tampaknya sangat diterima baik sekali,” tanya Nana yang merasa sangat iri dan juga bisa dilihat bahwa dia seperti merasa tak tega sama sekali.Lizy terdiam sejenak sambil hendak menyiapkan jaw

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Mengertilah

    Lizy yang mendengar ibunya mengeluh itu sebenarnya merasa sangat jengkel sekali. Dia juga seorang ibu dan sama-sama seorang wanita juga. Tapi bisa-bisanya sang ibu malah berkata begitu.Di depan ruangan igd sang ibu mengomeli Loz berkali-kali meski sudah sangat diabaikan. Sayangnya suara ibu itu seperti menusuk ke dalam telinga. Karena Lizy juga merasa sangat kesal meski hanya dengan mendengarkannya.“Ibu tidak mengerti, padahal ini hari pentingnya, kenapa dia bisa-bisanya-““Bu!” Lizy menggertak karena merasa kesal sekali.Orang-orang yang ada di sana langsung menoleh ke arah Lizy dengan Ibu yang langsung terdiam dari omongannya yang tidak berarti sama sekali saat ini. Lizy merasa kesal meski hanya dengan mendengarkan saja.“Aku mengerti ibu kesal sekarang ini. Tapi, ibu tak pantas berkata begitu. Nana juga tidak mau hari pentingnya berada di rumah sakit. Apa ibu memikirkan bagaimana perasaannya kalau mendengar ibu mengatakan hal itu padanya?” Lizy mulai mengoceh karena tak bisa mena

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pernikahan Loz

    Setelah perjalanan panjang karena adanya pertentangan dari keluarga pihak perempuan, akhirnya Loz bisa melangsungkan pernikahan meski secara tertutup atas permintaan keluarga perempuan.Meski sebenarnya terlihat beberapa pihak keluarga Lizy yang tidak senang, Lizy lebih melihat bahwasannya kakaknya tampak sangat menyukai pernikahan tersebut. Tampaknya tidak ada permasalahan bagi Loz saat itu.“Kamu merasa gugup?” tanya Lizy pada Nana, calon istri Loz.“Sedikit. Aku hanya merasa tidak enak hati pada Loz. Keluargaku sangat banyak menntut darinya. Pasti rasanya berat sekali menurutinya,” ucap Nana yang merasa sangat bersalah memberikan jawaban Lizy.“Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Loz ada dipihakmu, dan itu jelas jauh lebih dari cukup untuk kamu bisa berhadapan kedepannya,” ucap Lizy.Nana yang sedang mengenakan gaun pengantin dan duduk di depan cermin itu tersenyum menatapinya lewat pantulan cermin. Lizy membalas senyuman itu dan menepuk bahunya dengan pelan.“Jangan terlalu stres

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Berita Baik Namanya

    Tetapi, sayang sekali lelucon Adrian sama sekali tidak masuk ke dalam humor Loz yang sangat tidak garing tersebut. Jadi Lizy memilih menyiku sedikit Adrian agar tidak tertawa. Karena leluconnya tak mampu mencairkan suasana.“Tapi, kenapa kamu ke sini? Tak mungkin kamu datang hanya untuk menanyakan perihal tersebut, kan?” singgung Lizy.Loz yang tadinya khawatir tersebut kini mendadak berubah menjadi tegang dan tidak bisa bicara selama beberapa saat. Dia terpaku di tempatnya tak bisa mengatakan sepatah kata apapun selama beberapa saat.Lizy yang melihat keanehan itu jelas langsung merasa curiga sekali. Tak biasanya Loz akan berubah seperti ini dengan begitu cepatnya. Ini persis seperti bagaimana dia sebelumnya pernah datang dengan membawa perasaan bersalah kemari.“Ada apa?” Lizy mulai bertanya dengan suara yang halus kepadanya.Loz tampak merasa ragu hendak memberikan jawaban kepada Lizy. Kalau sepert ini, Lizy jadi makin yakin memang sengaja ada yang coba disembunyikan dan juga ditut

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Dramatis Sekali

    Luna yang sempat tak mampu menjawab itu ingin marah setelah mendengar jawaban Adrian. Ia tak puas sama sekali. Luna terlalu berlebihan dalam mengejar orang yang sudah dimiliki orang lain.Baru saja Adrian menarik Lizy dan hendak berjalan meninggalkan tempat. Mendadak saja Luna kembali mengejar dan kembali menghadang mereka berdua yang kini berdiri lagi.Wajahnya tersengal dengan emosi yang memuncak besar sekali. Sampai-sampai Lizy bisa melihat tatapan kebenciannya yang menyatu dengan rasa iri hati yang terlalu besar memandangi Lizy.“Aku tidak peduli, Adrian! Kamu harus jadi milikku! Dan itu mutlak! Tidak ada yang boleh memilikimu selain aku!” tegas Luna sambil memukul diri berkali-kali menegaskannya.Orang-orang yang ada di sana sudah memandangi mereka dan bahkan menyodorkan layar ponsel merekam kegilaan dari Luna. Keanggunan Luna yang tadi Lizy lihat sudah sirna. Kini ia berubah menjadi dirinya yang sebenarnya.‘Wow, dia kalau dipasangkan dengan Hito pasti sangat cocok sekali,’ bati

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status