Share

Lizy Sakit

Author: Dek ita
last update Last Updated: 2025-02-05 15:41:18

Setelah memanggil dokter dan diperiksa keadaan Lizy, Adrian mendapatkan bahwa Lizy hanya kelelahan, dan mungkin perlu istirahat yang sedikit lebih lama. Mungkin masalah yang terjadi membuat Lizy stres berpikir.

Adrian duduk di samping Lizy yang sedang berbaring itu dan mengelus perlahan kepala Lizy. Adrian merasa sangat tidak tega sekali melihat istrinya sakit seperti ini.

Lizy perlahan melihat ke arah Adrian, dan juga berusaha untuk duduk setelah merasa lelah berbaring daritadi.

“Jangan banyak bergerak, Lizy. Kamu masih sakit,” Adrian melarang sambil memegangi Lizy.

Lizy memegang kepalanya dan merasa bahwa kepalanya benar-benar terasa berputar-putar tidak karuan sama sekali. Sambil sedikit tertawa Lizy membalas, “Aku perlu ke kamar mandi, Adrian…,” ucap Lizy.

Adrian yang dengan sigap langsung menggendong Lizy di tangannya. Lizy sudah tidak punya tenaga untuk kaget lagi. Jadi ia menerima saja apa yang sudah dilakukan Adrian untuknya. Ini pasti yang terbaik.

Setelahnya Adrian juga memb
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Tidak Mengganggu Sama Sekali

    Baru saja Loz hendak berjalan melewatinya, Lizy dengan cepat menghentikannya sebelum akhirnya Loz benar-benar pergi. Dengan gerak cepat, Lizy memegang tangan Loz pada saat itu juga.Loz yang terkejut juga langsung menghentikan langkahnya dan berbalik badan dengan cepat. Matanya tertuju pada Lizy yang tengah memegangi lengannya tersebut.Menyadari bahwa tindakannya barusan dilakukan dengan spontan, Lizy refleks juga langsung melepaskan tangannya dari lengan Loz barusan.“Maaf,” ucap Lizy.Suasana terasa sangat canggung sekali. Lizy bisa merasakan bagaimana atmosfer di antara mereka berdua sangat tidak nyaman sama sekali. Seperti ada yangv mengganjal di tengah mereka, dan itu sedikit mengganggu.“Maaf, kamu pasti tak nyaman ada aku di sini,” Loz merasa tak enak.Loz kembali hendak beranjak pergi dari sana. Kali ini, Lizy yang sempat tak bisa bicara sama sekali sebelumnya dengan cepat benar-benar menghentikan Loz sebelum Loz juga meninggalkan tempat tersebut.“Aku tidak merasa terganggu

    Last Updated : 2025-02-07
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pengakuan dari Loz

    Langsung menoleh Lizy dan Adrian ke arah Loz yang baru saja bicara tersebut. Mereka berdua menungu Loz berbicara dahulu. Tetapi, pria itu nampak sedikit malu dan seperti tak bisa berkata-kata selama beberapa saat.“Ada apa?” Lizy bertanya karena Loz diam cukup lama, dan itu sangat memakan waktu.Loz sempat melirik sejenak, lalu kembali menundukkan kepala karena merasa benar-benar malu hendak bicara sekarang. Sepertinya memang ada sesuatu yang disembunykan oleh Loz saat ini.“Apa pembicaraan ini penting? Kalau tidak, kamu bisa bicara lain hari,” Lizy memberitahukan.“Tidak! Aku harus membicarakannya sekarang!” tegas Loz yang langsung menjawab setelah Lizy berkata begitu.Melihat respon Loz yang terkesan berlebihan membuat Lizy merasa sedikit tak bisa bicara banyak. Jelas ada yang aneh. Lizy seperti membaca gerak-gerik Loz yang hendak mengakui suatu hal yang dimana Lizy merasa aneh sekali.“Sebenarnya…, aku tidak tahu harus mengatakan ini atau tidak,” Loz mulai berucap.Adrian yang mema

    Last Updated : 2025-02-07
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Hasil Pemeriksaan

    Adrian tak mau bicara banyak lagi setelah kejadian itu. Sampai sudah sebulan belalu pun, Adrian sama sekali tidak mau membahas perihal tersebut kepada Lizy.Meski responnya masih sama dan tetap berusaha menyenangkan Lizy, tetapi kalau sudah membahas Loz, Adrian sama sekali tidak mau bicara. Seolah dia memang sengaja menutup mulut untuk menolak bicara mengenai hal tersebut.“Lizy, apa kamu sibuk hari ini?” tanya Adrian kepada Lizy yang sedang melamun di depan cermin.Langsung tersadar dirinya setelah Adrian muncul dan memanggil namanya. Lizy melirik dan melihat Adrian seperti memiliki rencanan untuk hari ini bersama Lizy.“Ah, tidak. Besok baru aku berencana ke perusahaan yang kamu beri. Katanya ada sedikit masalah, dan aku perlu ke sana,” sahut Lizy.“Apa perlu aku bantu? Kamu bisa istirahat kalau kamu mau,” Adrian menawarkan diri karena merasa khawatir dengan Lizy.Lizy menggelengkan kepala sembari tetap memberikan senyuman hangat kepada Adrian. “Tidak usah. Daripada aku, kamu lebih

    Last Updated : 2025-02-08
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Membujuk Adrian

    Karena setelah sampai di rumah, Adrian langsung mengajak Lizy melakukannya. Tak sekali dua kali. Tetapi dia cukup pintar memainkan ritme permainan agar Lizy merasa nyaman dan tidak sakit sama sekali.Ketika hari sudah sore dan mereka berdua kelelahan, akhirnya mereka sedang rebahan di atas kasur dengan tanpa sehelai kain dan hanya selimut yang tengah menutupi badan mereka. Napasnya tersengal, merasa lelah sekali.Lizy menelan ludah seketika. Ia sekarang sedang berusaha mencari celah untuk bisa membicarakan mengenai permasalahan Adrian dan juga Loz. Akan sangat canggung sekali kalau masalahnya berkelanjutan sampai waktu yang tidak diketahui sama sekali.“Aku ingin bicara hal penting,” ucap Lizy sambil menoleh ke arah Adrian.Adrian yang mendengar Lizy berusaha serius langsung memiringkan badan dan melihat ke arah Lizy. Raut wajahnya tengah senang sekali. Tak tega Lizy menghancurkan perasaannya yang sedang baik-baik saja itu.Tetapi, ia takkan mendapatkan kesempatan di lain waktu kalau

    Last Updated : 2025-02-08
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Permintaan Adrian

    “Tentu saja. Tapi, apa kamu benar-benar mau menuruti permintaanku nantinya?”“Apa?” tanya Lizy kepada Adrian.“Hmmm, ada. Toh sebentar lagi akan malam, jadi kamu akan tahu,” ucap Adrian, memberikan balasan yang tidak sesuai sama sekali.Lizy merasa memang sedikit kesal setelah mendengarnya. Tetapi, demi bisa membuat Adrian dan juga saudaranya berbaikan, Lizy tidak masalah. Ia yakin Adrian tidak akan melakukan hal yang buruk kepada dirinya.Setelahnya mereka berdua mandi dahulu, membersihkan rumah, dan membuat makan malam bersama. Adrian kelihatan lebih ceria dan juga lebih banyak tawa pada saat itu. Ia merasa sepertinya Adrian sudah bisa sedikit berdamai.Hingga waktu yang sudah menunjukkan pukul sepuluh, membuat Lizy merasa sangat berdebar sekali. Apa yang diinginkan Adrian dari dirinya ini?Sembari menunggu Adrian di kamar, Lizy berkali-kali berpikir apa yang mungkin sebenarnya diinginkan oleh Adrian. karena tak lama dari itu, Adrian datang sambil membawa sebuah kotak yang ada di ta

    Last Updated : 2025-02-17
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Masih Sedikit Berandai

    Permainan yang sudah selesai itu kini menyisakan sebuah rasa lelah dan juga kesenangan yang tiada tara. Lizy melihat ke arah Adrian dan memandanginya dengan tatapan yang sangat senang sekali.“Kalau semisal kita punya anak, aku ingin dia bisa jalan-jalan kemanapun, dan tidak perlu khawatir soal apapun,” celetuk Adrian.Lizy yang mendengarnya sedikit terkejut sebenarnya. Karena ucapan Adrian bisa dibilang cukup mendadak dan tidak ada konteks awal kenapa ia bisa berkata demikian kepada dirinya dengan mudahnya.“Apa? Haha, kamu sudah memikirkan sampai ke sana?” Lizy sedikit tertawa.Adrian juga ikut menoleh saat mereka masih berbaring tersebut. Tangan Adrian meraih tangan Lizy dan menggenggamnya dengan erat sambil memandangi Lizy dengan tatapan yang begitu bersemangat.“Aku ingin berusaha. Kita sama-sama berusaha. Kita bangun keluarga kecil yang bahagia, dan juga keluarga harmonis yang tiada tara,” ajak Adrian dengan semangat yang sangat menggebu sekali.Lizy tersenyum lebar mendengarnya

    Last Updated : 2025-02-18
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Datang Dengan Tenang

    Setelah mereka sarapan dan juga bersiap untuk pergi ke rumah Lizy, Adrian membeli beberapa buah tangan untuk bisa dibawa ke rumah untuk membawakan kedua orang tua Lizy.Dibandingkan dengan Adrian, Lizy jauh lebih gugup dan merasa kalau sepertinya sekarang kegelisahannya makin besar. Padahal Adrian kelihatan tenang sekali dan tidak terbawa emosi sama sekali.Tetapi, entah kenapa perasaan Lizy seperti menunjukkan kalau sekarang ia benar-benar gelisah dan sedikit merasa takut dengan apa yang mungkin dilakukan oleh Adrian nantinya kalau bertemu dengan Loz.“Apa ini cukup?” Adrian bertanya saat ia baru saja masuk ke dalam mobil.Lizy sontak menoleh dan melihat bawaan Adrian yang sangat banyak sekali. Ada banyak buah beserta kue-kue kering yang dibeli Adrian dengan harga yang cukup mahal dan pastinya kelihatan lezat sekali.“Ah, cukup. Mereka pasti akan suka,” sahut Lizy.Lalu mobil kembali berjalan dan pergi menuju ke rumah Lizy segera. Rasanya saat menginjakkan kaki di halaman rumah saja

    Last Updated : 2025-02-18
  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Menyelesaikan Masalah

    Cukup lama Loz tak memberikan jawaban kepada Adrian. Tetapi, hanya dari raut wajah Loz saja, Adrian sudah tahu bahwa dia pun ingin mengatakan segalanya. Sayangnya keraguan dalam dirinya telah menenggelamkan keberaniannya tersebut.Kegelisahan Loz yang sangat kentara sekali itu membuat Adrian jadi menerka-nerka dalam hati. Apakah dia baik-baik saja? Apa dia sedang dalam fase kritis yang dimana tidak ada orang yang bisa menenangkannya?“Aku tak suka menunggu terlalu lama, jadi jelaskan saja secara gamblang. Aku akan berusaha menahan diri agar tidak marah,” pinta Adrian.Loz yang mendengar desalan Adrian sempat tersentak selama beberapa saat. Ia yang tengah mengumpulkan keberanian diri itu langsung buyar dan berubah menjadi tidak terkendali sama sekali. Maka dari itu Adrian jadi makin bisa mengetahui bahwa Loz benar-benar gelisah saat ini.“Aku…”Loz mulai berucap. Tetapi ucapannya itu hanya sepotong dan tidak berlanjut sama sekali. Sekali lagi, ini membuat Adrian yang semula sangat saba

    Last Updated : 2025-02-19

Latest chapter

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Last Think Forever

    Lizy merasa sangat senang. Meski sering kali ditinggalkan oleh Adrian untuk urusan pekerjaan, Adrian tak pernah melewatkan satu haripun untuk bisa memasak dan menemani Lizy.Sampai beberapa bulan berlalu. Dimana anak Loz dan Nana sudah lahir, dan kehamilan Lizy juga sudah mulai membesar. Ia tak menyangka bahwa membawa perut sebesar ini akan membuatnya sedikit kewalahan. Jujur saja, Lizy bisa merasakan bahwa sekarang ia tak mampu melakukan apapun.Kakinya membengkak dan juga sekarang Lizy merasa sangat cepat kepanasan. Badannya juga terus berkeringat dan membuat Lizy merasa tak nyaman karena saking lengketnya. Tak sekali dua kali Lizy mandi dalam sehari.“Sayang, apa kamu akan mandi lagi?” tanya Adrian yang baru saja selesai mencuci piring di hari liburnya.Lizy yang sudah membawa handuk itu hanya bisa tertawa kecil mendapati dirinya sudah terpergok oleh suaminya yang mengenakan pakaian cukup tebal tersebut.“Haha. Panas sekali, Adrian. Aku tak bisa menahan diri untuk tidak mandi,” bal

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Jadi Makin Sayang

    “Sudah, sudah. Jangan membicarakan hal seperti itu. Tidak baik,” Lizy segera menyela agar nantinya tidak terjadi pertengkaran di antara Adrian dan juga Loz.Mereka berbincang dengan topik yang lain setelah Lizy mengalihkan. Memang agak aneh karena ternyata mereka berdua masih memiliki sedikit dendam yang bisa disadari dengan mudah.“Kapan kamu akan melahirkan, Nana?” tanya Lizy.“Sebentar lagi. Yah, paling lambat sebulan lagi. Tapi kemungkinan lebih cepat juga mungkin. Jadi aku harus tetap siap sedia,” jawab Nana.“Kamu sudah menyiapkan peralatan bayinya?” tanya Lizy, lagi.Nana menganggukkan kepala. “Tinggal beberapa yang bisa dibeli belakangan. Untuk nanti baru lahirnya aku sudah ada,” jawab Nana.Lizy menyiku Adrian yang ada di sampingnya, kemudian berbisik pelan. Ia meminta izin kepada suaminya untuk memberikan sesuatu yang dari awal sudah salah debeli, jadi tidak ada salahnya kalau ditawarkan ke orang lain.“Apa kamu perlu alat pengayun bayi otomatis, Nana?” Adrian menawarkan.“M

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Kehamilan Lizy

    Lizy menganggukkan kepala membenarkan berita tersebut kepada Adrian. Adrian yang mendengarnya pun tak percaya awalnya. Tetapi, melihat bahwa Lizy sampai menangis membuat Adrian juga tak bisa menyangkal sama sekali. Semakin jelas bahwa memang Lizy sekarang sedang hamil.Segera Adrian memeluk Lizy dengan sangat erat dan memberikan kecupan yang begitu manis pada Lizy. Lizy membalas pelukan tersebut untuk memberikan selamat kepada Adrian atas apa yang sudah mereka dapatkan.“Terima kasih…, terima kasih, Lizy,” ucap Adrian dengan amat suka cita.Orang-orang yang ada di sekitar mereka juga merasa sangat senang dengan berita bahagia tersebut. Bahkan beberapa orang bertepuk tangan membuat Lizy makin merasa terharu.“Lizy!” Suara itu menggema dan membuat Lizy langsung menolah ke arah Loz yang baru saja memanggilnya.Loz melotot memandangi Lizy. Ia sepertinya juga sudah mendengar berita tersebut dari Nana. Kelihatan bahwa Loz menyambut kehamilan Lizy yang sangat ditunggu tersebut. Loz langsung

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Keluarga Besar

    Kali ini Lizy mulai punya lingkup keluarga yang lebih besar lagi. Ibu juga sudah mulai bicara dengan keluarga Nana, mendengarkan lebih banyak dan mencaritahu lebih detail. Ibu juga meminta maaf atas sikapnya selama ini.Jadi, sekarang bisa dikatakan bahwa keluarga Lizy, Adrian, dan juga Nana bisa menjadi satu setelah semua kesalahapahaman yang tidak diperlukan selesai. Mereka kini bisa menerima satu sama lain dengan baik tanpa rasa curiga sama sekali. Lizy merasa senang sekali.Kehamilan Nana yang kini sudah makin membesar jelas disambut dengan hangat sekali. Ayah memfasilitasi Nana di rumah. Dan ibu juga memanjakan Nana dengan segala perawatan dan juga latihan bagi ibu hamil pastinya.Lizy merasa senang, tetapi juga merasa sangat iri sekali. Ia juga ingin berada di posisi tersebut. Meski pastinya akan sangat sulit sekali untuk bisa benar-benar berada di posisi Nana. Lizy perlu perjuangan yang besar sekali.“Lizy!” seru Nana yang memanggilnya.“Ya?” Lizy membalasnya saat ia sedang mem

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Ibu Sebenarnya Menyukaimu

    Nana mau makan dengan lahap setelah Lizy menyuapinya dan takkan berhenti apabila makanannya belum habis. Nana memang sakit, tapi Lizy tidak mau sakitnya malah merambat pada anak dalam kandungannya, dan akan membuat sakit Nana lebih besar nantinya.“Kamu sangat baik, Lizy. Bahkan suamimu juga baik,” ucap Nana.“Haha, terima kasih. Aku akan tetap baik kalau orang lain juga memperlakukanku dengan cara yang sama,” balas Lizy.Tampak Nana memandangi Lizy dengan tatapan yang membulat dan juga seperti hendak mengatakan sesuatu kepada Lizy. Lizy menyadarinya, jadi ia langsung melihat ke arah Nana dengan tatapan yang bertanya.“Ada apa? Apa masih ada yang mengganjal dalam hatimu?” tanya Lizy sambil merapikan semua wadah yang ia bawa.“Aku penasaran…, bagaimana caranya diterima di keluargamu. Suamimu juga tampaknya sangat diterima baik sekali,” tanya Nana yang merasa sangat iri dan juga bisa dilihat bahwa dia seperti merasa tak tega sama sekali.Lizy terdiam sejenak sambil hendak menyiapkan jaw

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Mengertilah

    Lizy yang mendengar ibunya mengeluh itu sebenarnya merasa sangat jengkel sekali. Dia juga seorang ibu dan sama-sama seorang wanita juga. Tapi bisa-bisanya sang ibu malah berkata begitu.Di depan ruangan igd sang ibu mengomeli Loz berkali-kali meski sudah sangat diabaikan. Sayangnya suara ibu itu seperti menusuk ke dalam telinga. Karena Lizy juga merasa sangat kesal meski hanya dengan mendengarkannya.“Ibu tidak mengerti, padahal ini hari pentingnya, kenapa dia bisa-bisanya-““Bu!” Lizy menggertak karena merasa kesal sekali.Orang-orang yang ada di sana langsung menoleh ke arah Lizy dengan Ibu yang langsung terdiam dari omongannya yang tidak berarti sama sekali saat ini. Lizy merasa kesal meski hanya dengan mendengarkan saja.“Aku mengerti ibu kesal sekarang ini. Tapi, ibu tak pantas berkata begitu. Nana juga tidak mau hari pentingnya berada di rumah sakit. Apa ibu memikirkan bagaimana perasaannya kalau mendengar ibu mengatakan hal itu padanya?” Lizy mulai mengoceh karena tak bisa mena

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Pernikahan Loz

    Setelah perjalanan panjang karena adanya pertentangan dari keluarga pihak perempuan, akhirnya Loz bisa melangsungkan pernikahan meski secara tertutup atas permintaan keluarga perempuan.Meski sebenarnya terlihat beberapa pihak keluarga Lizy yang tidak senang, Lizy lebih melihat bahwasannya kakaknya tampak sangat menyukai pernikahan tersebut. Tampaknya tidak ada permasalahan bagi Loz saat itu.“Kamu merasa gugup?” tanya Lizy pada Nana, calon istri Loz.“Sedikit. Aku hanya merasa tidak enak hati pada Loz. Keluargaku sangat banyak menntut darinya. Pasti rasanya berat sekali menurutinya,” ucap Nana yang merasa sangat bersalah memberikan jawaban Lizy.“Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Loz ada dipihakmu, dan itu jelas jauh lebih dari cukup untuk kamu bisa berhadapan kedepannya,” ucap Lizy.Nana yang sedang mengenakan gaun pengantin dan duduk di depan cermin itu tersenyum menatapinya lewat pantulan cermin. Lizy membalas senyuman itu dan menepuk bahunya dengan pelan.“Jangan terlalu stres

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Berita Baik Namanya

    Tetapi, sayang sekali lelucon Adrian sama sekali tidak masuk ke dalam humor Loz yang sangat tidak garing tersebut. Jadi Lizy memilih menyiku sedikit Adrian agar tidak tertawa. Karena leluconnya tak mampu mencairkan suasana.“Tapi, kenapa kamu ke sini? Tak mungkin kamu datang hanya untuk menanyakan perihal tersebut, kan?” singgung Lizy.Loz yang tadinya khawatir tersebut kini mendadak berubah menjadi tegang dan tidak bisa bicara selama beberapa saat. Dia terpaku di tempatnya tak bisa mengatakan sepatah kata apapun selama beberapa saat.Lizy yang melihat keanehan itu jelas langsung merasa curiga sekali. Tak biasanya Loz akan berubah seperti ini dengan begitu cepatnya. Ini persis seperti bagaimana dia sebelumnya pernah datang dengan membawa perasaan bersalah kemari.“Ada apa?” Lizy mulai bertanya dengan suara yang halus kepadanya.Loz tampak merasa ragu hendak memberikan jawaban kepada Lizy. Kalau sepert ini, Lizy jadi makin yakin memang sengaja ada yang coba disembunyikan dan juga ditut

  • Dibuang Suami Egois, Dikejar CEO Bucin   Dramatis Sekali

    Luna yang sempat tak mampu menjawab itu ingin marah setelah mendengar jawaban Adrian. Ia tak puas sama sekali. Luna terlalu berlebihan dalam mengejar orang yang sudah dimiliki orang lain.Baru saja Adrian menarik Lizy dan hendak berjalan meninggalkan tempat. Mendadak saja Luna kembali mengejar dan kembali menghadang mereka berdua yang kini berdiri lagi.Wajahnya tersengal dengan emosi yang memuncak besar sekali. Sampai-sampai Lizy bisa melihat tatapan kebenciannya yang menyatu dengan rasa iri hati yang terlalu besar memandangi Lizy.“Aku tidak peduli, Adrian! Kamu harus jadi milikku! Dan itu mutlak! Tidak ada yang boleh memilikimu selain aku!” tegas Luna sambil memukul diri berkali-kali menegaskannya.Orang-orang yang ada di sana sudah memandangi mereka dan bahkan menyodorkan layar ponsel merekam kegilaan dari Luna. Keanggunan Luna yang tadi Lizy lihat sudah sirna. Kini ia berubah menjadi dirinya yang sebenarnya.‘Wow, dia kalau dipasangkan dengan Hito pasti sangat cocok sekali,’ bati

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status