Pagi itu, sinar matahari perlahan menembus tirai kamar, menandai awal hari yang baru. Nadia terbangun lebih dulu, seperti biasa, untuk menyiapkan sarapan bagi keluarganya. Namun, hari ini perasaannya lebih berat daripada biasanya. Sikap Indra yang sering berubah membuatnya semakin sulit membaca apa yang sebenarnya dirasakan oleh suaminya. Kadang Indra tampak peduli, terutama saat bermain dengan Reza, tapi di saat lain, ia seperti tenggelam dalam dunianya sendiri, jauh dari Nadia dan Reza.Setelah menyelesaikan sarapan sederhana—nasi goreng dan telur—Nadia melirik jam dinding. Masih cukup pagi, tetapi langkah-langkah kecil terdengar dari arah kamar Reza. Tersenyum, Nadia melangkah ke kamar anaknya untuk menemani Reza yang baru bangun. Dengan wajah yang masih mengantuk, Reza berdiri di pinggir tempat tidurnya, tangannya terulur ke arah Nadia."Reza sudah bangun ya?" Nadia menggendong putranya dan mengecup keningnya. "Ayo kita cuci muka, ya, b
Terakhir Diperbarui : 2024-10-27 Baca selengkapnya