Air muka Livia sontak berubah ketika nama Langit disebut. Ia tahu Lola tidak bermaksud buruk, namun rasa tidak nyaman tetap menyelimutinya."Saya bisa mengatur semuanya, Tante," jawab Livia tegas tapi tenang.Lola menatap Livia dengan kehangatan seorang ibu. "Liv, Tante ngerti kamu terbiasa mandiri, tapi kamu baru tiga bulan melahirkan. Kalau kamu terus memaksakan diri nanti kamu sendiri yang kewalahan.Livia menunduk, menggenggam sendoknya dengan erat. Ia sadar yang dikatakan Lola ada benarnya, namun hatinya terlalu berat untuk menerima bantuan, apalagi tinggal lebih lama di rumah itu.Rajendra yang diam sedari tadi, membuka suaranya. "Liv, Tante Lola cuma mau membantu, bukan bermaksud mengatur kamu. Soal terapi besok biar aku yang antar. Tinggalin Gadis di rumah. Dan tentang janji kamu pagi ini dengan orang lain, aku juga bisa mengantar dan menemani kamu."Livia terdiam. Sebenarnya janji yang ia maksud dengan seseorang hanyalah akal-akalan belaka agar ia diizinkan pulang ke rumah."
Last Updated : 2025-01-06 Read more