Home / Romansa / Wanita Kedua / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Wanita Kedua: Chapter 41 - Chapter 50

97 Chapters

Cemburu Tidak?

Beberapa hari berlalu.Anna sedang berada di meja kerjanya saat Vani masuk ke ruangannya tanpa mengetuk pintu. Hal biasa, tak membuat Anna merasa terganggu."An, sibuk? Ada yang mau aku kasih tahu ke kamu." Vani langsung masuk dan duduk di depan Anna. Ekspresinya serius, tidak seperti biasanya. "An, aku nggak tahu awalnya dari siapa, kayaknya dari group sebelah tuh lagi rame, tapi ada rumor kalau kamu sudah kasih informasi ke perusahaan lain."Mata Anna seketika terbelalak."Maksudmu informasi seperti apa? Kamu tahu sendiri mana nyampe aku ada pikiran seperti itu?"Vani mencodongkan tubuhnya dan mendekat pada Anna."Katanya kamu sudah memberi informasi kepada perusahaan lain yang membuat perusahaan kita kehilangan satu proyek!'"Apa? Masa sih, ada gosip kayak begitu? Justru aku sendiri baru tahu dari kamu," tegas Anna."Nah itu, aku sudah yakin sejuta persen kalau kamu nggak bakalan melakukan hal-hal seperti itu. Memangnya apa ada yang tahu hubunganmu dengan Pak Aditya An?""Aku belum
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

Istrinya Datang

"Semua sudah siap Anna."Suara Ibu Sari membuat Anna tidak dapat berkata-kata lagi untuk sementara waktu. Anna terlihat bingung dan ragu saat akan menyahutinya."Tidak bisakah di undur? Aku butuh waktu buat siapin mental dulu, Bu.""Tapi semuanya sudah di urus sama Pak Aditya, sama sekretarisnya juga itu siapa namanya ... Rahmah? Rahmat? Siapalah pokoknya. Itu sudah susah payah bolak-balik, mondar-mandir yang urus surat-surat, sewa macam-macam. Kamu cuma tinggal pilih mau baju yang mana, mau dimana tempatnya, siapa saja yang mau kamu undang. Sedangkan kamu sibuk sendiri dengan pekerjaanmu. Niat mau kawin nggak, sih?!" sahutan kesal Bu Sari."Waktu satu bulan itu singkat sekali ibu. Salah sendiri, ngajak kawin tapi waktunya cuma sebulan. Pekerjaanku kan juga nggak bisa di kesampingkan." Anna cemberut, lalu duduk dengan tangan bersedekap dan ekspresinya lesu."Kan cuma menikah secara agama saja. Nggak pake ribet. Pak Aditya sudah berjanji, kalau minggu depan akan mengajukan proses media
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

Kirana Dan Jessica

Saat di dalam kamar pribadi milik Aditya, Anna memandang ke setiap sudut ruangan. Dalam kamarnyapun desain monocrome mendominasi, seperti warna klub sepakbola favoritnya. Dengan bentangan pembatas kaca yang lebar, sehingga dapat leluasa melihat ke arah luar. Baru kali ini Anna melihat kamar pribadi pria itu. Kamar yang masih rapi, tempat tidurnya juga rapi, belum di tiduri malam ini pikir Anna. Terbesit bayangan dia akan tidur di tempat tidur itu juga dengan Aditya."Nggak. Nggak ah! Jangan bayangin itu!" gumam Anna untuk dirinya sendiri.Furniture dominasi warna hitam dengan perlengkapan tidur berwarna putih. Tidak banyak pemanis penghias di dalam kamar, tapi pandangan Anna tertuju pada sesuatu di atas nakas samping tempat tidur. Mata Anna terbelalak dan mulutnya menganga, tapi segera di tutupnya. Anna tak percaya melihatnya tapi juga merasa senang.Terdapat frame foto warna putih dan dirinyalah di dalam foto itu. Foto saat mereka berada di Korea. Foto ketika di Nami island, saat di
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Hanya Aku Laki-Laki Untukmu

PLAK!Tamparan keras mendarat pada pipi Anna, hingga dirinya hampir terjatuh, sehingga niatan menyapa Jessicapun di urungkannya."Jessi!" Bentak Aditya."Nggak apa-apa. Aku nggak apa-apa, Mas." Anna berusaha menahan tubuhnya yang sempat limbung. "Nggak apa-apa, bener. Kalau memang ini membuatnya puas." Pertahanan Anna jatuh, dia hanya sanggup menunduk menghadapi wanita di hadapannya dengan mata berkaca-kaca."Jessi, tidak seharusnya kamu melakukan itu! Aku sudah peringatkan, jangan salahkan dia!"Melihat Aditya lebih memihak pada Anna, Jessica semakin terbakar emosi. Di tarik kaos Anna dan mengibas-ngibaskan tubuh Anna."Kamu sadar nggak sih! Kamu sudah merebut orang yang aku cintai Kamu itu cuma pelampiasan Aditya! Dia suamiku!""Jessi, sudah ... sudah ... hentikan."Aditya melepaskan cengkeraman Jessica pada Anna dengan berkata lembut. Coba di tahan emosi yang semula keluar.Jessica sekarang dalam pelukan Aditya, di lampiaskan semua tangisannya."Sudahlah. Tenangkan dirimu." Aditya
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Kamu Akan Jadi Milikku, Kirana

Mata Aditya menatap Anna tajam."Anna, apa ada sesuatu yang tidak aku ketahui? Dari tatapan lesumu itu, sepertinya kamu nggak terlalu antusias, dan sebenarnya dari kontrak pernikahan yang kau buat, ada beberapa hal yang membuatku berpikir kalau itu bukan biasanya dirimu."Anna memperhatikan pandangan Aditya padanya, ada kilatan yang membuat Anna bergidik. Tiba-tiba Aditya begitu menakutkan.Anna tahu, Aditya sedang mencoba membaca pikirannya, tapi juga tidak seperti biasanya. Anna jadi ketakutan. "Oh, nggak ada apa-apa, kok." Anna mencoba meyakinkan, tapi sepertinya Aditya tidak percaya dengan jawabannya."Apa soal uang tunjangan?""Bukan. Aku kira itu tidak seberapa buatmukan. Kalau soal di rahasiakan dan berakhirnya itu semua, itu karena aku hanya ingin kepastian secara hukum. Itu saja." Anna menjawab dengan meringis. Kemudian dia alihkan pandangan pada kebaya pengantinnya. Berharap Aditya juga meresponnya karena Anna berusaha mengalihkan pembicaraan. "Itu ... aku akan membawanya, a
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Deal!

Saat Hari pernikahan Anna dan Aditya.Anna mengambil napas panjang. Dia gugup setengah mati di hari pernikahannya dengan Aditya. Mungkin bukan suatu pernikahan yang megah, tapi justru karena di adakan secara privat, Anna justru menjadi sangat gugup.Dengan mengenakan kebaya putih simple nan mewah, dan riasan natural, membuat Anna cantik di hari istimewanya ini.Anna diam membeku di depan cermin. Dia berpikir bagaimana bisa menerima cinta Aditya dan dalam hitungan hanya beberapa jam lagi dia akan menjadi istrinya.Anna membayangkan hari-harinya nanti menjadi seorang istri dari pria yang di kenalnya dingin dan kaku.Sebenarnya, bukan pernikahan yang seperti ini yang di impikannya. Pernikahan sejati dengan seorang pria yang tidak sedang menunggu proses cerai.Anna menutup matanya, rasanya dia merasa iba pada dirinya sendiri. Merenungi nasibnya yang akan menjadi istri Aditya, tapi Anna juga merasa geli karena bagaimanapun juga, tak di pungkiri dirinya ini sangat mencintai Aditya.Anna mer
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Inginkan Lebih

"Istrinya adalah miliknya, dan karena ini rumahnya, maka aturan harus sesuai dengan yang dia inginkan."Anna mencoba mencerna perkataan Aditya barusan. Matanya mengerjap beberapa kali, di pikirkan cepat jawaban apa yang tepat."Baiklah," putus Anna. "Tapi, kamar itu jadi teritoriku. Kamu tidak boleh keluar masuk sesukanya.""Kamar itu bagian dari rumahku, bukan?" Mulut Aditya mengerucut. "Tapi, nggak apalah, ini kuanggap sebagai pengecualian.""Terima kasih." Anna balik badan dan masuk ke dalam kamar barunya, tanpa mempedulikan Aditya yang masih berdiri menunggunya.Di dalam kamar, Anna langsung menghujamkan tubuhnya pada tempat tidur, dari tengkurap berganti terlentang."Huff! Apa mau laki-laki itu sekarang setelah aku jadi istrinya? Aku jadi takut sekali dekat dengannya."Anna teringat akan sesuatu. Kontrak pernikahan masih di pegang Aditya. Dia ingin meminta padanya dan memastikan kalau dia benar-benar menandatangani. Annapun terpaksa keluar kamar walaupun enggan.Di buka sedikit d
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Aku Suaminya!

Hari-hari dan di waktu malam hari, Anna dan Aditya lewati hanya dengan maksimal berpelukan sebelum berangkat tidur. Tidak lebih, karena Anna belum menginginkannya.Sedangkan Aditya menghargai kemauan Anna sementara ini. Di sabarkannya, agar Anna merasa nyaman, dan melakukan hal lebih tanpa berkesan sebuah paksaan.*Suatu malam."Capek banget," gerutu Anna di malam hari sepulang kerja. Sudah hampir seminggu ini dia menikah dengan Aditya, tapi Anna sendirian di rumah. Sejak hari senin, Aditya harus keluar kota mengurus bisnisnya, di temani oleh Rama.Anna bersandar pada tempat tidur. Dia membayangkan lagi apa yang membuat dirinya merasa capek hari ini. Anna memejamkan mata. Gara-gara harus menuruti keinginan Aditya yang meminta laporan keuangan selama 3 tahun terakhir perusahaannya, pikiran Anna tidak karuan.Ada rasa bersalah, tapi juga galau teringat apa yang sudah di lakukan Alan padanya. Kalau saja Dani tidak bersedia membantunya tadi, tentu dia tidak bisa mendapatkan laporan itu.
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Tidur Bersama

Di dalam mobil dalam perjalanan pulang.Suasana hening melanda untuk beberapa menit.Anna tahu Aditya merasa kecewa, karena dirinya pergi dengan Dani.Anna mengeluarkan amplop coklat besar, dan menunjukkan pada Aditya."Ini, laporan keuangannya. Dani cuma membantu, karena biar nggak ada yang curiga kalau Dani mau kasih berkas ini, ya sudah, kita akhirnya buat janji ketemuan di luar tadi."Aditya hanya menoleh sebentar, tapi belum ada respon darinya.Anna melanjutkan lagi."Ehmm, dia yang pilih tempatnya dan aku minta pulang. Tadinya mau diajak melantai, tapi aku nggak mau karena nggak bisa dansa. Minta pulang, terus kamu datang."Karena gemetaran dan menahan rasa pusingnya, Anna berbicara tak terarah."Kamu pusing?" Aditya bereaksi setelah melihat Anna memejamkan mata."Habis minum apa?" tanyanya lagi."Non alcohol. Tapi, rasanya seperti kopi, jadi tadi kuhabisin," jawab Anna masih memegang keningnya."Itu pasti liqor, ada alcohol, walau dikit." Terang Aditya. "Nggak kapok di bohongin
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Sampai Nanti Malam

"AAAA."Teriakan Anna segera saja mengagetkan Aditya, sehingga dia terbangun dengan tergagap."Anna. Ada apa kamu teriak?!" tanya Aditya tak percaya."Apa yang sudah aku rasakan barusan?" tanya Anna pada dirimya sendiri."Apa?""Pada..." Anna berusaha mengumpulkan nyawanya. "Ah, lupakan. Aku mandi dulu."Anna tiba-tiba saja buru-buru keluar dari kamar Aditya.Pria itu memandang Anna dengan keheranan."Kapan kamu akan mengerti Anna ... Anna." Ekspresi Aditya menegang kemerahan di wajah, juga menggeleng-gelengkan kepala, kadang tak mengerti bagaimana begitu polosnya Anna.Aditya lalu menghela napas dan menghembuskannya dengan menyembulkan pada mulutnya."Ngerti nggak sih, aku ini laki-laki sejati!"Aditya lalu menghempaskan tubuhnya pada kasur dan menutupnya dengan selimut dengan perasaan kesal.*Sesampai di kantor.Anna duduk terdiam di kursi kerjanya. Dia melihat ke arah meja kerja Vani yang terlihat dari ruangannya. Anna menunggu kalau saja Vani datang tergopoh-gopoh padanya dan mem
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status