Beranda / Romansa / Wanita Kedua / Bab 31 - Bab 40

Semua Bab Wanita Kedua: Bab 31 - Bab 40

97 Bab

Oppa Korea

Anna masih mengerutkan dahinya. Di cerna lagi ucapan Aditya barusan."Maksudnya, kamu yang seharusnya di salahin itu bagaimana ya, Mas?" ulang Anna dengan polosnya."Yang kamu lakukan hanya menuruti apa yang kamu rasakan, Anna. Jangan kamu bohongi dirimu sendiri. Kamu harus jujur, jangan pernah pungkiri setiap apa yang kamu rasakan.""Ma maksudmu, Mas?" Anna memiringkan kepala sambil satu alisnya naik. Anna memang benar-benar tidak mengerti."Kamu juga mencintaiku, iya kan Anna? Kenapa sulit sekali bagimu mengatakan hal itu padaku, hah? It's just a simple thing, Anna. You just say Yes I love you too, Aditya. That's all!"Nada bicara meninggi sekaligus geregetan dari Aditya, justru buat Anna cemberut."Mungkin bagimu sesimple itu, tapi tidak bagiku, Mas!" sahutan kesal Anna."It's simple, Anna. Kita bisa pikirkan bersama apa yang harus kita lakukan selanjutnya, dengan adanya masalah-masalah yang akan kita hadapi nantinya." Aditya yang sudah berpengalaman berumah tangga, jadi sudah tahu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-28
Baca selengkapnya

Masih Belum Menyerah

Di dalam kamar sebuah unit apartment.Setelah berhasil keluar dari unit kondominium milik Aditya, Anna duduk di tempat tidurnya, tetap saja tak dapat memejamkan mata. Kedua kakinya menekuk, dagunya di sandarkan pada kedua lututnya, kedua tangannya melingkar memeluk lututnya. Di depannya terpampang sebuah brosur perjalanan ke Korea yang di berikan Aditya.Anna tidak habis pikir, bagaimana Aditya bisa nggak ngerti-ngerti juga kalau dirinya sudah menolak cintanya secara terang-terangan. Tapi justru sekarang Aditya menawarinya untuk bepergian ke Korea, dan boleh saja mengajak temannya, Vani.Anna tidak heran bilamana Aditya beranggapan Vani adalah teman dekatnya, karena memang itu keahlihannya. Dengan kontak mata dan senyuman antara dirinya dan Vani saat itu, membuat Aditya berkesimpulan kalau mereka berdua adalah teman dekat. Aditya memang mempunyai kemampuan analisa yang kuat."Kenapa perjalanan bisnisnya pake ngajak-ngajak? Memangnya aku sekretarisnya? Dan mengapa di suruh ajakin Vani
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-28
Baca selengkapnya

Pengen Tapi Gengsi

"Korea ... Gengsi ... Korea ...Gengsi. Pengen ke Korea tapi gengsi."Anna merutuki dahi dengan jari-jari tangan kirinya pada meja kerja, menimbang-nimbang keputusan apa yang akan di ambil dengan tawaran Aditya. Hati berkeinginan agar tetap teguh pada pendirian, tidak akan mau di dekati laki-laki yang masih beristri itu. Tapi pikirannya juga nggak bisa lepas dari bayangan bertemu oppa-oppa korea langsung di negaranya."Dia kan menyebutnya sebagai reward, jadi bukan sepenuhnya di sebut sogokan biar aku berubah pikiran, kan?" Anna terus menimbang-nimbang."Tapi apa anggapannya nanti? Di kasih iming-iming seperti begini, aku langsung luluh. Nanti dia berpikir kalau hatiku cuma seharga negara korea? Tapi masalahnya, aku juga mau kesana?"Di ambil ponselnya, berencana menanyakan langsung pada Aditya, dicari namanya 'Cowok Judes'.Di timang-timang ponselnya sendiri. Anna masih bimbang dengan kata-kata yang akan di ucapkannya pada lelaki itu. Membayangkan mendengar Aditya baru berkata 'Ada ap
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-28
Baca selengkapnya

Aditya Atau Oppa-Oppa Korea?

'Lee Min Ho ... Ji Chan Wook ... BTS... beginikah rasanya ...'Bayangan aktor-aktor Korea pujaannya langsung terlintas. Selama ini, Anna hanya bisa membayangkan seandainya jadi lawan main di drama yang mereka bintangi.Dengan posisi kedua tangan bersentuhan langsung dengan dada Aditya, Anna dapat merasakan detak jantung Aditya yang seperti kuda berlari."Kamu menerimakukan Anna?" tanya Aditya lagi dengan suara lembut sembari tersenyum.Gagap Anna langsung naik stadium."A ... aku ... pengen pipis." Dengan rasa takut, Anna menatap Aditya, berharap dengan wajah memelas dan keadaan mendesak seperti ini, laki-laki itu mau melepas kunciannya."Bohong! Jawab dulu pertanyaanku," serang Aditya. Di rengkuhnya Anna lebih erat, lebih dekat dengannya, kali ini dengan lembut.Karena gerakan Aditya semakin dekat, dari bagian tubuh atas hingga ke bawah, membuat tangan Anna berkeringat dan luutnya lemah serasa tak bertulang. Konsentrasi hormon Norepinehimnya meningkat sehingga meningkatkan adrenalinn
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-28
Baca selengkapnya

Penguntit

Setelah beberapa saat. Penjemputan oleh Rama, hingga berada dihotel. Anna dan Vani mempersiapkan penampilan baru mereka.Pintu lift terbuka, Anna dan Vani keluar ke lantai dasar."Kata mas Rama tadi, kita temui mereka di lobby lounge. Pak Aditya masih ada tamu, tapi cuma bincang santai jadi kita nggak bakal nunggu lama. Mereka berdua sejak dari kemarin disini, hari ini pertemuan terakhir dengan para koleganya," jelas Anna dan di respon anggukan oleh Vani.Malam itu Anna bergaya santai, mengenakan T-shirt berlengan panjang dengan kerah turtle neck warna maroon dengan bawahan rok tartan merah dengan kotak-kotak putih beserta legging warna hitam, tidak lupa dipadukan dengan low boots, sehingga penampilannya mirip anggota girl band.Sedangkan Vani memakai t-shirt yang sama dengan Anna, tetapi berwarna hitam, di padu celana jeans dan juga low boots. Mereka juga telah mengubah penampilan rambut mereka, Anna dengan model layer berponi, dan Vani meluruskan rambut keritingnya."Kita niat bange
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-28
Baca selengkapnya

Aku Akan Menikahimu!

Tarian air mancur berwarna di Banpo bridge masih berlangsung.Anna membuka matanya perlahan-lahan."Gotcha! Kena kau Anna! Sekarang aku sudah tahu jawabannya!" sergap Aditya.Anna tertawa, dia teringat itu adalah kata-katanya saat ingin membalas perlakuan Aditya yang membuat dirinya kesal sewaktu di mall beberapa waktu yang lalu.Aditya semakin merengkuhnya, bersama menikmati tarian warna air mancur di jembatan Banpo. Annapun terbawa suasana yang emosional ini. Tidak menyangka pria di hadapannya mewujudkan impiannya, merasakan seperti dalam drama yang sering di tontonnya.Anna juga mengingat perkataan Aditya sewaktu dia datang ke kantornya. Bahwasannya dia tidak tahu pasti apakah mencintainya pada pandangan pertama, pertemuan kedua, ketiga atau seterusnya, tapi yang pasti saat bersamanya, dunianya yang lalu terasa hilang, hanya ada dia di hadapannya sekarang. Untuk sementara ini, pikiran itu cukup baginya.'Aku benci kehadirannya. Tapi keberadaannya membuatku mencintainya setengah mat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-28
Baca selengkapnya

Sekali Nggak Ya Nggak!

Korean Culture Street Bandara Incheon, Korea.Anna, Vani, dan Rama sedang menyaksikan atraksi budaya yang menampilkan tarian Buchaechum. Tarian tradisional khas dari Korea.Anna sempatkan melirik ke arah Aditya, yang sedang menunggu mereka di Paviliun Biseonru, sedang memperhatikan ponselnya dengan ekspresi muka serius, sehingga membuat Anna jadi terusik ingin cari tahu apa yang sedang di lihat oleh Aditya, yang sekarang resmi menjadi kekasihnya sejak semalam karena jawaban melalui balasan ciuman Aditya padanya di jadikan Aditya sebagai suatu awal dari sebuah keseriusan hubungan.Anna sengaja berjalan ke arah belakang posisi tempat yang diduduki Aditya saat kekasihnya ini masih menurunkan wajah dan sedang serius dengan ponsel yang ada di hadapannya. Bukan Anna namanya, kalau nggak keponya pake banget."Hai, serius sekali. Memangnya lihat apaan, sih?! Aku boleh tahu, nggak?" tanya Anna setelah berada di belakang punggung Aditya.Aditya terkejut dengan kehadiran Anna yang tiba-tiba suda
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-28
Baca selengkapnya

Aku Bukan Pelakor

Setelah mendapatkan jawaban kaku dari Aditya, Annapun pulang sendiri tanpa di antar Aditya. Hal ini di karenakan, Anna hanya mengatakan kalau ke Korea bersama teman-teman kantor, bukan karena pergi hanya ber empat saja dengan Aditya, Vani, dan Rama. "Ibuuu ... Al ... aku pulang!" Teriak Anna setelah masuk ke dalam unit apartment. Dua orang yang dia cintai yang di tuju. Wajahnya ceria, berbeda sekali ketika akan berangkat ke Korea. Waktu itu Anna banyak melamun, dan kelihatan tidak terlalu antusias. Tapi saat ini aura bahagia menghiasi wajah Anna. Dua orang di maksud Anna sedang duduk di meja makan. Mereka berdua memandang Anna dengan tatapan diluar dugaannya. "Aku datang ... apa nggak ada yang menyambutku?" Anna menaruh koper dan tas yang di bawanya, lalu mendekat ke ibu dan adiknya. "Tapi kenapa ekspresi kalian seperti itu?" Anna menatap ibu kemudian ke adiknya, bergantian hingga berkali-kali. "Ibu ... Al?" tanya Anna sekali lagi. "Duduklah. Ibu mau tunjukkan sesuatu padamu,"
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-28
Baca selengkapnya

Aku Akan Menikahimu

Dalam kegalauan ini, Anna yang sebenarnya masih sangat lelah karena baru saja sampai di rumah, namun sudah mendapat sambutan yang sangat tidak dia harapkan.Setelah mengambil napas panjang, Anna bangkit dan membuka pintu kamar, di ambilnya sesuatu dari laci dan keluar dengan baju yang belum ganti, tanpa berkata apa-apa atau berpamitan pada ibunya yang masih berada di dalam kamar.*Di bagian lain gedung apartemen.Aditya duduk di sofa di depan TV sambil merenung. Acara TV sepakbola yang riuh tak membuat Aditya tertarik untuk melihatnya. Justru jendela kaca di hadapannya yang jadi pusat perhatian Aditya. Bukan jendela itu secara langsung, tapi pada momen beberapa hari yang lalu, dimana dia sedang berbicara dengan seseorang di sana.Kemudian, Aditya teringat akan sesuatu, sehingga segera saja di ambil ponsel yang tergeletak di atas meja.Aditya memandangi apa yang sebenarnya sudah dia lihat beberapa menit yang lalu. Sesekali alisnya mengkerut. Ditatap terus layar ponselnya tersebut. Adi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-28
Baca selengkapnya

Menikah Secepatnya!

"Menikah?"Anna masih belum yakin dengan apa yang di dengarnya. Baru saja dia menerima cinta Aditya, kemudian ragu kembali karena kejadian foto mereka di Korea, tapi sekarang Aditya justru ingin menikahinya."Kamu ngomong begitu pake mikir nggak Mas?""Kamu yang bilang kan kalau takut terjadi apa-apa sebelum menikah? Sekarang, aku menawarkan apa yang jadi jawabannya, kamunya masih ragu juga. Kenapa nggak pernah konsisten sih sama ucapannya sendiri?!" Jawab Aditya kesal."Bukannya nggak konsisten, cuma kan kita baru jadian. Lalu, bagaimana dengan pernikahanmu sendiri?"Aditya menghela napas."Karena itulah, mungkin sementara waktu kita belum bisa menikah secara hukum, jadi mungkin secara agama dulu saja. Bagaimana menurutmu?"Anna merenung sejenak, menatap ke arah lain bukannya menatap Aditya. Masih berdiri menjauh, tak mau mendekat meski topik obrolannya serius."Aku..." Anna jadi mengingat wajah ibunya yang saat ini mungkin saja masih menangis di kamar, lalu Anna beranikan menatap la
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status