Home / Pendekar / Beauty Lies in the Eyes / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Beauty Lies in the Eyes: Chapter 11 - Chapter 20

35 Chapters

Pertemuan dan Kenangan Masa Lalu

Pangeran Xiao Zhi yang tidak suka belajar ilmu bela diri memilih untuk kabur dari istana dan bersembunyi di Hutan Qingshan yang sering digunakan untuk berburu Kaisar. Hutan berburu itu adalah tempat persembunyian Pangeran Xiao Zhi untuk belajar dan menghafal semua pelajaran yang diberikan Guru Agung padanya. Di sanalah dia bisa menenangkan diri dan bersantai tanpa ada orang yang mengganggunya. Namun, saat Pangeran Xiao Zhi sedang menikmati membaca antologi puisi serta beberapa karya hukum yang berkaitan dengan Kerajaan Liang, tiba-tiba terdengar suara tangisan dari dalam sumur. Ia menebak jika suara tangisan itu berasal dari hantu perawan yang kerap menjadi pembicaraan di kalangan pelayan istana. Jadi dia memilih untuk mengabaikannya dan tetap bersantai di bawah pohon plum.Pangeran Xiao Zhi meyakini bahwa suara yang terdengar bukanlah tangisan hantu perawan yang tidak berhasil menikah, melainkan ulah seseorang yang berniat untuk menakut-nakuti orang lain. Kemungkinan orang itu tidak
Read more

Ketua Balai Neraka yang Sesungguhnya

"Lapor Yang Mulia, Selir Agung ingin bertemu dengan Yang Mulia sekarang," ucap Kasim Agung sambil memberikan hormat dan salam pada Kaisar. "Katakan padanya jika hari ini aku tidak ingin bertemu dengan siapapun," titah Kaisar yang sedang bermain catur sendirian. "Tapi Selir Agung ingin.... " Perkataan Kasim Agung langsung dipotong dengan kasar oleh Kaisar. Kaisar yang semula tidak menatapnya langsung menatapnya dengan tajam dan kasar. "Bukankah aku sudah mengatakannya bahwa aku tidak ingin bertemu dengan siapapun sekarang? Jadi kenapa kamu masih saja memaksaku untuk bertemu dengan Selir Agung? Apa kamu ingin dihukum, hah?" bentak Kaisar yang bangkit dari kursinya dan menghampiri Kasim Agung yang tertunduk dengan badan gemetar. Kasim Agung langsung bersujud. "Maafkan kelancangan hamba, Yang Mulia. Hamba akan memberitahu Selir Agung jika Yang Mulia sudah tidur," ucap Kasim Agung yang kembali memberikan hormat dan salam kepada Kaisar, kemudian meninggalkan kamar Kaisar dengan langkah
Read more

Dalang di Balik Pembunuhan

"Aku memberikan dukungan kepada kalian bukan untuk mendapatkan kegagalan, tapi untuk mendapatkan kemenangan. Andai aku tahu jika putrimu itu tidak berguna, aku tidak akan membantunya untuk menjadi selir istana. Ah, kalian benar-benar telah mengecewakanku," ucap Putri Xiao Fang Fei sambil menatap tajam Shen Mu Chen yang setengah berlutut padanya. Meskipun Shen Mu Chen memiliki status sebagai pangeran dari Kerajaan Huanxi, namun di hadapan Putri Xiao Fang Fei, ia hanya dianggap sebagai budak karena kekayaan dan status tinggi yang ia dapatkan sekarang berasal dari sang putri. Putri Xiao Fang Fei adalah putri sulung Kaisar yang keberadaannyaseakan terlupakan. Meskipun kontribusi dan pencapaiannya di Kerajaan Liang sangat mengagumkan, namun ia tak pernah dihargai atau diakui oleh sang Kaisar. Bahkan ketika ia dijadikan sandera oleh Kerajaan Huanxi pada usia lima tahun, sang Kaisar menolak untuk menyelamatkannya dan enggan memulai perang. Sebaliknya, ia lebih memilih untuk mencapai kesepa
Read more

Perjamuan Istana

Telah menjadi tradisi turun-temurun bagi keluarga kerajaan untuk mengadakan upacara penyambutan atau merayakan pernikahan anggota keluarga mereka dengan menggelar jamuan yang mewah. Acara kerajaan ini umumnya dihadiri oleh semua anggota kerajaan. Mereka biasanya memberikan hadiah kepada anggota kerajaan yang menikah dan memberkati wanita yang menjadi istri mereka.Namun, pada pagi ini, perjamuan kerajaan hanya dihadiri oleh sebagian pangeran dan beberapa selir mereka. Mirisnya lagi, hadiah yang mereka berikan kepada Shangguan Mai bukanlah barang berharga atau mewah, bahkan ada yang tidak memberikan hadiah. Ah, ini sungguh penghinaan besar bagi Shangguan Mai. Mereka sama sekali tidak menganggap Shangguan Mai bagian dari mereka.Meskipun demikian, Shangguan Mai tidak memperdulikan hal itu karena kehadirannya dalam acara perjamuan kerajaan bukanlah untuk memperoleh hadiah, melainkan untuk mencari kesempatan berbicara dengan Kaisar. Jika ia dan Pangeran Xiao Zhi berniat untuk meninggalkan
Read more

Perjalanan ke Gunung Shu

Malam ini, Pangeran kesembilan dan Shangguan Mai akan berangkat ke Gunung Shu. Mereka sudah menyiapkan semuanya, termasuk menyembunyikan Kasim Du ke dalam kereta. Tubuh pria tua itu diikat dengan sangat kuat dan dimasukkan ke dalam peti yang dirancang seperti peti untuk menyimpan pakaian. Sebelumnya, Su Yan Li sudah membantu Shangguan Mai untuk menyelundupkan Kasim Du ke dalam istana tanpa diketahui oleh siapapun. Su Yan Li membawa Kasim Du bersama dengan harta sitaan yang diserahkan kepada Kaisar. Pria tua itu disembunyikan di antara tumpukan harta sitaan yang dibawa ke istana. Harta sitaan ini berasal dari harta milik pejabat korup yang sudah dijatuhi hukuman oleh balai neraka. Selama ini KasimDu disembunyikan di penjara balai neraka dan dijaga secara pribadi oleh Su Yan Li. Pria tua itu dibiarkan tertidur selama dua hari dan terus diberikan serbuk bius agar tidak terbangun. Hal ini dilakukan untuk mencegah Kasim Du kabur dari sana atau mencoba menghubungi tuannya dan memberikan i
Read more

Pertemuan Shangguan Mai dan Jia Yue

Arus sungai di Gunung Shu sangat deras, ditambah dengan perangkap mematikan yang terpasang di atasnya membuat seseorang akan sulit atau bahkan tidak ada yang mampu menyebranginya. Jika ada seseorang yang tetap memaksa untuk menyebranginya, tubuhnya akan terpotong-potong oleh benang besi yang sangat tajam yang bergerak mengikuti arus sungai. Jika tidak terkena benang besi yang sangat tajam, orang itu akan menghirup asap beracun yang akan keluar ketika kakinya tidak sengaja menyentuh air. Di sebrang sungai inilah markas rahasia pembunuh Sungai Kegelapan berada. "Turunkan aku! Aku akan menyebrangi sungai ini seorang diri saja. Aku masih merasa kesal denganmu," ucap Shangguan Mai sambil menatap tajam Pangeran kesembilan yang masih menggendongnya. "Lagi pula kamu sekarang juga membawa Kasim Du di pundakmu jadi aku tidak mau merepotkan dan membebanimu lagi," tambahnya membuat Pangeran kesembilan segera menurunkannya di atas perbatuan. "Apa kamu yakin? Sungai ini tidak mudah untuk dilew
Read more

Permainan Kucing dan Tikus

Di penjara bawah tanah, Kaisar dan Jenderal Shangguan sedang bermain catur. Kaisar tampak senang saat melihat bidak catur milik Jenderal Shangguan mulai terpojok, tetapi senyumnya seketika hilang saat semua bidaknya hampir termakan oleh bidak Jenderal Shangguan yang terpojok. Strategi yang digunakan oleh Jenderal Shangguan ini dikenal dengan "menangkap kucing dengan menjadi tikus", yakni berpura-pura menjadi pihak yang lemah dan kalah padahal sebenarnya dialah yang mendominasi permainan. "Meskipun aku sudah bermain catur denganmu selama 30 tahun, tapi aku tidak pernah bisa mengalahkanmu. Kamu benar-benar pemain catur yang kejam, Shangguan Heng," ucap Kaisar saat seluruh bidaknya telah habis dimakan oleh bidak Jenderal Shangguan. Jenderal Shangguan menatap Kaisar dengan penuh kontemplasi sambil menikmati sepotong kue bunga persik yang tersaji di meja. Meskipun saat ini Jenderal Shangguan telah dijatuhi hukuman mati, tetapi ia tetap merasakan kenikmatan dan kemewahan di balik jeruji p
Read more

Bidak Lain

Suasana di balai neraka terasa begitu suram dan tegang setelah Su Yan Li memulai interogasi terhadap para pengikut Shen Mu Chen yang terlibat dalam pengumpulan kekayaan dan dana untuk memulai perang. Mereka telah secara diam-diam mencetak uang palsu dan membuat senjata dari hasil tambang ilegal. Kejahatan mereka sebanding dengan pemberontakan terhadap Kaisar.Namun, meskipun sudah banyak mendapatkan penyiksaan, para pengikut setia Shen Mu Chen tidak mau mengaku dan tetap diam. Mereka tetap bersikeras untuk melindungi Shen Mu Chen dan memilih untuk bertanggung jawab atas kesalahan mereka sendiri. Bahkan sebagian dari mereka memilih mati dalam penyiksaan daripada mengungkapkan kebenaran. Ternyata apa yang dikatakan oleh Shangguan Mai memang benar bahwa akansulit untuk membuat mereka membuka mulut karena kesetiaan mereka kepada Shen Mu Chen dan orang yang mendalangi ini semua sangat luar biasa. Inilah sebabnya mengapa Shangguan Mai tidak mengizinkan Su Yan Li untuk melakukan interogasi
Read more

Kucing dalam Permainan Catur

Di Paviliun Yue Ge, Putri Xiao Fei Feng sangat kesal karena tidak berhasil menyingkirkan Pangeran kesembilan dan mengkambinghitamkan Shangguan Mai sebagai pelakunya. Akhirnya, dia memecahkan beberapa porselen untuk mengekspresikan kemarahannya. Dia sungguh tidak dapat menerima kegagalan pertamanya.Putri Xiao Fei Feng juga harus menanggung banyak kerugian akibat tambang ilegal yang selama ini menjadi sumber kekayaannya dan dana untuk memulai peperangan telah hancur. Keruntuhan tambang pribadinya ini telah membuat rencananya untuk mengumpulkan pasukan dan memulai peperangan menjadi berantakan.Usahanya untuk merebut takhta kerajaan dari ayahandanya telah hancur karena sumber dana yang digunakan untuk memulai peperangan sudah dimusnahkan oleh Su Yan Li. Hal ini sungguh membuat Putri Xiao Fei Feng semakin marah. Rasanya sekarang dia ingin melemparkan semua barang yang ada di kamarnya. Bagaimana bisa Su Yan Li mengetahui tentang tambang ilegalnya padahal selama ini dia sudah merancang dan
Read more

penyambutan Shangguan Mai

Saat Shangguan Mai tiba di markas rahasia pembunuh Sungai Kegelapan, seluruh anggota pembunuh Sungai Kegelapan memandangnya dengan aneh dan tajam. Mereka merasa heran bagaimana bisa orang yang telah banyak melenyapkan saudara mereka bisa datang ke sini dan terlihat akrab dengan Pangeran Xiao Zhi. Sebenarnya apa yang sudah terjadi? Mereka ingin bertanya, tetapi tidak ada satu orang pun yang berani menanyakannya pada Pangeran Xiao Zhi karena Jia Yue juga mendampingi mereka. Kelihatannya dia menerima kehadiran Shangguan Mai meskipun dari sorotan matanya tidak bisa bohong jika dia masih kurang suka dengan Shangguan Mai. "Aku mengerti jika sekarang kalian merasa terkejut dan tidak suka dengan kehadiran wanita ini di sini, tapi perlu kalian ketahui bahwa wanita yang dulu pernah menjadi musuh kalian kini telah menjadi istriku dan itu artinya sekarang dia telah menjadi nyonya kalian juga. Jadi aku harap kalian bisa menghormatinya meskipun itu masih sedikit sulit untuk dilakukan," ungkap Pang
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status