Semua Bab Beauty Lies in the Eyes: Bab 21 - Bab 30

38 Bab

Masa Lalu Shangguan Mai

Seketika belaian lembut dari Pangeran kesembilan membangunkan Shangguan Mai dari tidurnya yang pulas. Setelah pertarungan yang menguras tenaga sebelumnya, Shangguan Mai segera terlelap di ruangan yang kecil dan sempit, yang merupakan milik Pangeran kesembilan. Sebenarnya ruangan ini belum pernah disentuh oleh Pangeran kesembilan sebelumnya, karena dia jarang berada di markas Sungai Kegelapan. Dia lebih suka tinggal di Paviliun Yu Quan Ge, di mana terdapat pohon persik dan air terjun yang menakjubkan. Alasan Pangeran kesembilan memilih untuk tinggal di Paviliun Yu Quan Ge bukan hanya karena itu, tetapi juga untuk menghindari kecurigaan dari keluarga istana bahwa dia sebenarnya bukanlah seorang pria bodoh."Silahkan kembali beristirahat! Aku hanya ingin mengoleskan ramuan obat ini pada lukamu,"pinta Pangeran kesembilan dengan lembut sambil mengelus rambut Shangguan Mai.Dengan cara yang lembut dan sedikit menggoda, Pangeran kesembilan mengoleskan eliksir penyembuh pada luka-luka Shanggu
Baca selengkapnya

Menginterogasi Kasim Du

Di penjara Sungai Kegelapan yang gelap dan dingin kedua tangan Kasim Du diikat dengan rantai dan di bawah kedua kakinya terdapat bara api yang akan membakar kakinya ketika ia berusaha untuk memberontak atau melepaskan diri. Sudah dua hari Kasim Du ada di sana, namun belum ada tanda-tanda dia ingin membuka mulut, padahal tubuhnya sudah sangat tersiksa dengan penjepit besi yang menjepit tubuhnya. Dia memilih untuk tetap diam meskipun tubuh tuanya sudah tidak tahan lagi dengan semua penyiksaan yang ada."Inikah saat yang tepat untuk kita berbicara, ataukah kamu masihenggan mengakui hal-hal yang sebenarnya?"tanya Shangguan Mai sambil mendekati Kasim Du yang tampak sangat lemah. Kasim Du terlihat seperti dalam kondisi paling terpuruk, bahkan melebihi dari yang dapat dijelaskan.Kasim Du langsung mengangkat kepalanya dan menatap Shangguan Mai dengan pandangan tajam sambil tersenyum sinis. "Aku lebih baik mati di tempat gelap ini daripada harus berbicara padamu. Apa kamu tahu jika sebelumnya
Baca selengkapnya

Dalang dari Semua Kejahatan Terungkap

Dengan kasar, Shangguan Mai menyiram wajah Kasim Du dengana iruntuk membangunkannya. Kasim Du yang masih terpengaruh obat bius, perlahan-lahan membuka matanya dan terkejut karena merasa hidup dan bebas dari rasa sakit yang sebelumnya dirasakannya. Ini menandakan bahwa racun dalam tubuhnya telah hilang, suatu hal yang sangat tidak mungkin. Siapa yang telah berhasil menetralkan racun dalam tubuhnya? Orang tersebut pastilah seorang jenius karena mampu mengatasi racun mematikan yang diberikan oleh Putri Xiao Fei Feng. Ternyata, Kasim Du telah salah menilai Shangguan Mai karena wanita tersebut ternyata sangat keras kepala dan pantang menyerah. Dia tidak akan melepaskan Kasim Du sebelum memperoleh informasi yang diinginkannya."Mengapa ekspresi wajahmu terlihat begitu aneh? Apakah sekarang kamu sedang bertanya-tanya mengapa kamumasih bisa hidup, atau mungkin sedang memikirkan siapa yang telah menyelamatkanmu dari racun yang mematikan?Lebih baik jangan terlalu memikirkan hal itu karena yang
Baca selengkapnya

Pangeran Xiao Zhi Cemburu

Pangeran kesembilan dan Shangguan Mai telah menghabiskan hampir satu bulan penuh untuk mengumpulkan bukti terkait segala tindak kejahatan yang dilakukan oleh Putri Xiao Fei Feng. Mereka juga berhasil mengumpulkan bukti mengenai para pejabat dan anggota keluarga kerajaan yang memberikan dukungan terhadap tindakan keji yang dilakukan oleh Putri Xiao Fei Feng, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kasim Du. Akhirnya, saat ini semua bukti telah terkumpul dan lengkap, dan tibalah saatnya untuk mengungkapkan semua kejahatan yang dilakukan oleh Putri Xiao Fei Feng.Pangeran kesembilan tersenyum tipis saat melihat Shangguan Mai bermain air dengan kedua kakinya. Dia terlihat sangat cantik ketika tertawa riang karena air yang diusiknya tanpa sengaja membasahi wajahnya. Pangeran kesembilan segera mendekatinya ketika melihatnya berhenti bermain air dan bersandar di bawah pohon persik untuk menikmati sinar matahari yang hangat memancar ke wajahnya."Apakah sudah tiba waktunya bagimu untuk mene
Baca selengkapnya

Pertarungan Pangeran Xiao Zhi dan Su Yan Li

Dua hari berikutnya, Su Yan Li tiba di Paviliun Yu Quan Ge setelah menerima surat dari Shangguan Mai. Dia terpesona saat melihat Shangguan Mai tertidur pulas di atas pohon persik, wajah wanita itu disinari cahaya matahari yang masuk melalui air terjun di sekitarnya. Shangguan Mai terlihat begitu anggun dan lembut dalam tidurnya yang dipenuhi cahaya alami. Su Yan Li perlahan mendekatinya, menyelimuti tubuh Shangguan Mai dengan bayangan tubuhnya untuk melindunginya dari terik matahari. Senyum tipis terukir di bibirnya saat wanita itu membuka mata perlahan dan memandanginya dengan tatapan tajam."Apa kamu sedang tidak memiliki pekerjaan? Mengapa kamu menutupi cahaya matahari yang menyinari wajahku? Kamu benar-benar telah mengganggu tidurku, Su Yan Li," ucap Shangguan Mai dengan nada tajam, disambut dengan pandangan tajam dari Su Yan Li karena merasa bahwa Shangguan Mai kurang bersyukur, padahal sebelumnya ia bermaksud melindungi tubuh Shangguan Mai dari panasnya matahari. Mengapa wanita
Baca selengkapnya

Kematian Palsu Pangeran Xiao Zhi dan Shangguan Mai

Dua pekan berikutnya, Shangguan Mai bersiap untuk bertemu dengan Shen Ke Yi tanpa membawa Kasim Du seperti yang dijanjikan, namun dengan Li Jiancheng yang turut serta—seorang anggota terampil dari pembunuh Sungai Kegelapan yang mahir dalam seni penyamaran. Dengan keahliannya dalam merias wajah hingga menyerupai seseorang yang ingin ditirunya, serta kemampuan untuk menirukan suara orang lain, Li Jiancheng siap mendampingi Shangguan Mai dalam pertemuan yang direncanakandi hutan persik. Lokasi tersebut telah dipenuhi dengan berbagai perangkap rumit dan berbahaya yang telah dipersiapkan untuk menangkap wanita beracun yang diduga akan dibawa oleh Shen Ke Yi, dengan tujuan menghilangkan nyawa Shangguan Mai.Sementara itu, Su Yan Li dan Pangeran kesembilan tetap berada di Paviliun Yu Qian Ge karena berdasarkan pengakuan dari Kasim Du, Putri Xiao Fei Feng mungkin akan mengirim seorang pembunuh bayaran untuk mengakhiri nyawa Pangeran kesembilan. Oleh karena itu, Pangeran kesembilan memilih unt
Baca selengkapnya

Akhir dari Segala Kejahatan

Kematian Pangeran kesembilan dan Shangguan Mai telah menyebar ke seluruh ibu kota, memunculkan kejutan di kalangan elit, termasuk Kaisar dan Jenderal Shangguan. Jenderal Shangguan tak mampu mempercayai kabar bahwa putri tercintanya telah tiada. Namun, berdasarkan laporan mata-mata yang diterimanya, kenyataan pahit itu tak dapat disangkal; putrinya telah tiada dalam keadaan tragis. Saat ini, jenazahnya sedang dalam perjalanan kembali ke istana, ditemani oleh Su Yan Li bersama jenazah Pangeran kesembilan.Di dalam kegelapan penjara bawah tanah, Jenderal Shangguan merenungkan kesalahan yang telah dilakukannya. Seandainya saja ia tak terlalu rakus dalam mengejar pembunuh Permaisuri, mungkin putrinya tak akan mengalami nasib tragis ini. Ia menyesali ketidaktegasannya dalam menjaga putri dan putranya. Sebagai seorang ayah, ia merasa telah gagal dalam melindungi mereka karena kesetiaannya pada Kaisar telah mengorbankan kedua anaknya. Dahulu ia tak mampu menyelamatkan Shangguan Wen Xuan, dan
Baca selengkapnya

Pernikahan yang Manis

Dua bulan telah berlalu sejak insiden tragis tersebut, kediaman Shangguan kini dipenuhi dengan dekorasi dan perlengkapan pernikahan karena Shangguan Mai dan Pangeran kesembilan yang kini menjadi putra mahkota akan mengadakan pernikahan mereka sekali lagi. Sejak pagi, para pelayan istana telah tiba di kediaman Shangguan untuk merias Shangguan Mai agar terlihat memesona dan anggun.Shangguan Mai menatap Jenderal Shangguan dengan pandangan tajam ketika ayahandanya hendak mendekatinya karena ia masih merasa kesal dengan perlakuan sang ayahanda yang telah memanfaatkannya dan menipunya melalui pernikahannya dengan Pangeran kesembilan. Sejak kejadian tragis itu, Shangguan Mai belum berbicara dengan ayahandanya."Apakah kamu masih merasa kesal oleh keputusan ayahanda? Meskipun sebenarnya ayahanda telah mengatur pernikahanmu dengan pria yang sangat kamu impikan, bahkan hingga dua kali pernikahan. Seharusnya kamu bersyukur pada ayahanda," ucap ayahanda Shangguan Mai sambil mendekati Shangguan M
Baca selengkapnya

Generasi Muda: Konflik di Meihua Gong

Dua puluh tahun telah berlalu sejak Putra Mahkota Xiao Zhi naik takhta dan memerintah sebagai kaisar yang bijaksana dan adil. Di bawah kebijakan Ratu Shangguan Mai, Kerajaan Liang makmur dengan sistem meritokrasi yang membuka peluang bagi sarjana miskin untuk menjadi pejabat tinggi. Mereka diberi hak yang sama dengan anak pejabat istana untuk mengikuti ujian istana. Namun, bayang-bayang masa lalu tetap membayangi, khususnya dengan ketegangan yang belum terselesaikan dengan Kerajaan Huanxi. Dua Kerajaan itu masih terus bersaing dan melempar strategi untuk menguasai satu sama lain. *** Di tengah malam yang sunyi, di dalam Paviliun Yue Man Ting, istana Kerajaan Liang .... Putra Mahkota Xiao Zhaoyang melangkah hati-hati menuju kamar adiknya, Pangeran Xiao Wu Yan. Lampu-lampu lentera memancar samar, membentuk bayangan panjang di sepanjang koridor istana. Ia mengenakan pakaian tidur yang longgar dan sederhana, berbeda dari kemegahan yang biasa ia kenakan. Wajahnya tersembunyi di b
Baca selengkapnya

Cahaya Keadilan

Pengadilan terasa seperti perang tanpa senjata. Marquis Lai Luo Que, wajahnya merah padam, berusaha mempertahankan ketenangannya di tengah kerasnya tuduhan yang dilemparkan pada putranya. Sementara Cui Xing tampak tenang, dia sangat yakin jika ia akan memenangkan pengadilan ini dan menghukum Lai Yan. “Bukti apa lagi yang kau punya, hah? Putraku sudah membuktikan kelemahannya—itu saja cukup menunjukkan bahwa dia tak bersalah! Berhentilah memfitnah putraku, Nona Cui,” suaranya bergemuruh, bergetar oleh kemarahan dan ketidakberdayaan.Cui Xing, tetap tenang dan tersenyum tipis. "Kelemahan putramu, Marquis, adalah bagian dari bukti itu sendiri. Bukankah kau pernah bertanya-tanya, mengapa putramu kehilangan kemampuan untuk mempunyai keturunan?" Nada suaranya terdengar seperti sedang memberi tahu sebuah rahasia, namun penuh ejekan.Perkataan Cui Xing bagai petir di siang bolong, menghantam ruangan itu dengan keheningan. Marquis Lai terdiam, matanya terbelalak sejenak sebelum dengan cepat m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status