Home / Romansa / MASK-UP : Revenge for My Twin / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of MASK-UP : Revenge for My Twin: Chapter 31 - Chapter 40

64 Chapters

Bab 31 - Sabotase

Di dalam sebuah ruang pertemuan yang luas, panggung yang dirancang cukup megah dan lampu sorot yang menyala, Bethany berdiri di atas panggung tersebut dengan tatapan kosong. Dalam hatinya berpikir bahwa ia semakin dekat dengan keberhasilan project. Di sisi lain dalam hatinya, dia sangat merindukan saudari kembarnya. Perasaan bersalah terus menghantuinya. Perusahaan yang menyebabkan kembarannya menghilang, kini malah ia sokong menuju kesuksesan. "Apa yang kau pikirkan?" Sebuah tangan melingkar di pinggangnya dari belakang. Bethany menoleh, Alex sudah memeluknya dan membenamkan kepalanya di lehernya. "Alex. Hentikan," ucap Bethany dengan waspada. Mereka masih di depan publik. Dia tidak menyangka Alex akan seberani itu. "Mereka semua sudah pulang." Alex membalik tubuh Bethany untuk menghadap ke arahnya. Tatapannya kini tajam mencari jawaban melalui mata Bethany yang terlihat habis menangis. "Kau teringat Bella lagi?" tanya Alex dengan tangan yang sudah memegang pipi Bet
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

Bab 32 - Rela Berkorban

Dengan Alex yang tiba-tiba tubuh di hadapannya. Bethany hanya bisa menopang tubuh itu. Dia sangat lemas tapi berusaha untuk kuat menahan tubuhnya dan emosinya. Sekuat tenaga Bethany akhirnya berhasil membuat dirinya mengeluarkan suara. "Siapa pun tolong panggil ambulans!" Seorang wartawan di dekatnya langsung menghubungi panggilan darurat. "Alex. Please ... kau harus bertahan." Bethany masih memeluk Alex. Alex masih mengeluarkan suara erangan kesakitan. Bethany mulai menangis. Dia sangat takut kehilangan Alex. Beberapa saat kemudian, seorang paramedis menghampiri mereka dan melakukan pertolongan pertama pada Alex. Setelah dilakukan pertolongan pertama tersebut. Mereka menggotong tubuh Alex untuk masuk ke dalam ambulans. Paramedis lain menghampiri Bethany dan memeriksa keadaannya. "Kau tidak apa-apa?" tanya wanita paramedis itu. Bethany tidak menjawab pertanyaan tersebut. Dia hanya melontarkan pertanyaan balik. "Apa aku bisa ikut di ambulans itu?" Paramedis meme
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

Bab 33 - Diculik

Mobil di belakang sudah sangat tidak sabar. Terus menerus membunyikan klakson agar pemilik mobil yang Bethany naiki ini segera menjalankan mobilnya. "Shit! Katakan padaku nanti apa maksudmu dengan bukti itu." Danny kesal dengan David yang tiba-tiba saja duduk di kursi penumpang dan memberikan sebuah pertanyaan besar di benaknya. Bethany yang duduk di kursi belakang segera mengambil ponselnya dan mengirim pesan ke David. 'Bukti apa yang kau maksud?' David yang merasakan ponselnya bergetar segera mengambilnya dan melihat pesan masuk dari Bethany yang duduk tepat di belakangnya. 'Bukti yang bisa membuktikan bahwa kau tidak mencelakai Alex,' balasnya. Bethany membaca balasan dari David dan mengernyitkan dahinya. 'Aku memang tidak mencelakainya. Kau sudah gila? Aku ini pacarnya. Kenapa kau berkata seperti itu?' David mendesah pelan dan berusaha membahasnya secepat kilat. 'Aku tahu. Tapi orang lain berpikir kau yang mencelakai Alex. Kau lihat dua orang tua di ruma
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

Bab 34 - Peretas

Bethany masih terdiam di dalam mobil Danny yang melaju makin cepat. Bethany tidak sempat fokus pada apa yang akan menimpanya nanti. Saat ini dia hanya memikirkan kondisi Alex. Danny memutar mobilnya menjauhi pusat kota. Dia memasuki sebuah pemukiman yang cukup sepi dan berakhir memarkirkan mobilnya pada sebuah rumah sederhana di tengah hutan. "Ap-apa yang akan kita lakukan di sini?" tanya David kini merasa takut. "Turunlah. Aku tidak akan berbuat apa pun." Danny mematikan mesin mobilnya dan keluar dari mobil. Bethany dan David mengikutinya. Mereka melihat rumah yang sangat sederhana dan halaman yang cukup luas, dengan rumah bergaya peternakan Amerika. "Masuklah." Danny mengamati kedua staffnya tersebut dan menyuruh mereka segera masuk. Bethany dan David hanya mengikuti langkah Danny. Mereka melihat seorang wanita paruh baya memeluk Danny. Wanita itu tampak sangat terkejut atas kedatangan Danny. Tatapannya hampir seperti ingin menangis. Dia mencium pipi Danny beber
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

Bab 35 - Lokasi Persembunyian

Malam semakin larut, ketiga kolega tersebut masih duduk dengan suasana tegang. Terutama Bethany, yang baru saja menerima informasi bahwa ada orang yang berusaha untuk mencelakainya. "M-mencelakaiku? Jadi, orang yang menusuk punggung Alex, dia benar-benar berniat untuk mencelakaiku?!" tanya Bethany dengan tangan yang bergetar. Bethany langsung mengingat kembali kejadian pahit yang menimpanya hari ini. "Kau belum menghitung orang yang mengikuti kita saat kita menuju kantor polisi," tambah Danny. Memori Bethany langsung flashback ke kejadian beberapa saat lalu sebelum mereka tiba di rumah sederhana ini. "Jadi, itu alasanmu berbalik arah dan malah membawa kita ke sini? Kau tahu siapa dia?" tanyanya. Danny menggeleng kepalanya dan memasang raut wajah sedih. David berpura-pura batuk untuk mengarahkan kedua koleganya itu menoleh ke arahnya. "Kalian lupa alasan aku memaksa ikut dengan kalian?" Danny dan Bethany hanya mengerutkan kening. "Sudah kubilang bahwa aku memi
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

Bab 36 - Nostalgia

Setelah Betty mengetahui lokasi keberadaan Bethany dan David. Dia beserta Robert dan Vallery bergegas pergi untuk menemui kedua rekannya tersebut yang sedang bersembunyi dari polisi. Sementara Bethany mulai lega mendengar operasi Alex berjalan dengan lancar. Kini dia berada di kamar yang telah disediakan oleh Emily untuk dia menginap. Dia hanya berbaring menatap langit-langit kamar itu dengan tatapan kosong. Hari yang sangat buruk ini tidak mampu membuatnya untuk tidur terlelap di kamarnya. Dia sangat ingin menemui Alex. Memeluknya dan memastikan dengan matanya sendiri bahwa kekasihnya itu baik-baik saja. Tanpa sadar, Bethany melangkahkan kakinya ke keluar kamar. Dia melihat Danny sedang duduk di kursi taman. Sendirian dan tenggelam dengan pikirannya sendiri. Dia enggan mendekati Danny, mengingat perlakuan bosnya itu selama ini kepada dirinya dan timnya. Namun, terbesit ingatan bahwa Alex pernah mengatakan padanya bahwa Danny sangat dekat dengan Bella, kembarannya yang mas
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 37 - Saudara laki-laki

Keesokan jarinya, Bethany dan David kembali berkumpul di ruang makan rumah milik Emily, ibu dari Danny. Bethany melihat beberapa sandwich dam omelette di meja makan. "Duduk dan makanlah, kalian pasti lapar sejak kemarin kan?" ucap Emily dengan ramah. "Terima kasih. Kau sebenarnya tidak perlu melakukan ini,", jawab Bethany. Bethany dan David duduk di kursi yang mengelilingi meja makan. Mereka belum melihat Danny. Bethany mengintip sedikit ke arah lorong menuju ruang terdalam rumah tersebut. Emily melihat raut wajah David Dan Bethany yang kebingungan, dia tersenyum dan mengatakan. "Danny keluar sebentar." "Oh, kemana?" tanya David sambil memakan gigitan pertama pada sepotong sandwich di hadapannya. "Ke makam ibunya." David tiba-tiba tersedak, Bethany memberikan air ke rekannya tersebut. "Kau bilang, kau ini ibunya?" tanya Bethany berusaha mengkonfirmasi apa yang dia dengar kemarin. Emily mengeluarkan hidangan terakhir di atas meja. Sebuah mangkuk sup besar yang
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Bab 38 - Masa Lalu yang Kelam

Satu jam setelah Betty menerima kabar bahwa Alex telah sadar paska operasinya .... "Aku harus ke rumah sakit sekarang. Bagaimana bisa aku masih di sini? Alex pasti mencariku," ucap Bethany yang sedari tadi masih mondar-mandir dengan gelisah di kamar inapnya. "Tenanglah, apa kau tahu bahwa kau masih menjadi buronan polisi? Biarkan David dan Danny menyelesaikan urusan itu dulu agar kau bisa terbebas sebagai terduga pelaku," ujar Betty yang merasa iba dengan rekannya. "Apa kau dapat telepon lagi dari rumah sakit? Bagaimana kondisi Alex? Kenapa dia tidak segera menghubungiku?" tanya Bethany lagi. "Duduklah. Dia pasti akan menghubungimu nanti." Betty sebenarnya juga khawatir dan merasa heran dengan kekasih dari Bethany tersebut. Dia merasa ada yang janggal. "Bella, sebenarnya aku merasa ada yang janggal ketika menunggu di rumah sakit kemarin," ucap Betty. Bethany terkejut dan merasa tertarik mendengar kelanjutannya. "Apa maksudmu hal yang janggal?" "Saat kami menunggu
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 39 - Selain Bella Redwig

Emily masih memegang erat tangan Bethany. seolah tidak menginginkan Bethany untuk pergi meninggalkannya. Bethany tersenyum dengan ragu. Dia masih berusaha memproses apa yang ia dengar barusan. Mulutnya kini terbuka, siap untuk bertanya lebih lanjut. "Jadi, kau mengenal Bella? Apakah kau pernah bertemu dengannya?" tanya Bethany. "Ya, dulu Danny sering membawa Bella ke sini beberapa kali. Kalian sangat mirip. Pertama Kali melihatmu datang kemarin, aku pikir kau ini Bella. Tapi semakin lama kuperhatikan, kalian benar-benar berbeda. Cara bicara kalian juga berbeda." "Oh ya? Kapan terakhir kali kau bertemu dengannya?" tanya Bethany semakin penasaran. "Sekitar beberapa bulan lalu. Seingatku, di malam natal. Danny membawa Bella ke sini di malam natal dan merayakannya bersamaku. Dia sangat pandai membuat cake, Aku sangat terbantu olehnya menyiapkan pesta natal untuk para tamu waktu Itu." Emily tersenyum sambil mengingat momennya bersama Bella. Beberapa saat kemudian, Betty m
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 40 - Akhir dari Hubungan

Bethany tampak shock dengan pernyataan Betty yang mengatakan bahwa Alex benar-benar tidak ingin bertemu dengannya. Alex, kekasihnya benar-benar tidak mengizinkannya untuk menemuinya setelah menyelamatkan hidupnya. Bethany langsung berjalan cepat ke luar rumah sakit. Perasaannya sangat campur haduk. Antara kesal dan kekecewaan. Dia segera memanggil taksi. Setelah mengatakan tujuannya kepada supir taksi, tanpa sadar air matanya mulai turun. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Alex dan dirinya. Satu hal yang dia inginkan saat ini. Sebuah harapan. *** Satu jam berlalu semenjak Bethany dan teman-temannya pergi meninggalkan rumah sakit. Salah satu pria yang merupakan bodyguard Alex masuk ke dalam kamar Alex. "Mereka sudah pergi, Tuan," lapornya. "Bagaimana reaksi wanita itu, Gerard?" tanya Alex penasaran. "Maksud Anda, wanita yang bernama Bella Redwig itu?" tanya pria yang Alex panggil sebagai Gerard tersebut. "Ya. Dia yang kumaksud," lanjut Alex penasar
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status