Share

Bab 33 - Diculik

Penulis: Zenaira
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-11 23:46:34

Mobil di belakang sudah sangat tidak sabar. Terus menerus membunyikan klakson agar pemilik mobil yang Bethany naiki ini segera menjalankan mobilnya.

"Shit! Katakan padaku nanti apa maksudmu dengan bukti itu." Danny kesal dengan David yang tiba-tiba saja duduk di kursi penumpang dan memberikan sebuah pertanyaan besar di benaknya.

Bethany yang duduk di kursi belakang segera mengambil ponselnya dan mengirim pesan ke David.

'Bukti apa yang kau maksud?'

David yang merasakan ponselnya bergetar segera mengambilnya dan melihat pesan masuk dari Bethany yang duduk tepat di belakangnya.

'Bukti yang bisa membuktikan bahwa kau tidak mencelakai Alex,' balasnya.

Bethany membaca balasan dari David dan mengernyitkan dahinya.

'Aku memang tidak mencelakainya. Kau sudah gila? Aku ini pacarnya. Kenapa kau berkata seperti itu?'

David mendesah pelan dan berusaha membahasnya secepat kilat.

'Aku tahu. Tapi orang lain berpikir kau yang mencelakai Alex. Kau lihat dua orang tua di ruma
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 34 - Peretas

    Bethany masih terdiam di dalam mobil Danny yang melaju makin cepat. Bethany tidak sempat fokus pada apa yang akan menimpanya nanti. Saat ini dia hanya memikirkan kondisi Alex. Danny memutar mobilnya menjauhi pusat kota. Dia memasuki sebuah pemukiman yang cukup sepi dan berakhir memarkirkan mobilnya pada sebuah rumah sederhana di tengah hutan. "Ap-apa yang akan kita lakukan di sini?" tanya David kini merasa takut. "Turunlah. Aku tidak akan berbuat apa pun." Danny mematikan mesin mobilnya dan keluar dari mobil. Bethany dan David mengikutinya. Mereka melihat rumah yang sangat sederhana dan halaman yang cukup luas, dengan rumah bergaya peternakan Amerika. "Masuklah." Danny mengamati kedua staffnya tersebut dan menyuruh mereka segera masuk. Bethany dan David hanya mengikuti langkah Danny. Mereka melihat seorang wanita paruh baya memeluk Danny. Wanita itu tampak sangat terkejut atas kedatangan Danny. Tatapannya hampir seperti ingin menangis. Dia mencium pipi Danny beber

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 35 - Lokasi Persembunyian

    Malam semakin larut, ketiga kolega tersebut masih duduk dengan suasana tegang. Terutama Bethany, yang baru saja menerima informasi bahwa ada orang yang berusaha untuk mencelakainya. "M-mencelakaiku? Jadi, orang yang menusuk punggung Alex, dia benar-benar berniat untuk mencelakaiku?!" tanya Bethany dengan tangan yang bergetar. Bethany langsung mengingat kembali kejadian pahit yang menimpanya hari ini. "Kau belum menghitung orang yang mengikuti kita saat kita menuju kantor polisi," tambah Danny. Memori Bethany langsung flashback ke kejadian beberapa saat lalu sebelum mereka tiba di rumah sederhana ini. "Jadi, itu alasanmu berbalik arah dan malah membawa kita ke sini? Kau tahu siapa dia?" tanyanya. Danny menggeleng kepalanya dan memasang raut wajah sedih. David berpura-pura batuk untuk mengarahkan kedua koleganya itu menoleh ke arahnya. "Kalian lupa alasan aku memaksa ikut dengan kalian?" Danny dan Bethany hanya mengerutkan kening. "Sudah kubilang bahwa aku memi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 36 - Nostalgia

    Setelah Betty mengetahui lokasi keberadaan Bethany dan David. Dia beserta Robert dan Vallery bergegas pergi untuk menemui kedua rekannya tersebut yang sedang bersembunyi dari polisi. Sementara Bethany mulai lega mendengar operasi Alex berjalan dengan lancar. Kini dia berada di kamar yang telah disediakan oleh Emily untuk dia menginap. Dia hanya berbaring menatap langit-langit kamar itu dengan tatapan kosong. Hari yang sangat buruk ini tidak mampu membuatnya untuk tidur terlelap di kamarnya. Dia sangat ingin menemui Alex. Memeluknya dan memastikan dengan matanya sendiri bahwa kekasihnya itu baik-baik saja. Tanpa sadar, Bethany melangkahkan kakinya ke keluar kamar. Dia melihat Danny sedang duduk di kursi taman. Sendirian dan tenggelam dengan pikirannya sendiri. Dia enggan mendekati Danny, mengingat perlakuan bosnya itu selama ini kepada dirinya dan timnya. Namun, terbesit ingatan bahwa Alex pernah mengatakan padanya bahwa Danny sangat dekat dengan Bella, kembarannya yang mas

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 37 - Saudara laki-laki

    Keesokan jarinya, Bethany dan David kembali berkumpul di ruang makan rumah milik Emily, ibu dari Danny. Bethany melihat beberapa sandwich dam omelette di meja makan. "Duduk dan makanlah, kalian pasti lapar sejak kemarin kan?" ucap Emily dengan ramah. "Terima kasih. Kau sebenarnya tidak perlu melakukan ini,", jawab Bethany. Bethany dan David duduk di kursi yang mengelilingi meja makan. Mereka belum melihat Danny. Bethany mengintip sedikit ke arah lorong menuju ruang terdalam rumah tersebut. Emily melihat raut wajah David Dan Bethany yang kebingungan, dia tersenyum dan mengatakan. "Danny keluar sebentar." "Oh, kemana?" tanya David sambil memakan gigitan pertama pada sepotong sandwich di hadapannya. "Ke makam ibunya." David tiba-tiba tersedak, Bethany memberikan air ke rekannya tersebut. "Kau bilang, kau ini ibunya?" tanya Bethany berusaha mengkonfirmasi apa yang dia dengar kemarin. Emily mengeluarkan hidangan terakhir di atas meja. Sebuah mangkuk sup besar yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 38 - Masa Lalu yang Kelam

    Satu jam setelah Betty menerima kabar bahwa Alex telah sadar paska operasinya .... "Aku harus ke rumah sakit sekarang. Bagaimana bisa aku masih di sini? Alex pasti mencariku," ucap Bethany yang sedari tadi masih mondar-mandir dengan gelisah di kamar inapnya. "Tenanglah, apa kau tahu bahwa kau masih menjadi buronan polisi? Biarkan David dan Danny menyelesaikan urusan itu dulu agar kau bisa terbebas sebagai terduga pelaku," ujar Betty yang merasa iba dengan rekannya. "Apa kau dapat telepon lagi dari rumah sakit? Bagaimana kondisi Alex? Kenapa dia tidak segera menghubungiku?" tanya Bethany lagi. "Duduklah. Dia pasti akan menghubungimu nanti." Betty sebenarnya juga khawatir dan merasa heran dengan kekasih dari Bethany tersebut. Dia merasa ada yang janggal. "Bella, sebenarnya aku merasa ada yang janggal ketika menunggu di rumah sakit kemarin," ucap Betty. Bethany terkejut dan merasa tertarik mendengar kelanjutannya. "Apa maksudmu hal yang janggal?" "Saat kami menunggu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 39 - Selain Bella Redwig

    Emily masih memegang erat tangan Bethany. seolah tidak menginginkan Bethany untuk pergi meninggalkannya. Bethany tersenyum dengan ragu. Dia masih berusaha memproses apa yang ia dengar barusan. Mulutnya kini terbuka, siap untuk bertanya lebih lanjut. "Jadi, kau mengenal Bella? Apakah kau pernah bertemu dengannya?" tanya Bethany. "Ya, dulu Danny sering membawa Bella ke sini beberapa kali. Kalian sangat mirip. Pertama Kali melihatmu datang kemarin, aku pikir kau ini Bella. Tapi semakin lama kuperhatikan, kalian benar-benar berbeda. Cara bicara kalian juga berbeda." "Oh ya? Kapan terakhir kali kau bertemu dengannya?" tanya Bethany semakin penasaran. "Sekitar beberapa bulan lalu. Seingatku, di malam natal. Danny membawa Bella ke sini di malam natal dan merayakannya bersamaku. Dia sangat pandai membuat cake, Aku sangat terbantu olehnya menyiapkan pesta natal untuk para tamu waktu Itu." Emily tersenyum sambil mengingat momennya bersama Bella. Beberapa saat kemudian, Betty m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 40 - Akhir dari Hubungan

    Bethany tampak shock dengan pernyataan Betty yang mengatakan bahwa Alex benar-benar tidak ingin bertemu dengannya. Alex, kekasihnya benar-benar tidak mengizinkannya untuk menemuinya setelah menyelamatkan hidupnya. Bethany langsung berjalan cepat ke luar rumah sakit. Perasaannya sangat campur haduk. Antara kesal dan kekecewaan. Dia segera memanggil taksi. Setelah mengatakan tujuannya kepada supir taksi, tanpa sadar air matanya mulai turun. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Alex dan dirinya. Satu hal yang dia inginkan saat ini. Sebuah harapan. *** Satu jam berlalu semenjak Bethany dan teman-temannya pergi meninggalkan rumah sakit. Salah satu pria yang merupakan bodyguard Alex masuk ke dalam kamar Alex. "Mereka sudah pergi, Tuan," lapornya. "Bagaimana reaksi wanita itu, Gerard?" tanya Alex penasaran. "Maksud Anda, wanita yang bernama Bella Redwig itu?" tanya pria yang Alex panggil sebagai Gerard tersebut. "Ya. Dia yang kumaksud," lanjut Alex penasar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 41 - CEO Baru

    Alex Godfrey, sebuah nama yang sangat tidak asing di telinga Bethany. Ya, nama seseorang yang beberapa minggu terakhir adalah sangat penting baginya. Alex, mantan kekasihnya yang baru saja putus dengannya beberapa hari lalu, kini diumumkan sebagai CEO baru perusahaan tempat dia bekerja. Lebih tepatnya, perusahaan tempat Bella bekerja, kembarannya yang sudah hampir tiga bulan menghilang. Bethany masih mematung di tempat. Vallery, rekan satu timnya yang tidak kalah kaget dengannya akhirnya menyentuh bahunya. "Bella. Aku tidak salah lihat kan? Dia Alex yang kita kenal?" tanya Vallery sambil mengguncang-guncangkan sedikit bahu Bethany. "Kau tidak salah lihat. Dia memang Alex. Mantan pacarku," jawab Bethany yang masih setengah bingung dengan pengumuman tersebut. Bethany menatap Alex dari podium penonton di aula tersebut. Meskipun kecewa karena hubungan mereka telah berakhir, ada sedikit rasa lega menyelimutinya. Alex telah keluar dari rumah sakit dalam keadaan yang sangat

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02

Bab terbaru

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 64 - Rintangan

    Alex hanya mematung di tempat. Ia masih kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi. Ia baru saja membongkar semua rahasianya di depan Bethany dan dia malah mendapatkan pelukan? "Kenapa kau diam saja? Cepat pakai bajumu dan kemasi barang-barangmu. Oh aku lupa, kau tidak membawa apa pun ke sini. Bahkan tidak membawa uang juga," ucap Bethany sambil memasukan beberapa barang penting ke dalam tas kecilnya. "Apa kau tidak marah?" tanya Alex yang masih kebingungan. "Soal apa?" "Soal orang tuaku yang ingin mencelakaimu dan kembaranmu." "Aku juga mengenal orang tua yang sering bersikap kejam kepada anaknya. Jadi, aku tidak terlalu kaget kalau ada orang tua lain yang kejam seperti itu. Dan, tidak ada alasan bagiku untuk marah padamu. Kau telah menyelamatkan nyawaku dan semua itu bukan ulahmu." Bethany selesai berkemas, dia melangkahkan kakinya ke sebuah lemari tua di pojok ruangan. "Seharusnya masih ada di sini." Bethany bergumam kepada dirinya sendiri. "Apa yang kau ca

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 63 - Motif Alex (Bagian 2)

    "Apa kau bilang? Dia pengkhianatnya?!" tanya Bethany setengah berteriak ketika Alex menyebutkan salah satu pengkhianat dalam timnya. "Bisa dikatakan, dia tidak berkhianat, tapi memang memiliki motif sejak awal bergabung dengan Revenge Squad." "Kenapa kau baru memberitahuku sekarang, Alex?" Bethany mulai kecewa dan sedikit kesal. "Maaf, aku juga baru mengetahuinya belakangan ini. Semenjak aku diangkat menjadi CEO, aku baru bisa memiliki akses penuh untuk membuka cyber inti dari Magesty. Termasuk meminta bantuan para Intel untuk menemukan peretas yang telah menayangkan videomu saat di peluncuran Beauty Reborn beberapa waktu lalu." "Jadi, itu benar-benar video diriku?" meskipun sudah mendengarnya dari David beberapa waktu lalu, ia tetap merasa kaget setelah Alex mengkonfirmasi hal tersebut. "Sayangnya, iya. Tapi kau tidak perlu khawatir, aku sudah meminta seluruh Intel perusahaan untuk menghapus video tersebut," jawab Alex berusaha menenangkan. Bethany mencoba merangkai

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 62 - Motif Alex

    Bethany terbangun dari tidurnya. Cahaya matahari sudah memasuki ruangan dari sela-sela jendela kamarnya. Cahaya itu sedikit menyorot sosok yang kini masih terlelap berbaring di sebelahnya. Udara dingin dari luar sudah mulai terasa hingga menusuk kulitnya yang sedang minim pakaian. Ia menarik selimutnya lagi perlahan agar tidak membangunkan Alex dari tidurnya. Seketika ia lupa beberapa waktu yang ia lewatkan tanpa Alex di sisinya. "Rasanya seperti baru kemarin," ucap Bethany yang terdengar lebih seperti bisikan. "Kau akan melubangi wajahku jika terus menatapku seperti itu." Bethany tiba-tiba terkejut dan sedikit malu karena dirinya ketahuan sedang memperhatikan wajah Alex sejak tadi. "Kau sudah bangun? Kenapa masih berpura-pura tertidur?" tanya Bethany menahan rasa malunya. "Aku hanya memberimu waktu sedikit lama menikmati ketampananku," jawab Alex dengan sangat percaya diri. Bethany menyeringai. Namun, ia tidak menyangkalnya. Ia hanya berbalik badan membelakang

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 61 - Sepuluh Langkah

    "Kau tidak akan kembali, kan?" tanya Alex dengan tatapan serius. "Maksudmu ke Magesty?" "Ya, Bella sudah kau temukan. Jadi, tidak ada alasan bagimu untuk kembali ke Magesty, kan?" tanya Alex sekali lagi. Kali ini, pertanyaannya lebih terdengar seperti permohonan. Bethany terdiam sesaat. Ia memang tidak memiliki alasan lagi untuk menemukan Bella. Tapi, rasanya seperti ada yang janggal. Alex masih tidak mengerti apa yang membuat Bethany ragu. Ia kembali memastikan hal yang ia lihat. "Apa yang kau pikirkan?" "Entahlah. Seperti semua yang kukerjakan dengan timku terasa sia-sia." "Apa maksudmu? Bukankah tujuanmu tercapai? Bella sudah ditemukan dan dia baik-baik saja sekarang." "Kemunculannya memang sangat tak terduga. Aku awalnya menduga dia sudah mati. Tapi, dia tiba-tiba muncul dengan utuh tanpa luka sedikit pun. Aku malah merasa aneh." "Aneh?" Alex mengambil tangan Bethany dan menggenggamnya. "Bethany, kau tidak perlu khawatir lagi. Bella sudah baik-baik saja da

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 60 - Berhentilah

    Bethany akhirnya menuruti saran Bella untuk mundur dari misi balas dendam yang ia lakukan dengan timnya. Tanpa disadari, dia terlalu menikmati peran tersebut. Peran sebagai kembarannya. Dia kini sudah berada di kampung halamannya. Sebuah desa kecil tempat masa lalunya dengan keluarga kecilnya yang bahagia. Setidaknya sebelum kejadian itu terjadi. Sejak kecil, Bethany selalu merasa bahwa orang tuanya hanya mencintai Bella dan menganggap dirinya hanya anak malas yang tidak memiliki tekad untuk melakukan apapun. Berbeda dengan Bella dengan segudang prestasi sejak kecil, Bethany lebih suka mengerjakan apa yang ia suka dan menghindari apa yang ia benci. Pernah suatu ketika saat Bethany mendapat medali perak atas turnamen karate junior di bangku sekolah dasar, ia memamerkannya kepada orang tuanya. Namun, orang tuanya lebih membanggakan Bella yang saat itu menjadi juara umum olimpiade matematika. Di lain hari, untuk pertama kalinya Bethany berusaha dengan sungguh-sungguh dalam

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 59 - Memperbaiki Hubungan

    Setelah Alex menerima alamat rumah lama Bethany, ia segera meninggalkan apartemen Bella tersebut dan bergegas pergi ke luar. Ia lupa bahwa ia tidak membawa mobil ke sana. Daripada memutuskan untuk kembali ke rumahnya dan harus kembali diikuti oleh para pengawalnya, ia akhirnya memutuskan untuk menaiki taxi dan bersiap untuk menempuh perjalanan panjang dari New York ke New Jersey. Sepanjang perjalanan dia hanya memikirkan apa yang akan ia katakan ketika bertemu dengan Bethany nanti. Meminta maaf padanya? Menanyakan kabarnya? "Arrggh. Sial!" Ia mengacak-acak rambutnya sendiri dan tanpa sengaja mengeluarkan racauannya. Supir taxi yang sejak tadi diam-diam menyaksikan kegelisahannya akhirnya mengeluarkan suara. "Apa Anda tidak membawa uang?" tanya supir itu merasa curiga. Alex tertegun sejenak. Ia merogoh saku celananya dan lupa bahwa ia meninggalkan dompetnya di mobil yang dikendarai oleh pengawalnya. Ia panik. Namun, mencoba bersikap seolah tidak terjadi apapun. "Saya

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 58 - Jenius yang Sebenarnya

    -Kembali ke masa kini- "Jenius yang sebenarnya?" tanya Alex masih tidak mengerti ucapan Bella. "Rencana yang dibuat untuk menjatuhkan Wilson itu rencananya. Kalian pikir akan sejauh apa dampak dari rencananya ini?" tanya Bella mencoba memberi teka-teki. "Tunggu. Maksudmu, kau ingin kita memikirkan apa yang akan terjadi setelah Hardvey putus dari Wilson? Bukankah tujuannya hanya untuk membuat Wilson patah hati agar merasakan sesuatu yang berharga baginya direbut? Seperti yang dia lakukan pada Robert, merebut jabatannya di kantor." Danny mulai menjelaskan sesuatu yang ia rencanakan dengan Bethany dan rekan lainnya. Bethany mendengus pelan. "Kalian terlalu menganggap remeh rencana ini." Belum sempat Danny dan Alex bertanya lebih lanjut maksud dari ucapan Bella tersebut, ponsel Danny berdering. Ia melihat nama David di layar ponselnya. Danny segera mengangkat panggilan tersebut dan membuat percakapannya dengan mode loudspeaker. Bella mencegahnya, ia melirik ke arah Alex

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 57 - Obsesi

    (Flashback ke Bab 45) -Pertemuan pertama Bethany & Bella setelah beberapa bulan kabar hilangnya Bella- "Bagaimana? Sangat melelahkan bukan?Menyamar sebagai Bella," ucap orang itu dengan sebuah senyum kepuasan. Bethany terkejut dengan suara yang sangat ia kenal. Dengan tangan bergetar ia memalingkan wajahnya dari arah cermin ke sumber suara. Seseorang yang sangat mirip dengannya kini sudah berada di hadapannya. "B-Bella?!" Bethany dengan sigap memeluk kembarannya. Tubuhnya masih gemetar seakan tidak percaya dengan apa yang sedang ia lihat sekarang. "Kau baik-baik saja, kembaranku?" tanya Bella dengan senyum dan mata yang mulai berkaca-kaca. "Pertanyaan macam apa itu?! Aku yang seharusnya bertanya padamu. Apa kau baik-baik saja?" Bethany melonggarkan pelukannya dan menatap wajah kembarannya dengan untuk meluapkan seluruh emosinya. Ia teringat sebuah foto dengan luka yang bercucuran darah pada sebuah pergelangan tangan yang ada di dalam roadmap di balik lukisan yan

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 56 - Kesalahpahaman

    Danny dan Bella masih terus saling menautkan bibir mereka. Tanpa sadar, dari kejauhan ada seseorang yang memperhatikan mereka sejak tadi. Orang yang telah dengan geram dan menahan emosinya sendiri. Tidak puas hanya dengan menonton, orang itu akhirnya mendekati kedua kekasih yang baru saja melakukan 'reuni panas' mereka. Ia mencengkram kemeja Danny dan dengan cepat meninju wajahnya hingga tersungkur. Dengan rasa terkejut yang amat sangat dan menahan rasa sakit di wajahnya, Danny melihat siapa orang yang telah melakukan itu padanya. "Alex?! Sial. Apa yang kau lakukan?!" teriak Danny yang sangat tidak menerima pukulan tadi. Alex hanya terdiam dan malu mengungkapkan rasa cemburunya yang teramat sangat. Di sisi lain, wanita yang tadi bercumbu dengan Danny masih mematung terkejut dengan kejadian barusan. Wanita itu menghampiri Danny yang masih terduduk di atas aspal dingin basement hotel itu. "Kau tidak apa-apa?" tanyanya dengan khawatir. "Hei, apa aku benar-benar semudah

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status