Home / Urban / Identitas Rahasia sang Pria Tertindas / Kabanata 21 - Kabanata 30

Lahat ng Kabanata ng Identitas Rahasia sang Pria Tertindas: Kabanata 21 - Kabanata 30

32 Kabanata

Berita Menggemparkan

Setelah Luna selesai membuat tandatangan, secara diam-diam David dan Daniel tersenyum sambil menganggukkan kepala. Mereka berdua juga merasa lega. Akhirnya satu masalah telah selesai. David sangat puas melihat kinerja Daniel. Ternyata sejak dulu, orang ini tidak berubah. Dia selalu bisa diandalkan, pikirnya. "Baiklah, terimakasih, Nona. Tiga hari ke depan, aku akan membereskan sisanya. Setelah itu kau akan menjadi pemilik hotel sekaligus apartemen ini secara sah," Lagi-lagi Luna hanya bisa diam membisu. Sungguh, dia tidak tahu harus bicara apa. Yang jelas, saat ini dia sangat merasa puas dan senang sekali. Dia tidak menyangka dirinya akan keluar sebagai 'pemenang'. Lebih daripada itu, Luna tidak mengira bahwa dia akan mendapatkan bisnis utama Keluarga Albert dengan sangat mudah. Kalau tidak menyaksikan kejadian ini secara langsung, niscaya siapa pun tidak akan ada yang percaya. "Luna, kenapa kau masih terlihat tegang? Apakah kau tidak senang?" tanya David Smith. "Tidak, bukan
Magbasa pa

Menjadi Pemilik Hotel Apartemen Awan Cerah

"Organisasi bawah tanah? Maksudmu?" Alice mengerutkan kening. Dia kurang paham dengan ucapan suaminya tersebut. "Ah, tidak, tidak. Lupakan saja," pinta Jason. "Sekarang lebih baik kita mencari informasi lanjutan saja. Siapa tahu masih ada kesempatan," Alice mengangguk. Dia tidak memperpanjang topik dan setuju dengan ucapan Jason.Tiga hari berlalu begitu saja. Saat ini waktu masih menunjukkan pagi. David sedang menyiram aneka bunga yang bermekaran di taman belakang. Kegiatan sehari-hari David tetap seperti ini. Dari mulai menikah dengan Luna sampai sekarang, kegiatannya tidak pernah berubah. Tapi meski begitu, dia pun tidak pernah merasa bosan. Menurutnya, kehidupan semacam ini malah menyenangkan. Walau terkadang mendapat cacian dan hinaan, namun David tidak mau mempermasalahkan hal-hal tersebut. Baginya, kehidupan yang saat ini sangat tenang dan damai. Berbeda dengan kehidupannya di masa lalu yang penuh dengan tantangan dan ketegangan. Di sisi lain, Luna terlihat duduk di ruan
Magbasa pa

Berterimakasih

Nyonya Agatha membaca berita itu untuk yang kesekian kalinya. Dia pun berusaha meyakinkan penglihatan sendiri. Dan hasilnya tetap sama. Ternyata Luna benar-benar menjadi pemilik dah Hotel Apartemen Awan Cerah. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Orang yang ingin mendapatkan perusahaan itu tidak sedikit. Bahkan sebagian besar berasal dari keluarga ternama yang tingkatannya berada di atas Keluarga George sendiri. "Benar-benar berita yang sangat mengejutkan," Nyonya Agatha bergumam sambil menggelengkan kepala beberapa kali. Dia kemudian menelpon Elena, ibu dari Luna George. "Halo Bu, ada apa?" tanya Nyonya Elena mengawali bicara. "Elena, apakah kau sudah membaca berita penting hari ini?" "Berita penting yang mana, Bu?" Nyonya Elena sedikit bingung. Sebab berita penting yang muncul setiap harinya tidaklah sedikit. ."Berita tentang pemilik baru perusahaan Hotel Apartemen Awan Cerah. Itu lho, yang tadinya merupakan usaha utama Keluarga Albert," "Belum, Bu. Memangnya kenapa? Apaka
Magbasa pa

Keberuntungan Setahun Sekali

Ucapan Luna itu membuat setiap orang yang hadir merasa kaget. Sebab Luna yang saat ini seakan bukan Luna yang mereka kenal. Biasanya, Luna tetap acuh dan bertindak seolah-olah tidak tahu ketika David diperlakukan buruk oleh siapa pun. Tidak terkecuali dengan keluarganya sendiri. Tapi sekarang? Secara tiba-tiba dan tanpa pernah diduga, Luna justru membela David. Pria yang tidak berguna sama sekali itu. "Luna, apakah aku tidak salah dengar?" "Sejak kapan kau mau membela dia?" "Untuk apa kau membela benalu itu?" "Jangan-jangan, sekarang kau sudah mulai jatuh cinta kepadanya. Sehingga kau mau membela dia, iya, kan?" Berbagai macam omongan itu terdengar jelas oleh Luna. Dia segera menatap orang-orang tersebut. "Asal kalian tahu saja, aku membela David bukan karena apa-apa. Tetapi karena dia adalah suamiku. Meskipun dia tidak berguna, walaupun aku tidak mencintainya, tapi David tetap berperan sebagai suamiku yang sah," Luna menjawab semua pertanyaan itu dengan jawa
Magbasa pa

Rencana Alice dan Laura

"Cih, baru mendapat pencapaian seperti itu saja sudah sok sibuk," ucap Laura mencibir. "Lagi pula, belum tentu semua orang di Hotel Apartemen Awan Cerah mau menerima dia sebagai owner barunya," lanjut Alice. "Kurasa begitu. Karena aku yakin, menurut siapa pun, hal ini terlalu mustahil," lagi-lagi Joshua mengatakan hal yang sama seperti tadi. Hal tersebut tidak terlalu mengherankan. Seperti yang disebutkan sebelumnya, siapa pun dia, kalau tidak menyaksikan secara langsung, pasti orang itu tidak akan mempercayainya. "Kalian tenang saja. Setelah pertemuan ini selesai, kita akan mengadakan 'meeting'," ujar Jason dengar suara perlahan. Sementara itu, setelah mendengar jawaban Luna, Nyonya Agatha nampaknya tidak bisa berkata lebih lanjut lagi. Dia cukup mengerti akan maksud Luna. "Baiklah. Kalau kamu memang tidak bisa menginap di sini, Nenek tidak akan memaksa," katanya pasrah. "Yang terpenting, uang yang telah aku janjikan, sebelum kau bangun dari tidur, pasti akan masuk k
Magbasa pa

Konspirasi

Jason langsung berdiri ketika mendengar namanya disebut. "Aku," katanya dengan cepat. Buru-buru dia berjalan menghampiri wanita yang usianya masih sekitar dua puluhan tujuh tahun itu. "Oh, jadi kau yang bernama Jason Geraldo?" tanyanya memastikan lagi. "Benar," ia menganggukkan kepala. "Apakah Nona bernama Jasmine, Manager Hotel Apartemen Awan Merah?" "Ya, tidak salah," jawab wanita yang mengaku bernama Jasmine tersebut. "Senang bertemu dengan anda, Manager Jasmine," "Panggil saja Nona," ucapnya memotong. "Baik, Nona," Jason segera menuruti ucapannya tanpa banyak bicara. "Mari, silahkan duduk," Jason mempersilahkan Jasmine. Dia segera menarik kursi untuknya. Dia pengawal yang dibawa langsung mengikuti. Mereka berdiri tepat di belakang Jasmine. Setelah wanita itu duduk, Jason kembali menyuguhkan segelas bir dan beberapa makanan ringan. Jasmine langsung meminum dan mencicipi hidangan yang diberikan. Setelah perjamuan singkat dan perkenalan selesai, Jason selaku orang yang mera
Magbasa pa

Membeli Mobil Baru

Sekitar jam sembilan, setelah David berhasil meyakinkan Luna bahwa dia akan mendapatkan mobil yang diinginkan, maka mereka berdua pun segera pergi ke showroom mobil di Kota Phoenix. David kembali menjadi sopirnya. Setelah beberapa saat kemudian, keduanya sudah tiba di showroom mobil terbesar dan terkenal di kota tersebut. Seorang sales wanita tampak berdiri di dekat pintu masuk. Melihat kedatangan Luna dan David, wanita itu segera menyambutnya. Namun sambutan tersebut tidak terlalu ramah. Hal itu mungkin karena dia melihat penampilan David yang biasa-biasa saja. "Pergilah dan cari mobil yang kamu sukai," Luna mengangguk. Ia segera berjalan untuk melihat-lihat. Sales wanita tadi mendampingi Luna dan membawanya ke tempat di mana mobil mewah tersedia. "Ini adalah koleksi mobil terbaik yang dijual oleh perusahaan kami. Tapi harga mobil yang ada di sini bisa dibilang sangat mahal, Nona," katanya memberitahu Luna. Luna hanya mengangguk. Dia tidak menjawab sama sekali. Luna kemudian b
Magbasa pa

Bugatti La Voiture Noire

David kembali melemparkan senyuman sinis. Ronald terlihat sedikit bingung. Dia memandang ke arah mereka berdua secara bergiliran. "David, ayolah, jangan membuat masalah baru. Lebih baik kita pergi dari sini sekarang juga," kata Luna sedikit cemas. Luna tidak mau David membuat masalah lagi bagi dirinya. Masalah lama saja mungkin belum selesai. Sekarang, apakah benar akan ada masalah baru lagi yang menghampirinya? Oh Tuhan, mengapa nasib hidupku seburuk ini? Luna meratap dalam hatinya. "Tunggu dulu, Luna. Bukankah kau ingin mobil Bugatti La Voiture Noire ini?" "Iya, tapi nanti saja. Jangan sekarang," "Tidak, aku maunya sekarang," David menggelengkan kepalanya. Kemudian dia beralih memandang Ronald. "Di mana ruang pribadimu? Aku ingin bicara empat mata," Ronald sedikit terkejut. Awalnya dia tidak ingin membawa David ke ruangan pribadinya, tapi saat melihat tatapan mata David, tiba-tiba saja dia merasakan sesuatu yang aneh. Ia seperti tidak kuasa untuk menolak permintaan tersebut.
Magbasa pa

Satu Perusahaan Dibuat Heboh

"Aku? Aku, ya, aku. Apakah gara-gara sudah membeli mobil Bugatti La Voiture Noire, kau jadi lupa siapa aku?" David menjawab pertanyaan Luna sambil tertawa. "David, apakah kau tidak mengerti maksud pertanyaanku?" David menggelengkan kepalanya. Dia berlagak bodoh sambil tetap menyetir mobil. "Aku ingin tahu bagaimana latar belakangmu, dan siapa kau sebenarnya? Apakah kau ini manusia yang luar biasa atau bukan?" "Bukankah kau pun sudah tahu siapa aku? Aku hanyalah pria miskin yang tidak berguna dan hanya bisa hidup karena menumpang di Keluarga George," jawab David seenaknya. Sebenarnya saat itu Luna ingin bicara lebih lanjut. Tapi dia sendiri bingung untuk memulai dari mana. Apa yang dikatakan oleh David, memang itulah yang terjadi selama ini. Bagaimana mungkin dia tidak mengetahui akan hal tersebut? Selama menikah dengan dirinya, Luna merasa bahwa David tidak pernah memberikan kontribusi apapun juga. Terutama sekali bagi Keluarga George. Kalau dibandingkan, David sangat berbeda
Magbasa pa

Kejadoan di Hotel

"Kami anggota Organisasi Phyton, datang kemari karena ingin menagih uang keamanan," kata salah seorang dari mereka yang berada di posisi tengah."Uang keamanan?" Luna mengerutkan kening. Dia tidak menyangka kalau orang-orang tersebut datang hanya untuk meminta uang. "Mengapa aku harus memberi kalian uang keamanan? Bukankah keadaan di sini aman-aman saja?" Luna bicara dengan lancar. Dia tidak merasa takut sedikit pun. "Aku rasa, aku tidak perlu memberikan kalian uang keamanan itu,""Ini sudah kewajiban, Nona. Dulu, Kepala Keluarga Albert juga selalu memberi kami uang keamanan sebanyak satu kali dalam satu bulan," "Sebelum berkata lebih jauh, perkenalkan dulu siapa namamu," "Namaku Rio," jawabnya singkat. Luna mengangguk. Setelah itu dia berkata lagi, "Sekarang pemilik perusahaan ini bukan lagi Keluarga Albert," "Kami tahu. Bukankah pemiliknya adalah Nona sendiri? Berasal dari Keluarga George?" "Bagus jika kau sudah tahu tentang berita tersebut. Kalau begitu, silahkan pergi sekara
Magbasa pa
PREV
1234
DMCA.com Protection Status