Semua Bab Identitas Rahasia sang Pria Tertindas: Bab 51 - Bab 60

108 Bab

Perasaan Aneh

"Aku harap kalian menjawab pertanyaan itu dengan jujur. Itu pun kalau masih ingin melihat hari esok," kata David Smith dengan nada hambar. "Tentu, Tuan, tentu. Aku akan menjawab setiap pertanyaan dengan jujur," jawab Jack Paul sambil mengangguk beberapa kali. Pada saat bicara, ia bahkan tidak berani memandang wajah David. Mungkin karena dirinya merasa ketakutan setengah mati. "Bagus. Kalau begitu, silahkan jawab pertanyaan tadi," Paul terdiam sesaat. Setelah mengambil nafas, dia baru menjawab. "Beberapa hari yang lalu, kami kedatangan seorang wanita bernama Alice. Dia meminta kami supaya menculik Nona Luna," Alice? Luna seketika termenung. "Apakah wanita itu Alice George?" ia lalu memberitahu bagaimana ciri-cirinya. "Benar, Nona," Jawaban itu terasa seperti sebuah petir yang menyambar ubun-ubun kepalanya. Kalau saja yang bilang bukan Jack sebagai pelakunya, sampai kapan pun Luna tentu tidak akan percaya dengan hal tersebut. Bagaimana tidak? Alice adalah sepupunya sendiri. Di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

Kekecewaan Luna

"Kalau aku ceritakan pun, kalian pasti tidak akan percaya," ucap Luna sambil menghela nafas berat. Dia yakin, meskipun sudah menceritakan bagaimana kejadiannya secara keseluruhan, mereka bertiga pasti tidak akan ada yang mempercayainya. Maka dari itu, daripada percuma, lebih baik Luna tidak menceritakannya saja. "Aku sendiri kalau tidak menyaksikan secara langsung, juga tidak akan percaya," "Baiklah, yang terpenting, sekarang kamu sudah kembali, Luna. Nanti Nenek akan memberikan hadiah kepada David," ucap Nyonya Agatha. "Benarkah, Nek?" Luka sedikit terkejut. Ia tidak menyangka kalau Nyonya Agatha akan berbuat hal itu. "Tentu saja, Luna. Ini sebagai penghargaan karena dia telah berhasil menyelamatkanmu," Tanpa sadar hari sudah masuk siang. Nyonya Agatha mengajak mereka bertiga pergi ke luar untuk makan siang. David pun sebenarnya diajak, namun dia menolak secara halus dengan alasan ingin istirahat. "Baiklah, nanti biar Luna membawakanmu makan, David," "Terimakas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

Dalang Dibalik Semua Rencana

Alice menelan saliva dan menarik nafas panjang. Setelah berhasil mengumpulkan tenaga, ia mulai bicara. "Luna, aku mohon jangan beritahu Nenek dan yang lainnya tentang masalah ini," kata Alice memohon dengan ekspresi wajah penuh penyesalan. "Tergantung," jawab Luna dengan cepat. "Kalau kamu mengatakan semuanya dengan jujur, maka akan tidak akan memberitahu mereka. Tetapi kalau sebaliknya, nanti kamu akan tahu sendiri," "Baik, baik. Aku ... aku mengatakan semuanya. Sungguh," "Kalau begitu, jelaskan sekarang juga," Alice melirik ke arah Joshua. Pria itu pun menganggukkan kepalanya. Tanda bahwa dia setuju. "Aku akui, perbuatanku kali ini memang sudah sangat keterlaluan. Demi sebuah karir, aku bahkan rela membuat salah satu keluarga berada dalam bahaya. Tapi, aku terpaksa melakukan semua ini, Luna. Kali ini kau harus percaya kepadaku," "Sebenarnya rencana penculikan ini bukan rencanaku. Aku hanya bekerja sesuai yang diperintahkan oleh seseorang," Alice berhenti sebentar sambil meman
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

Tidak Bisa Tidur

"Penawaran apa, Luna?" Alice langsung bertanya. "Begini, aku mempunyai ide ingin membuka cabang usaha. Aku ingin membuka sebuah restoran yang baru. Mengingat bahwa belakangan ini, peminat Sup Iga Sapi dan Ayam Goreng Bertenaga semakin banyak. Aku ingin mengajak kalian bekerja sama. Nantinya, kamu dan Joshua akan memegang kendali penuh restoran tersebut, bagaimana?" "Ya, aku mau menerima tawaran itu," kata Alice sangat antusias. "Aku juga," sambung Joshua. "Bagus. Kalau begitu, secepatnya aku akan mengabari kalian lagi," "Tapi, apakah kami harus mengeluarkan biaya?" "Tidak perlu. Semuanya biar aku urus sendiri. Aku rasa tabunganku masih cukup untuk menopang biayanya," Ide membuka usaha restoran itu tiba-tiba saja muncul dalam pikiran Luna. Di samping penjualan makanannya mengalami peningkatan yang lumayan, Luna juga ingin memberikan pekerjaan kepada mereka berdua. Ia sangat berharap dengan ide ini, mereka benar-benar mau berubah dalam segala hal. "Terimakasih, Luna. Semoga sem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

Keahlian Memasak

Luna hanya menganggukkan kepala. Nyonya Agatha kemudian mengajak yang lainnya menyantap hidangan yang sudah tersedia di atas meja. Saat itu, mereka yang bisanya hadir dalam pertemuan keluarga, semuanya sudah hadir. Yang tidak ada hanya Laura dan Jason saja. Hal ini mendatangkan rasa heran di hati Luna. Karena sebelum-sebelumnya, Laura dan Jason selalu datang lebih dulu daripada dirinya. "Nek, ke mana Laura dan Jason? Mengapa mereka tidak datang?" tanya Luna sudah tidak tahan lagi dengan rasa penasarannya. "Laura bilang dirinya sedang berada diluar Kota. Katanya sih sedang ada pertemuan dalam hal bisnis. Tapi entahlah, Nenek sendiri tidak tahu pasti," jawab Nyonya Agatha seraya mengangkat kedua pundak. Diam-diam Luna melirik ke arah Alice dan Joshua. Seakan sedang mencari tahun jawaban yang lebih pasti. Namun ternyata, mereka berdua juga tidak mengetahuinya. Suami istri itu menggelengkan kepala saat Luna bertanya dengan bahasa isyarat. "Sudahlah, Luna. Tidak perlu memikirkan Lau
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

Hadiah Untuk David

Nyonya Agatha bangkit berdiri dan berlalu beberapa saat. Begitu kembali, terlihat ia telah membawa kotak kecil di tangan kanannya. Kotak kecil tersebut berisikan sebuah jam tangan dengan merk Rolex. Dari kejauhan saja, setiap orang yang ada di sana sudah bisa melihat kilauan seperti diamond yang terdapat di dalamnya. "Jam tangan ini untukmu, David. Sesuai janjiku yang ingin memberimu hadiah. Sebagai tanda terimakasihku karena kamu sudah membawa Luna kembali dalam keadaan selamat," kata Nyonya Agatha sambil memberikan kotak kecil tadi. "Harganya memang tidak terlalu mahal. Dulu waktu membelinya, seingatku jam ini seharga lima belas ribu dolar," "Perlu kau ketahui, dulu, jam tangan ini selalu dipakai oleh mendiang suamiku, Arthur George. Aku harap kau bisa menjaganya dengan baik," Sebelum menerima hadiah dari Nyonya Agatha, David lebih dulu menoleh ke Luna. Luna tahu bahasa isyarat yang dimaksud David. Maka dari itu dia segera menganggukkan kepala. Setelah mendapat persetujuan dar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

Rencana Nyonya Elena dan Laura

Seketika David sadar bahwa dirinya sudah salah bicara. Ia mengutuk dalam hati. 'David, David. Kau ini benar-benar bodoh,' Buru-buru ia menyambung bicaranya supaya kemarahan Luna reda kembali. "Maksudku bukan begitu, Luna. Aku hanya heran, kenapa kamu baru memujiku sekarang? Kenapa tidak dari dulu? Padahal kan, sejak dulu, setiap hari aku sudah melayanimu dengan setulus hati. Mulai dari memasak sampai mengurus pekerjaan rumah lainnya," David tidak memberikan waktu bicara untuk Luna. Dia segera melanjutkan lagi, "Ah, aku tahu. Pasti sekarang kau ...," "Apa?" Luna menoleh ke arahnya sambil memelototkan sepasang mata. Saat marah, Luna justru terlihat semakin cantik. Sepasang pipinya memerah seperti buah tomat."Sekarang kau mulai mencintaiku, kan?" tanya David sambil menggodanya. "Cihh! Jangan mimpi! Dasar pria mesum!" katanya sambil mencubit tangan David. "Sakit, Luna!" "Masa bodoh. Siapa suruh kau bicara seperti itu,"Luna terus mencubit. Rasanya memang sakit. Tapi David sangat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

Suara Tembakan

Gunung Awan berada di Kota Bright Mon, jarak dari Kota Phoenix ke kota itu tidak jauh. Paling hanya memerlukan waktu sekitar tiga puluh menit untuk bisa sampai ke sana. Saat itu, Luna, David, Jasmine dan Martin Eagle sedang melakukan kunjungan. Dia ingin melihat bagaimana perkembangan di sana. Restoran baru Luna diberi nama Restoran George. Nama itu diambil dari nama keluarganya sendiri. Sebagai tanda bahwa Keluarga George saat ini mulai bangkit kembali. Kedatangan mereka disambut oleh Alice dan Joshua. Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, Luna akan mempercayakan bisnis barunya kepada mereka berdua. "Bagaimana perkembangannya, Alice?" tanya Luna setelah mereka di dalam restoran. "Sejauh ini perkembangannya sangat baik, Luna. Makanan yang kita sediakan ternyata sangat digemari oleh banyak orang. Baik itu warga pribumi maupun para wisatawan," ucap Alice memberikan laporan."Benar," Joshua menyambung. "Bahkan kalau sedang ramai, kami berdua pun terpaksa harus ikut turun tangan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

Upaya Pembunuhan

Suasana di Cafe Danau Terbenam menjadi tidak bisa dikendalikan lagi. Semua orang yang ada di sana sudah berlarian ke segala arah. Pada saat itu, David sedang berusaha mencari pelakunya. Namun karena kondisi yang tidak memungkinkan, ia cukup sulit untuk menemukan orang yang dicarinya. 'Sialan! Rupanya para pembunuh itu sudah ahli. Mereka sengaja membuat kekacauan di tempat ramai supaya keberadaannya sulit ditemukan,' batin David memaki-maki. Sesekali, David juga melirik ke tempat di mana Luna berada. Dia harus memastikan istrinya aman. Tanpa disengaja, David melihat ada dua orang yang mendekat ke arah Luna. Mereka adalah dua orang yang tadi turun dari mobil hitam. Insting David bekerja cepat. Luna dalam bahaya! Buru-buru ia berlari kembali ke sana. Semua orang yang menghalangi jalannya segera disingkirkan. "Luna, kemari!" kata David berteriak. Luna tidak membantah. Seketika itu juga dia langsung berlari ke arah David dan memeluknya sangat erat. "Martin, bawa Luna dan Jasmine
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-15
Baca selengkapnya

Kawanan Pembunuh

"Sebentar lagi kalian akan tahu apa yang bisa dilakukan olehku," jawab David dengan tenang. Saat itu Martin berada di belakangnya dalam jarak sekitar dua meter. Ia ingin tahu apa yang bisa dilakukan oleh David. 'Aku saja tidak mampu menghadapi mereka, apalagi kamu, David,' batinnya masih saja merendahkan David Smith. Sementara itu, pria dan wanita tadi terlihat sudah berada dalam keadaan siap. Mereka menatap tajam. Walaupun hatinya masih merasa sedikit takut karena kejadian sebelumnya, namun saat ini mereka tidak mempunyai pilihan lain. Mau tidak mau, keduanya harus menghadapi David Smith! Mereka segera melepaskan aura pembunuh yang tebal. Suasana di sekitar menjadi tegang. Aura pembunuh itu seolah-olah memenuhi udara hampa, sehingga kalau ada orang biasa di dekatnya maka mereka akan kesulitan bernafas. Walaupun Martin Eagle merupakan ahli beladiri, namun ternyata dia pun masih terkena efek dari aura pembunuh tersebut. Ia sedikit kesulitan bernafas, sehingga terpaksa harus mundu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
11
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status