Share

Berterimakasih

Penulis: Junn_Badranaya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-12 23:39:41

Nyonya Agatha membaca berita itu untuk yang kesekian kalinya. Dia pun berusaha meyakinkan penglihatan sendiri. Dan hasilnya tetap sama.

Ternyata Luna benar-benar menjadi pemilik dah Hotel Apartemen Awan Cerah.

Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?

Orang yang ingin mendapatkan perusahaan itu tidak sedikit. Bahkan sebagian besar berasal dari keluarga ternama yang tingkatannya berada di atas Keluarga George sendiri.

"Benar-benar berita yang sangat mengejutkan," Nyonya Agatha bergumam sambil menggelengkan kepala beberapa kali.

Dia kemudian menelpon Elena, ibu dari Luna George.

"Halo Bu, ada apa?" tanya Nyonya Elena mengawali bicara.

"Elena, apakah kau sudah membaca berita penting hari ini?"

"Berita penting yang mana, Bu?"

Nyonya Elena sedikit bingung. Sebab berita penting yang muncul setiap harinya tidaklah sedikit. .

"Berita tentang pemilik baru perusahaan Hotel Apartemen Awan Cerah. Itu lho, yang tadinya merupakan usaha utama Keluarga Albert,"

"Belum, Bu. Memangnya kenapa? Apaka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Keberuntungan Setahun Sekali

    Ucapan Luna itu membuat setiap orang yang hadir merasa kaget. Sebab Luna yang saat ini seakan bukan Luna yang mereka kenal. Biasanya, Luna tetap acuh dan bertindak seolah-olah tidak tahu ketika David diperlakukan buruk oleh siapa pun. Tidak terkecuali dengan keluarganya sendiri. Tapi sekarang? Secara tiba-tiba dan tanpa pernah diduga, Luna justru membela David. Pria yang tidak berguna sama sekali itu. "Luna, apakah aku tidak salah dengar?" "Sejak kapan kau mau membela dia?" "Untuk apa kau membela benalu itu?" "Jangan-jangan, sekarang kau sudah mulai jatuh cinta kepadanya. Sehingga kau mau membela dia, iya, kan?" Berbagai macam omongan itu terdengar jelas oleh Luna. Dia segera menatap orang-orang tersebut. "Asal kalian tahu saja, aku membela David bukan karena apa-apa. Tetapi karena dia adalah suamiku. Meskipun dia tidak berguna, walaupun aku tidak mencintainya, tapi David tetap berperan sebagai suamiku yang sah," Luna menjawab semua pertanyaan itu dengan jawa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Rencana Alice dan Laura

    "Cih, baru mendapat pencapaian seperti itu saja sudah sok sibuk," ucap Laura mencibir. "Lagi pula, belum tentu semua orang di Hotel Apartemen Awan Cerah mau menerima dia sebagai owner barunya," lanjut Alice. "Kurasa begitu. Karena aku yakin, menurut siapa pun, hal ini terlalu mustahil," lagi-lagi Joshua mengatakan hal yang sama seperti tadi. Hal tersebut tidak terlalu mengherankan. Seperti yang disebutkan sebelumnya, siapa pun dia, kalau tidak menyaksikan secara langsung, pasti orang itu tidak akan mempercayainya. "Kalian tenang saja. Setelah pertemuan ini selesai, kita akan mengadakan 'meeting'," ujar Jason dengar suara perlahan. Sementara itu, setelah mendengar jawaban Luna, Nyonya Agatha nampaknya tidak bisa berkata lebih lanjut lagi. Dia cukup mengerti akan maksud Luna. "Baiklah. Kalau kamu memang tidak bisa menginap di sini, Nenek tidak akan memaksa," katanya pasrah. "Yang terpenting, uang yang telah aku janjikan, sebelum kau bangun dari tidur, pasti akan masuk k

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Konspirasi

    Jason langsung berdiri ketika mendengar namanya disebut. "Aku," katanya dengan cepat. Buru-buru dia berjalan menghampiri wanita yang usianya masih sekitar dua puluhan tujuh tahun itu. "Oh, jadi kau yang bernama Jason Geraldo?" tanyanya memastikan lagi. "Benar," ia menganggukkan kepala. "Apakah Nona bernama Jasmine, Manager Hotel Apartemen Awan Merah?" "Ya, tidak salah," jawab wanita yang mengaku bernama Jasmine tersebut. "Senang bertemu dengan anda, Manager Jasmine," "Panggil saja Nona," ucapnya memotong. "Baik, Nona," Jason segera menuruti ucapannya tanpa banyak bicara. "Mari, silahkan duduk," Jason mempersilahkan Jasmine. Dia segera menarik kursi untuknya. Dia pengawal yang dibawa langsung mengikuti. Mereka berdiri tepat di belakang Jasmine. Setelah wanita itu duduk, Jason kembali menyuguhkan segelas bir dan beberapa makanan ringan. Jasmine langsung meminum dan mencicipi hidangan yang diberikan. Setelah perjamuan singkat dan perkenalan selesai, Jason selaku orang yang mera

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-16
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Membeli Mobil Baru

    Sekitar jam sembilan, setelah David berhasil meyakinkan Luna bahwa dia akan mendapatkan mobil yang diinginkan, maka mereka berdua pun segera pergi ke showroom mobil di Kota Phoenix. David kembali menjadi sopirnya. Setelah beberapa saat kemudian, keduanya sudah tiba di showroom mobil terbesar dan terkenal di kota tersebut. Seorang sales wanita tampak berdiri di dekat pintu masuk. Melihat kedatangan Luna dan David, wanita itu segera menyambutnya. Namun sambutan tersebut tidak terlalu ramah. Hal itu mungkin karena dia melihat penampilan David yang biasa-biasa saja. "Pergilah dan cari mobil yang kamu sukai," Luna mengangguk. Ia segera berjalan untuk melihat-lihat. Sales wanita tadi mendampingi Luna dan membawanya ke tempat di mana mobil mewah tersedia. "Ini adalah koleksi mobil terbaik yang dijual oleh perusahaan kami. Tapi harga mobil yang ada di sini bisa dibilang sangat mahal, Nona," katanya memberitahu Luna. Luna hanya mengangguk. Dia tidak menjawab sama sekali. Luna kemudian b

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Bugatti La Voiture Noire

    David kembali melemparkan senyuman sinis. Ronald terlihat sedikit bingung. Dia memandang ke arah mereka berdua secara bergiliran. "David, ayolah, jangan membuat masalah baru. Lebih baik kita pergi dari sini sekarang juga," kata Luna sedikit cemas. Luna tidak mau David membuat masalah lagi bagi dirinya. Masalah lama saja mungkin belum selesai. Sekarang, apakah benar akan ada masalah baru lagi yang menghampirinya? Oh Tuhan, mengapa nasib hidupku seburuk ini? Luna meratap dalam hatinya. "Tunggu dulu, Luna. Bukankah kau ingin mobil Bugatti La Voiture Noire ini?" "Iya, tapi nanti saja. Jangan sekarang," "Tidak, aku maunya sekarang," David menggelengkan kepalanya. Kemudian dia beralih memandang Ronald. "Di mana ruang pribadimu? Aku ingin bicara empat mata," Ronald sedikit terkejut. Awalnya dia tidak ingin membawa David ke ruangan pribadinya, tapi saat melihat tatapan mata David, tiba-tiba saja dia merasakan sesuatu yang aneh. Ia seperti tidak kuasa untuk menolak permintaan tersebut.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Satu Perusahaan Dibuat Heboh

    "Aku? Aku, ya, aku. Apakah gara-gara sudah membeli mobil Bugatti La Voiture Noire, kau jadi lupa siapa aku?" David menjawab pertanyaan Luna sambil tertawa. "David, apakah kau tidak mengerti maksud pertanyaanku?" David menggelengkan kepalanya. Dia berlagak bodoh sambil tetap menyetir mobil. "Aku ingin tahu bagaimana latar belakangmu, dan siapa kau sebenarnya? Apakah kau ini manusia yang luar biasa atau bukan?" "Bukankah kau pun sudah tahu siapa aku? Aku hanyalah pria miskin yang tidak berguna dan hanya bisa hidup karena menumpang di Keluarga George," jawab David seenaknya. Sebenarnya saat itu Luna ingin bicara lebih lanjut. Tapi dia sendiri bingung untuk memulai dari mana. Apa yang dikatakan oleh David, memang itulah yang terjadi selama ini. Bagaimana mungkin dia tidak mengetahui akan hal tersebut? Selama menikah dengan dirinya, Luna merasa bahwa David tidak pernah memberikan kontribusi apapun juga. Terutama sekali bagi Keluarga George. Kalau dibandingkan, David sangat berbeda

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Kejadian di Hotel

    "Kami anggota Organisasi Phyton, datang kemari karena ingin menagih uang keamanan," kata salah seorang dari mereka yang berada di posisi tengah. "Uang keamanan?" Luna mengerutkan kening. Dia tidak menyangka kalau orang-orang tersebut datang hanya untuk meminta uang. "Mengapa aku harus memberi kalian uang keamanan? Bukankah keadaan di sini aman-aman saja?" Luna bicara dengan lancar. Dia tidak merasa takut sedikit pun. "Aku rasa, aku tidak perlu memberikan kalian uang keamanan itu," "Ini sudah kewajiban, Nona. Dulu, Kepala Keluarga Albert juga selalu memberi kami uang keamanan sebanyak satu kali dalam satu bulan," "Sebelum berkata lebih jauh, perkenalkan dulu siapa namamu," "Namaku Rio," jawabnya singkat. Luna mengangguk. Setelah itu dia berkata lagi, "Sekarang pemilik perusahaan ini bukan lagi Keluarga Albert," "Kami tahu. Bukankah pemiliknya adalah Nona sendiri? Berasal dari Keluarga George?" "Bagus jika kau sudah tahu tentang berita tersebut. Kalau begitu, silahk

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Kemampuan David Smith

    Tiba-tiba suara seseorang terdengar jelas di telinga. Luna dan yang lainnya langsung menengok ke arah suara tersebut. Suara itu berasal dari parkiran. Tidak lama kemudian, tampak ada orang yang keluar dari dalam mobil Bugatti La Voiture Noire.David! Orang itu adalah David Smith! Ia mengenakan jas serba hitam layaknya seorang bodyguard. David berjalan dengan langkah tenang, dia segera menghampiri Luna tanpa melirik sekejap pun ke arah tujuh anggota Organisasi Phyton. "Ada masalah apa, Luna?" tanyanya langsung ke pokok persoalan. "Mereka telah berani membuat masalah di sini, David," "Siapa orang-orang ini?" tanya David sambil memandang mereka. "Mereka adalah anggota dari Organisasi Phyton," "Organisasi Phyton?" David mengerutkan kening. Dia merasa asing dengan organisasi tersebut. "Benar. Itu adalah organisasi yang berkuasa di Kota Phoenix. Sebelum dibeli dan dibangun oleh Keluarga Albert, tempat ini dulunya juga termasuk ke dalam kawasan kekuasaan mereka," Jasmine tiba-tiba b

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21

Bab terbaru

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Martin Eagle

    Laura melirik ke arah Luna dengan tatapan marah. Dia benar-benar marah kepadanya. Kebencian dalam hati Laura semakin bertambah. "Luna, tidak perlu berbohong. Aku tahu kau sedang menutupi kebenarannya karena pada saat itu kau pun pergi bersama David. Kau takut Nenek marah kepadamu, kan?" Laura masih belum menyerah. Dia terus berusaha supaya niatnya berhasil. "Tidak, aku tidak berbohong. Aku sudah mengatakan yang sejujurnya. Lagi pula, untuk apa aku berbohong?" Luna balas menatap Laura. "Ya, mungkin karena kau ..." "Cukup, Laura!" Laura tidak bisa menyelesaikan ucapannya. Sebab secara tiba-tiba Nyonya Agatha telah membentak dan menyuruhnya supaya berhenti bicara. "Sekarang Luna sedang sakit. Dia butuh ketenangan dan istirahat. Kalau niatmu hanya ingin membuatnya kesal, lebih baik pergi sekarang juga!" kata Nyonya Agatha sambil memberi isyarat menggunakan tangannya. "Nenek, kau ..." "Pergi!" wanita tua itu kembali membentaknya. Laura seketika memandang neneknya dengan tatapan ti

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Penindasan

    Tidak berapa lama kemudian, mobil ambulans dan mobil polisi pun datang. Kedua mobil itu tiba hampir dalam waktu yang bersamaan. David berlari ke tengah jalan, ia melambaikan kedua tangannya sebagai tanda bahwa dia lah yang telah meminta pertolongan. "Itu mereka! Semua orang itu adalah pelaku yang telah melakukan tindakan kriminal. Sekarang mereka berada dalam keadaan pingsan," kata David setelah mobil polisi berhenti di sisinya. Lima orang polisi yang bertugas langsung turun dari mobil. Mereka segera membawa Ronin dan semua anak buahnya. "Aku harap Tuan bisa memberikan keterangan di kantor," kata seorang polisi. "Baik, kalau semuanya sudah beres, aku pasti akan segera ke sana," Polisi itu mengangguk. Mereka pun segera pergi lagi. Bersamaan dengan itu, mobil ambulans juga sudah membawa Luna ke rumah sakit terdekat. David mengikutinya dari belakang. Keesokan paginya, semua keluarga dekat Luna terlihat ada di rumah sakit. Nyonya Agatha sangat panik setelah diberi kabar oleh David

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Kekuatan Cinta

    David masih menutup mulut. Dia belum juga memberikan jawaban. Sepasang matanya mengawasi keadaan di sekitar. Sekarang, keenam orang yang tadi tidak berdaya, perlahan mulai bangkit berdiri lagi. Mereka segera mengepung David dengan membentuk sebuah lingkaran. Ekspresi wajah Ronin terlihat semakin cerah. Sekarang pihaknya telah mendominasi keadaan, bagaimana mungkin dia tidak merasa senang? "David, aku hitung sampai tujuh. Kalau kau masih belum memberikan jawaban, maka jangan salahkan aku jika wanita ini menemui ajalnya!" kata Ronin memberikan ancaman. "Satu," "Dua," "Tiga," "Empat,"Hitungan terus berjalan perlahan namun pasti. Begitu sampai di angka enam, David langsung memberikan jawabannya! "Baiklah. Aku menyerah, tapi kau harus membebaskan dulu wanita itu," Dia tidak punya pilihan lain. Setidaknya untuk saat ini. Nyawa Luna sangat berharga. Bahkan kalaupun David harus menukar nyawanya, ia tidak akan segan untuk melakukannya. Bagi David, Luna adalah segalanya. Dia hidupnya,

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Balas Dendam

    Dua buah mobil Ferrari yang mengikutinya ikut menambah kecepatan. Sekarang, di jalan tol terlihat ada tiga mobil sport yang sedang kejar-kejaran. David tidak membiarkan mereka mendahuluinya. Dia justru malah menambah kecepatannya lagi. Tiba-tiba Luna terbangun dari tidur. Walaupun kepalanya masih terasa pusing, tapi sekarang sedikit lebih baik dari sebelumnya. "David, apa kau gila? Kau ingin membuatku mati?" Luna sangat terkejut saat menyadari David mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Dia tidak terbiasa menunggangi mobil dengan kecepatan seperti itu. Jadi wajar kalau Luna merasa ketakutan setengah mati. "Tenang Luna, kita akan baik-baik saja," jawab David dengan santai. "David! Pelankan kecepatan mobil sekarang juga. Aku tidak ingin mati sekarang. Aku belum merasakan kebahagiaan!" "Tidak bisa!" David menggelengkan kepalanya. "Di belakang ada dua buah mobil yang daritadi mengikuti kita. Menurutku mereka mempunyai niat yang tidak baik," Luna langsung menoleh kaca spion. T

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Mabuk Berat

    Malam baru saja menjelang. Di ruang tamu rumahnya, terlihat Laura sedang berbicara serius dengan Jason, Joshua dan juga Alice. Keempat orang itu masih berusaha keras untuk menyingkirkan Luna dari Hotel Apartemen Awan Cerah dengan segala macam cara. Mereka belum puas kalau belum berhasil mewujudkan impiannya yang ingin menjadi penguasa di perusahaan tersebut. "Kita sudah berusaha sejauh ini untuk menyingkirkan Luna dari perusahaan Hotel Apartemen Awan Cerah. Tapi semua usaha yang kita lakukan berujung sia-sia. Padahal biaya sudah yang kita keluarkan jumlahnya tidak sedikit," ucap Alice dengan perasaan campur aduk. "Ya, kau benar. Tapi kita tidak boleh berhenti di sini. Kalau pun kita tidak berhasil menyingkirkan Luna dari perusahaan itu, minimal kita harus membuatnya bangkrut," kata Laura dengan ekspresi wajah sedingin es. "Apakah kau mash ingin melanjutkan usaha ini, istriku?" tanya Joshua sambil menatapnya. "Ya, tentu saja. Bukankah barusan aku sudah mengatakannya dengan jelas?"

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Inspektur Baston

    Ferdinand mendadak terlempar ke belakang. Seolah-olah pada saat itu ada segulung tenaga besar tak kasar mata yang langsung menghempaskan tubuhnya. Dia jatuh bergulingan di tanah. Seluruh tubuhnya seketika terasa sakit, seakan-akan ada puluhan tangan yang memukulnya dari segala penjuru. Masih untung pisau lipat tadi tidak mengenai tubuhnya. Pisau itu jatuh tepat di sisi Ferdinand. Coba kalau pisau tersebut berbalik arah, niscaya pada saat ini nyawanya sudah terancam. Tetapi walaupun begitu, tetap saja ia menderita luka dalam. Setelah tubuhnya bergulingan, tiba-tiba Ferdinand memuntahkan darah segar dalam jumlah banyak. Kejadian ini kembali membuat semua orang terkejut. Semua anggota Organisasi Phyton segera mendekat ke arahnya. Mereka panik melihat kondisi Ferdinand. "Cepat, bawa Ketua ke Rumah Sakit. Dia harus mendapatkan perawatan sekarang juga," "Ayo bantu aku untuk menggotong Ketua,""Kita bawa pakai mobil yang ada saja. Terlalu lama jika harus menunggu ambulans," Seruan par

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Menerima Tantangan

    Seluruh anak buah yang dia bawa menganggukkan kepala. Di antara mereka tidak atau satu pun yang berani ikut campur. Malah pada saat ini, orang-orang tersebut sudah membentuk lingkaran yang cukup besar.Alex dan Ferdinand sudah berada di tengah. Keduanya saling tatap dengan tajam. Tiba-tiba Alex maju selangkah sambil melancarkan pukulan ke arah wajah. Bersamaan dengan gerakan tersebut, kaki kanannya ikut ambil bagian. Dia menendang ke arah pinggang. Ferdinand bukan orang bodoh. Lebih dari itu, dia pun mempunyai bekal ilmu beladiri yang cukup tinggi. Apalagi dia sudah sering menghadapi pertarungan. Ketika melihat lawan sudah menyerang, dia langsung mengambil tindakan dengan cepat. Ferdinand menarik wajah sambil menangkap kaki Alex yang akan mengenai pinggangnya. Begitu kaki tertangkap, dia langsung menotok pahanya dengan keras. Alex menjerit tertahan. Rasa pegal segera menyebar. Keringat dingin membasahi tubuhnya lebih banyak lagi. Ferdinand tidak mau berhenti sampai di situ saja.

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Kedatangan Ferdinand

    Sore harinya, ketika sebagian karyawan perusahaan sudah pulang, dari luar sana tampak terlihat ada dua puluhan orang yang berjalan secara bersamaan. Tanpa basa-basi lagi mereka langsung menuju ke depan pintu masuk. Dua orang security yang masih bertugas segera menghadang mereka. "Siapa kalian?" tanya salah satu security dengan tegas. "Kau tidak perlu tahu. Sekarang, panggil saja atasanmu kemari!" kata seorang pria bertubuh tinggi kekar dengan tato motif ular phyton di lengan kanan dan kirinya. "Beritahu dulu siapa Tuan dan apa tujuan Tuan kemari?" security itu tetap tidak mau menjalankan perintah dari orang tersebut. Dengan gagah berani dia tetap melaksanakan tugasnya sebagai penjaga keamanan. "Oh, rupanya kau ingin menjadi pahlawan?" Tiba-tiba pria itu mengambil tindakan. Dia langsung mencengkram merah baju security dan melemparnya ke samping sampai tubuhnya bergulingan. "Kalau kau tidak mau bernasib sama seperti dia, maka sekarang juga laksanakan perintahku tadi!" katanya kep

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Alex

    David mendengar gumaman Luna. Hatinya sedikit terasa sakit. Belum bertemu atau melihat wajahnya saja, Luna sudah memuji Alex. Seolah-olah dia sudah mengenal dekat orang itu. Lalu bagaimana dengan dia sendiri? Apakah yang telah dilakukannya belakangan ini tidak pantas mendapat pujian dari Luna? Bukannya David gila akan pujian, tapi setidaknya dia pun ingin mendengar Luna memujinya seperti barusan. 'Luna, apakah aku juga harus memperlihatkan semuanya, supaya kau pun memujiku, seperti halnya kau memuji Alex?' David membatin. Dia melirik sekilas ke arah Luna. Sementara itu, seseorang kini baru saja keluar dari mobil Lamborghini. Orang itu mempunyai postur tubuh tinggi. Badannya atletis, wajahnya juga bisa dikatakan tampan. Dengan penampilannya yang mengenakan jas dan kacamata hitam, ia tampak lebih keren lagi. Melihat orang tersebut keluar, Luna dan Jasmine buru-buru datang menghampiri. "Selamat datang di perusahaanku, Alex," kata Luna sambil mengulurkan tangan. "Ter

DMCA.com Protection Status