Semua Bab Si Bibir Merah - The Red Lips : Bab 21 - Bab 30

66 Bab

TRL 21-Dia Menghilang!

Hari itu, seperti biasa, di kantor Travel Agent Paradise. Isabel sudah terlihat sibuk dengan setumpuk dokumen yang harus segera diselesaikan karena ia menjabat sebagai sekretaris perusahaan. "Hai, selamat pagi, Bella," sapa Bob ramah. "Hai," jawabnya singkat dan melirik sekilas. Bob tersenyum kecut. Menurutnya, sebagai seorang sekretaris, meski Isabel terbilang cantik dan pintar, tapi kepribadiannya kurang menyenangkan. Isabel hanya dekat dengan Tuan Wilver, Sophia, Bob dan Lovy saja. Sedangkan dengan karyawan lain, ia enggan berkomunikasi selain urusan pekerjaan. Bob melihat meja Lovy masih kosong. Padahal 5 menit lagi jam operasional kantor dimulai. Tak lama, Tuan Wilver muncul. Ia terlihat sibuk berbincang melalui ponsel ketika memasuki ruangannya. Bos perusahaan itu tak melihat para anak buahnya yang ada di ruangan. Isabel dan Bob memakluminya. Mereka berdua fokus dengan pekerjaan mereka masing-masing. Bob yang membuat kopi di ruangan tersebut, berdiri sembari menyeruput
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-25
Baca selengkapnya

TRL 22-The Red Lips

Di Kansas, Amerika Serikat. Terlihat seorang wanita berumur 50 tahunan sedang duduk berseberangan dengan gadis cantik yang tak lain adalah Lovy, cucu dari Elda yang sedang dicari keberadaannya oleh semua orang karena tak muncul di hari ketiga bekerja. Lovy duduk dengan wajah tertunduk. Menyilangkan kaki sembari menatap keluar jendela. Wanita di depannya juga melakukan hal yang sama, tapi dengan sebatang rokok yang ia hisap sebagai teman menunggu matahari tenggelam. "Firasatku, Elda akan datang kemari menjemputmu, Lovy," ucap wanita itu sembari mengembuskan asap pekat dari rokoknya. "Bisa kau bantu aku?" tanya Lovy sungkan. "Tentu saja. Bagaimanapun Elda adalah kawan karibku. Aku masih bisa hidup sampai sekarang karena jasa-jasanya di masa lalu," jawabnya sembari mengetukkan abu pada ujung rokoknya ke asbak di samping kursi duduk. "Mm, Lea. Bisakah kau ceritakan padaku tentang ayahku, Richard Robinson? Apakah benar dulu dia salah satu pemilik Travel Agent tempat aku bekerja?" tany
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-26
Baca selengkapnya

TRL 23-Mencarimu (Lovy)

Sudah dua hari Lovy tak masuk ke kantor. Ponselnya juga tak bisa dihubungi, Tuan Wilver cemas. Ia jadi teringat akan ucapannya kala itu. Ia takut hal itulah pemicu Lovy memilih pergi dan tak meninggalkan pesan apapun. Tuan Wilver merasa bersalah seketika. "Apa Elda sudah memberikan kabar, Ayah?" tanya Sean dari sambungan telepon. Detektif itu ia masih menyelidiki kasus pembunuhan yang makin menyudut jika itu adalah jenis berantai terencana. "Belum, Sean. Ini salah Ayah yang terlalu memaksakannya. Harusnya Ayah tak berkata seperti itu. Ayah hanya ingin Lovy menjadi bagian dari anggota keluarga kita, terlebih kau juga menyukainya. Kalian serasi dan cocok," ucap Tuan Wilver terdengar penuh harap agar dua insan itu bisa bersama. "Hmm. Sudahlah, Ayah. Aku akan bantu mencarinya. Kau fokus saja pada pekerjaan di kantor," ucap Sean menenangkan. "Terima kasih, Nak. Tolong bawa Lovy kembali. Katakan Ayah minta maaf dan tak akan membicarakan hal itu lagi sampai ia memang bisa menerim
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-27
Baca selengkapnya

TRL 24-Ceroboh

Hari itu, Sean mengunjungi Kansas untuk bertemu dengan kawannya, Marcus. Dulu mereka satu akademi saat akan menjadi polisi dan pada akhirnya berprofesi sebagai detektif. Sean sudah mendapatkan surat tugas dan izin dari chief-nya dan kini ia bisa berkeliling di seluruh kota di Amerika Serikat untuk mengusut kasus yang terjadi selama setahun terakhir di negara Paman Sam. Marcus bersedia membantu sahabatnya. Marcus lelaki berkulit hitam, bertubuh atletis seperti Sean dengan tinggi yang sama. Pria dengan potongan rambut ala tentara itu menunggu di rumahnya, di mana ia juga masih bujangan seperti sahabat kulit putihnya itu. "Jadi pelakunya seorang wanita, ya? Menarik. Apa motif wanita tersebut melakukan eksekusi kematian seperti itu? Semua korbannya lelaki dan jika dilihat dari latar belakang para korban, mereka berbeda-beda," ucap Marcus berguman. Marcus mengira Lovy adalah target sesungguhnya meskipun ia belum melihat sosoknya karena kamera CCTV tak bisa menjangkau hingga ke kursi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-31
Baca selengkapnya

TRL 25-Firasat

Marcus dan Sean gugup seketika saat melihat Elda terlihat begitu marah karena Lovy jadi terlibat dalam kasus yang menewaskan beberapa lelaki di beberapa negara bagian Amerika itu. "Sean. Caramu mencintai Lovy salah. Jika Lovy tahu kau menjadikannya tersangka, dia malah semakin menjauhimu," ucap Elda tegas. "Lalu sekarang bagaimana?" tanya Marcus yang melihat kawannya ini seperti merasa begitu bersalah. "Kau harus bisa membuktikan bahwa Lovy tidak bersalah. Kini datanya sudah masuk dalam database pencarian di seluruh kepolisian Amerika Serikat, aku yakin itu. Bahkan namaku juga ikut terseret. Aku bisa menuntutmu atas pencemaran nama baik," ucap Elda lagi. Sean tertekan seketika. Ia yang begitu mencemaskan Lovy dan ingin segera menemukannya, malah membuatnya dalam situasi terpuruk karena kecerobohannya. "Saranku, kau tetap lakukan penyelidikan tentang kasus tragedi itu dengan cara yang benar, tanpa melibatkan Lovy. Aku akan membawamu kepada Harold untuk mendapatkan keterangan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-31
Baca selengkapnya

TRL 26-Halo, Peter

Lovy melanjutkan hidupnya seorang diri. Ia mengendarai mobil pemberian Lea. Sebuah Chevrolet Camaro warna merah menyala ciri khas dirinya. Lovy yang memutuskan untuk tak kembali lagi ke Portland dan tak bekerja di Travel Agent itupun memilih untuk berkelana. Ia akhirnya memutuskan untuk menjalankan misi-misi yang diberikan oleh Lea nantinya. Meski demikian, Lovy tetap mencemaskan Elda karena ia sampai jauh-jauh datang untuk menemuinya, tapi dirinya malah kabur. Lovy belum siap untuk bertemu neneknya itu karena kali ini, ia yakin jika akan diberikan banyak nasihat olehnya. Lovy pergi berkendara meninggalkan Kansas menuju ke Philadelphia, negara bagian dari Pennsylvania, Amerika Serikat. Perjalanan selama 20 jam lebih, membuat Lovy harus singgah di beberapa kota untuk menginap di hostel dan mengisi bahan bakar. Lovy kini bekerja untuk Lea. Selama ini, wanita itu memiliki pekerjaan sambilan sebagai eksekutor kematian dari orang-orang yang memiliki kepentingan dalam bisnis-bisnis merek
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-01
Baca selengkapnya

TRL 27-Jebakan

Hari itu, Lovy menginap di rumah Peter. Semenjak kejadian surat ancaman, dua anak Peter diungsikan ke rumah kedua orang tua Vivi di Minnesota, negara bagian Amerika Serikat. Peter terpaksa membohongi mertuanya dengan alasan ia dan isterinya akan pergi keluar kota mengikuti kompetisi panjat tebing yang akan diselenggarakan selama 2 minggu. Lovy meminta rekaman CCTV saat surat ancaman itu datang ke rumah Peter. Namun, Peter mengatakan bahwa tak ada rekaman yang tersimpan pada saat surat itu datang. Surat ancaman itu dimasukkan ke dalam kotak surat. Vivi bahkan menanyakan ke tetangga di sekitar rumahnya tentang orang yang tak dikenal atau mencurigakan yang mendekati kediamannya. Namun, para tetangga Vivi mengatakan jika tak ada satu orang pun yang datang ataupun menanyakan tentang mereka berdua. Di sini, Lovy semakin yakin bahwa orang-orang itu pastilah agent yang dikirim oleh M16. Mereka datang dan pergi tanpa jejak. Namun, Lovy masih curiga. Baginya, sangat aneh jika M16 sampai m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-03
Baca selengkapnya

TRL 28-Santiago Emanuel

Lovy mengikuti mobil tersebut yang ternyata dugaannya benar jika menuju ke Amerika bagian tengah. Ia mengisi penuh bahan bakar ketika menemukan Gas Station. Mobilnya yang berwarna mencolok tentu saja harus menjaga jarak dengan Van tersebut.Beruntung pelacak tersebut belum diketahui oleh penumpang dalam Van. Lovy segera melaju mobil merah menyalanya membelah aspal di hari yang terik itu. Hingga akhirnya, sinyal dari pelacak berhenti. Jantung Lovy berdebar ketika ia memperbesar tampilan pada peta jika mobil tersebut masuk ke sebuah hunian dengan rumah mewah di tengah halaman luas.Lovy menyembunyikan mobilnya dan menutup dengan sarung anti air yang berwarna seperti dedaunan berwarna hijau. Lovy menyiapkan peralatan mata-matanya untuk bisa mengintai lalu menyelinap ke dalam. Peter membawakannya mobil remote control milik anak lelakinya yang telah dimodifikasi dengan kamera dan dilakban agar tak jatuh saat Lovy mengendalikan mobil remote itu.Kamera yang terkoneksi dengan ponsel yang di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-04
Baca selengkapnya

TRL 29-Aku Patricia

Santiago mengerutkan kening. Ia menatap mata wanita itu tajam dalam redupnya cahaya."Pa-Patricia?" tanyanya menebak.Lovy tertegun. Siapa itu Patricia?"Kaukah wanita yang membunuh Geofani dan Ramirez di Hotel Oregon?" tanya Santiago memastikan.Lovy mengangguk meski ia heran kenapa namanya berubah menjadi Patricia? Lovy mencoba mengingat kejadian waktu itu. Ia akhirnya teringat. Saat itu ia menggunakan nama samaran begitula dandanannya. Lovy diam sejenak mencoba memikirkan alasan yang tepat untuk aksinya kali ini. Ia masih menodongkan senjata di wajah lelaki itu."Yes, I'm Patricia," jawab Lovy mantap.Lelaki itu menelan ludah. Lovy lalu memintanya untuk bangun perlahan dengan kedua tangan masih diangkat ke atas. Santiago menurut dan duduk di atas ranjang dengan Lovy berdiri di sampingnya. Santiago terlihat pucat."Kenapa kau bisa tahu tentang diriku?" tanya Santiago gugup."Kau mencariku dan aku datang padamu. Apa yang kau inginkan dariku?" tanya Lovy masih bersiaga."Kau menghabi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-05
Baca selengkapnya

TRL 30-Menikah?

Lovy segera bersiap untuk melanjutkan perjalanannya yang akan sangat panjang menuju ke Meksiko. Targetnya kali ini adalah Fernando, ayah dari Ramirez. Lovy tak ingin gegabah mengingat penjagaan di rumah Santiago cukup ketat, pastilah di tempat Fernando juga demikian. Hari itu, Lovy singgah ke sebuah hotel untuk menginap. Ia yang terpikirkan nama Patricia kembali menghubungi Peter ke nomor ponsel baru yang ia berikan. "Hmm Patricia, ya? Nama yang bagus. Baiklah, hanya saja, ini butuh sedikit waktu. Aku baru saja tiba ke rumah mertuaku. Kami berbohong dengan mengatakan gagal dalam lomba jadi langsung dipulangkan. Perlengkapanku ada di rumah. Jika kau tak keberatan, kau cetak sendiri saja ID yang nanti akan aku design untukmu. Akan aku arahkan pengoperasiannya dari sini. Bagaimana?" tanya Peter menawarkan. "Ya, tentu saja. Oia, kau dapat uang kompensasi dari surat ancaman Santiago. Akan aku tinggal di rumahmu," ucap Lovy menyampaikan. "Benarkah? Apakah banyak?" tanya Peter antusias.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status