Home / Romansa / Suami Wasiat dari Suamiku / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Suami Wasiat dari Suamiku: Chapter 21 - Chapter 30

113 Chapters

BAB 21: Hadiah Terakhir

Evelyn beranjak dari tempat duduknya, melangkah tenang mendekati jalan untuk menunggu Daniel di penyebrangan, menantinya dengan jantung berebar, menebak-nebak apa yang sebenarnya ingin Daniel berikan padanya. Butuh waktu sepuluh menit menunggu, Daniel akhirnya kembali datang dengan sebuah paper bag kecil dan sekantung jeruk yang sering Evelyn makan akhir-akhir ini. Suara tawa malu lolos dari mulut Evelyn, rupanya Daniel tahu jika jeruk yang sering Evelyn makan akhir-akhir ini telah habis di lemari pendingin. Senyuman cerah Daniel dapat Evelyn lihat disebrang jalan, dengan mata berbinar cerah pria itu melambaikan tangannya seperti seorang anak kecil menemukan ibunya digerbang sekolah untuk menjemput. Evelyn tidak kuasa kembali tertawa, terhibur oleh sikap kekanakan yang sering kali Daniel tunjukan padanya didepan umum. Lalu lalang kendaraan yang bergerak mulai berhenti, rambu lalu lintas berubah, dengan langkah ringannya Daniel segera menyebrang. Suara tawa Evelyn menghilang dalam
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

BAB 22: Kecupan

“Aku sudah berbicara secara pribadi dengan peminpin rumah sakit untuk memberimu cuti panjang. Kau harus fokus menjaga Noah sebagai isteri sekaligus dokter pribadinya,” kata Matteo. Pupil mata Evelyn melebar tidak dapat menutupi keterkejutannya. Rupanya ini alasan Terry secara tiba-tiba memberikan cuti panjang padanya. Evelyn tidak dapat berkata-kata, dia menyerahkan segelas kopi buatannya kepada Matteo. Matteo menyesap kopinya dengan perlahan, sepasng matanya yang tajam kembali tertuju pada Evelyn. Jika diperhatikan dengan seksama, Evelyn jauh lebih cantik dari Milia, kepribadiannya yang dewasa dan tenang akan menyeimbangi sikap Noah yang selama ini selalu dimanja Sarah. “Tampaknya, Noah langsung tertarik padamu dan menerima kehadiranmu lebih cepat dari apa yang dibayangkan. Aku harap kau bisa membuka hatimu juga untuknya, tidak ada salahnya jika kalian benar-benar menjadi suami isteri sesungguhnya.” Tangan Evelyn terkepal kuat menahan sumpah serapah yang sudah diujung lidah. E
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

BAB 23: Kebohongan Matteo

“Apa ada sesuatu yang telah mengganggu hatimu Noah?” tanya Matteo dengan serius, sejak tadi dia berbicara namun Noah tidak menggubris dan lebih sibuk dengan pikirannya sendiri. Noah memutar cincin yang terpasang di jari manisnya, pria itu termenung tidak dapat berhenti memikirkan kejadian di kamar saat mengecup bibir Evelyn. Noah terpesona oleh kecantikan Evelyn yang terus memikatnya, dia tidak berusaha menahan diri karena Evelyn adalah isterinya. Sebagai sepasang suami isteri, seharusnya sebuah kecupan dan hubungan intim adalah sebuah interaksi yang wajar. Mereka telah menikah selama satu tahun dan sekarang Evelyn tengah mengandung anaknya. Bukankah mereka menikah karena saling mencintai? Tapi mengapa reaksi Evelyn begitu marah dan terhina ketika Noah mengecup bibirnya? Masih bisa Noah ingat dengan jelas, tatapann Evelyn yang tajam menusuk begitu dalam sampai ke relung hati, hingga Noah merasakan kebenciannya yang tidak terhingga Evelyn terhadap dirinya. Meski Evelyn telah men
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

BAB 24: Janji Noah

Suhu dingin semakin meningkat menjelang larut malam, suara angin terdengar kencang diluar dan membekukan pepohonan yang ada disekitarnya. Ini adalah malam pertama Evelyn tidur di rumah orang lain, meninggalkan apartementnya yang selama ini menjadi tempat ternyaman dalam hidupnya. Evelyn tidak nyaman dengan tempat asing ini.. Tempat yang penuh duri disetiap langkah yang akan Evelyn ambil. Evelyn ingin pulang.. Pulang ke rumahnya yang sesungguhnya, terbenam dalam kenangannya dengan Daniel, terbaring diantara jejak aromanya yang dapat menenangkan Evelyn dari malam yang mencekam karena mimpi buruk. Evelyn meringis dalam senyuman, tidak berani memejamkan matanya. Jika mimpi buruk itu kembali datang, dia akan menangis histeris dan Noah akan mengetahui kelemahannya. Evelyn tidak tahu, akan sampai kapan kesakitan seperti ini berakhir? Evelyn tidak bisa terpuruk seperti ini selamanya. Terjebak dalam kesedihan batin dan terjebak dalam penyiksaan keluarga Sylvester! Tapi Evelyn tidak
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

BAB 25: Pengacau

Derap langkah suara terdengar di kesunyian malam, Evelyn sedikit membuka matanya untuk melihat waktu yang telah menunjukan pukul empat pagi. Evelyn tersenyum samar menatap pintu kamar mandi yang terbuka, melihat kedatangan Daniel yang telah bertelanjang dada selesai mandi. Daniel memiliki pekerjaan sampingan sebagai petugas kebersihan, setiap pagi buta dia akan berkeliling mengambil setiap kantung sampah di penjuru toko-toko dan pulang menjelang pagi. Derap langkah suara terdengar mendekat, kehadiran Daniel yang duduk disisi ranjang menghalangi cahaya lampu kamar yang menyala. Senyuman Evelyn kian lebar begitu merasakan dingin tangan Daniel yang mengusap pipinya. “Aku pulang Eve, aku merindukanmu,” bisik Daniel berbisik lembut dipipi. Tubuh Evelyn tersentak kuat, terbangun dari tidurnya dengan wajah pucat berkeringat dingin dan degup jantung berdebar kencang. Evelyn mengedarkan pandangannya melihat kepenjuru arah, mencari-cari keberadaan Daniel yang begitu jelas dan nyata. Tapi,
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

BAB 26: Rencana Kotor

“Buatkan makanan kesukaan Noah, siapkan juga untuk dia makannya siang nanti.”“Baik Nyonya.”“Sudah sampai dimana Daisy? Rumah ini harus segera dibersihkan, terlalu banyak jejak kuman yang akan mengganggu kesehatan Noah,” ucap Sarah lagi menaikan nada suaranya, sesekali melirik kearah Evelyn yang duduk tidak jauh darinya. “Dia terjebak badai salju, mungkin akan datang terlambat,” jawab Asina ditengah kesibukannya.“Nanti saat Daisy datang, minta dia untuk meletakan alat-alat makan Noah di tempat terpisah agar tidak dipakai gelandangan. Pisahkan semua makanannya agar tetap higenis.”“Baik Nyonya.”Sarah melipat tangannya didada, sekali lagi dia melihat kearah Evelyn yang tidak bereaksi apapun, wanita itu terlampaui tenang seakan tidak terpengaruh oleh ucapan Sarah yang dengan sengaja terus menyindirnya.Evelyn justru menikmati waktunya yang minum teh sambil membaca buku.Melihat ketenangan Evelyn yang tidak terpengaruh, entah mengapa kini justru membuat Sarah sangat kesal sendiri.“N
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

BAB 27: Termakan Jebakan

Evelyn menopang dagunya sengaja untuk menutupi sisi wajahnya untuk menghindar, sejak dia duduk entah mengapa Noah terus menerus memandanginya dengan mata berbinar dan senyuman cerah yang sangat mengganggu. Postur tubuh Noah yang tinggi, kini tinggi mereka menjadi sejajar dengan Evelyn yang duduk dikursi meja makan. Entah apa yang terjadi pada lelaki itu, sikapnya sangat mengganggu dan mudah bereaksi berlebihan, bahkan hanya dengan sedikit senyuman yang Evelyn tunjukan, Evelyn bisa melihat satu kaki Noah mengetuk-ngetuk pijakan kursi roda. Noah menggeser kursi rodanya untuk mengikis jarak, dengan hati-hati dia mendekatkan ujung siku tangannya pada siku Evelyn. Noah mencongdongkan tubuhnya mendekati telinga Evelyn, lalu berbisik. “Eve, nanti kau tidak akan pergi lama kan?” Evelyn menurunkan tangannya dari meja, wanita itu sedikit menengok dan bertatapan dengan Noah jauh lebih dekat sampai membuat Evelyn tahu setiap garis warna di irish matanya. “Aku tidak tahu pasti Noah, mungkin a
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

BAB 28: Kekacauan di Pagi Hari

Brak! Noah menggebrak meja dengan keras. “Jawab aku! Apa yang sudah kau masukan ke dalam makanan sialan ini?” teriak Noah menuntut jawaban Asina yang kini gemetar ketakutan tidak mampu membuka suara. Sarah beranjak dari tempat duduknya, mendekati Noah. “Noah, tenangkan dirimu Nak.” “Ibu melarangku memakan pancake sialan ini karena tahu ada racunnya kan? Ibu berencana mencelakai Evelyn?!” teriak Noah melempar piring makanan ke lantai dan menciptakan ketegangan yang mencekam. “I i-itu tidak benar Noah, ibu tidak tahu apapun, ibu sama sekali tidak mengerti apa yang saat ini sedang kau bicarakan,” jawab Sarah menyangkal tuduhan. “Ibu jangan berpura-pura bodoh! Pelayan rendahan itu tidak mungkin berani kurang ajar pada Evelyn secara terang-terangan jika tidak ada yang mendukungnya! Dan satu-satunya orang yang bisa mendukung prilaku tercela ini adalah Ibu!” Pupil mata Sarah gemetar, matanya berkaca-kaca menahan tangisan. Sarah kebingungan bagaimana cara memberi penjelasan yang mas
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

BAB 29: Sakit

Sarah pergi, membawa Asina yang membutuhkan pertolongan medis. Setelah beberapa menit berguling di salju sambil menangis dan mengerang kesakitan, Asina tidak sadarkan diri hingga mengharuskan Sarah memanggil pengawal dan sopir pribadinya untuk memboyong pergi Asina ke mobil.Evelyn mengusap perutnya dengan gemetar, perlahan dia membuang napasnya dengan penuh kelegaan.Evelyn tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya, jika dia yang memakan pancake jebakan itu. Kondisi Evelyn sedang lemah akhir-akhir ini, usia kandungannya juga masih baru tiga minggu, akan sangat berbahaya jika makanan itu bersarang didalam perutnya dan menimbulkan kontraksi pada rahimnya.Jika terjadi sesuatu hal yang buruk pada kandungannya, maka Evelyn akan semakin hancur. Tidak ada lagi yang tersisa untuk dirinya bertahan.Beruntung saja kali ini Evelyn dapat menghindari kejahatan Sarah.Noah..Apa yang kini tengah terjadi pada lelaki itu setelah beberapa menit lalu meninggalkan ruangan makan? Ke
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

BAB 30: Sebuah Nilai

Gumpalan awan terlihat dilangit, musim gugur tengah berlangsung.Suara kicauan burung yang bermigrasi lebih sering terdengar setiap kali hujan berhenti.Kicauan burung-burung itu tidak kalah berisiknya dengan sekelompok siswa yang kini berkumpul di kelas salah satu gedung sekolah, mereka tengah mendiskusikan hasil tugas akhir semester yang akan menentukan pembagian kelas selanjutnya berdasarkan apa yang telah mereka buat selama satu pekan terakhir ini.Diantara keramaian yang berlangsung, Noah duduk sendirian dipinggiran jendela kelas, pemuda itu lebih tertarik memperhatikan kelompok pelajar asing yang akhir-akhir ini sering berkeliaran di halaman sekolah, terutama perpustakaan.Setiap dua tahun sekali Giedon High School selalu mengadakan berbagai olimpiade bergengsi untuk menyaring siswa unggulan yang perlu mendapatkan dorongan pengembangan skill.Ada beberapa puluh siswa unggulan yang dikumpulkan dari berbagai sekolah untuk mendapatkan dorongan khusus.Beberapa perusahaan yang menja
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status