Home / Romansa / Suami Wasiat dari Suamiku / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Suami Wasiat dari Suamiku: Chapter 11 - Chapter 20

113 Chapters

BAB 11: Pertemuan

“Bagaimana perasaan Anda sekarang?” tanya dokter yang membantu memeriksa kembali keadaan Noah sebelum kepulangannya hari ini. “Saya merasa lebih baik sekarang, terima kasih atas bantuan Anda selama beberapa hari ini,” jawab Noah. “Itu sudah menjadi kewajiban saya.” Beberapa hari menjalani perawatan dan terapi, keadaan Noah berangsur membaik meski terkadang dia kesulitan tidur menjelang malam karena sakit yang menimbulkan demam. Dalam demam itu, samar-samar sebuah bayangan yang menyilaukan selalu datang begitu nyata, suara tangisan peremuan asing ikut terdengar bergema ditelinga dan menggemuruhkan dada. Setiap kali mimpi itu datang, Noah akan gelisah dan membutuhkan obat penenang. Noah sudah berusaha keras memahami arti dari mimpi sama yang datang disetiap malamnya, beberapa kali dia bertanya kepada ibu dan kakeknya mengenai kecelakaan yang dia alami. Namun, keduanya secara kompak mengatakan jika Noah mengalami kecelaan tunggal dibawah garasi perusahaan karena mobil yang dia kend
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

BAB 12: Ternodai

“Bagaimana keadaanmu?” “A-aku merasa sedikit lebih baik sekarang,” jawab Noah dengan suara bergetar. Evelyn duduk di sisi ranjang, wanita itu tidak memiliki kata-kata lain yang bisa dia ucapkan lagi. Masih sulit untuknya berpura-pura akrab, apalagi berpura-pura memiliki ikatan penting dengan lelaki yang sangat dibencinya. Diam-diam Noah melirik Evelyn melalui sudut matanya, melihat jari manis Evelyn yang terpasang cincin pernikahan sama dengan apa yang dia kenakan. Pandangan Noah bergerak ke atas, menatap Evelyn dengan lekat. Semakin Noah memperhatikannya, dia teringat sekelabat ingatan yang pernah terjadi. Noah berdeham memecah keterdiaman Evelyn yang tidak berbicara apapun lagi padanya. “Apa kau sudah tahu mengenai amnesia yang aku alami?” Evelyn langsung menengok, “Aku sudah tahu,” jawabnya terdengar dingin. “Apa kau marah, karena itu kau tidak datang menengokku?” tanya Noah lagi. Tangan Evelyn meremas kuat permukaan ranjang. Benar Evelyn sangat marah dan benci hingga ti
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

BAB 13: Mengusir Sarah

Salju turun begitu lebat, cuaca yang dingin membekukan tangan Evelyn yang kini gemetar hebat tidak dapat mengendalikan kesakitan yang menyebar diseluruh nadinya. Suara napas kasar tidak beraturan terdengar dibawah hujan salju. Evelyn menyadarkan punggungnya pada dinding, wanita terisak menangis, meratapi kesedihan yang telah menghancurkan hatinya. Betapa kejamnya Matteo Sylvester, dengan seenaknya dia mengubah potret wajah Daniel dan menggantinya dengan wajah Noah, menghancurkan arti dari setiap photo berharga Evelyn dengan lelaki yang teramat sangat dia cintai. Mengapa Matteo begitu tega melakukan ini kepadanya? Apakah belum puas baginya setelah memaksa Evelyn menikah dengan Noah, Matteo juga menginjak harga diri Evelyn dengan menodai setiap moment penting yang Evelyn abadikan bersama Daniel. Jika memang photo diperlukan untuk menguatkan kebohongan, mengapa Matteo tidak memilih potret orang lain saja? Daniel adalah pria yang baik dan penuh rasa hormat, bahkan disisa akhir hayatn
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

BAB 14: Sebuah Maaf

Noah duduk terpaku, menghabiskan waktunya untuk melihat potret photo pernikahannya dengan Evelyn terbingkai disebuah figura besar yang menghiasi dinding. Photo pernikahan itu terlampau sederhana untuk keluarga Sylvester yang merayakan hari penting dalam hidup mereka. Di dalam photo itu, Evelyn mengenakan gaun putih sederhana, ditangannya terdapat seikat bunga, tangan satunya lagi merangkul lengan Noah sambil menyandarkan wajahnya dibahu Noah, mereka berdua berdiri didepan sebuah taman. Anehnya, dibalik kesederhanaan potret photo itu ada sebuah kebahagiaan yang tidak ternilai harganya, ada cinta yang begitu besar terpancar jelas dibalik senyuman dan mata berbinar Evelyn. Sebuah pernikahan adalah adalah moment yang sacral, sesuatu yang sangat penting karena terjadi untuk sekali seumur hidup. Seharusnya Noah mengingatnya moment berharga itu meski hanya berbentuk bayangan samar. Tapi mengapa, Noah tidak mengingatnya sedikitpun meski dia berusaha mencoba? Noah mencoba memahami seber
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

BAB 15: Sepenggal Cerita

Noah duduk dalam ketegangan, pria itu menahan napasnya saat Evelyn mulai meloloskan pakaiannya dengan penuh kehati-hatian. Aroma shampoo dari rambut Evelyn yang terayun, suara hembusan napasnya yang lembut, lentik bulu matanya yang berkedip, lembut tangannya yang sesekali tidak sengaja menyentuh kulit telah berhasil membangkitkan semua panca indra Noah.Berbanding balik dengan Evelyn, wanita itu tidak merasakan emosi apapun didalam jiwanya saat berdekatan dan bersentuhan dengan Noah.Evelyn tidak malu, tidak pula kagum dengan semua kesempurnaan fisik Noah yang terpampang jelas didepan matanya.Dulu, saat Evelyn keluar panti asuhan di usia delapan belas tahun, dia harus berjuang bertahan hidup sambil menjalani sekolah kedokterannya. Untuk bisa bertahan, Evelyn bekerja sebagai perawat beberapa orang lansia yang mengalami Alzheimer dip anti jompo.Bagi Evelyn, menangani Noah yang kini tengah sakit bukanlah hal yang baru lagi untuknya.Evelyn sendiri tidak memiliki niatan untuk mencelakai
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

BAB 16: Kebohongan

“Apa dulu kau sering memberiku perhatian seperti ini Eve?” tanya Noah dengan senyuman bahagianya.Deg!Sorot mata Evelyn berubah sendu, sesak dan sakit langsung menohok hatinya mendengar pertanyaan lancang Noah. Ingatan Evelyn berkelana, terbayang moment indahnya yang kini tinggal kenangan.Evelyn selalu merawat Daniel disetiap pagi, karena banyak pekerjaan sampingan yang Daniel kerjakan, Daniel sangat sulit dibangunkan akibat kelelahan, sehingga Evelyn sering menariknya ke kamar mandi dan menyuapinya makan agar mereka bisa pergi ke rumah sakit tanpa terlambat.Semasa hidup Daniel, pria itu lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berjuang mempersiapkan masa tuanya dengan Evelyn. Evelyn sangat menyesal, andai dia tahu Daniel akan pergi diusia muda, Evelyn ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengannya, lebih memperhatikannya, memberinya lebih banyak cinta dan kebahagiaan hingga saat-saat terakhirnya.Sekarang, segala kebahagiaan yang dulu Daniel torehkan dikehidupan Evelyn, telah m
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

BAB 17: Modus

Evelyn sedikit membuang muka menyembunyikan ketidak sukaannya yang sangat sulit untuk dia sembunyikan. Kedatangan Noah telah menghancurkan suasana hatinya yang telah kembali tenang. Noah memelintir ujung pakaiannya, pria itu tertunduk kecewa dengan perubahan wajah Evelyn. “Kau mau makan sekarang?” tanya Evelyn memecah keheningan. Dalam seperkian detik wajah suram Noah berubah cerah, pria itu mengangguk cepat, menarik mundur kursi roda dan menunggu di meja makan tanpa mengalihkan perhatiannya dari sosok Evelyn yang tengah menyiapkan makanan. “Eve, apakah di rumah ini tidak ada satupun pekerja? Setidaknya harus ada dua pelayan yang mengerjakan semuanya agar kau tidak kelelahan,” ucap Noah dengan serius. Evelyn mendengus geli, sudah dia duga, Noah Sylvester adalah tuan muda yang terbiasa dilayan. Pasti akan sulit untuknya melakukan segalanya sendiri meski itu hal-hal yang sederhana dan dasar. “Aku tidak keberatan melakukan pekerjaan rumah. Aku lebih nyaman seperti ini, dengan begitu
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

BAB 18: Ingatan Noah

Noah tersenyum lembut mengenang sesuatu yang semakin jelas dalam ingatannya. “Sekarang aku ingat, dulu kita pernah bertemu saat kau menjadi peserta olimpiade internasional di sekolahku. Sepertinya, pada saat itu kau masih menjadi siswa menengah pertama.” Pupil mata Evelyn melebar tidak dapat menutupi keterkejutanya mendengar jawaban Noah yang diluar dugaan. Evelyn memang pernah mengikuti sebuah olimpiade disebuah sekolah internasional. Olimpiade itu begitu berkesan bagi Evelyn, dia bekerja keras untuk bisa lolos begitu dia tahu bahwa hadiah utama dari olimpiade adalah beasiswa kuliah di universitas bergengsi di luar negeri dengan uang saku yang berjumlah besar. Siang malam Evelyn belajar, terkadang Evelyn pergi keluar tengah malam dari panti asuhan dan belajar di taman karena lampu-lampu ruangan yang harus dimatikan untuk menghemat biaya listrik. Semua kerja keras dan tekad Evelyn membuahkan hasil, dia akhirnya berhasil mengalahkan ratusan siswa untuk bisa ikut olimpiade. Sampa
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

BAB 19: Milia dan Masalahnya

“Kau mau kemana ditengah badai salju seperti ini?” tanya Juan dengan suara yang tegas.Milia menelan salivanya dengan kesulitan, wanita itu tidak dapat menyembunyikan ketegangan diwajahnya kala kedua orang tuanya secara bersamaan melihatnya dengan tatapn mengintimidasi.Ragu-ragu Milia terus melangkah dan mendekat. “Aku memiliki janji dengan temanku untuk membicarakan pekerjaan,” jawab Milia dengan suara bergetar.“Sebaiknya adakan pertemuan di rumah saja, kau jangan keluar rumah sampai hari pernikahanmu, dan jangan pernah lagi berusaha menemui Noah,” tegur Juan.Bibir Milia menekan kuat menahan kemarahannya mendengar nama lelaki yang dicintainya kembali diungkit. Sejak kejadian dimalam itu, Milia tidak lagi bertemu dengan Noah meski dia berusaha mencari, kabar Noah simpang siur, ada yang mengatakan jika dia terlibat kecelakaan hebat, ada pula yang mengatakan jika dia pergi keluar negeri.Hari ini Milia harus kembali mencari Noah dan menjelaskan keadaannya. Berharap Noah akan mengerti
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

BAB 20: Kenangan

Suara deringan telepon terdengar di atas meja, mata Matteo yang sempat terpejam kembali terbuka. Dilihatnya layar handpone yang menunjukan nama putra keduanya, Simon. “Ada apa Simon?” “Aku mendengar kabar jika keponakanku mengalami kecelakaan, apa itu benar?” tanya Simon. Napas Matteo tertahan didada, sudah dia duga, pasti setiap kabar buruk tentang Noah akan sampai dengan cepat kepada Simon meski Matteo telah menyelesaikan masalahnya. Simon adalah putra kedua Matteo, meskipun begitu hubungan mereka tidaklah begitu baik. Berdasarkan pengalaman dan kemampuan, Simon jauh lebih unggul dari Noah, dulu Matteo juga sempat berencana untuk menjadikan Simon peminpin selanjutnya saat nanti dia pensiun. Namun, sifat Simon yang sebrono, senang berpesta dan sering terlibat skandal dengan beberapa perempuan hingga memiliki anak diluar nikah, Matteo jelas akan menyerahkan posisi kepeminpinan selanjutnya pada Noah yang bertanggung jawab dalam pekerjaan. Keputusan Matteo tampak tidak bisa di
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status