Home / Romansa / Cinta Baruku untuk Membalas Mantan / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of Cinta Baruku untuk Membalas Mantan: Chapter 211 - Chapter 220

345 Chapters

Bab 211

Peter ditemukan oleh Owen. Dia tidak punya keluarga dan menganggap Owen sebagai keluarganya dan kakaknya. Sejak kecil, apa pun yang diperintahkan Owen, Peter tidak pernah membantah.Suatu hari, Peter bertemu dengan seorang gadis. Senyuman gadis itu lebih cerah dari matahari dan lebih manis dari gula.Gadis itu menemaninya bermain game, mengingat makanan favoritnya, membuatnya merasa lebih hidup. Saat itu, Peter baru menyadari dirinya punya darah yang mengalir dan jantung yang berdetak. Dia bukan lagi hanya senjata yang dingin.Peter merasa sangat beruntung karena datang ke Kota Berza, merasa sangat beruntung bisa mengenal gadis itu. Waktu yang dihabiskan bersama gadis itu adalah kenangan terindah dalam hidupnya. Dia sangat mencintai gadis itu dan siap memberikan segalanya untuknya."Aku tahu, aku tahu ...." Elvina menyentuh pipi Peter yang mulai mendingin. Dengan bibir bergetar, dia berucap, "Jangan tinggalkan aku. Kamu janji akan membawaku ke Conervo. Kamu bilang di sana ada laut yang
Read more

Bab 212

"Nggak, dia belum mati! Dokter, tolong selamatkan dia!" Elvina menggenggam tangan dokter itu, lalu berlutut, "Usianya baru 20-an tahun. Dia nggak boleh mati, kumohon ....""Maaf, aku nggak bisa membantu." Dokter itu menarik tangannya dari genggaman Elvina.Elvina menatap Peter yang terbaring tak berdaya. Air mata mengaburkan pandangannya. Dia menatap Owen dan memohon, "Kak, tolong bantu aku selamatkan Peter ya?"Owen tidak menjawab. Dia menahan kesedihan yang mendalam, lalu akhirnya menutupi tubuh Peter dengan kain putih.Elvina masih berlutut di tempatnya. Dia menangis sekencang-kencangnya. Dia tidak ingin jenazah Peter dikremasi di tempat ini. Dengan linglung, dia terus mengikuti Owen. Mereka membawa jenazah Peter kembali ke kampung halaman, Kota Berza.Elvina tidak berani masuk ke krematorium. Dia hanya berdiri di luar, menyaksikan Owen dan petugas membawa jenazah Peter masuk. Air matanya sudah kering. Dia tidak bisa menangis lagi.Pria yang selalu menemaninya bermain game, yang sel
Read more

Bab 213

Darah?Raiden sontak terpikir akan sesuatu. Tatapannya menjadi suram. Dia bergegas maju dan menggendong Elvina keluar. Elvina pun hanya membiarkan Raiden menggendongnya. Kedua tangannya terkulai lemas. Tatapannya kosong seperti tidak ada kehidupan.Darah yang mengalir dari tubuh Elvina dan mengenai lantai tampak sangat menyilaukan. Mata Daphney terbelalak melihat darah itu. Dia bertanya kepada pelayan di samping, "Darah itu ... keluar dari kaki Elvina?""Ya ...." Pelayan itu sangat terkejut sehingga menjawab dengan ragu. Bahkan sebelum dia menyahut, tubuh Daphney sudah gemetaran. Daphney mendorong pelayan itu, lalu mengejar Raiden.Raiden membawa Elvina ke ruang gawat darurat. Ketika melihat ujung rok Elvina ternodai darah dan wajahnya yang pucat pasi, dokter itu langsung menyadari sesuatu dan memanggil dokter kandungan.Dokter kandungan menyuruh Elvina berbaring, lalu mendorongnya ke ruang operasi. Raiden yang berdiri di luar tidak sengaja menunduk. Dia melihat tangannya berlumuran da
Read more

Bab 214

"Elvina diduga terlibat dalam pembunuhan. Sekarang dia adalah buronan," jawab polisi dengan nada tegas."Membunuh?" Dexton tertawa kecil, lalu membuka kancing kerah kemejanya agar lebih lega. "Aku dengar Nyonya Tua Keluarga Tjandra meninggal mendadak. Penyebab kematian mendadak itu bisa bermacam-macam.""Cuma karena Elvina sempat berduaan dengannya, kalian langsung berpikir kematian Nyonya Tua ada kaitannya dengannya? Polisi macam apa kalian ini?"Ketika mendengar sindiran dan ejekan dari Dexton, wajah polisi itu langsung menjadi masam. "Pak, jangan mengganggu kami menjalankan tugas!"Kemudian, polisi itu memberi isyarat kepada rekannya yang berdiri di samping. Rekannya langsung meraih borgol dari pinggangnya.Pria berpakaian jas yang berdiri di samping Dexton segera maju untuk melindunginya. Dengan senyuman ramah dan sopan, dia berkata, "Pak Dexton cuma mengajukan pertanyaan. Jangan langsung menangkap orang begitu saja. Ini nggak benar. Selain itu ...."Pria itu menunjuk ke atas korid
Read more

Bab 215

Mungkin karena Daphney menarik lengannya terlalu kuat, Raiden yang terus menatap pintu ruang operasi akhirnya menunduk sedikit dan menatap Daphney. Tatapannya dalam sekaligus dingin, membuat Daphney ketakutan.Raiden segera mengalihkan pandangannya kepada para polisi. "Aku sudah memberi tahu polisi, aku yang akan urus masalah ini. Kalian dapat informasi dari mana kalau dia kembali ke Kota Berza?""Ya, ya ...." Polisi merasa tertekan setelah ditatap Raiden. Meskipun begitu, dia tetap memberanikan diri untuk menyahut, "Sebelumnya, Elvina pernah menjadi buronan negara. Setelah dia kembali ke Kota Berza, ada warga yang melihatnya dan menelepon kami. Makanya, kami kemari ....""Siapa? Berikan nomor teleponnya kepadaku.""Pak Raiden, Elvina diduga membunuh. Sudah seharusnya kami menangkapnya. Apa kamu ingin melindunginya?" tanya polisi.Raiden menyipitkan mata. Nada bicaranya semakin dingin. "Dia nggak bisa bicara. Kalian juga sudah memeriksa ponselnya yang tertinggal di lokasi. Apa ada bukt
Read more

Bab 216

Ketika mendengar ucapan Dexton, alis Raiden terangkat. "Memang benar pernikahan kami palsu, tapi itu urusanku dengan Elvina. Kamu nggak berhak ikut campur.""Aku yang membesarkannya! Aku tentu harus ikut campur!" Tatapan Dexton terlihat tegas. Dia tahu dia tidak bisa melawan Keluarga Tjandra ataupun Raiden. Namun, dia sudah pernah membuat kesalahan sekali dan tidak ingin menyesal lagi.Sekalipun harus mempertaruhkan nyawanya, Dexton akan melindungi Elvina dengan sebaik mungkin. Dia mungkin tidak bisa menggoyahkan Raiden, tetapi dia tahu ada banyak orang yang ingin menjatuhkan Raiden. Asalkan bisa menjatuhkan Raiden, Dexton bersedia bekerja sama dengan siapa saja!Raiden seperti bisa melihat sesuatu dari tatapan Dexton. Seketika, dadanya terasa sesak hingga membuatnya kesulitan bernapas. Dia sungguh gusar.Raiden mencengkeram pergelangan tangan Dexton lagi dan meremukkannya. Setelah itu, dia mengempaskan Dexton sekuat tenaga.Dexton terhuyung mundur beberapa langkah. Dia berusaha untuk
Read more

Bab 217

Raiden seolah-olah mati rasa untuk sejenak. Dia mencengkeram kaleng bir di tangannya, lalu berucap dengan suara serak, "Gunakan obat terbaik untuk merawatnya."Keanu mendengus. "Kerusakan tubuh yang diakibatkan oleh keguguran nggak bisa disembuhkan begitu saja. Mau sehebat apa pun obat itu, nggak ada gunanya. Kamu seharusnya bersyukur karena dia cuma menjalani operasi kecil dan nggak mengalami pendarahan hebat. Kamu juga tahu seperti apa kesehatannya. Kalau nggak, dewa sekalipun nggak bisa menolongnya.""Eh, sebenarnya kamu ini gimana sih?" Keanu benar-benar bingung. "Kamu jelas-jelas cuma perlu mengambil dua kantong darah dari Elvina. Kenapa malah membuat semuanya jadi rumit begini?"Keanu meneguk birnya dua kali, lalu tiba-tiba terpikir akan sesuatu. Dia menyunggingkan senyuman sinis. "Apa karena Daphney mengkhianatimu dulu dan kamu dendam padanya? Makanya, kamu menikahi Elvina untuk balas dendam? Di satu sisi kamu ingin balas dendam, di sisi lain kamu nggak bisa melepaskannya. Benar
Read more

Bab 218

Entah berapa lama Elvina tertidur. Saat terbangun, dia mendapati dirinya sudah berada di bangsal dan mengenakan pakaian pasien.Sinar matahari masuk melalui jendela, memberikan sedikit kehangatan pada bangsal.Elvina berusaha untuk bangkit. Ketika dia mengambil teko di meja untuk menuangkan segelas air untuk diri sendiri, pintu bangsalnya tiba-tiba terbuka.Yang masuk adalah Owen. Dia terkejut sesaat melihat Elvina sudah bangun. Dia segera mendekat dan menuangkan air untuknya."Nggak perlu. Setelah tidur, aku merasa lebih bugar," tolak Elvina sambil tersenyum. Dia mengambil teko dan menuangkan air hangat untuk diri sendiri, lalu meminumnya dengan perlahan.Owen mengamati wajah Elvina. Dia melihat wajah Elvina sudah jauh lebih cerah. Matanya tampak lebih jernih seperti sudah bisa menerima kenyataan.Owen merasa lega melihat Elvina yang seperti ini. Hari setelah mengkremasi Peter, dia mencari Raiden dan baru tahu bahwa Elvina mengalami keguguran karena stres berat. Dia khawatir kematian
Read more

Bab 219

Owen terdiam sejenak. Pada akhirnya, dia tidak menolak permintaan Elvina. "Baiklah."Elvina tersenyum tipis. "Terima kasih, Kak."Setelah Elvina menghabiskan semangkuk bubur ayam, Owen memanggil Keanu ke bangsal.Keanu agak terkejut melihat Elvina yang emosinya terlihat cukup stabil. Setelah memeriksa, dia mengatakan tidak ada masalah. "Kamu sudah boleh pulang besok kalau mau.""Kalau begitu, besok saja. Aku nggak suka bau rumah sakit," sahut Elvina. Kemudian, dia meminta Owen untuk mengurus prosedur keluar rumah sakit jika ada waktu.Tidak lama kemudian, Owen pergi. Sebelum keluar dari rumah sakit, Owen menelepon Raiden untuk melaporkan keadaan Elvina dan keinginannya untuk keluar dari rumah sakit.Setelah hening sesaat, Raiden berkata, "Besok pagi aku akan ke rumah sakit untuk mengantarnya pulang."....Keesokan hari, Elvina bangun pagi dengan penuh semangat. Dia pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya, lalu mengganti pakaian baru yang dikirimkan oleh bawahan Owen semalam. Kemudi
Read more

Bab 220

Dexton mendorong kacamatanya. Sudut bibirnya terangkat sedikit. "Ya sudah, aku janji nggak bakal mengecewakanmu."Dexton juga tidak akan membiarkan Clarissa lolos begitu saja. Wanita itu hanya putus dari ayahnya, tetapi langsung membenci keluarganya, sampai menyuruh orang membakar rumah mereka. Selama lebih dari 20 tahun, dia mempermainkan Dexton seperti bidak.Jika bukan karena Clarissa, hubungan Dexton dan Elvina tidak akan berakhir seperti ini.Dexton mengambil potongan apel yang diberikan Elvina dan memakannya. Rasanya sangat manis. "Elvina, kapan kamu bakal cerai dengan Raiden? Dia menyuruh polisi nggak ikut campur tentang kematian mendadak neneknya. Dia mungkin akan membuat perhitungan denganmu. Aku sudah menghubungi pengacara ....""Aku nggak bakal cerai."Dexton tertegun, mengira ada yang salah dengan pendengarannya. "Kenapa nggak cerai? Apa ... kamu masih mencintainya?"Elvina hanya tersenyum dan tidak menjawab. Dia mengambil ponselnya, lalu mengutak-atik sebentar dan berkata
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
35
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status