/ Romansa / Cinta Baruku untuk Membalas Mantan / 챕터 221 - 챕터 230

Cinta Baruku untuk Membalas Mantan의 모든 챕터: 챕터 221 - 챕터 230

345 챕터

Bab 221

Keduanya berdiri begitu dekat hingga Elvina bisa merasakan napas pria itu menyentuh wajahnya ... begitu dingin hingga menusuk tulang. Tubuhnya tanpa sadar bergetar sedikit. Namun, Elvina tetap bergeming.Matanya yang jernih menatap langsung ke arah Raiden. "Pak Raiden, bukannya kamu juga tahu? Ayah Dexton dan bibi Anda, Clarissa, punya hubungan yang rumit. Dexton cuma bidak catur di tangan Clarissa. Dia cuma tertipu dan akhirnya melakukan kesalahan dengan membunuh orang tuaku."Tatapan Raiden semakin dalam. "Maksudmu, kamu nggak akan menuntutnya?""Hmm, aku nggak akan menuntutnya. Dia sudah menyesal dan minta maaf padaku," ujar Elvina. "Selain itu, aku dan Kak Dex ....""Sebaiknya kamu ganti panggilan itu," Raiden memotong ucapannya dengan ekspresi dingin. Cengkeramannya di belakang kepala Elvina semakin erat menunjukkan kekesalannya.Elvina menarik napas dalam-dalam, lalu menurutinya. Dengan suara lembut, dia berkata, "Aku dan Dexton tumbuh besar bersama. Lagian, dia juga mantan suami
더 보기

Bab 222

"Nggak perlu," Elvina menggelengkan kepala. "Dexton pasti bisa mengambilnya kembali." Nada bicaranya begitu yakin hingga Raiden merasa ada sesuatu yang tidak beres, seolah-olah Dexton akan membuat kesepakatan tertentu dengan Daphney.Saat itu, lift sampai di lantai tujuan dan Elvina berjalan keluar terlebih dulu. Dia menekan bel pintu beberapa kali. Tak lama kemudian, pintu terbuka dan yang muncul adalah Maya. Ketika melihat Elvina berdiri di luar pintu, air mata langsung menggenang di sudut matanya."Nona, syukurlah Anda baik-baik saja.""Maaf membuatmu khawatir, Bi Maya." Elvina tersenyum tipis, lalu masuk ke dalam rumah.Melihat Elvina bisa berbicara lagi, Maya tampak tersenyum tipis. Namun, ada perubahan dalam sikapnya. Dia menjadi lebih tenang dan pendiam. Dia tampaknya sudah paham sesuatu. Tiba-tiba, Maya berlutut di hadapan Elvina."Nona ... maafkan aku ...." Maya mencoba berbicara tetapi akhirnya menangis tersedu-sedu. "Aku minta maaf ...."Elvina berdiri di tempatnya, lalu ter
더 보기

Bab 223

Maya sudah bekerja di Keluarga Kusuma sejak muda. Sekarang, dia mengurus Elvina secara pribadi. Usianya sudah sangat tua, sebagian besar rambutnya sudah beruban, dan kerutan memenuhi sudut matanya. Ajalnya juga mungkin sudah tidak lama lagi.Dulu, Elvina sering menangis di pelukan Maya dan bermanja-manja seperti anak kecil. Ini adalah kedua kalinya Maya menangis di depannya. Namun kali ini, hati Elvina sama sekali tidak tersentuh. Tatapannya tetap dingin.Elvina berjongkok di hadapan Maya, mengambil tisu dan menyeka air mata di sudut matanya. "Bi Maya, kamu mengikuti ibuku sejak dia baru menikah. Sampai sekarang, kamu masih memanggilku Nona, seolah-olah kamu adalah bagian dari keluarga kami. Kamu bilang kamu nggak bermaksud mencelakaiku, tapi kamu telah melakukannya dua kali."Tubuh dan bibir Maya bergetar hebat. "Nona ....""Kalau kamu benar-benar nggak mau mencelakaiku, waktu seseorang mengancammu, seharusnya kamu kasih tahu aku lebih dulu. Aku pasti akan menyelesaikan masalah itu u
더 보기

Bab 224

Pergelangan tangan Elvina ditahan, sehingga dia tidak bisa melanjutkan menghancurkan biola itu."Ini hadiah ulang tahun dari ayahku. Tapi ayahku sudah tiada," ujar Elvina dengan ekspresi datar sambil menyibak rambut yang jatuh di pipinya. "Menyimpannya cuma akan membuatku teringat dan bersedih."Cengkeraman Raiden di tangannya semakin kuat. "Kalau buat kamu bersedih, kenapa kamu masih membelinya kembali dari Dexton?""Karena aku mau ngasih kejutan untukmu. Itu sebabnya aku mengambil biola ini," Elvina tersenyum tipis, wajahnya tanpa ekspresi senang ataupun sedih. "Tapi sekarang, aku nggak butuh lagi."Raiden merasa ada makna tersembunyi di balik kata-kata terakhirnya. Dalam hatinya muncul perasaan gugup dan takut. Rasanya seperti sesuatu yang selama ini dia genggam erat, perlahan mulai menghilang.Saat Elvina mencoba menarik tangannya, Raiden secara refleks semakin menggenggamnya. Dia mengambil biola dari tangan Elvina dan berkata dengan nada datar, "Jangan hancurin lagi, nanti tanganm
더 보기

Bab 225

Raiden butuh waktu lama untuk menenangkan dirinya dan menahan napas dengan stabil. Setelah merapikan pakaian Elvina dan menyelimuti tubuhnya dengan hati-hati, dia mengambil remot dan menutup tirai jendela."Tidurlah sebentar," suara Raiden terdengar serak. "Nanti saat makan siang, aku akan membangunkanmu.""Hmm," jawab Elvina, lalu membenamkan dirinya di dalam selimut.Setelah keluar dari kamar dan menutup pintu, Raiden menelepon Owen. "Datanglah ke Riverview sekarang."Ada sesuatu yang menekan dadanya, membuatnya merasa sesak dan tidak nyaman. Saat dia berjalan ke ruang tamu, matanya tertuju pada kotak rokok yang ada di atas meja. Dia mengambil sebatang, menyalakannya, lalu mulai mengisapnya dalam-dalam.Setelah insiden Peter membawa kabur Elvina, Raiden tidak pernah berdiam diri. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk mengurus media dan keluarga besar Tjandra yang terus mencari tahu kebenaran. Urusan menemukan Elvina, dia serahkan pada Owen.Setelah polisi mencabut tuduhan terhadap
더 보기

Bab 226

Owen melanjutkan penjelasannya, "Pelayan itu bilang dia lagi sibuk di lantai satu ketika Daphney turun mencarinya. Daphney mendengar suara Nyonya Pamela yang marah dari ruang kerja dan khawatir kondisinya akan memburuk. Karena itulah dia meminta pelayan itu untuk menelepon polisi dan rumah sakit. Sedangkan berita yang menyebar ke media, itu semua ulah Daphney.""Awalnya, berita tentang kematian mendadak Nyonya Pamela nggak begitu meluas. Tim PR bisa mengalihkan perhatian para jurnalis dengan berita lain. Tapi begitu kakak Daphney mengetahuinya, dia sendiri yang menyebarkan berita ini ke media. Dia juga yang menelepon keluarga besar Tjandra untuk memberi tahu mereka ...."Saat Owen berbicara, Raiden duduk membungkuk sambil mengisap rokok dan wajahnya tetap dingin.Ketidakpeduliannya membuatnya terlihat jauh lebih menyeramkan.Dengan suara datar, Raiden bertanya, "Yang mengejar Elvina tanpa henti itu bibiku atau Daphney?""Itu ulah Daphney," jawab Owen. "Orang-orangnya berhasil melacak N
더 보기

Bab 227

"Paman Seto, apa dia nggak takut aku tahu apa yang sedang dia rencanakan?" Raiden mencibir, lalu menyalakan sebatang rokok lagi. Asap putih mengepul, menyelimuti tatapannya yang redup dan tak bisa ditebak.Ruang tamu kembali sunyi untuk beberapa saat. Akhirnya, Raiden membuka suara dengan nada dingin, "Bantu Paman Seto. Apa pun yang dia lakukan, biarkan saja. Sebarkan semua informasi itu agar keluarga besar di Hondria tahu."Owen menatapnya dengan syok. Mulutnya bergerak seolah ingin mengatakan sesuatu, tetapi Raiden memotongnya lebih dulu."Dokter bilang, Elvina mengandung anak kembar. Mereka sudah terbentuk sempurna." Pandangan Raiden jatuh ke bawah, suaranya terdengar lemah.Seketika itu, dia membayangkan darah merah di antara kaki Elvina. Jari-jari panjangnya sedikit bergetar. Rokok di tangannya bergetar sebelum jatuh ke atas meja kopi.Dia memejamkan mata, lalu mengambil rokok itu dan mematikannya di asbak. Dengan suara serak, dia melanjutkan, "Owen, beberapa bulan lagi aku sudah
더 보기

Bab 228

Elvina kembali memasukkan beberapa butir kismis ke dalam mulutnya. "Baru saja aku mengobrol sama Dexton. Dia menanyakan apa yang ingin kumakan. Katanya dia sudah memesan makanan, mungkin sebentar lagi akan tiba."Mendengar itu, mata Raiden menyipit dan tampak kesal.Tepat pada saat itu, bel pintu berbunyi."Sepertinya pesanan makanannya sudah datang," ujar Elvina sambil hendak bangkit untuk membuka pintu. Namun, Raiden menekan pundaknya agar dia tetap duduk. "Aku saja yang buka."Di balik pintu, berdiri resepsionis yang sama seperti siang tadi sambil membawa dua kantong makanan. Melihat Raiden membuka pintu, resepsionis buru-buru menyerahkan makanan itu. "Pak Raiden, ini pesanan makanan untuk unit ini ....""Bukan aku yang pesan," potong Raiden dingin. "Buang saja."Resepsionis itu tertegun. Namun, sebelum dia bisa bereaksi lebih jauh, pintu sudah tertutup kembali.Dengan bingung, dia menatap label alamat di kantong makanan dan memastikan sekali lagi bahwa pesanan itu memang ditujukan
더 보기

Bab 229

Raiden baru pergi belum sampai setengah jam ketika Elvina keluar dari kamar utama. Dia mengenakan kaus putih sederhana dan celana jeans dengan kakinya yang panjang dan indah.Sambil berjalan, tangannya mengikat rambutnya menjadi kuncir kuda. Dibandingkan kemarin, suasana hatinya tampak jauh lebih baik. Raut wajahnya tersenyum ringan, membuatnya tampak ceria dan bersemangat.Seorang pelayan yang tak sengaja bertemu dengannya di ruang tamu terkejut dan buru-buru menundukkan kepala. "Selamat pagi, Nyonya.""Pagi," jawab Elvina dengan senyum lembut. Setelah selesai mengikat rambut, dia berjalan ke ruang makan, menarik kursi, dan duduk. "Sarapan apa hari ini?""Ada bubur beras kesukaan Anda dan juga susu kedelai. Kami juga mengukus seporsi pangsit kecil.""Aku pilih bubur beras saja," kata Elvina dengan nada santai.Pelayan itu segera bergerak ke dapur. Tak lama kemudian, dia membawa semangkuk bubur beras dan seporsi pangsit kecil ke meja makan. Elvina mengucapkan terima kasih sebelum mulai
더 보기

Bab 230

Elvina mendengar itu dan tersenyum tipis, bibirnya melengkung sempurna. "Daphney adalah pemain biola kelas dunia. Biola ini pasti sangat bernilai baginya. Aku kira kamu harus berdebat dengannya setidaknya setengah jam."Dexton menjawab sambil memperhatikan wajah Elvina dengan saksama, "Dia takut banget hal ini ketahuan Raiden. Dia benar-benar peduli sama Raiden."Senyuman Elvina semakin terang. "Ya, aku juga tahu."Sebagai seseorang yang tumbuh bersama Elvina, Dexton tahu persis setiap ekspresi kecil di wajahnya. Apa yang dipikirkan Elvina sudah bisa ditebaknya. Rasa penasaran yang menggantung di hatinya pun lenyap dan tiba-tiba suasana hatinya jadi lebih baik.Setelah membuka pintu mobil, Dexton berkata dengan suara rendah, "Elvina, aku akan membawamu menemui seseorang. Kamu pasti ingin bertemu dengannya.""Baiklah," jawab Elvina ringan sambil membawa biola itu dan masuk ke dalam mobil.Dia sama sekali tidak bertanya siapa orang itu, seolah-olah percaya sepenuhnya pada Dexton dan meny
더 보기
이전
1
...
2122232425
...
35
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status