Semua Bab Cinta Baruku untuk Membalas Mantan: Bab 201 - Bab 210

345 Bab

Bab 201

Elvina baru pertama kali memegang benda seperti ini. Pistol itu terasa berat di tangannya, jari-jarinya sempat bergetar, tetapi dia segera menggenggamnya dengan kuat dan mengangguk mantap.Dia melihat Peter membuka pintu dan turun dari mobil, langsung berhadapan dengan para pria yang menyerbunya.Tubuh Peter bergerak lincah. Dengan tenaga yang kuat, setiap pukulan membuat lawannya terlempar ke tanah dan tidak mampu bangkit lagi. Para pria itu tampak gentar, tetapi akhirnya mengatupkan gigi mereka dan kembali menyerang dengan lebih kuat.Beberapa orang mencoba memanfaatkan situasi untuk mengitari mobil dari sisi lain dan berusaha meraih Elvina. Begitu mereka mendekat, Elvina dengan cepat memasukkan peluru ke dalam senjata.Dia mengangkat pistol, mengarahkannya ke jendela mobil, lalu menarik pelatuk.Dampak dari tembakan itu membuat telapak tangannya terasa nyeri. Namun, peluru itu menembus kaca jendela dan mengenai bahu salah satu pria di luar. Sementara itu, Peter berhasil meloloskan d
Baca selengkapnya

Bab 202

"Aku bisa lakukan sendiri," kata Peter dengan agak canggung.Elvina menatapnya sambil tersenyum kecil, "Kamu sudah tinggal sekamar denganku beberapa hari, baru sekarang merasa canggung?"Peter hanya takut kalau mereka menyewa dua kamar terpisah, dia tidak bisa melindunginya dengan cepat jika ada serangan mendadak. Akhirnya, dia tidak bisa membantah Elvina dan melepas kausnya dengan patuh.Di dalam mobil tadi, wajah Peter terlihat santai. Dia mengatakan bahwa dia hanya mengalami luka ringan dan Elvina percaya. Namun, ketika melihat dada Peter yang penuh luka lama dan baru, termasuk beberapa sayatan yang masih berdarah, Elvina langsung terkesiap. Matanya mulai memerah, menatap luka-luka itu tanpa berkedip.Dia mengulurkan jari, menyentuh luka dengan lembut. "Sakit?" tanyanya pelan."Ini cuma luka ringan. Waktu latihan militer dulu, tulang rusuk kami bisa patah beberapa kali. Itu lebih menyakitkan dari ini." Peter menjawab jujur, bukan untuk menenangkannya."Peter ...." Elvina tidak tahu
Baca selengkapnya

Bab 203

Setelah menyantap beberapa suap ikan, mata Peter langsung berbinar. "Wow, Elvina, masakanmu luar biasa! Ini mungkin ikan terenak yang pernah kumakan seumur hidupku! Hanya dengan hidangan ini, aku bisa memakannya sebulan penuh tanpa bosan!""Benarkah?" Mendengar pujiannya, senyum kecil muncul di bibir Elvina. "Kalau besok kita belum sempat pergi, aku akan masakin sup ikan tahu lagi. Jangan sampai kamu malah muak makannya.""Nggak mungkin!" Peter mengangkat alis sambil tersenyum. "Masakanmu itu enak. Satu-satunya masalah adalah nggak pernah cukup!"Bagi Peter, masakan Elvina terasa lebih nikmat dibandingkan makanan di restoran.Setelah makan siang, Elvina mencuci pakaian mereka berdua. Kebetulan pemilik wanita penginapan itu akan pergi ke pasar untuk berbelanja dan dia bertanya apakah Elvina ingin ikut. Elvina setuju dan ikut keluar bersama pemilik penginapan.Saat berjalan-jalan, pemilik penginapan bertanya apakah Elvina datang ke kota itu untuk bekerja. Menyadari bahwa wanita itu hanya
Baca selengkapnya

Bab 204

Namun, saat Pamela meninggal mendadak di ruang kerja, hanya Elvina yang ada di sana.Meskipun dia berulang kali mengatakan kematian itu tidak ada hubungannya dengan dirinya, tidak ada yang mau percaya. Kalau tidak, polisi tidak akan mengejarnya sampai seluruh negeri.Tanpa sengaja, dari layar yang jernih itu, Elvina melihat sosok pria yang tinggi dan ramping. Berbeda dengan anggota Keluarga Tjandra lainnya yang menghindari sorotan kamera, pria itu berdiri dengan kepala terangkat tinggi. Wajahnya begitu dingin dan tubuhnya memancarkan aura yang menusuk. Bahkan melalui layar, sosoknya membuat hati siapa pun merasa ketakutan.Hati Elvina yang sudah berusaha tenang selama beberapa hari ini, tiba-tiba bergetar hebat begitu melihatnya. Rasa sakit itu seperti pisau yang mencabik-cabik dadanya .... Dengan cepat, dia mematikan ponselnya. Wajahnya tampak pucat dan sedih.Elvina tidak membuka ponselnya lagi. Dia menyalakan televisi di ruang tamu untuk mengalihkan perhatian. Anak kecil yang tadi b
Baca selengkapnya

Bab 205

"Hmm, aku tahu." Elvina tersenyum sambil mengangguk untuk mengantar kepergian mereka. Dia mematikan televisi dan hendak kembali ke kamar ketika mendapati Peter bersandar santai di ambang pintu kamar.Elvina tertegun sejenak. "Kenapa kamu keluar nggak ada suaranya?""Aku juga baru keluar." Peter mengepalkan tangan ke bibirnya dan berdeham pelan. "Ayo kita keluar sebentar.""Kondisimu baik-baik saja?""Cuma luka kecil, bukan tertembak kok." Peter mengangkat bahunya dengan santai. Ekspresinya tampak rileks. "Sejak kita pergi dari Kota Berza, kita cuma berdiam diri di penginapan atau losmen. Rasanya cukup membosankan."Melihat Peter benar-benar ingin pergi, Elvina tidak berkata apa-apa lagi.Tak lama kemudian, mereka keluar bersama.Festival Api adalah perayaan tradisional suku Yina. Karena jalan tempat Elvina menginap mayoritas dihuni oleh suku Yina, suasana di sepanjang jalan sangat meriah. Banyak pria dan wanita berpakaian adat, wajah mereka berseri-seri dipenuhi kegembiraan merayakan h
Baca selengkapnya

Bab 206

Saat kerumunan di alun-alun semakin kacau, pria itu menyeret Elvina keluar dari kerumunan dan menariknya ke dalam mobil. Sebelum pintu mobil tertutup sepenuhnya, mobil itu sudah melaju kencang.Elvina terhempas ke kursi, segera menyadari situasi yang ada dan mencoba bangkit. Namun, fisiknya tidak sebanding dengan para penculik ini.Baru saja Elvina bergerak, pria yang ikut masuk itu langsung menahan kedua tangannya ke belakang, lalu mengikatnya dengan tali yang sudah disiapkan. Kemudian, kedua kaki Elvina juga diikat dan mulutnya juga disumpal kain."Ini Elvina?" Pria yang berkemudi melirik ke kaca spion tengah. Saat melihat wajah Elvina, dia merasa agak ragu. "Jangan sampai salah orang setelah kamu bersusah payah begini.""Nggak mungkin salah, dia memang Elvina!" Pria yang duduk di samping Elvina sangat yakin.Pria itu juga mengamati Elvina dari atas ke bawah, lalu berkata kepada rekannya, "Peter sangat pintar dalam menyelidiki dan menyamar. Pantas saja, kita sulit menemukannya. Kalau
Baca selengkapnya

Bab 207

"Daphney, kamu tahu betul gimana Nenek bisa meninggal." Elvina terkekeh-kekeh dingin. "Aku baru saja masuk ke ruang kerja, lalu kamu langsung datang. Kamu rasa ini kebetulan?"Wajah Daphney sontak menjadi suram. Dia menggertakkan giginya dengan geram. Di sini bukan hanya ada mereka berdua. Ada banyak orang di sekitar Elvina. Semakin banyak yang Elvina katakan, posisi Daphney akan semakin bahaya.Daphney tidak melanjutkan perdebatan Elvina. Dia memberi perintah dengan dingin, "Lepaskan bajunya dan foto dia!""Daphney, kamu cuma bisa pakai cara kotor seperti ini ya?" Ketika merasakan beberapa tangan mulai menyentuh tubuhnya, Elvina berusaha sekuat tenaga untuk melawan sambil memaki, "Yang mati adalah nenek Raiden. Aku istri Raiden. Dia yang seharusnya menghukumku. Kamu kira kamu siapa?"Elvina terdiam sejenak sebelum bertanya dengan sinis, "Kamu merasa kamu masih mantan pacar Raiden? Kamu mengandung anak kakak Raiden. Daphney, sebaiknya kumpulkan pahala untuk anakmu! Jangan sampai anakmu
Baca selengkapnya

Bab 208

Elvina sengaja memperlambat suaranya saat meneruskan, "Kak Raiden-mu punya tato bunga hibiscus di dadanya. Itu bunga yang kulukis. Kalau kamu hebat, tunjukkan kemampuanmu padanya. Nangis di depannya, minta dia hapus tato itu.""Kalau nggak, setiap kali kamu memeluknya, kamu pasti akan melihat tato itu. Menjijikkan sekali, 'kan?"Begitu mendengar ucapan Elvina, Daphney langsung teringat pada tato di tubuh Raiden. Ketika membayangkan Elvina dan Raiden membuat tato untuk satu sama lain, dia hampir menggila.Daphney hampir meremas ponselnya hingga hancur. Dia menggertakkan giginya sambil memekik, "Cepat sedikit! Aku nggak mau lihat tato di tubuhnya lagi!"Pria yang merokok itu lantas berjongkok di depan Elvina. Puntung rokok yang menyala ditekan dengan kuat ke huruf tato di pinggang Elvina.Kulit halusnya terbakar. Rasa sakit menjalar ke seluruh tubuhnya. Elvina menggigit bibir bawahnya sekuat tenaga supaya tidak menjerit. Tubuhnya gemetaran hebat karena kesakitan.Ketika pria itu menyingk
Baca selengkapnya

Bab 209

Peter yang berhasil membunuh dengan satu serangan sontak membuat pria lainnya ketakutan.Peter tidak berniat melepaskan satu pun pria di sini. Dia bergerak dengan gesit di tengah hujan, mengalahkan satu per satu dari mereka.Tanpa perlu banyak gerakan, hanya dengan satu pukulan dan satu tendangan yang kejam. Dalam sekejap, para pria itu tergeletak di tanah."Peter!" Tiba-tiba, terdengar teriakan seseorang yang diikuti dengan suara kokang senjata.Peter langsung menoleh. Dia melihat salah satu pria yang dijatuhkannya tadi sedang mencekik leher Elvina sambil menodongkan pistol ke kepala Elvina. Jarinya sudah berada di pelatuk. Jika Peter bergerak sedikit saja, peluru akan menembus kepala Elvina.Saat melihat Peter berhenti dan menatapnya, pria itu pun tidak berani lengah. Dia menyuruh teman-temannya yang masih bisa berdiri untuk mengambil ponsel yang terjatuh.Ketika kekacauan terjadi tadi, ponsel terjatuh di bawah mobil sehingga tidak basah. Panggilan video masih berlangsung. Hanya saja
Baca selengkapnya

Bab 210

Namun, ketika memikirkan bahwa Peter bersumpah setia kepada Elvina, Daphney merasa sangat kesal."Karena kamu menolak untuk setia padaku, hari ini cuma salah satu dari kalian yang bisa hidup!" bentak Daphney. Kemudian, dia memberi isyarat kepada pria di samping Peter.Pria itu segera mengambil sebuah kapsul dari mobil dan menyerahkannya kepada Peter.Begitu mendengar ucapan Daphney, pikiran Elvina yang kacau seketika menjadi jernih kembali. Dia berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri sambil memohon kepada Peter agar tidak memakan kapsul itu.Kemudian, Elvina juga berteriak kepada Daphney yang berada di ujung telepon. "Daphney, kalau kamu marah, siksa saja aku! Kamu boleh membuatku cacat, tapi jangan sakiti dia! Lepaskan dia!""Dia memintaku melepaskanmu, kamu memintaku melepaskannya. Terus, aku harus dengar omongan siapa?" tanya Daphney sambil tersenyum sinis. "Kamu yakin ingin mati?"Pria yang menahan Elvina menekan pistol ke pelipisnya dengan semakin kuat. Jantung Peter sontak b
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1920212223
...
35
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status