Home / Romansa / Cinta Baruku untuk Membalas Mantan / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Cinta Baruku untuk Membalas Mantan: Chapter 191 - Chapter 200

345 Chapters

Bab 191

Setelah tangan dan kakinya mulai pulih, Daphney buru-buru meninggalkan ruang kerja dan kembali ke kamarnya. Dia bersandar di pintu sambil terengah-engah. Mengingat wajah Pamela yang meninggal mendadak, hatinya bergetar.Namun dia segera berpikir, bukankah Pamela yang memulainya lebih dulu? Dia hanya membalas beberapa kata, apa salahnya? Kematian Pamela tidak ada hubungannya dengannya!Semua pelayan Keluarga Tjandra tahu bahwa Pamela memanggilnya ke ruang kerja. Sebentar lagi, ketika para pelayan masuk ke ruang kerja, mereka pasti akan menemukan bahwa Pamela sudah meninggal ....Daphney agak panik. Dia mengeluarkan ponselnya, berniat menelepon seseorang. Namun, samar-samar dia mendengar suara pelayan di luar pintu, "Nyonya Elvina, Nyonya Daphney lagi bicara sama Nyonya Pamela di ruang kerja."Elvina datang?Gerakan Daphney yang hendak menelepon pun terhenti. Dia membuka pintu sedikit dan mengintip keluar. Dia melihat pelayan membawa Elvina ke pintu ruang kerja, lalu pergi.Elvina menget
Read more

Bab 192

Seluruh ruang kerja kacau balau dan dipenuhi keributan, sementara otak Elvina masih kosong. Kenapa Pamela tiba-tiba meninggal mendadak? Dengan tangan yang gemetar, dia mengeluarkan ponselnya, hendak mengirim pesan kepada Dexto. Namun saat itu, beberapa polisi masuk bersama tim medis.Dokter memeriksa keadaan Pamela lalu menggelengkan kepala, "Bu Pamela sudah meninggal ...." Polisi yang mengelilingi Elvina langsung mengeluarkan borgol dan memborgol tangannya dengan wajah serius."Bu Elvina, Anda diduga terlibat kasus pembunuhan. Harap ikut kami ke kantor polisi!"Kenapa dokter dan polisi datang secepat ini? Pikiran Elvina dipenuhi kebingungan. Dia membuka mulut, tetapi tak bisa mengeluarkan suara apa pun. Dia terpaksa mengikuti polisi keluar dari rumah dan naik ke mobil polisi.Di sisi lain, Raiden baru saja kembali dari bandara dan sibuk mengurus berbagai pekerjaan di kantornya. Sekitar pukul 11, Owen mengetuk pintu dan masuk sambil meletakkan sebuah kotak hadiah di atas meja."Pak, in
Read more

Bab 193

Di tengah hujan deras, dua mobil polisi melaju kencang menuju kantor polisi di Kota Berza. Di kursi belakang salah satu mobil, Elvina duduk dengan tangan diborgol, dijaga ketat oleh dua orang polisi di kedua sisinya.Sambil menundukkan kepala, Elvina melihat tangannya yang masih gemetar dan belum bisa sepenuhnya sadar dari keterkejutannya.Apa penyebab kematian Pamela sebenarnya?Sejak dia menemukan Pamela meninggal hingga hendak keluar untuk memanggil pelayan, semua itu terjadi hanya dalam waktu sepuluh menit. Polisi dan tim medis bukan tinggal di dekat rumah Keluarga Tjandra, jadi mengapa mereka datang secepat itu?Mengulang pertemuannya dengan Daphney saat akan meninggalkan ruang kerja, semua ekspresi di wajah wanita itu tampak dibuat-buat .... Sebuah pikiran yang mengerikan menyelinap di benaknya, membuat bulu kuduknya meremang.Di tengah lamunannya, mobil tiba-tiba terguncang keras dan berputar di jalanan yang dipenuhi genangan air hujan. Karena tidak mengenakan sabuk pengaman, tu
Read more

Bab 194

Peter mengangguk, lalu membawa Elvina ke dalam mobil. Mobil itu melaju cepat keluar dari terowongan.Sementara itu, Dexton naik ke mobilnya sendiri, memutar balik arah dan menabrak mobil polisi yang mengejar dari belakang ....Baru saja mobil Peter melaju, teleponnya berdering. Panggilan itu dari Owen. "Peter! Bukannya aku sudah menyuruhmu tetap di Ukran?!" Owen langsung memarahinya begitu panggilan tersambung. "Kamu malah diam-diam pulang dan bawa Elvina pergi. Kamu sudah gila, ya?!""Aku nggak gila. Yang gila itu seharusnya kamu, Kak," jawab Peter dingin. "Kamu memang kerja untuk Pak Raiden, tapi kamu juga manusia. Elvina juga manusia. Melakukan hal seperti ini, mempermainkan seseorang sesuka hati, apa kalian nggak merasa kejam?""Peter!" Kemarahan Owen tidak bisa ditahan. "Kamu nggak punya hak ikut campur urusan Elvina dan Pak Raiden. Cepat bawa dia kembali!""Kak, ini terakhir kalinya aku memanggilmu begitu. Terima kasih." Peter memutus panggilan itu dan melemparkan ponselnya kelua
Read more

Bab 195

Peter meminum setengah botol air mineral, lalu menatap Elvina dengan dalam. Tatapan matanya redup dan penuh kerumitan. "Elvina, kenapa kamu mau menikah sama Raiden?"Elvina tertegun sesaat. Tak lama kemudian, dia menundukkan kepala dan mengetik penjelasan di ponselnya dengan terus terang.[ Raiden bilang dia mau bantu aku merebut kembali Grup Libertix dari Dexton dalam waktu enam bulan. Aku menikah sama dia untuk membantunya menghadapi Pamela. ]"Benar dugaanku ...." Peter tertawa getir, lalu melanjutkan pertanyaannya, "Kenapa Keanu mengambil darahmu? Dia pernah kasih tahu kamu alasannya?"Elvina mengangguk.[ Dia bilang ada pasien yang punya golongan darah sama denganku. Karena kondisinya parah, dia ingin menyimpan darahku untuk berjaga-jaga kalau pasien itu kehilangan banyak darah saat operasi. ]"Elvina ...." Suara Peter bergetar, sulit untuk mengungkapkan kebenaran yang begitu kejam, "Kamu sudah ditipu."Elvina menatapnya dengan tatapan kosong, matanya penuh kebingungan, seperti ti
Read more

Bab 196

Peter meneguk setengah botol air mineral, lalu menatap Elvina dengan dalam. Tatapan matanya redup, menyiratkan kerumitan yang sulit dijelaskan. "Elvina, kamu mau ikut aku ke Conervo? Di sana udaranya hangat sepanjang tahun dan ada laut yang indah. Kamu pasti akan menyukainya."Elvina mengangguk. Selama bukan di sini, ke mana pun dia tidak peduli.Melihat Elvina yang tampak murung, Peter membuka sekantong camilan dan memberikannya. "Makanlah sedikit. Kalau nggak makan, nanti kamu nggak punya tenaga untuk jalan.Setelah itu, Peter memeriksa kamar penginapan dengan teliti. Dari kamar mandi dan bawah dekoder televisi, dia menemukan dua kamera tersembunyi dan langsung menghancurkannya."Elvina, apa kamu mau mandi dulu?" tanyanya lagi.Saat mereka meninggalkan Kota Berza, hujan deras mengguyur tubuh dan rambut Elvina. Sampai sekarang, dia masih belum membersihkan diri. Namun, Elvina tetap diam sambil memeluk lutut dan duduk meringkuk di kursi, seakan tidak mendengarnya.Peter merasa ada yang
Read more

Bab 197

Setelah mendengar kata-kata dokter, napas Peter menegang. "Apa masih bisa disembuhkan?""Nggak bisa. Kerusakan ini nggak bisa dipulihkan," jawab dokter sambil menggelengkan kepala saat memberikan hasil yang menyakitkan. "Kemungkinan besar, telinga kiri dia nggak akan pernah bisa mendengar lagi seumur hidupnya."Kerusakan permanen. Itu menunjukkan betapa kerasnya Daphney menampar Elvina.Keluar dari rumah sakit swasta, Peter membawa Elvina makan siang di tempat sederhana, kemudian kembali ke penginapan yang mereka tinggali sejak dini hari tadi.Peter mempersiapkan dokumen palsu sambil berkata, "Aku mau keluar untuk beli tiket kapal dan tangani beberapa urusan. Mungkin aku baru pulang tengah malam. Elvina, tetaplah di kamar ini. Kalau kamu mau nonton TV atau butuh sesuatu, telepon saja ke resepsionis. Tempat ini aman."Peter punya kemampuan anti-pelacakan yang luar biasa dan ahli dalam menyusun jebakan. Jika dia mau, bahkan agen keamanan nasional pun sulit menemukannya. Karena itulah, di
Read more

Bab 198

Elvina berdiri terpaku, tidak menyangka Peter mengambil risiko besar pergi ke Hondria hanya untuk membunuh ayah Daphney demi membalas dendam untuknya. Apa yang telah dia lakukan dalam hidup ini?Apa layaknya dia menerima perlindungan begitu besar dari seorang pria yang rela berseteru dengan kakaknya sendiri demi dirinya?Air mata Elvina perlahan memenuhi pelupuk matanya. Dia mengangkat ponsel, berniat mengetik sesuatu, tetapi tidak tahu harus mengetik apa. Jemarinya hanya menekan sembarang huruf hingga memenuhi layar dengan "wwww".Pete yang awalnya ingin menyeka air matanya, mengangkat tangannya tetapi akhirnya menurunkannya lagi. "Dulu aku gagal melindungimu. Aku membiarkanmu terluka beberapa kali. Tapi itu nggak akan terjadi lagi.""Sekarang, meskipun Raiden masih memanjakan Daphney, selama dia berani menyentuhmu, aku nggak akan tinggal diam. Sudahlah, Elvina. Ini sudah larut malam. Tidurlah. Lusa pagi kita akan naik kapal dan meninggalkan tempat ini."Elvina mengangguk pelan. Setel
Read more

Bab 199

Peter mendekat, lalu tangannya bergerak di atas laptop dan menampilkan beberapa gambar di layar. Gambar-gambar itu sangat jelas, tetapi Elvina sama sekali tidak mengenali orang-orang di dalamnya.Hanya satu orang yang menarik perhatiannya ... seorang wanita paruh baya yang hanya terlihat setengah dari sisi tubuhnya dan tampak sedang berbicara dengan seorang wanita muda di depannya."Ini ... Bi Maya, bukan?" Peter menunjuk wanita paruh baya dalam gambar itu. "Waktu aku periksa rekaman pengawasan, aku menemukan sopir Clarissa sempat berinteraksi dengan wanita muda di hadapan Bi Maya ....""Elvina, selama ini Bi Maya pernah melakukan sesuatu padamu di rumah?" Setelah jeda singkat, Peter menambahkan, "Misalnya, kamu merasa ada yang aneh pada tubuhmu atau mungkin ponsel dan komputermu pernah dia utak-atik?"Elvina mengira dirinya sudah cukup menderita setelah mengetahui bahwa dia hanyalah alat di mata Raiden. Namun, apa yang diperlihatkan Peter kali ini membuatnya jauh lebih sakit. Dengan t
Read more

Bab 200

Elvina berpikir sejenak, lalu mengetik di ponselnya.[ Bi Maya nggak pernah menyentuh ponsel atau komputerkku. Tapi tenggorokanku .... ][ Setelah Bi Maya kembali dari Kota Feina untuk menjenguk cucunya, beberapa hari kemudian tenggorokanku mulai terasa nyeri. Awalnya, aku kira suara serak ini karena pria itu mencekik leherku terlalu keras. ][ Tapi saat aku memeriksakan diri ke rumah sakit, dokter bilang kerusakannya ringan dan bisa sembuh perlahan. Tapi sampai aku kembali ke Kota Berza, tenggorokanku tetap nggak membaik. ]"Maya pasti melakukan sesuatu pada makananmu, sehingga merusak suaramu," Peter menjelaskan dengan tegas. "Tapi tenang saja, kamu nggak akan makan masakannya lagi. Setelah kita tiba di Negara Yulandi, aku akan membawamu ke dokter untuk memeriksanya lagi. ]Elvina menatapnya lama, begitu lama hingga membuat Peter tanpa sadar menyentuh wajahnya. "Elvina, apa ada sesuatu di wajahku?" tanyanya heran. Elvina menggeleng dan mengetik di ponselnya.[ Peter, terima kasih. ]
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
35
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status