Home / Romansa / Cinta Baruku untuk Membalas Mantan / Chapter 231 - Chapter 240

All Chapters of Cinta Baruku untuk Membalas Mantan: Chapter 231 - Chapter 240

345 Chapters

Bab 231

Elvina mengakhiri panggilan begitu saja tanpa memedulikan reaksi Clarissa. Dia meletakkan ponsel di atas meja, menyesap teh buahnya dua kali, lalu menunggu. Tak lama kemudian, Dexton masuk ke taman atap.Dia duduk di sebelah Elvina dan bertanya, "Kamu sudah kirim video itu ke Clarissa?""Hmm. Dia marah besar setelah melihatnya," jawab Elvina sambil tersenyum samar. "Dia bilang dia tahu kenapa aku menikah sama Raiden. Katanya, keluargaku sudah jatuh miskin, jadi akan mudah baginya untuk menyingkirkanku."Dexton meneguk kopi yang sudah dingin, kemudian berkata tegas, "Raiden tidak menandatangani perjanjian pranikah sama kamu. Itu sebabnya kamu belum bercerai sama dia."Nada bicaranya bukan tanya, melainkan kepastian."Raiden adalah pewaris Keluarga Tjandra dari salah satu empat keluarga besar di Hondria. Dia pemilik Grup Polaris dengan kekayaan yang mencapai ratusan triliun. Selain itu, dia juga orang yang paling berarti bagi Daphney," kata Elvinaa, "Aku ingin meminjam tangannya untuk me
Read more

Bab 232

Clarissa selalu menjadi anak yang paling disayangi oleh nenek Raiden. Bahkan Raiden pun selama ini selalu menghormatinya. Namun, hari ini, Clarissa merasakan niat membunuh yang tersembunyi di balik sikap dingin pria itu.Dengan tawa sinis, Clarissa menarik kursi di sampingnya dan duduk. "Raiden, aku ini bukan cuma bibimu. Kalau bukan karena aku dulu berpihak padamu, kamu pikir kau bisa menguasai Keluarga Tjandra?""Apa sekarang kamu mau lawan aku hanya demi seorang wanita nggak penting?"Raiden menatapnya dengan mata dingin. "Dia bukan wanita nggak penting. Dia adalah istriku."Suaranya tenang tetapi sarat ancaman. "Kalau kamu punya masalah sama Dexton, silakan urus dia. Aku nggak akan ikut campur. Tapi kamu nggak boleh menyentuhnya lagi."Begitu mendengar nama Dexton, wajah Clarissa mengeras. Ujung matanya bergetar, menahan amarah yang semakin memuncak."Kalau bukan karena Ibu, kamu nggak akan jadi seperti sekarang.""Waktu Ibu meninggal, cuma Elvina yang ada di ruang kerja bersamanya
Read more

Bab 233

Raiden sudah kembali ke Riverview sekitar pukul enam lebih.Begitu masuk dan mengganti sepatu, dia melihat Elvina duduk bersandar di sofa sambil asyik membaca sebuah buku. Sesekali, tangannya mengambil anggur dari piring buah dan memasukkannya ke dalam mulut.Hari itu, Elvina mengenakan gaun rumah berbahan katun. Gaun itu hanya mencapai betisnya, jadi ketika kakinya tertekuk di atas sofa, sebagian betisnya terlihat.Jari-jari kakinya mungil dan bundar, sesekali bergerak seperti bermain-main di udara. Terlihat begitu polos dan lucu.Pemandangan itu mengingatkan Raiden pada saat mereka tinggal di Vila Swallow. Saat itu, Elvina sering duduk bersila di sofa sambil bermain gim, lalu sengaja menggoda dan beradu argumen dengannya.Tatapan Raiden menyapu ke arah dapur terbuka. Melihat salah satu pembantu sedang sibuk, alisnya baru sedikit mengendur.Sambil melepaskan dasi, Raiden berjalan mendekat ke sofa dan berkata, "Elvina, bukankah sudah kubilang jangan duduk seperti itu."Elvina menoleh s
Read more

Bab 234

"Dia matahin kaki cucu Bi Maya, 'kan? Aku juga minta Dexton untuk matahin tangan dan kakinya, lalu memberinya obat yang sama seperti yang dicampurkan Bi Maya dalam makananku. Aku bahkan mengirim video itu ke Clarissa.""Raiden, aku tahu Clarissa itu bibimu. Aku nggak bisa menyentuhnya. Tapi, luka dan penderitaan yang kualami nggak bisa dibiarkan begitu saja." Mata Elvina menatap pria itu tanpa berkedip. "Raiden, kamu nggak akan menyalahkanku, 'kan?"Raiden memang berencana untuk bertanya padanya ketika pulang. Namun, melihat Elvina mengaku semua dengan jujur, dia tidak tahu lagi apa yang harus dikatakannya."Hmm." Ekspresinya tetap datar dan hanya menjawab singkat. "Kalau ada masalah, hubungi Owen lain kali. Jangan terlalu sering berhubungan sama Dexton.""Iya, iya." Elvina tersenyum samar, lalu mengambil mangkuk sup dari dekat tangan Raiden dan menuangkan sup ayam untuknya. "Sup ayam ini enak. Minumlah yang banyak, Pak Raiden."Tangan Raiden yang hendak mengambil lauk tiba-tiba berhen
Read more

Bab 235

Semakin Daphney marah dan kehabisan akal, Elvina justru semakin tenang dan santai. "Oh, gitu? Kalau begitu, gimana kalau kamu sendiri yang kasih tahu Raiden bahwa gadis yang dia kenal waktu dirawat di rumah sakit 14 tahun lalu itu bukan kamu, tapi aku? Menurutmu, seperti apa reaksinya?""Elvina!" Daphney berteriak dengan penuh amarah, "Aku sudah memberikanmu biola itu! Apa kamu lupa sumpah keji yang kamu ucapkan?""Tentu saja aku nggak lupa, dan saat ini aku juga nggak ingin mati." Elvina tertawa kecil."Tapi Daphney, aku lebih muda dan lebih cantik darimu. Lagi pula, wanita yang menikah sama Raiden adalah aku. Sedangkan kamu, sudah lama menjadi istri Darren dan sekarang lagi hamil. Menurutmu, apa yang bisa membuat Raiden tetap memikirkanmu?"Setiap kata Elvina menusuk tepat ke jantung Daphney."Tutup mulutmu! Diam!" teriak Daphney marah.Elvina tidak hanya mendengar suara amarahnya, tapi juga suara barang yang dilemparkan dari seberang telepon. Sudut bibirnya terangkat lebih tinggi."
Read more

Bab 236

Raiden mengambil ponselnya dan melihat panggilan video yang sedang berlangsung.Di sisi lain, Daphney berteriak setelah melihat Raiden, "Kak Raiden, jangan sentuh Elvina! Aku nggak mengizinkanmu menyentuhnya! Kumohon ...."Karena tidak mendapatkan respons dari Raiden, Daphney mulai menangis untuk memohon. Tidak berselang lama, dia tiba-tiba merintih kesakitan.Saat berikutnya, terdengar suara pelayan yang panik. "Nyonya ... ada apa denganmu ...."Hanya dengan mendengar suara, Raiden sudah tahu bahwa terjadi kekacauan di ujung sana. Dia lantas mengakhiri panggilan, lalu menatap Elvina yang berada di ranjang. Dengan tatapan suram, dia bertanya, "Kenapa kamu melakukan panggilan video dengan Daphney?""Daphney telepon waktu kamu mandi. Dia nggak percaya kalau kita sedang bersama dan memaksa untuk melakukan panggilan video," sahut Elvina yang duduk bersila di ranjang. Ekspresinya terlihat polos.Raiden membungkuk dan memegang belakang kepala Elvina untuk mendorongnya ke depan. "Jadi, kamu s
Read more

Bab 237

Setelah melihat Raiden keluar, pelayan pun kembali tidur. Pagi harinya setelah bangun, dia tidak melihat sepatu kulit dan mantel Raiden di foyer. Kemungkinan besar, Raiden tidak pulang.Setelah mendengarnya, Elvina hanya tersenyum tipis. "Mungkin dia punya urusan mendesak yang harus diselesaikan."Pelayan diam-diam melirik wajah Elvina. Dia tidak merasa ekspresi Raiden terlihat seperti orang yang keluar karena punya urusan mendesak. Sebaliknya, Raiden sangat marah.Apa mungkin majikannya bertengkar di kamar semalam? Namun, pelayan tidak akan berani bertanya ataupun bergosip tentang hal ini.Selesai sarapan, Elvina mengirim pesan kepada Owen untuk menanyakan lokasi makam. Ketika melihat nama pemakaman itu, mata Elvina agak berkaca-kaca. Orang tua dan neneknya juga dimakamkan di sana.Dalam perjalanan ke pemakaman, Elvina berhenti di toko kue untuk membeli dua kotak puff. Ini adalah kali ketiga dia datang ke pemakaman ini sehingga tidak perlu navigasi. Dia mengambil jalan pintas dan tiba
Read more

Bab 238

Raiden bukan hanya memberi Owen sejumlah uang untuk menyelamatkan nyawa ibunya, tetapi setelah mengikuti Raiden, Owen belajar banyak hal darinya.Sebelumnya Owen bahkan tidak tamat kelas 5 SD, tetapi akhirnya meraih gelar doktor berkat Raiden. Dari sopir menjadi kepala departemen sekretaris Grup Polaris. Dia tidak perlu khawatir lagi soal uang. Itu sebabnya dia selalu mengingat kebaikan ini.Owen menemukan Peter di tempat sampah. Setelah membesarkannya, dia tahu bahwa Peter sangat berbakat dan memiliki banyak potensi yang dibutuhkan perusahaan besar. Namun, Owen menyuruh Peter mengikutinya dan membantu Raiden.Owen berencana untuk membebaskan Peter dalam dua tahun lagi, membiarkan dia melakukan apa pun yang dia inginkan, menikahi gadis mana pun yang dia suka. Siapa sangka, Peter malah jatuh hati pada Elvina.Owen tidak pernah menceritakan masa lalunya kepada Elvina, ditambah lagi dia sangat setia kepada Raiden. Hal ini membuat Elvina mengira Owen tumbuh besar bersama Raiden. Namun, ter
Read more

Bab 239

Di Grup Polaris, Owen sangat sibuk hingga tidak sempat mengikuti berita gosip di internet. Pada akhirnya, dia baru mendengar kabar itu dari seorang sekretaris.Setelah melihat Instagram, Owen pun terkejut. Kenapa Elvina tidak langsung menghapus postingannya saja? Pembalasan seperti ini benar-benar kejam. Bahkan, Dexton ikut memposting ulang.Saat ini, Giselle dari departemen penerjemahan mengirim pesan kepada Owen untuk menanyakan keraguannya.[ Pak Owen, bukannya Elvina pacaran dengan adikmu? Kenapa tiba-tiba balikan sama mantan suaminya ]Owen termangu sejenak sebelum membalas.[ Kapan adikku pacaran dengan Elvina? Kenapa aku nggak tahu soal ini? ]Giselle membalas lagi.[ Kalau begitu, kenapa adikmu begitu baik padanya? ]Elvina tidak ingin ada yang tahu pernikahannya dengan Raiden. Semakin sedikit orang yang tahu akan semakin bagus untuknya. Sebagai sekretaris Raiden, Owen tidak berhak ikut campur dalam hal ini.Jadi, Owen memberi tahu Giselle bahwa Elvina dan Peter hanya teman. Se
Read more

Bab 240

Elvina beristirahat di rumah selama dua hari. Setelah kakinya sembuh, dia kembali ke Grup Polaris untuk bekerja.Saat ini, para staf sudah tiba. Beberapa sedang merapikan dokumen, beberapa sedang mengobrol. Saat salah satu staf melihat Elvina yang memakai setelan hitam, dia terkejut. "Eh, Elvina sudah datang?"Begitu mendengar nama itu, para staf langsung menoleh ke arah Elvina dengan mata terbelalak. Mereka mengira Elvina tidak akan datang lagi setelah kejadian itu."Ya, selamat pagi." Elvina menyapa para staf sambil tersenyum. Kemudian, dia berjalan ke mejanya dan duduk.Suasana di departemen penerjemahan tadinya agak berisik. Kini, malah menjadi sunyi senyap karena semua orang menatapnya.Ketika Elvina meletakkan tasnya, dia merasa ada yang aneh. Dia mendongak dan melihat semua orang, lalu tersenyum sambil berkata, "Aku nggak enak badan, ditambah lagi kakiku terkilir. Makanya, aku cuti agak lama. Terima kasih sudah membantu pekerjaanku. Aku sudah pesan kopi dan kue untuk kalian."Us
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
35
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status